Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

MODUL 4
KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PSERTA DIDIK USIA DEWASA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Perkembangan Peserta Didik (PDGK 4002)
Tutor : Rikas Saputra, S.Pd., M.Pd

Oleh :

KELOMPOK V (LIMA)

1. Ayu Widiarti (855757968)


2. Mira (855754568)
3. Mita Oktaviyani (855767754)
4. Yuli Anggraini (855760998)

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN S1 PGSD
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbal Alamin, segala puji hanya pada Allah SWT yang telah
memberikan nikmat begitu besar kepada kita semua, terutama nikmat kesehatan. Berkat kasih
sayang-Nya jugalah akhirnya penulisan makalah Pembelajaran Perkembangan Peserta Didik
yang membahas tentang “Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik Usia Dewasa” dapat
diselesaikan dengan baik dan siap untuk dipresentasikan.

Sholawat beserta salam juga semoga selalu tercurah limpahkan bagi Rassullah SAW,
para sahabat dan orang-orang yang senantiasa istiqomah memperjuangkan Islam ini hingga
akhir zaman.

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa pasti ada kekurangan,
karenanya saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan agar dapat
digunakan demi perbaikan. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan
informasi, pelajaran dan ilmu yang bermanfaat bagi pembacanya. Akhirnya, penulis mohon
maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak dan semoga usaha yang kita lakukan bernilai ibadah dimata Allah SWT.
Aamiin.

Palembang, 11 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I..................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan Pembelajaran...................................................................................................1
BAB II.................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN...................................................................................................................... 2
KEGIATAN BELAJAR 1 (PERTUMBUHAN FISIK DAN PERKEMBANGAN
INTELEKTUAL).................................................................................................................... 2
A. PERTUMBUHAN FISIK..............................................................................................2
B. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL..........................................................................3
C. PERKEMBANGAN MORAL.......................................................................................5
KEGIATAN BELAJAR 2 (FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN ORANG DEWASA)................................................................................7
A. KEKUATAN FISIK.....................................................................................................9
B. KEMAMPUAN MOTORIK.......................................................................................10
C. KEMAMPUAN MENTAL..........................................................................................10
D. MOTIVASI UNTUK BERKEMBANG.......................................................................11
E. MODEL PERAN........................................................................................................12
KEGIATAN BELAJAR 3 (PERBEDAAN INDIVIDU ORANG DEWASA)............................13
A. PERBEDAAN DALAM MINAT.................................................................................13
B. KEPRIBADIAN......................................................................................................... 14
C. KECAKAPAN........................................................................................................... 15
KEGIATAN BELAJAR 4 (KEBUTUHAN-KEBUTUHAN ORANG DEWASA).....................16
BAB III................................................................................................................................. 19
KESIMPULAN..................................................................................................................... 19
A. KESIMPULAN..........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 20
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada usia di atas 20 tahun dikelompokkan sebagai usia dewasa. Kelompok usia
dewasa dibagi menjadi kelompok dewasa muda (usia 20 tahun sampai dengan 40 tahun)
dewasa (usia 40 tahun sampai dengan 65 tahun) dan dewasa lanjut (usia 65 tahun keatas) tiap
rentang usia memiliki karakteristik sendiri, tetapi karaktertistik tersebut tidak sedinamis dan
beragam seperti karakteristik perkembangan pada rentang-rentang usia sebelumnya.

Masa dewasa merupakan masa peralihan dari remaja, dimana masa ini merupakan
masa tenang setalahmengalami aspek gejolak perkembangan di masa remaja.
Dikarenakan masa dewasa merupakan masapematangan kemampuan dan karakteristik
yang telah dicapai pada masa remaja.

Hampir seluruh aspek kepribadian mencapai puncak kematangannya pada akhir masa
adolesen, atau awal masa muda. Pada prinsipnya. Pada usia dewasa, terutama dewasa muda,
perkembangan masih berlangsung, pada usia dewasa, ada aspek-aspek tertentu yang
berkembang secara normal, aspek-aspek lainnya berjalan lambat atau berhenti. Bahkan ada
aspek-aspek yang mulai menunjukan terjadinya kemunduran-kemunduran.

B. Rumusan Masalah
Maka berdasarkan latar belakang diatas rumusan permasalahannya adalah sebagai
berikut :
1. Bagimana pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual?
2. Bagaimana factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa?
3. Bagaimana perbedaan individual orang dewasa?
4. Bagaimana kebutuhan-kebutuhan orang dewasa ?
C. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual ?
2. Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa?

3. Menjelaskan perbedaan individual orang dewasa?

4. Menjelaskan kebutuhan-kebutuhan orang dewasa ?


BAB II

PEMBAHASAN

KEGIATAN BELAJAR 1 (PERTUMBUHAN FISIK DAN PERKEMBANGAN

INTELEKTUAL)

A. PERTUMBUHAN FISIK
Perkembangan fisik telah lengkap dan mencapai puncaknya pada masa adolesen titik
pada masa dewasa muda tinggi badan orang maksimal naik sekitar 2 - 3 cm kecuali dengan
latihan-latihan yang luar biasa, tinggi badan orang dewasa bisa naik sedikit lebih tinggi lagi.
Perkembangan berat badan berjalan terus dan bisa tidak beraturan sesuai dengan kebiasaan
hidup terutama kebiasaan makan mengkonsumsi makanan selama latihan fisik serta pola-pola
kebiasaan hidup lainnya. Pertambahan berat badan terjadi pada orang dewasa karena faktor
bawaan.

Perkembangan fungsi aspek aspek fisik terus berjalan sesuai dengan jenis pekerjaan,
pendidikan dan latihan yang diikuti serta hobi-hobi aktivitas fisik yang diminati. Orang-orang
yang menekuni pekerjaan atau latihan-latihan yang banyak menuntut gerakan-gerakan fisik,
seperti pekerjaan berat, tentara, olahragawan, dan lain-lain, perkembangan kekuatan tulang
dan ototnya akan terus berkembang. Orang-orang yang dalam pekerjaan atau para sekretaris,
ketatausahaan, pengrajin, penari, pemahat, pelukis, perancang, dan lain-lain, perkembangan
kecekatan, keterampilan kemah kelenturan fisik nya terus berkembang. Perkembangan
kekuatan tulang dan otot mulai berkurang dan melemah setelah usia 30 sampai 35 tahun
tetapi kecekatan keterampilan dan kelenturan masih bisa bertahan sampai usia 35 sampai 40
tahun setelah itu fungsi aspek aspek fisik mulai berkurang.

Memang usia dewasa muda merupakan usia yang secara fisik sangat sehat, kuat dan
cekatan dan dengan tenaga yang cukup besar. Tetapi kekuatan dan kesehatan badan tersebut
sangat dipengaruhi oleh kemampuan ekonomi, kebiasaan hidup kebiasaan makan serta
pemeliharaan kesehatan. Kondisi ekonomi yang baik, yang memungkinkan penyediaan
makanan yang sehat dan bergizi ke mah kebiasaan makan teratur, serta makan tidak
berlebihan, merupakan dasar bagi terpeliharanya kesehatan titik kemampuan ekonomi yang
rendah, makanan yang tidak sehat dan bergizi, kebiasaan makan yang tidak teratur, makan
berlebihan, merokok minum minuman keras narkoba dapat menurunkan kondisi kesehatan
menimbulkan berbagai bentuk penyakit, dan bahkan apabila dilakukan secara berlebihan
dapat mengancam kehidupan. Masa dewasa muda juga merupakan masa untuk berumah
tangga dan melahirkan keturunan. Fungsi-fungsi pengembangan keturunan yang sudah
matang pada akhir masa remaja Kema direalisasikan pada masa dewasa muda masa ini
merupakan masa yang cukup baik untuk pembinaan rumah tangga melahirkan dan membina
keturunan. mereka bukan saja telah matang secara fisik tetapi juga secara sosial emosional
dan nilai-nilai. pada umumnya kemah pada usia ini mereka telah memiliki pekerjaan,
demikian mereka telah memiliki penghasilan, maka secara ekonomis juga telah memiliki
kesiapan.

B. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
Seperti yang telah anda pelajari pada modul yang membahas tentang karakteristik
masa adolesensi perkembangan intelek telah tercapai pada masa adolesen titik beberapa ahli
Psikologi dan pengukuran menyatakan bahwa pada masa dewasa muda tidak ada peningkatan
IQ yang berarti. Paling tinggi pada masa ini IQ meningkat 5 poin. Walaupun demikian,
kualitas kemampuan berpikir kelompok dewasa muda masih terus berkembang Thomas lebih
meluas atau komprehensif dan mendalam titik keluasan dan kedalaman kemampuan berpikir
ini sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan informasi yang dikuasai titik makin tinggi dan
luas ilmu pengetahuan dan informasi yang dimiliki makin tinggi kualitas kemampuan
berpikir.

Perkembangan kemampuan intelektual ini berkaitan erat dengan kesempatan dan


kegiatan belajar yang diikuti pada masa dewasa ini: masa awal dewasa muda merupakan
masa studi di perguruan tinggi, pada jenjang diploma, S1, S2 malahan S3. Mereka yang
melanjutkan studi ke perguruan tinggi, mempunyai kesempatan untuk menambah ilmu dan
pengetahuan serta meningkatkan kualitas kemampuan berpikir. Berkenaan dengan
kemampuan intelektual, cattel dan horn membedakan dua macam kecerdasan yaitu fluid
intelligensi, dan cristallized intelligence. Fluid intelligence meliputi proses memahami
hubungan pembentukan konsep konsep rumah,Nalar dan abstraksi, yang tidak banyak
mendapatkan pengaruh dari pendidikan dan kebudayaan sedangkan crystallised intellegence
berkaitan dengan penguasaan kecakapan-kecakapan khusus yang telah dipelajari.
Crystallised intelligensi tergantung pada latar belakang budaya dan pendidikan.

Sementara itu,schaine mengemukakan bahwa perkembangan kognitif merupakan


transisi dari ''apa yang ingin saya ketahui" ( what i need to know) yang merupakan
penguasaan keterampilan berpikir pada masa anak dan remaja kelemahan menjadi"bagaimana
sebaiknya saya menggunakan apa yang saya ketahui" ( how should i use what i know) yang
merupakan integrasi keterampilan berpikir pada kerangka kehidupan pasti kemudian menjadi
"Mengapa saya perlu tahu" (Why should i know) yang merupakan pencaharian tujuan dan
makna yang berpuncak pada dikuasainya" kebijaksanaan"(wisdom) pada usia tua. Proses
translasi ini oleh schaine dibagi atas 5 tahap berikut:

1. Tahap pemerolehan (Aquisitive), berlangsung pada masa anak dan remaja.

Pada tahap ini anak-anak dan remaja telah menguasai pengetahuan dan
keterampilan. Sebatas menguasai tetapi pengetahuan dan keterampilan tersebut
belum digunakan untuk kepentingan kehidupannya dalam masyarakat.

2. Tahap penguasaan ( Achieving)berlangsung pada usia 20-an sampai awal 30-an.

Pada usia ini individu, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang


dikuasainya untuk mencapai keunggulan dan kemandirian. Mereka mengerjakan
tugas tugas dengan baik untuk kemajuan karir dan kehidupannya.

3. Tahap tanggung jawab (responsible) berlangsung pada usia akhir 30 sampai akhir
60-an

Pada tahap ini individu menggunakan pengetahuan dan pemikirannya untuk


memecahkan masalah-masalah kehidupan dalam lingkungan keluarga masyarakat
dan pekerjaan.

4. Tahap eksekutif berlangsung pada usia 30-an atau 40an sampai awal 60an

Pada tahap ini individu mempunyai tanggung jawab lebih luas, bahkan hanya
dalam unit keluarga, tetapi juga dalam sistem kemasyarakatan baik bidang
pemerintah maupun perusahaan PT individu dituntut mengintegrasikan penguasaan
pengetahuan dan kemampuan berpikir dari berbagai tahap untuk memecahkan
masalah sesuai dengan jabatan yang dipegangnya

5. Tahap reintegrasi berlangsung pada usia 60 tahun keatas

Pada tahap ini orang dewasa sudah tidak disibukkan oleh tugas dan tanggung
jawab kemasyarakatan dan pekerjaan. karena pada tahap ini telah ada penurunan
kemampuan berpikir yang disebabkan oleh pengaruh aspek aspek biologis, lebih
selektif memilih kegiatan, perhatian dan pemikiran mereka lebih terarah kepada
Mengisi waktu yang masih tersisa, menghadapi kehidupan selanjutnya setelah
kematian.

Tahap-tahap perkembangan intelektual tersebut secara visual dapat dilukiskan dalam gambar
berikut.

Gambar 5.1

C. PERKEMBANGAN MORAL
Pola dijelaskan pada model-model sebelumnya, bahwa perkembangan moral yang
banyak dipelajari dan dikemukakan para ahli adalah perkembangan moral kognitif. Teori
perkembangan moral kognitif yang banyak dikaji dan dijadikan acuan dalam pendidikan
adalah teori dari kohlberg. Menurut kohlberg ada tiga tingkatan perkembangan moral kognitif
yaitu tahap pra Konvensi Konvensi dan pasca konvensi. Seperti halnya perkembangan aspek
aspek fisik dan intelektual, tahap perkembangan aspek moral telah dicapai pada usia
adolesen. Tahapan perkembangan moral menurut kohlberg, yaitu pertimbangan nilai atas
dasar hukum dan peraturan tidak tertulis dan atas dasar kata hati ( keduanya termasuk tingkat
perkembangan pasca konvensi) , setelah dapat dicapai pada akhir masa adolesen atau awal
masa dewasa muda titik pada masa dewasa pemikiran moral seolah-olah berhenti, tenggelam
dalam kesibukan kegiatan pekerjaan dan kehidupan keluarga.

Sebenarnya tidak demikian titik kalau dalam masa anak dan adolesen berlangsung
perkembangan moral kognitif, maka dalam masa dewasa berlangsung pengalaman moral.
Melalui pengalaman Moral seseorang mengubah pemikiran pemikiran moral menjadi
perbuatan moral. Pemahaman tentang prinsip-prinsip moral telah berkembang pada masa
adolesen, tetapi keterikatan kepada nilai-nilai moral dan perbuatan bermoral tercapai pada
usia dewasa.

Tentang perkembangan moral pada pria dan wanita, ada yang menyatakan sama Tetapi ada
juga yang menyatakan berbeda. Seperti sigmund frued, bapaknya psikoanalisis yang terkenal
itu, berpendapat bahwa perkembangan moral pada wanita lebih rendah dibandingkan dengan
pria titik pendapat yang sama juga dikemukakan olehkohlberg pengembangan teori moral
kognitif. Namun demikian, beberapa penelitian menyimpulkan, bahwa tidak ada perbedaan
yang nyata tentang perkembangan moral pada pria dan wanita. Perbedaannya yang ada bukan
disebabkan oleh faktor jenis kelamin Tetapi lebih banyak disebabkan oleh tingkat pendidikan
dan profesi.

Berikut ini tahap-tahap perkembangan moral pada wanita dewasa menurut giligan (1982) :

 Tahap 1 . Orientasi terhadap keberadaan diri (orientation of individual survival)


Pada periode ini para wanita lebih mang mang konsentrasi kan hidupnya kepada
keberadaan dan kepentingan dirinya koma kepada apa yang baik dan berguna bagi
dirinya. Perubahan yang terjadi pada tahap ini adalah perubahan dari mementingkan
diri kepada tanggungjawab. Para wanita mulai menyadari hubungan dirinya dengan
yang lain dan mulai berpikir tentang bagaimana tanggung jawab terhadap kepentingan
yang lain.

 Tahap 2 kebaikan sebagai pengorbanan diri (goodness as self sacrifice)


Pada tahap ini mereka mulai menyadari tentang tanggung jawabnya terhadap orang
lain, serta mulai melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan pengorbanan.
Perubahan yang terjadi pada tahap ini adalah perubahan dari kebaikan kepada
kebenaran. Wanita dewasa mulai menilai keputusannya bukan didasarkan atas
Bagaimana reaksi orang lain kepadanya tetapi pada tujuan dan hasil perbuatannya.
Mereka mengembangkan pertimbangan baru yaitu ingin menjadi orang baik dengan
bertanggung jawab pada orang lain, dan ingin menjadi orang jujur dengan
bertanggung jawab kepada dirinya.

 Tahap 3. Moralitas tidak berbuat kekerasan (the morality of non violence)


Pada tahap ini terjadi perubahan atau perkembangan kesadaran dari tidak mau
menyakiti orang lain dan menyakiti dirinya, kepada prinsip persamaan antara dirinya
dengan orang lain.
Dalam studi lebih lanjut gilligan bekerjasama dengan Attanucci (1988),
menyimpulkan bahwa baik pria maupun wanita sama-sama keduanya memiliki nilai
kepedulian tentang "perhatian" (Care) dan "keadilan " ( justice), tetapi antara keduanya ada
perbedaan dalam penerapannya. Pria lebih banyak berpikir dan memiliki kepedulian terhadap
masalah-masalah keadilan sedang wanita lebih peduli terhadap pemberian perhatian
perawatan dan pemeliharaan kepada orang atau kelompok khusus.

KEGIATAN BELAJAR 2 (FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PERKEMBANGAN ORANG DEWASA)
Secara implisit dalam penjelasan terdahulu telah dikatakan bahwa banyak faktor yang
mempengaruhi perkembangan orang dewasa. Pendapat para ahli tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan individu dilandasi oleh aliran yang diyakini. Para ahli yang
mengikuti aliran nativisme berpendapat, bahwa perkembangan orang dewasa itu semata-mata
ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Menurut aliran nativisme,
perkembangan orang dewasa itu semata-mata bergantung pada pembawaan (hereditas) .
Tokoh utama aliran ini ialah Schopenhauer, seorang filosof Jerman.

Aliran filsafat nativisme, yang dijuluki sebagai aliran pesimistis, memandang segala
sesuatu dengan kacamata hitam titik para ahli Penganut aliran ini berkeyakinan bahwa
perkembangan individu manusia termasuk di dalamnya orang dewasa ditentukan oleh
pembawaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa-apa. Para ahli
yang mengikuti pendirian ini biasanya mempertahankan kebenaran konsepsinya dengan
menunjukkan berbagai kesamaan atau kemiripan antara orang dewasa dengan keturunannya.

Para ahli yang mengikuti pendirian empirisisme (empiricism) mempunyai pendapat


yang bertentangan dengan pendirian aliran nativisme. Pengikut aliran empirisme berpendapat
bahwa perkembangan orang dewasa itu semata-mata tergantung pada faktor lingkungan.
Tokoh utama dari aliran ini ialah John Locke. Doktrin aliran empirisme yang amat Mansur
adalah "Tabula Rasa" sebuah istilah bahasa Latin yang berarti batu tulis kosong atau
lembaran kosong. Tabularasa menekankan arti penting pengalaman, lingkungan, dan
pendidikan dalam perkembangan manusia termasuk perkembangan orang dewasa.
Perkembangan orang dewasa semata-mata bergantung pada lingkungan dan pengalaman
pendidikannya, sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak ada pengaruh
titik Dalam hal ini para penganut empirisme menganggap Setiap anak lahir seperti tabularasa,
dalam keadaan kosong, tak punya kemampuan dan bakat apa-apa. Hendak menjadi apa
seorang anak kelak pada saat dewasa bergantung pada pengalaman atau lingkungan yang
mendidiknya.

Jika orang dewasa memperoleh kesempatan yang memadai untuk mempelajari ilmu
ekonomi, tentu ia akan menjadi Seorang ekonom. Karena ia memiliki pengalaman belajar di
bidang ekonomi, ia tak akan pernah menjadi pelukis, walaupun orangtuanya pelukis.
Memang amat sukar dipungkiri bahwa lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap proses
perkembangan orang dewasa. Dalam hal ini lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat
sekitar telah terbukti menentukan tinggi rendahnya kualitas perilaku orang dewasa.

Aliran lain berpendapat bahwa perkembangan orang dewasa itu dipengaruhi oleh
faktor keturunan dan lingkungan. Aliran ini disebut aliran konvergensi . aliran konvergensi
merupakan gabungan antara aliran empirisme dengan aliran nativisme. Aliran ini
menggambarkan arti penting hereditas dan lingkungan sebagai faktor-faktor yang
berpengaruh dalam perkembangan orang dewasa. Aliran ini dirumuskan pertama kalinya oleh
W. Stern.

Dalam menetapkan faktor yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa, Stern


dan para ahli yang mengikutinya tidak hanya berpegang pada lingkungan atau pengalaman
dan juga tidak berpegang pada pembawaannya saja. Para pengikut aliran nativisme
menyatakan bahwa lingkungan dan pembawaan merupakan faktor yang sama pentingnya
dalam perkembangan individu faktor pembawaan atau keturunan tidak akan berarti apa-apa
jika faktor pengalaman atau pendidikan. Demikian juga sebaliknya, faktor pengalaman tanpa
faktor bakat pembawaan tak akan mampu mengembangkan orang dewasa yang sesuai dengan
harapan.

Aliran konferensi ini berpendapat bahwa perkembangan orang dewasa itu sangat
dipengaruhi oleh faktor pembawaan maupun lingkungan. Bakat sebagai kemungkinan yang
telah ada pada masing-masing orang dewasa, tidak akan berkembang dengan optimal apabila
tidak didukung oleh lingkungan yang sesuai.

Itulah gambaran umum mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan


individu titik berikut ini disajikan secara rinci faktor faktor khusus yang paling berpengaruh
terhadap perkembangan orang dewasa. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa
perkembangan orang dewasa sangat dipengaruhi oleh jenis dasar kemampuan yang telah
diletakkan pada masa remaja dan lingkungan perkembangan tempat mereka berinteraksi.
Meskipun demikian, ada faktor-faktor tertentu dalam kehidupan orang dewasa yang akan
mempermudah perkembangannya. Faktor yang paling berpengaruh tersebut adalah kekuatan
fisik, kemampuan motorik koma kemampuan mental koma motivasi untuk berkembang dan
model peran.

A. KEKUATAN FISIK
Faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah kekuatan
fisik, bagi banyak individu, Puncak kekuatan fisik dicapai dalam usia pengetahuan 20-an.
Kekuatan fisik yang Prima dapat mengatasi atau memecahkan persoalan-persoalan yang
timbul pada masa orang dewasa. Untuk memelihara kekuatan fisik yang Prima perlu di jaga
kesehatan. Ada 7 kebiasaan hidup sehat yang perlu dilakukan oleh orang dewasa untuk
memelihara kekuatan fisik, yaitu

1. Sarapan pagi

2. Makan secara teratur

3. Makan secukupnya untuk memelihara berat badan yang normal

4. Tidak merokok

5. Tidak meminum minuman yang mengandung alkohol

6. Olahraga secukupnya serta

7. Tidur secara teratur 7 sampai 8 jam setiap malam.

Kekuatan fisik yang Prima pada orang dewasa, memungkinkan mereka untuk optimal
dalam bekerja, berkeluarga, memperoleh keturunan, dan mengolah kehidupan keluarganya.
Sebaliknya kekuatan fisik yang tidak terima menghambat orang dewasa untuk mengerjakan
apa yang seharusnya dilakukan oleh orang dewasa dan dapat menggagalkan sebagian atau
secara total tugas-tugas perkembangan orang dewasa. Orang dewasa yang mempunyai
hambatan fisik Karena kesehatannya buruk tidak dapat mencapai keberhasilan maksimum
dalam pekerjaan atau pergaulan. Sebagai akibatnya, mereka selalu push Tasik apabila rasa
frustasi mendorong mereka untuk berusaha terlalu keras Dalam persaingan dengan teman
seusia yang tidak mempunyai hambatan fisik, maka lambat laun mereka akan mengalami
ketegangan mental yang kelak akan mendatangkan serangan jantung.
B. KEMAMPUAN MOTORIK
Faktor kedua yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah kemampuan
motorik. Kemampuan motorik orang dewasa mencapai puncak kekuatannya antara usia 20-an
dan 30-an. Kecepatan maksimal terdapat antara usia 20 dan 25 tahun dan sesudah itu
kemampuan ini sedikit demi sedikit menurun.

Kemampuan motorik ini mempunyai hubungan yang positif dengan kondisi fisik yang
kuat dan kesehatan yang baik. Kondisi fisik yang kuat dalam kesehatan yang baik
memungkinkan orang dewasa melatih keterampilan keterampilan secara lebih baik.
Disamping itu, orang dewasa yang mempunyai kemampuan motorik yang baik cenderung
akan dapat menyelesaikan dengan baik pekerjaan yang menuntut kemampuan fisik.

Dalam hal mempelajari keterampilan keterampilan motorik baru, orang dewasa yang
berusia 20-an, menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil mereka yang
mempelajari Dalam usia mendekati masa setengah baya.

Dengan bekal kemampuan motorik yang sangat baik, orang dewasa dapat
melaksanakan dengan baik kegiatan-kegiatan dalam lingkung tugas-tugas
perkembangannya .orang dewasa yang mempunyai kemampuan motorik yang baik akan
dengan cepat menguasai keterampilan keterampilan dalam berolahraga dan berkarya. Hal ini
memudahkan mereka untuk bergaul dan berkomunikasi baik di lingkungan masyarakat
maupun di lingkungan pekerjaan.

C. KEMAMPUAN MENTAL
Faktor ketiga yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah kemampuan
mental. Kemampuan mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri pada situasi-situasi
Baru adalah mengingat kembali hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogi dan
berpikir kreatif. Kemampuan mental ini mencapai puncaknya Dalam usia 20-an, kemudian
sedikit demi sedikit menurun.

Kemampuan mental yang dimiliki orang dewasa ini sangat penting kedudukannya
dalam menyesuaikan diri terhadap tugas-tugas perkembangan, jauh melebihi pentingnya
kemampuan motorik. Penelitian-penelitian terhadap kemampuan mental dengan
menggunakan Tes Intelegensi, sangat jelas menggambarkan adanya kemampuan mental yang
baik dalam masa dewasa awal(Arthur T. Jersid, 1978).
Kemampuan mental seperti penalaran dengan menggunakan analogi kemah
mengingat kembali informasi yang telah dipelajari dan berpikir secara kreatif sangat
diperlukan dalam mempelajari dan menyesuaikan diri terhadap keterampilan keterampilan
dan kecakapan kecakapan yang dituntut oleh tugas-tugas perkembangan orang dewasa. Baik
pria maupun wanita pada umumnya memiliki kemampuan berpikir yang sama Dalam usaha
usaha mereka memilih teman bergaul sebagai calon istri maupun suami Titiek keduanya
mempunyai kemampuan yang sama banyaknya dalam belajar hidup bersama dengan istri atau
suami mereka titik mereka dapat belajar dan berlatih untuk menguasai tugas-tugas
perkembangan dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Hal ini dapat terwujud dengan
baik Apabila mereka mempunyai kemampuan mental yang baik pula.

D. MOTIVASI UNTUK BERKEMBANG


Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah motivasi untuk
berkembang . remaja telah mencapai usia dewasa secara hukum, mereka berkeinginan untuk
dianggap sebagai orang-orang dewasa yang mandiri oleh kelompok sosial mereka. Hal ini
menjadi motivasi bagi orang-orang dewasa untuk mengembangkan dirinya.

Pada masa dewasa, individu terdorong untuk mulai bekerja sama memilih pasangan
hidup, belajar hidup dengan tunangan, mulai membina keluarga, mengasuh anak, mengelola
rumah tangga koma mengambil tanggung jawab sebagai warga negara koma dan mencari
kelompok sosial yang menyenangkan. Selanjutnya mereka terdengar untuk melaksanakan
tanggung jawabnya secara sosial sebagai warga negara, membentuk anak-anak remaja belajar
untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, dan bahagia titik mengembangkan
kegiatan pengisian waktu senggang titik menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup
sebagai individu, menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisiologis
yang terjadi, dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir dan menyesuaikan
diri dengan orang tua yang semakin tua.

Motivasi untuk berkembang memiliki peranan yang strategis dalam perkembangan


orang dewasa. individu yang merasa butuh dan perlu untuk menguasai tugas-tugas
perkembangan orang dewasa cenderung mengarahkan perilakunya ke arah paku aslinya
tugas-tugas perkembangan orang dewasa. Sebaliknya individu yang tidak memiliki motivasi
untuk berkembang menjadi orang dewasa individu tersebut cenderung mengabaikan tugas-
tugas perkembangan orang dewasa yang harus dikuasai nya .
E. MODEL PERAN
Faktor lingkungan perkembangan orang dewasa sangat berpengaruh terhadap orang
dewasa. Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mempunyai modal
peran untuk diteladani. Karena berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mereka
memperoleh motivasi untuk mencontoh perilaku sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
dianut oleh masyarakat orang dewasa.

Sebaliknya orang dewasa yang masih berinteraksi dengan remaja dan mengikuti garis
garis perilaku remaja akan tetap berperilaku seperti remaja dan bukan pola perilaku orang
dewasa. Jika mereka tetap dalam status ketergantungan, mereka hampir tidak memperoleh
kesempatan atau motivasi untuk menguasai tugas-tugas perkembangan orang dewasa.

Masa remaja sangat berpengaruh terhadap perkembangan orang dewasa. Dalam masa
remaja seorang yang normal membentuk kelompok-kelompok taman sebaya. Dalam
kelompok-kelompok tersebut para remaja saling berinteraksi dan saling mempengaruhi.
Kelompok tersebut mempunyai nilai nilai tersendiri yang diakui dan dipatuhi oleh para
anggotanya. Para anggotanya sangat takut untuk ditolak oleh kelompok dan paku memiliki
nilai-nilai yang berbeda dengan nilai-nilai kelompok. para sangat loyal terhadap nilai-nilai
kelompoknya.

Dalam tahun-tahun pertama masa dewasa banyak orang dewasa yang secara terpaksa
memperpanjang masa remaja nya. Jika perkembangan masa remaja dan perkembangan masa
dewasa adalah sama, maka adanya perpanjangan pengaruh itu bukanlah menjadi penghambat.
Akan tetapi perkembangan antara dua masa kehidupan itu cukup jauh berbeda.

Orang dewasa yang memperpanjang pengaruh terhadap man sebaiknya pada masa
remaja akan memperpanjang masa remaja mereka. Mereka tidak melaksanakan tugas-tugas
perkembangan masa dewasa nya. Misalnya saja, seseorang yang terus melanjutkan
sekolahnya dan bersahabat dengan teman sebaya hanya dalam urusan urusan pelajaran,
mereka tidak akan sempat atau mungkin tidak berani lagi untuk mencari pasangan hidup. Hal
Lainnya, misalnya seseorang yang merasa senang dengan pergaulan akrab teman-teman
sebaya masa remaja nya, mengakibatkan mereka tidak memperhitungkan persiapan-persiapan
yang harus dilaksanakan untuk memasuki dunia kerja.
KEGIATAN BELAJAR 3 (PERBEDAAN INDIVIDU ORANG DEWASA)
Berikut ini dijelaskan unsur-unsur perbedaan individual orang dewasa yang disebabkan oleh
pembawaan dan lingkungan diantaranya adalah: perbedaan dalam minat, kecerdasan, dan
kepribadian.

A. PERBEDAAN DALAM MINAT


Ragam minat orang dewasa sangat banyak dilihat dari jumlahnya. Berdasarkan
penelitian ahli, minat-minat yang sangat beragam jumlahnya itu dapat di bagi dalam tiga
kategori yaitu: minat pribadi, minat rekreasional, dan minat social.

1. Minat Pribadi:
a. Penampilan,
b. Pakaian dan Perhiasan
c. Uang
d. Agama
Factor yang ikut menentukan kuat tidaknya rasa keagamaan orang dewasa:

a. Jenis kelamin, wanita lebih berminat pada agama dari pada pria.
b. Kelas sosial, golongan kelas menengah cenderung lebih tertarik agama.
c. Lokasi tempat tinggal
d. Latarbelakang keluarga
e. Minat religius teman-teman
f. Pasangan dari iman yang berbeda
g. Kecemasan akan kematian
h. Pola kepribadian
2. Minat Rekreasi
Faktor yang mempengaruhi pola rekreasi orang dewasa :
a) Kesehatan 
b) Waktu
c) Status Perkawinan
d) Status Sosial ekonomi
e) Jenis kelamin
f) Penerimaan Sosial
3. Minat Sosial
Factor yang mempengaruhi minat dan aktivitas sosial orang dewasa:
a) Mobilitas social
Semakin besar keinginan orang dewasa untuk meningkatkan status sosialnya
semakin giat pula ia berusaha melibatkan diri dengan organisasi
b) Status sosial ekonomi
c) Lamanya tinggal dalam suatu kelompok masyarakat
d) Kelas social
e) Lingkungan
f) Jenis kelamin
g) umur kematangan seksual
h) urutan kelahiran
i) keanggotaan dari tempat beribadah

B. KEPRIBADIAN
Ciri-ciri kepribadian orang dewasa yang tampak dalam interaksi dengan
lingkungannya:
1. Karakter yang mengacu pada konsekuen tidaknya dalam melakukan aturan
etika perilaku.
2. Temperamen yang mengacu pada cepat atau lambatnya mereaksi terhadap
rangsangan yang dating
3. Sikap, yang mengacu pada positif atau negatif atau ambivalensinya
sambutannya terhadap objek-objek
4. Stabilitas emosional, yang mengacu pada mudah tidaknya tersinggung marah
5. Tanggung jawab, yang mengacu pada menerima atau cuci tangan atau
melarikan diri dari resiko atas tindakan dan perbuatanya.
6. Sosiabilitas, yang mengacu pada keterbukaan atau ketertutupan dirinya,serta
mampu brkomunikasi dengan orang lain
Dengan demikian, maka interelasi serta interdependensi dari tiga factor tersebut, dapat
di gambarkan secara fungsional atau regresional yang formulanya sebagai berikut:

P= f (H,E,T) atau P = a + bH + bE + bT
P = prilaku atau pribadi

f = fungsi

H = hereditas (pembawaan)

E = environment( lingkungan, termasuk belajar)

T = time( waktu, tingkat perkembangan, kematangan)

a = konstanta

C. KECAKAPAN
Kecakapan orang dewasa yang satu dengan orang dewasa lainnya berbeda. Orang
dewasa yang tampak dapat bertindak secara cepat (waktunya singkat), tepat (hasilnya sesuai
dengan apa yang di harapkan) dan dengan mudah (tanpa menghadapi hambatan dan kesulitan
yang berarti), lazim dikenal orang cakap. Dalam istilah psikologis orang tersebut di sebut
sebagai orang yang berprilaku inteligen.

Witherington menunjukkan lebih terperinci dari indikator-indikator perilaku inteligen:

1. Kemudahan dalam menggunakan bilangan


2. Efisien dalam berbahasa
3. Kecepatan dalam pengamatan
4. Kemudahan dalam mengingat
5. Kemudahan dalam memahami hubungan
6. Imajinasi
Dalam hal kecakapan dasar khusus,orang dewasa  dapat dikelompokan kedalam
kategori yang memiliki kemampuan dasar khusus dalam bidang:

1. Bilangan (numerical abilities)


2. Bahasa (verbal abilities)
3. Tilikan ruang (spasial abilities)
4. Tilikan hubungan sosial (social abilities)
5. Gerak motoris (motorical abilities)
Reaksi orang dewasa  berbeda satu sama lain, Pandangan menurut
1. Freud:Perbedaan disebab kan oleh berbedanya kekuatan daya pendorong The
Id dan daya kendali Super Ego
2. Alferd adler:bergantung pada perbedaan cita-cita dan hasrat.
3. Kunkel:ditentukan oleh kadar rasa harga diri
4. Stern: adanya perbedaan kesadaran pribadi dalam mempertahankan dan
mengembangkan dirinya
5. Watson:disebabkan oleh perbedaan pendidikan dan pengalaman 
6. Lewin:ditentukan oleh pengalamanya membaca situasi medan sesaat dan
setempat
7. Rotter: Perbedaan individual orang dewasa dalam hubungan sosialnya dimasa
lalu

KEGIATAN BELAJAR 4 (KEBUTUHAN-KEBUTUHAN ORANG DEWASA)


Menurut Maslow (need hierarchy theory), kebutuhan-kebutuhan orang dewasa
digolongkan ke dalam tingkatan:

1. Kebutuhan yang bersifat biologis


2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan social
4. Kebutuhan akan harga diri
5. Kebutuhan untuk berbuat yang terbaik

Orang dewasa memiliki empat kebutuhan (Morgan):

1. Kebutuhan untuk melakukan suatu aktivitas


2. Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain
3. Kebutuhan untuk mencapai hasil
4. kebutuhan mengatasi kesulitan

Lima belas aspek kebutuhan orang dewasa (Murray dan Edwards):

1. Kebutuhan berprestasi (achievement)


2. Kebutuhan rasa hormat (deference)
3. Kebutuhan keteraturan (order)
4. Kebutuhan memperlihatkan diri (exhibition)
5. Kebutuhan otonomi (autonomy)
6. Kebutuhan afiliasi (affiliation)
7. Kebutuhan intrasepsi (intraception)
8. Kebutuhan berlindung (succorance)
9. Kebutuhan dominan
10. Kebutuhan merendah (abasement)
11. Kebutuhan memberi bantuan (nurturance)
12. Kebuthan perubahan (change)
13. Kebutuhan ketekunan (endurance)
14. Kebutuhan heteroseksual Dorongan untuk bepergian dengan lawan jenis
15. Kebutuhan agresi Dorongan untuk menyerang pandangan yang berbeda

Berikut ini adalah Tugas-tugas perkembangan masa dewasa:

1. Tugas-tugas perkembangan masa dewasa/muda


a) Mengembangkan sikap wawasan dan pengalaman nilai-nilai agama
b) Memperoleh atau memulai suatu pekerjaan
c) Memilih pasangan
d) Mulai memasuki pernikahan
e) Belajar hidup berkeluarga
f) Mangasuh dan mendidik anak
g) Mengelola rumah tangga
h) Memperoleh kemampuan dan kemantapan karier
i) Mengambil tanggung jawab atau peran sebagai warga masyarakat
j) Mencari kelompok sosial yang menyenangkan
2. Tugas-tugas perkembangan masa dewasa madya
a) Memantapkan pengalaman nilai-nilai agama

b) Mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga Negara

c) Membantu anak yang sudah remaja untuk belajar menjadi orang dewasa

d) Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan

e) Memantapkan keharmonisan hidup berkeluarga

f) Mencapai dan mempertahankan prestasi


g) Memantapkan peran-perannya sebagai orang dewasa
3. Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa lanjut (masa tua)
a) Lebih memantapkan diri dalam mengamalkan norma
b) Mampu menyesuaikan diri dengan menurunnya kemampuan fisik

c) Menyesuaikan diri dengan masa pension

d) Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup

e) Membentuk hubungan dengan orang lain yang seusia

f) Memantapkan hubungan yang lebih harmonis dengan anggota keluarga

Mengenai hidup keluarga dalam masa dewasa terdapat 2 hal pokok yang mendorong
terciptanya hubungan hidup berkeluarga  yaitu kebutuhan individu pada satu pihak dan tugas
perkembangan pada orang  pihak.Diantara kebutuhan  utama dan kuat yang mendorong
individu orang dewasa untuk hidup berkeluarga adalah kebutuhan material,seksual dan
psikologis.Dari segi psikologi ,kebutuhan utama dan terkuat untuk berkeluarga bagi orang
dewasaadalah kebutuhan akan cinta ,rasa aman ,pengakuan dan persahabatan.
BAB III
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Masa dewasa adalah masa tenang setelah mengalami berbagai aspek gejolak
perkembangan pada masa remaja. Masa dewasa juga merupakan masa pematangan
kemampuan dan  karakteristik yang telah dicapai pada masa remaja. Pertumbuhan fisik dan
perkembangan intelektual yang terjadi pada usia dewasa yang mana usia dewasa merupaan
masa tenang setelah berbagai gejolak perkembangan pada masa remaja. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan orang dewasa yang meliputi kekuatan fisik, kemampuan
motoric, kemampuan mental, motivasi berkembang, dan model peran. Unsur – unsur
perbedaan individu orang dewasa disebabkan oleh pembawaaaan dan lingkungannya antara
lain minat, kecerdasan, dan kepribadian.
DAFTAR PUSTAKA
Sumantri, M. (2020). PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. Tangerang : Universitas
Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai