KASUS MINGGU 4:
Acute Anterior STEMI
Nama Preceptee : MARIATUL QIFTIA
NPM : 20200940100157
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Jl Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta Pusat, Kode Pos 10510 Telp/Faks: 021-42802202
Klien masuk ke UGD tanggal 29 Juni 2021 pukul 07.37 WIB dengan diagnosa medis
Acute Anterior STEMI onset 3,5 jam. Nyeri dada dirasakan sejak pukul 04.00 WIB, tidak
berkurang walaupun dibawa tiduran. Nyeri kemudian muncul kembali saat melaksanakan sholat
Shubuh sehingga klien dibawa ke RS. Rasa nyeri timbul terus-menerus dan tidak berkurang
dengan istirahat. Rasa nyeri dada dirasakan seperti diremas-remas dan tertimpa beban yang
sangat berat, intensitas 10-15 menit setiap kali nyeri dengan skala nyeri 6. Nyeri dirasakan
tembus hingga ke punggung dan menyebar ke leher dan lengan sebelah kiri.
klien menderita penyakit Dm sejak 5 tahun yang lalu. Pasien tidak rutin kontrol ke RS
dan minum obat jika keluhan muncul saja.
Riwayat penyakit keluarga : didalam keluarga orng tua klien menderita Hipertensi, Dm, alergi
dan penyakit jantung disangkal.
Sebelum sakit DM pasien suka makan rendang daging dan makanan yang bersantan. Setelah tahu
kalau sakit DM dan oleh dokter disarankan untuk membatasi makanan yang manis, klien mengikuti
saran tersebut tetapi masih suka makanan yang manis dan bersantan.
Pada saat pengkajian klien mengeluh tidak nafsu makan karena lemas. Setiap kali makan hanya
menghabiskan ¼ porsi dari yang disediakan Rumah Sakit ditambah roti yang dibelikan oleh keluarga
(habis 1 potong). Di rumah sakit klien mendapatkan diet jantung II 2100 kalori dan minum dibatasi
600 cc dalam 24 jam. Pada saat pengkajian menurut keluarga klien minum 600 cc.
G. POLA ELIMINASI
BAB BAK
jam.
Di rumah sakit pemenuhan eliminasi BAB dan BAK di tempat tidur dibantu istrinya. Saat dikaji
klien bisa BAB 1x sehari dengan konsisten lembek. Untuk eliminasi BAK klien mengatakan dari
pagi jam 6 sudah 3 kali, setiap kali kencing jumlah + 1 gelas aqua (600 ml).
SMRS klien mengeluh sulit tidur karena lemas bila tidur tanpa bantal. Selama di rumah sakit klien
tidur dengan kepala tempat tidur ditinggikan 300. Siang hari klien tidur 2 jam dan pada malam hari
4-5 jam, sering terbangun karena lemas.
I. POLA AKTIFITAS
Klien sudah lama tidak bekerja. Menurut keluarga selama ini kegiatan klien di rumah saja dan sering
pergi sendiri. Saat berjalan agak jauh dan menaiki tangga busway klien mengeluh lemas. Di rumah
sakit klien mengeluh capek kalo duduk terlalu lama waktu ada pengunjung yang datang. Kebutuhan
dibantu oleh keluarga, saat makan klien bisa makan sendiri dengan posisi duduk dan makanan
diletakkan di tempat tidur
Sensori :
Kognitif :
Klien sekolah tidak lukus SD (pada jaman penjajahan Jepang) hanya sampai kelas 2, keluar sekolah
karena sakit. Klien paham pada waktu sakit DM ada makanan yang merupakan pantangan yaitu
makanan yang manis dan menurut pasien dan keluarga klien mengikuti anjuran dokter. Keluarga
bertanya mengapa setelah mendapat suntikan waktu sore hari menjadi sering kencing.
Selama ini bila klien menghadapi suatu masalah membicarakan dengan istri dan anak yang tertua.
Menurut klien istri dan anak-anaknya selalu memperhatikan, tampak secara bergantian menunggu
klien selama dirawat di rumah sakit. Keluarga mengungkapkan klien ingin cepat pulang karena
merasa lemas sudah berkurang.
D. Riwayat keluarga
Klien ingin cepat pulang dari rumah sakit, lebih enak istirahat di rumah. Tapi klien dan keluarga
pasrah dan selalu berdoa (sholat) untuk cepat sembuh, supaya bisa cepat keluar dari rumah sakit.
G. Pengkajian fisik
Suhu 37 °C,
4. Dada
a. System kardiovaskuler
Konjungtiva tidak pucat, mukosa bibir kering, pengembangan dada simetris antara kiri dan
kanan. Ictus cordis teraba 2 cm dibawah aerola mamae, tidak ada peningkatan vena
jugularis, teraba detak jantung pada ics 5 mid clavikula sinistra. Batas jantung atas ICS 2
mid clavikula sinistra, batas bawah ICS 5 mid clavikula sinistra, batas kanan stenalis
sinsitra, batas kiri axila anterior sinistra. Auskultasi bunyi jantung 1 (lup) pada ICS 4-5
mid clavikula sinistra (menutupnya katup mitral dan tricuspid), bunyi jantung II (dup)
aorta dan pulmonal pada ICS 2-3 sternal dextra dan ICS 2-3 sternal sinistra. Tidak
terdengar bunyi jantung tambahan.
b. System pernapasan
Dada simetris, auskultasi : ronchi +/+, perkusi : sonor +/+, fremitus fokal +/+, teraba
massa di dada sebelah kiri ukuran 6x5 cm, konsistensi kenyal dan mobile, klien
mengatakan sudah lama muncul tapi klien lupa sejak kapan. Massa terasa nyeri ringan
(skala 2) bila ditekan. Selama ini tidak ada keluhan atau masalah dengan munculnya
benjolan (massa).
c. Mamae
Putting susu berwarna coklat, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada terdapat
benjolan atau massa. Putting susu berwarna coklat, tidak ada nyeri tekan dan
tidak ada terdapat benjolan atau massa.
5. Abdoment system pencernaan, perkemihan, reproduksi
Mukosa bibir kering, tidak ada kesulitan menelan, bentuk perut datar simetris antara kiri
dan kanan, bentuk umbilikus tidak menonjol. Bising usus 8x/m, terdengar timpani pada
kuadran kiri dan kanan bawah pekak pada kuadran kiri dan kanan atas. Tidak ada nyeri
tekan dan nyeri tekan lepas pada semua kuadran, tidak ada benjolan. Pasien mengeluh
sering lapar dan haus
Pasien sering BAK frekuensi buang air kecil 400 cc dalam 1 kali warna kuning, bau khas,
terpasang kateter.
6. Genitalia
a. Inspeksi bentuk, kebersihan, keluaran
b. Palpasi
7. Ekstremitas
Akral teraba hangat, tidak terdapat edema pada kedua tungkai, klien lebih banyak tidur di
tempat tidur, karena bila berjalan agak jauh mengeluh lemas.
Data Laboratorium:
Jenis Pemeriksaan Nilai Rujukan Satuan
Hemoglobin 13,2 13-16 g/dL
Hematokrit 39 40-43 %
Leukosit 9.000 5.000-10.000 /uL
Trombosit 264.000 150.000-400.000 /uL
MCV 89 82-92 Fl
MCH 30 27-31 Pg
MCHC 34 32-36 g/dl
Urinalisis :
Sel epitel + - /LPB
Leukosit 0-1 - /LPB
Eritrosit 0-1 - /LPB
Berat Jenis 1.020 1.003-1.030
pH 5.0 4.5-8.0
Urobilinogen 0,2 0.10-1.00
RADIOLOGI :
Ro Thorax :
Kesan : - Kardiomegali, Pleuropneumonia kanan, CTR >50%, infiltrat basal paru kanan
Pengobatan:
Diagnosa Keperawatan