Anda di halaman 1dari 21

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

MODUL 4
Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik Usia Dewasa

DOSEN PEMBIMBING
Rikas Saputra, S.Pd.,M.Pd

OLEH :
KELOMPOK 4

Ayu Widiarti (…………..)


Mira (855754568)
Mita Oktaviani (855767754)
Yuli Anggraini (855761714)

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH


UNIVERSITAS TERBUKA PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbal Alamin, segala puji hanya pada Allah SWT yang telah
memberikan nikmat begitu besar kepada kita semua, terutama nikmat kesehatan. Berkat kasih
sayang-Nya jugalah akhirnya penulisan makalah Pembelajaran Perkembangan Peserta Didik
yang membahas tentang “Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik Usia Dewasa” dapat
diselesaikan dengan baik dan siap untuk dipresentasikan.
Sholawat beserta salam juga semoga selalu tercurah limpahkan bagi Rassullah SAW,
para sahabat dan orang-orang yang senantiasa istiqomah memperjuangkan Islam ini hingga akhir
zaman.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa pasti ada kekurangan, karenanya
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan agar dapat digunakan demi
perbaikan. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan informasi, pelajaran dan
ilmu yang bermanfaat bagi pembacanya. Akhirnya, penulis mohon maaf atas segala kesalahan
dan kekurangan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan semoga usaha
yang kita lakukan bernilai ibadah dimata Allah SWT. Aamiin.

Palembang, 11 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang  
Pada usia di atas 20 tahun dikelompokkan sebagai usia dewasa. Kelompok usia dewasa
dibagi menjadi kelompok dewasa muda (usia 20 tahun sampai dengan 40 tahun) dewasa ( usia 40
tahun sampai dengan 65 tahun ) dan dewasa lanjut ( usia 65 tahun keatas) tiap rentang usia
memiliki karakteristik sendiri, tetapi karaktertistik tersebut tidak sedinamis dan beragam seperti
karakteristik perkembangan pada rentang-rentang usia sebelumnya.
Masa dewasa merupakan masa peralihan dari remaja, dimana masa ini merupakan masa
tenang setalah mengalami aspek gejolak perkembangan di masa remaja. Dikarenakan
masa dewasa merupakan masa pematangan kemampuan dan karakteristik yang telah dicapai
pada masa remaja.
Hamper seluruh aspek kepribadian mencapai puncak kematangannya pada akhir masa
adolesen, atau awal masa muda. Pada prinsipnya. Pada usia dewasa, terutama dewasa muda,
perkembangan masih berlangsung, pada usia dewasa, ada aspek-aspek tertentu yang berkembang
secara normal, aspek-aspek lainnya berjalan lambat atau berhenti. Bahkan ada aspek-aspek yang
mulai menunjukan terjadinya kemunduran-kemunduran.

B. Rumusan Masalah
Maka berdasarkan latar belakang diatas rumusan permasalahannya adalah sebagai
berikut :
1. Bagimana pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual ?
2. Bagaimana factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa?
3. Bagaimana perbedaan individual orang dewasa?
4. Bagaimana kebutuhan-kebutuhan orang dewasa ?

C.  Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual ?
2. Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa?
3. Menjelaskan perbedaan individual orang dewasa?
4. Menjelaskan kebutuhan-kebutuhan orang dewasa ?
MODUL 4.
Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik Usia Dewasa.
Pada usia di atas 20 tahun dikelompokkan sebagai usia dewasa. Kelompok usia dewasa
dibagi menjadi kelompok dewasa muda (usia 20 tahun sampai dengan 40 tahun) dewasa ( usia 40
tahun sampai dengan 65 tahun ) dan dewasa lanjut ( usia 65 tahun keatas) tiap rentang usia
memiliki karakteristik sendiri, tetapi karaktertistik tersebut tidak sedinamis dn beragam seperti
karakteristik perkembangan pada rentang-rentang usia sebelumnya. Hamper seluruh aspek
kepribadian mencapai puncak kematangannya pada akhir masa adolesen, atau awal masa muda.
Pada prinsipnya. Pada usia dewasa, terutama dewasa muda, perkembangan masih berlangsung,
pada usia dewasa, ada aspek-aspek tertentu yang berkembang secara normal, aspek-aspek
lainnya berjalan lambat atau berhenti. Bahkan ada aspek-aspek yang mulai menunjukan
terjadinya kemunduran-kemunduran.

Kegiatan Belajar 1. Pertumbuhan Fisik dan Perkembangan Intelektual


A. PERTUMBUHAN FISIK
Perkembangan fisik telah lengkap dan mencapai puncaknya pada masa adolesen titik
pada masa dewasa muda tinggi badan orang maksimal naik sekitar 2 - 3 cm kecuali dengan
latihan-latihan yang luar biasa, tinggi badan orang dewasa bisa naik sedikit lebih tinggi lagi.
Perkembangan berat badan berjalan terus dan bisa tidak beraturan sesuai dengan kebiasaan hidup
terutama kebiasaan makan mengkonsumsi makanan selama latihan fisik serta pola-pola
kebiasaan hidup lainnya. Pertambahan berat badan terjadi pada orang dewasa karena faktor
bawaan.
Perkembangan fungsi aspek aspek fisik terus berjalan sesuai dengan jenis pekerjaan,
pendidikan dan latihan yang diikuti serta hobi-hobi aktivitas fisik yang diminati. Orang-orang
yang menekuni pekerjaan atau latihan-latihan yang banyak menuntut gerakan-gerakan fisik,
seperti pekerjaan berat, tentara, olahragawan, dan lain-lain, perkembangan kekuatan tulang dan
ototnya akan terus berkembang. Orang-orang yang dalam pekerjaan atau para sekretaris,
ketatausahaan, pengrajin, penari, pemahat, pelukis, perancang, dan lain-lain, perkembangan
kecekatan, keterampilan kemah kelenturan fisik nya terus berkembang. Perkembangan kekuatan
tulang dan otot mulai berkurang dan melemah setelah usia 30 sampai 35 tahun tetapi kecekatan
keterampilan dan kelenturan masih bisa bertahan sampai usia 35 sampai 40 tahun setelah itu
fungsi aspek aspek fisik mulai berkurang.
Memang usia dewasa muda merupakan usia yang secara fisik sangat sehat, kuat dan
cekatan dan dengan tenaga yang cukup besar. Tetapi kekuatan dan kesehatan badan tersebut
sangat dipengaruhi oleh kemampuan ekonomi, kebiasaan hidup kebiasaan makan serta
pemeliharaan kesehatan. Kondisi ekonomi yang baik, yang memungkinkan penyediaan makanan
yang sehat dan bergizi ke mah kebiasaan makan teratur, serta makan tidak berlebihan,
merupakan dasar bagi terpeliharanya kesehatan titik kemampuan ekonomi yang rendah, makanan
yang tidak sehat dan bergizi, kebiasaan makan yang tidak teratur, makan berlebihan, merokok
minum minuman keras narkoba dapat menurunkan kondisi kesehatan menimbulkan berbagai
bentuk penyakit, dan bahkan apabila dilakukan secara berlebihan dapat mengancam kehidupan.
Masa dewasa muda juga merupakan masa untuk berumah tangga dan melahirkan keturunan.
Fungsi-fungsi pengembangan keturunan yang sudah matang pada akhir masa remaja Kema
direalisasikan pada masa dewasa muda masa ini merupakan masa yang cukup baik untuk
pembinaan rumah tangga melahirkan dan membina keturunan. mereka bukan saja telah matang
secara fisik tetapi juga secara sosial emosional dan nilai-nilai. pada umumnya kemah pada usia
ini mereka telah memiliki pekerjaan, demikian mereka telah memiliki penghasilan, maka secara
ekonomis juga telah memiliki kesiapan.
B. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
Seperti yang telah anda pelajari pada modul yang membahas tentang karakteristik masa
adolesensi perkembangan intelek telah tercapai pada masa adolesen titik beberapa ahli Psikologi
dan pengukuran menyatakan bahwa pada masa dewasa muda tidak ada peningkatan IQ yang
berarti. Paling tinggi pada masa ini IQ meningkat 5 poin. Walaupun demikian, kualitas
kemampuan berpikir kelompok dewasa muda masih terus berkembang Thomas lebih meluas atau
komprehensif dan mendalam titik keluasan dan kedalaman kemampuan berpikir ini sangat
dipengaruhi oleh pengetahuan dan informasi yang dikuasai titik makin tinggi dan luas ilmu
pengetahuan dan informasi yang dimiliki makin tinggi kualitas kemampuan berpikir.
Perkembangan kemampuan intelektual ini berkaitan erat dengan kesempatan dan kegiatan belajar
yang diikuti pada masa dewasa ini: masa awal dewasa muda merupakan masa studi di perguruan
tinggi, pada jenjang diploma, S1, S2 malahan S3. Mereka yang melanjutkan studi ke perguruan
tinggi, mempunyai kesempatan untuk menambah ilmu dan pengetahuan serta meningkatkan
kualitas kemampuan berpikir. Berkenaan dengan kemampuan intelektual, cattel dan horn
membedakan dua macam kecerdasan yaitu fluid intelligensi, dan cristallized intelligence. Fluid
intelligence meliputi proses memahami hubungan pembentukan konsep konsep rumah,Nalar dan
abstraksi, yang tidak banyak mendapatkan pengaruh dari pendidikan dan kebudayaan sedangkan
crystallised intellegence berkaitan dengan penguasaan kecakapan-kecakapan khusus yang telah
dipelajari. Crystallised intelligensi tergantung pada latar belakang budaya dan pendidikan.
Sementara itu,schaine mengemukakan bahwa perkembangan kognitif merupakan transisi
dari ''apa yang ingin saya ketahui" ( what i need to know) yang merupakan penguasaan
keterampilan berpikir pada masa anak dan remaja kelemahan menjadi"bagaimana sebaiknya saya
menggunakan apa yang saya ketahui" ( how should i use what i know) yang merupakan integrasi
keterampilan berpikir pada kerangka kehidupan pasti kemudian menjadi "Mengapa saya perlu
tahu" (Why should i know) yang merupakan pencaharian tujuan dan makna yang berpuncak pada
dikuasainya" kebijaksanaan"(wisdom) pada usia tua. Proses translasi ini oleh schaine dibagi atas
5 tahap berikut:
1. Tahap pemerolehan (Aquisitive), berlangsung pada masa anak dan remaja.
Pada tahap ini anak-anak dan remaja telah menguasai pengetahuan dan
keterampilan. Sebatas menguasai tetapi pengetahuan dan keterampilan tersebut
belum digunakan untuk kepentingan kehidupannya dalam masyarakat.
2. Tahap penguasaan ( Achieving)berlangsung pada usia 20-an sampai awal 30-an.
Pada usia ini individu, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang
dikuasainya untuk mencapai keunggulan dan kemandirian. Mereka mengerjakan
tugas tugas dengan baik untuk kemajuan karir dan kehidupannya.
3. Tahap tanggung jawab (responsible) berlangsung pada usia akhir 30 sampai akhir
60-an
Pada tahap ini individu menggunakan pengetahuan dan pemikirannya
untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan dalam lingkungan keluarga
masyarakat dan pekerjaan.
4. Tahap eksekutif berlangsung pada usia 30-an atau 40an sampai awal 60an
Pada tahap ini individu mempunyai tanggung jawab lebih luas, bahkan
hanya dalam unit keluarga, tetapi juga dalam sistem kemasyarakatan baik bidang
pemerintah maupun perusahaan PT individu dituntut mengintegrasikan
penguasaan pengetahuan dan kemampuan berpikir dari berbagai tahap untuk
memecahkan masalah sesuai dengan jabatan yang dipegangnya
5. Tahap reintegrasi berlangsung pada usia 60 tahun keatas
Pada tahap ini orang dewasa sudah tidak disibukkan oleh tugas dan
tanggung jawab kemasyarakatan dan pekerjaan. karena pada tahap ini telah ada
penurunan kemampuan berpikir yang disebabkan oleh pengaruh aspek aspek
biologis, lebih selektif memilih kegiatan, perhatian dan pemikiran mereka lebih
terarah kepada Mengisi waktu yang masih tersisa, menghadapi kehidupan
selanjutnya setelah kematian.
Tahap-tahap perkembangan intelektual tersebut secara visual dapat dilukiskan dalam
gambar berikut. Gambar 5.1
C. PERKEMBANGAN MORAL
Pola dijelaskan pada model-model sebelumnya, bahwa perkembangan moral yang banyak
dipelajari dan dikemukakan para ahli adalah perkembangan moral kognitif. Teori perkembangan
moral kognitif yang banyak dikaji dan dijadikan acuan dalam pendidikan adalah teori dari
kohlberg. Menurut kohlberg ada tiga tingkatan perkembangan moral kognitif yaitu tahap pra
Konvensi Konvensi dan pasca konvensi. Seperti halnya perkembangan aspek aspek fisik dan
intelektual, tahap perkembangan aspek moral telah dicapai pada usia adolesen. Tahapan
perkembangan moral menurut kohlberg, yaitu pertimbangan nilai atas dasar hukum dan
peraturan tidak tertulis dan atas dasar kata hati ( keduanya termasuk tingkat perkembangan pasca
konvensi) , setelah dapat dicapai pada akhir masa adolesen atau awal masa dewasa muda titik
pada masa dewasa pemikiran moral seolah-olah berhenti, tenggelam dalam kesibukan kegiatan
pekerjaan dan kehidupan keluarga. Sebenarnya tidak demikian titik kalau dalam masa anak dan
adolesen berlangsung perkembangan moral kognitif, maka dalam masa dewasa berlangsung
pengalaman moral. Melalui pengalaman Moral seseorang mengubah pemikiran pemikiran moral
menjadi perbuatan moral. Pemahaman tentang prinsip-prinsip moral telah berkembang pada
masa adolesen, tetapi keterikatan kepada nilai-nilai moral dan perbuatan bermoral tercapai pada
usia dewasa.
Tentang perkembangan moral pada pria dan wanita, ada yang menyatakan sama Tetapi
ada juga yang menyatakan berbeda. Seperti sigmund frued, bapaknya psikoanalisis yang terkenal
itu, berpendapat bahwa perkembangan moral pada wanita lebih rendah dibandingkan dengan pria
titik pendapat yang sama juga dikemukakan olehkohlberg pengembangan teori moral kognitif.
Namun demikian, beberapa penelitian menyimpulkan, bahwa tidak ada perbedaan yang nyata
tentang perkembangan moral pada pria dan wanita. Perbedaannya yang ada bukan disebabkan
oleh faktor jenis kelamin Tetapi lebih banyak disebabkan oleh tingkat pendidikan dan profesi.
Berikut ini tahap-tahap perkembangan moral pada wanita dewasa menurut giligan (1982):
Tahap 1 . Orientasi terhadap keberadaan diri( orientation of individual survival)
Pada periode ini para wanita lebih mang mang konsentrasi kan hidupnya kepada
keberadaan dan kepentingan dirinya koma kepada apa yang baik dan berguna bagi
dirinya. Perubahan yang terjadi pada tahap ini adalah perubahan dari mementingkan
diri kepada tanggungjawab. Para wanita mulai menyadari hubungan dirinya dengan
yang lain dan mulai berpikir tentang bagaimana tanggung jawab terhadap kepentingan
yang lain.
Tahap 2 kebaikan sebagai pengorbanan diri( goodness as self sacrifice(
Pada tahap ini mereka mulai menyadari tentang tanggung jawabnya terhadap orang
lain, serta mulai melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan pengorbanan.
Perubahan yang terjadi pada tahap ini adalah perubahan dari kebaikan kepada
kebenaran. Wanita dewasa mulai menilai keputusannya bukan didasarkan atas
Bagaimana reaksi orang lain kepadanya tetapi pada tujuan dan hasil perbuatannya.
Mereka mengembangkan pertimbangan baru yaitu ingin menjadi orang baik dengan
bertanggung jawab pada orang lain, dan ingin menjadi orang jujur dengan bertanggung
jawab kepada dirinya.
Tahap 3. Moralitas tidak berbuat kekerasan ( the morality of non violence)
Pada tahap ini terjadi perubahan atau perkembangan kesadaran dari tidak mau
menyakiti orang lain dan menyakiti dirinya, kepada prinsip persamaan antara dirinya
dengan orang lain.

Dalam studi lebih lanjut gilligan bekerjasama dengan Attanucci (1988), menyimpulkan
bahwa baik pria maupun wanita sama-sama keduanya memiliki nilai kepedulian tentang
"perhatian" (Care) dan "keadilan " ( justice), tetapi antara keduanya ada perbedaan dalam
penerapannya. Pria lebih banyak berpikir dan memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah
keadilan sedang wanita lebih peduli terhadap pemberian perhatian perawatan dan pemeliharaan
kepada orang atau kelompok khusus.
Kegiatan Belajar 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa
Secara implisit dalam penjelasan terdahulu telah dikatakan bahwa banyak faktor yang
mempengaruhi perkembangan orang dewasa. Pendapat para ahli tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan individu dilandasi oleh aliran yang diyakini. Para ahli yang
mengikuti aliran nativisme berpendapat, bahwa perkembangan orang dewasa itu semata-mata
ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Menurut aliran nativisme, perkembangan
orang dewasa itu semata-mata bergantung pada pembawaan (hereditas) . Tokoh utama aliran ini
ialah Schopenhauer, seorang filosof Jerman.
Aliran filsafat nativisme, yang dijuluki sebagai aliran pesimistis, memandang segala
sesuatu dengan kacamata hitam titik para ahli Penganut aliran ini berkeyakinan bahwa
perkembangan individu manusia termasuk di dalamnya orang dewasa ditentukan oleh
pembawaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa-apa. Para ahli
yang mengikuti pendirian ini biasanya mempertahankan kebenaran konsepsinya dengan
menunjukkan berbagai kesamaan atau kemiripan antara orang dewasa dengan keturunannya.
Para ahli yang mengikuti pendirian empirisisme (empiricism) mempunyai pendapat yang
bertentangan dengan pendirian aliran nativisme. Pengikut aliran empirisme berpendapat bahwa
perkembangan orang dewasa itu semata-mata tergantung pada faktor lingkungan. Tokoh utama
dari aliran ini ialah John Locke. Doktrin aliran empirisme yang amat Mansur adalah "Tabula
Rasa" sebuah istilah bahasa Latin yang berarti batu tulis kosong atau lembaran kosong.
Tabularasa menekankan arti penting pengalaman, lingkungan, dan pendidikan dalam
perkembangan manusia termasuk perkembangan orang dewasa. Perkembangan orang dewasa
semata-mata bergantung pada lingkungan dan pengalaman pendidikannya, sedangkan bakat dan
pembawaan sejak lahir dianggap tidak ada pengaruh titik Dalam hal ini para penganut empirisme
menganggap Setiap anak lahir seperti tabularasa, dalam keadaan kosong, tak punya kemampuan
dan bakat apa-apa. Hendak menjadi apa seorang anak kelak pada saat dewasa bergantung pada
pengalaman atau lingkungan yang mendidiknya.
Jika orang dewasa memperoleh kesempatan yang memadai untuk mempelajari ilmu
ekonomi, tentu ia akan menjadi Seorang ekonom. Karena ia memiliki pengalaman belajar di
bidang ekonomi, ia tak akan pernah menjadi pelukis, walaupun orangtuanya pelukis. Memang
amat sukar dipungkiri bahwa lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap proses
perkembangan orang dewasa. Dalam hal ini lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat
sekitar telah terbukti menentukan tinggi rendahnya kualitas perilaku orang dewasa.
Aliran lain berpendapat bahwa perkembangan orang dewasa itu dipengaruhi oleh faktor
keturunan dan lingkungan. Aliran ini disebut aliran konvergensi . aliran konvergensi merupakan
gabungan antara aliran empirisme dengan aliran nativisme. Aliran ini menggambarkan arti
penting hereditas dan lingkungan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh dalam perkembangan
orang dewasa. Aliran ini dirumuskan pertama kalinya oleh W. Stern.
Dalam menetapkan faktor yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa, Stern dan
para ahli yang mengikutinya tidak hanya berpegang pada lingkungan atau pengalaman dan juga
tidak berpegang pada pembawaannya saja. Para pengikut aliran nativisme menyatakan bahwa
lingkungan dan pembawaan merupakan faktor yang sama pentingnya dalam perkembangan
individu faktor pembawaan atau keturunan tidak akan berarti apa-apa jika faktor pengalaman
atau pendidikan. Demikian juga sebaliknya, faktor pengalaman tanpa faktor bakat pembawaan
tak akan mampu mengembangkan orang dewasa yang sesuai dengan harapan.
Aliran konferensi ini berpendapat bahwa perkembangan orang dewasa itu sangat
dipengaruhi oleh faktor pembawaan maupun lingkungan. Bakat sebagai kemungkinan yang telah
ada pada masing-masing orang dewasa, tidak akan berkembang dengan optimal apabila tidak
didukung oleh lingkungan yang sesuai.
Itulah gambaran umum mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
individu titik berikut ini disajikan secara rinci faktor faktor khusus yang paling berpengaruh
terhadap perkembangan orang dewasa. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa
perkembangan orang dewasa sangat dipengaruhi oleh jenis dasar kemampuan yang telah
diletakkan pada masa remaja dan lingkungan perkembangan tempat mereka berinteraksi.
Meskipun demikian, ada faktor-faktor tertentu dalam kehidupan orang dewasa yang akan
mempermudah perkembangannya. Faktor yang paling berpengaruh tersebut adalah kekuatan
fisik, kemampuan motorik koma kemampuan mental koma motivasi untuk berkembang dan
model peran.
A. KEKUATAN FISIK
Faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah kekuatan fisik,
bagi banyak individu, Puncak kekuatan fisik dicapai dalam usia pengetahuan 20-an. Kekuatan
fisik yang Prima dapat mengatasi atau memecahkan persoalan-persoalan yang timbul pada masa
orang dewasa. Untuk memelihara kekuatan fisik yang Prima perlu di jaga kesehatan. Ada 7
kebiasaan hidup sehat yang perlu dilakukan oleh orang dewasa untuk memelihara kekuatan fisik,
yaitu
1. Sarapan pagi
2. Makan secara teratur
3. Makan secukupnya untuk memelihara berat badan yang normal
4. Tidak merokok
5. Tidak meminum minuman yang mengandung alkohol
6. Olahraga secukupnya serta
7. Tidur secara teratur 7 sampai 8 jam setiap malam.
Kekuatan fisik yang Prima pada orang dewasa, memungkinkan mereka untuk optimal
dalam bekerja, berkeluarga, memperoleh keturunan, dan mengolah kehidupan keluarganya.
Sebaliknya kekuatan fisik yang tidak terima menghambat orang dewasa untuk mengerjakan apa
yang seharusnya dilakukan oleh orang dewasa dan dapat menggagalkan sebagian atau secara
total tugas-tugas perkembangan orang dewasa. Orang dewasa yang mempunyai hambatan fisik
Karena kesehatannya buruk tidak dapat mencapai keberhasilan maksimum dalam pekerjaan atau
pergaulan. Sebagai akibatnya, mereka selalu push Tasik apabila rasa frustasi mendorong mereka
untuk berusaha terlalu keras Dalam persaingan dengan teman seusia yang tidak mempunyai
hambatan fisik, maka lambat laun mereka akan mengalami ketegangan mental yang kelak akan
mendatangkan serangan jantung.
B. KEMAMPUAN MOTORIK
Faktor kedua yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah kemampuan
motorik. Kemampuan motorik orang dewasa mencapai puncak kekuatannya antara usia 20-an
dan 30-an. Kecepatan maksimal terdapat antara usia 20 dan 25 tahun dan sesudah itu
kemampuan ini sedikit demi sedikit menurun.
Kemampuan motorik ini mempunyai hubungan yang positif dengan kondisi fisik yang
kuat dan kesehatan yang baik. Kondisi fisik yang kuat dalam kesehatan yang baik
memungkinkan orang dewasa melatih keterampilan keterampilan secara lebih baik. Disamping
itu, orang dewasa yang mempunyai kemampuan motorik yang baik cenderung akan dapat
menyelesaikan dengan baik pekerjaan yang menuntut kemampuan fisik.
Dalam hal mempelajari keterampilan keterampilan motorik baru, orang dewasa yang
berusia 20-an, menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil mereka yang
mempelajari Dalam usia mendekati masa setengah baya.
Dengan bekal kemampuan motorik yang sangat baik, orang dewasa dapat melaksanakan
dengan baik kegiatan-kegiatan dalam lingkung tugas-tugas perkembangannya .orang dewasa
yang mempunyai kemampuan motorik yang baik akan dengan cepat menguasai keterampilan
keterampilan dalam berolahraga dan berkarya. Hal ini memudahkan mereka untuk bergaul dan
berkomunikasi baik di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan pekerjaan.
C. KEMAMPUAN MENTAL
Faktor ketiga yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah kemampuan
mental. Kemampuan mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri pada situasi-situasi Baru
adalah mengingat kembali hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogi dan berpikir
kreatif. Kemampuan mental ini mencapai puncaknya Dalam usia 20-an, kemudian sedikit demi
sedikit menurun.
Kemampuan mental yang dimiliki orang dewasa ini sangat penting kedudukannya dalam
menyesuaikan diri terhadap tugas-tugas perkembangan, jauh melebihi pentingnya kemampuan
motorik. Penelitian-penelitian terhadap kemampuan mental dengan menggunakan Tes
Intelegensi, sangat jelas menggambarkan adanya kemampuan mental yang baik dalam masa
dewasa awal(Arthur T. Jersid, 1978).
Kemampuan mental seperti penalaran dengan menggunakan analogi kemah mengingat
kembali informasi yang telah dipelajari dan berpikir secara kreatif sangat diperlukan dalam
mempelajari dan menyesuaikan diri terhadap keterampilan keterampilan dan kecakapan
kecakapan yang dituntut oleh tugas-tugas perkembangan orang dewasa. Baik pria maupun wanita
pada umumnya memiliki kemampuan berpikir yang sama Dalam usaha usaha mereka memilih
teman bergaul sebagai calon istri maupun suami Titiek keduanya mempunyai kemampuan yang
sama banyaknya dalam belajar hidup bersama dengan istri atau suami mereka titik mereka dapat
belajar dan berlatih untuk menguasai tugas-tugas perkembangan dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Hal ini dapat terwujud dengan baik Apabila mereka mempunyai kemampuan
mental yang baik pula.
D. MOTIVASI UNTUNG BERKEMBANG
Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah motivasi untuk
berkembang . remaja telah mencapai usia dewasa secara hukum, mereka berkeinginan untuk
dianggap sebagai orang-orang dewasa yang mandiri oleh kelompok sosial mereka. Hal ini
menjadi motivasi bagi orang-orang dewasa untuk mengembangkan dirinya.
Pada masa dewasa, individu terdorong untuk mulai bekerja sama memilih pasangan
hidup, belajar hidup dengan tunangan, mulai membina keluarga, mengasuh anak, mengelola
rumah tangga koma mengambil tanggung jawab sebagai warga negara koma dan mencari
kelompok sosial yang menyenangkan. Selanjutnya mereka terdengar untuk melaksanakan
tanggung jawabnya secara sosial sebagai warga negara, membentuk anak-anak remaja belajar
untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, dan bahagia titik mengembangkan
kegiatan pengisian waktu senggang titik menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup
sebagai individu, menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisiologis yang
terjadi, dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir dan menyesuaikan diri
dengan orang tua yang semakin tua.
Motivasi untuk berkembang memiliki peranan yang strategis dalam perkembangan orang
dewasa. individu yang merasa butuh dan perlu untuk menguasai tugas-tugas perkembangan
orang dewasa cenderung mengarahkan perilakunya ke arah paku aslinya tugas-tugas
perkembangan orang dewasa. Sebaliknya individu yang tidak memiliki motivasi untuk
berkembang menjadi orang dewasa individu tersebut cenderung mengabaikan tugas-tugas
perkembangan orang dewasa yang harus dikuasai nya .
E. MODEL PERAN
Faktor lingkungan perkembangan orang dewasa sangat berpengaruh terhadap orang
dewasa. Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mempunyai modal peran
untuk diteladani. Karena berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mereka memperoleh
motivasi untuk mencontoh perilaku sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dianut oleh
masyarakat orang dewasa.
Sebaliknya orang dewasa yang masih berinteraksi dengan remaja dan mengikuti garis
garis perilaku remaja akan tetap berperilaku seperti remaja dan bukan pola perilaku orang
dewasa. Jika mereka tetap dalam status ketergantungan, mereka hampir tidak memperoleh
kesempatan atau motivasi untuk menguasai tugas-tugas perkembangan orang dewasa.
Masa remaja sangat berpengaruh terhadap perkembangan orang dewasa. Dalam masa
remaja seorang yang normal membentuk kelompok-kelompok taman sebaya. Dalam kelompok-
kelompok tersebut para remaja saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Kelompok tersebut
mempunyai nilai nilai tersendiri yang diakui dan dipatuhi oleh para anggotanya. Para anggotanya
sangat takut untuk ditolak oleh kelompok dan paku memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan
nilai-nilai kelompok. para sangat loyal terhadap nilai-nilai kelompoknya.
Dalam tahun-tahun pertama masa dewasa banyak orang dewasa yang secara terpaksa
memperpanjang masa remaja nya. Jika perkembangan masa remaja dan perkembangan masa
dewasa adalah sama, maka adanya perpanjangan pengaruh itu bukanlah menjadi penghambat.
Akan tetapi perkembangan antara dua masa kehidupan itu cukup jauh berbeda.
Orang dewasa yang memperpanjang pengaruh terhadap man sebaiknya pada masa remaja
akan memperpanjang masa remaja mereka. Mereka tidak melaksanakan tugas-tugas
perkembangan masa dewasa nya. Misalnya saja, seseorang yang terus melanjutkan sekolahnya
dan bersahabat dengan teman sebaya hanya dalam urusan urusan pelajaran, mereka tidak akan
sempat atau mungkin tidak berani lagi untuk mencari pasangan hidup. Hal Lainnya, misalnya
seseorang yang merasa senang dengan pergaulan akrab teman-teman sebaya masa remaja nya,
mengakibatkan mereka tidak memperhitungkan persiapan-persiapan yang harus dilaksanakan
untuk memasuki dunia kerja.
Kegiatan Belajar 3. Perbedaan individu Orang Dewasa
Berikut ini dijelaskan unsur-unsur perbedaan individual orang dewasa yang disebabkan
oleh pembawaan dan lingkungan diantaranya adalah: perbedaan dalam minat, kecerdasan, dan
kepribadian.
A.PERBEDAAN DALAM MINAT
Ragam minat orang dewasa sangat banyak dilihat dari jumlahnya. Berdasarkan penelitian
ahli, minat-minat yang sangat beragam jumlahnya itu dapat di bagi dalam tiga kategori yaitu:
minat pribadi, minat rekreasional, dan minat social.
1. Minat Pribadi:
a. Penampilan,
b. Pakaian dan Perhiasan
c. Uang
d. Agama
       Factor yang ikut menentukan kuat tidaknya rasa keagamaan orang dewasa:
1) Jenis kelamin
        wanita lebih berminat pada agama dari pada pria
2) Kelas sosial
        Golongan kelas menengah cenderung lebih tertarik agama
3) Lokasi tempat tinggal
4) Latar belakang keluarga
5) Minat religius teman-teman
6) Pasangan dari iman yang berbeda
7) Kecemasan akan kematian
8) Pola kepribadian

2. Minat Rekreasi
     Faktor yang mempengaruhi pola rekreasi orang dewasa :
a) Kesehatan 
b) Waktu
c) Status Perkawinan
d) Status Sosial ekonomi
e) Jenis kelamin
f) Penerimaan Sosial

3. Minat Sosial
Factor yang mempengaruhi minat dan aktivitas sosial orang dewasa:
a) mobilitas social
semakin besar keinginan orang dewasa untuk meningkatkan status sosialnya semakin
giat pula ia berusaha melibatkan diri dengan organisasi
b) status sosial ekonomi
c) lamanya tinggal dalam suatu kelompok masyarakat
d) kelas social
e) lingkungan
f) jenis kelamin
pria yang telah menikah lebih bebas berkecimpung dalam kegiatan-kegiatan sosial
di luar rumah
g) umur kematangan seksual
h) urutan kelahiran
i) keanggotaan dari tempat beribadah
Ciri-ciri kepribadian orang dewasa yang tampak dalam interaksi dengan
lingkungannya:
1. Karakter yang mengacu pada konsekuen tidaknya dalam melakukan aturan
etika perilaku.
2. Temperamen yang mengacu pada cepat atau lambatnya mereaksi terhadap
rangsangan yang dating
3. Sikap, yang mengacu pada positif atau negatif atau ambivalensinya
sambutannya terhadap objek-objek
4. Stabilitas emosional, yang mengacu pada mudah tidaknya tersinggung marah
5. Tanggung jawab, yang mengacu pada menerima atau cuci tangan atau
melarikan diri dari resiko atas tindakan dan perbuatanya.
6. Sosiabilitas, yang mengacu pada keterbukaan atau ketertutupan dirinya,serta
mampu brkomunikasi dengan orang lain
Dengan demikian, maka interelasi serta interdependensi dari tiga factor tersebut, dapat di
gambarkan secara fungsional atau regresional yang formulanya sebagai berikut:

P = f (H,E,T) atau P = a + bH + bE + bT

P = prilaku atau pribadi


f = fungsi
H = hereditas (pembawaan)
E = environment ( lingkungan, termasuk belajar)
T = time ( waktu, tingkat perkembangan, kematangan)
a = konstanta

C. KECAKAPAN
Kecakapan orang dewasa yang satu dengan orang dewasa lainnya berbeda. Orang dewasa
yang tampak dapat bertindak secara cepat ( waktunya singkat ), tepat ( hasilnya sesuai dengan
apa yang di harapkan ) dan dengan mudah ( tanpa menghadapi hambatan dan kesulitan yang
berarti ), lazim dikenal orang cakap. Dalam istilah psikologis orang tersebut di sebut sebagai
orang yang berprilaku inteligen.

Witherington menunjukkan lebih terperinci dari indikator-indikator perilaku inteligen:


1. Kemudahan dalam menggunakan bilangan
2. Efisien dalam berbahasa
3. Kecepatan dalam pengamatan
4. Kemudahan dalam mengingat
5. Kemudahan dalam memahami hubungan
6. Imajinasi

Dalam hal kecakapan dasar khusus,orang dewasa  dapat dikelompokan kedalam kategori
yang memiliki kemampuan dasar khusus dalam bidang:
1. bilangan(numerical )
2. bahasa(verbal)
3. tilikan ruang(spasial)
4. tilikan hubungan sosial(social)
5. gerak motoris(motorical)

Reaksi orang dewasa  berbeda satu sama lain, Pandangan menurut


1. Freud: Perbedaan disebab kan oleh berbedanya kekuatan daya pendorong The Id dan
daya kendali Super Ego
2. Alferd adler: bergantung pada perbedaan cita-cita dan hasrat.
3. Kunkel: ditentukan oleh kadar rasa harga diri
4. Stern: adanya perbedaan kesadaran pribadi dalam mempertahankan dan
mengembangkan dirinya
5. Watson: disebabkan oleh perbedaan pendidikan dan pengalaman 
6. Lewin: ditentukan oleh pengalamanya membaca situasi medan sesaat dan setempat
7. Rotter: Perbedaan individual orang dewasa dalam hubungan sosialnya dimasa lalu
  
Kegiatan Belajar 4. Kebutuhan-kebutuhan Orang Dewasa
Menurut Maslow (need hierarchy theory), kebutuhan-kebutuhan orang dewasa
digolongkan ke dalam tingkatan:
1. Kebutuhan yang bersifat biologis
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan social
4. Kebutuhan akan harga diri
5. Kebutuhan untuk berbuat yang terbaik

Orang dewasa memiliki empat kebutuhan (Morgan):


1. Kebutuhan untuk melakukan suatu aktivitas
2. Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain
3. Kebutuhan untuk mencapai hasil
4. kebutuhan mengatasi kesulitan
Lima belas aspek kebutuhan orang dewasa (Murray dan Edwards):
1. Kebutuhan berprestasi (achievement)
2. Kebutuhan rasa hormat (deference)
3. Kebutuhan keteraturan (order)
4. Kebutuhan memperlihatkan diri (exhibition)
5. Kebutuhan otonomi (autonomy)
6. Kebutuhan afiliasi (affiliation)
7. Kebutuhan intrasepsi (intraception)
8. Kebutuhan berlindung (succorance)
9. Kebutuhan dominan
10. Kebutuhan merendah (abasement)
11. Kebutuhan memberi bantuan (nurturance)
12. Kebuthan perubahan (change)
13. Kebutuhan ketekunan (endurance)
14. Kebutuhan heteroseksual Dorongan untuk bepergian dengan lawan jenis
15. Kebutuhan agresi Dorongan untuk menyerang pandangan yang berbeda
Tugas-tugas perkembangan masa dewasa:
1. Tugas-tugas perkembangan masa dewasa/muda
a) Mengembangkan sikap wawasan dan pengalaman nilai-nilai agama
b) Memperoleh atau memulai suatu pekerjaan
c) Memilih pasangan
d) Mulai memasuki pernikahan
e) Belajar hidup berkeluarga
f) Mangasuh dan mendidik anak
g) Mengelola rumah tangga
h) Memperoleh kemampuan dan kemantapan karier
i) Mengambil tanggung jawab atau peran sebagai warga masyarakat
j) Mencari kelompok sosial yang menyenangkan

2.  Tugas-tugas perkembangan masa dewasa madya

a) Memantapkan pengalaman nilai-nilai agama

b) Mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga Negara

c) Membantu anak yang sudah remaja untuk belajar menjadi orang dewasa

d) Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan

e) Memantapkan keharmonisan hidup berkeluarga


f) Mencapai dan mempertahankan prestasi

g) Memantapkan peran-perannya sebagai orang dewasa

3. Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa lanjut (masa tua)

a) Lebih memantapkan diri dalam mengamalkan norma

b) Mampu menyesuaikan diri dengan menurunnya kemampuan fisik

c) Menyesuaikan diri dengan masa pension

d) Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup

e) Membentuk hubungan dengan orang lain yang seusia

f) Memantapkan hubungan yang lebih harmonis dengan anggota keluarga

Mengenai hidup keluarga dalam masa dewasa terdapat 2 hal pokok yang mendorong
terciptanya hubungan hidup berkeluarga  yaitu kebutuhan individu pada satu pihak dan tugas
perkembangan pada orang  pihak. Diantara kebutuhan  utama dan kuat yang mendorong individu
orang dewasa untuk hidup berkeluarga adalah kebutuhan material,seksual dan psikologis. Dari
segi psikologi ,kebutuhan utama dan terkuat untuk berkeluarga bagi orang dewasaadalah
kebutuhan akan cinta ,rasa aman ,pengakuan dan persahabatan.
KESIMPULAN
Dalam hal ini banyak sekali factor yang mendukung seseorang itu menjadi manusia dewasa,
namun antara individu satu dengan yang lain amat sangat berbeda begitu pula antara laki-laki
dan perempuan. Selain itu banyak juga factor yang mempengarugi perkembangan orang dewasa,
dari beberapa factor tersebut ada beberapa item yang membedakan, semakin dewasa orang maka
banyak sekali kebutuhan-kebutuhan yang harus di penuhi.
DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin Makmun. (1998). Psikologi Kependidikan. Bandung: Rosda Karya.

Andi Mappiare. (1983). Pisikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional

Juntika Nurihsan. (2020). Bimbingan dan Konseling untuk Orang Dewasa. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.

Sardiman, A.M. (2020). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali


Suryadi Suryabarata. (1982). Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali

Anda mungkin juga menyukai