Pengujian atau kalibrasi yang dihasilkan oleh suatu laboratorium harus
memenuhi persyaratan ISO/IEC 17025: 2005 tentang "Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan laboratorium Kalibrasi". Standar ini digunakan oleh laboratorium untuk mengembangkan sistem manajemen mutu, administratif, dan kegiatan teknis. Pelanggan laboratorium, regulator, dan badan akreditasi juga dapat menggunakannya untuk melakukan konfirmasi atau mengakui kompetensi laboratorium. Standar tersebut menetapkan pesyaratan umum kompetensi dalam melakukan pengujian atau kalibrasi, termasuk pengambilan sampel. Hal ini mencakup pengujian dan kalibrasi dengan menggunakan metode yang baku, metode yang tidak baku, dan metode yang dikembangkan sendiri oleh laboratorium. Selain itu, standar tersebut dapat diterapkan pada semua organisasi yang melakukan pengujian atau kalibrasi. Hal ini mencakup misalnya, laboratorium pihak pertama, kedua, dan ketiga, dan laboratorium pengujian atau kalibrasi yang merupakan bagian dari inspeksi dan sertifikasi produk. Untuk mendapatkan pengakuan kompetensi dalam melakukan pengujian atau kalibrasi, laboratorium harus memahami dan menerapkan standar tersebut. Buku "Pemahaman dan Penerapan ISO/IEC 17025: 2005. Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium pengujian dan Laboratorium Kalibrasi" dapat membantu laboratorium penqujian dan laboratorium kalibrasi untuk memahami dan menerapkan sistem manajemen mutu di laboratorium. Berdasarkan pengalaman yang luas dalam menerapkan ISO/ IEC Guide 25: 1990 dan EN 45001: 1989, kedua standar tersebut disempurnakan menjadi ISO/IEC 17025: 1999 edisi pertama. Selain itu, perubahan ISO/IEC Guide 25: 1990 menjadi ISO/IEC 17025: 1999 didasarkan adanya perubahan ISO seri 9000: 1987 menjadi ISO seri 9000: 1994. Dengan demikian, kedua standar tersebut, yaitu ISO/IEC Guide 25: 1990 dan EN 45001: 1989, tidak berlaku lagi ketika ISO/IEC 17025: 1999 diberlakukan, ISO/IEC 17025: 1999 berisi tentang semua persyaratan yang harus dipenuhi oleh laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi jika laboratorium tersebut ingin menunjukkan bahwa laboratorium telah menerapkan sistem mutu, mempunyai kemampuan secara teknis, dan dapat menghasilkan data yang valid. Standar internasional ini dapat digunakan oleh laboratorium yang mengembangkan sistem manajemen mutu, administrasi, dan teknis untuk mendukung kegiatan operasional laboratorium. Selain itu, pelanggan laboratorium, badan yang berwenang, dan badan akreditasi laboratorium dapat juga menggunakannya untuk kesesuaian atau pengakuan kompetensi suatu laboratorium. Laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi yang memenuhi ISO/IEC 17025: 1999 juga memenuhi kesesuaian ISO 9001: 1994 jika laboratorium terlibat dalam desain atau pengembangan metode baru, atau mengembangkan program pengujian dengan memodifikasi antara metode standar dengan metode non-standar. Jika laboratorium hanya menggunakan metode standar maka selain memenuhi ISO/IEC 17025: 1999, laboratorium tersebut juga memenuhi kesesuaian ISO 9002: 1994. Namun sebaliknya, apabila laboratorium mendapatkan sertifikat ISO 9001 atau ISO 9002, maka laboratorium tersebut tidak dapat mendemonstrasikan kemampuannya dalam menghasilkan data pengujian yang valid secara teknis. Itu terjadi karena ISO seri 9000 hanya mengaudit sistem manajemen mutu, namun tidak mengevaluasi kinerja laboratorium secara teknis melalui uji profisiensi. Apabila laboratorium mendapatkan akreditasi dari badan akreditasi laboratorium yang mempunyai kesepakatan saling pengakuan (Mutual Recognition Agreements) dengan badan akreditasi lain, maka antara negara tersebut dapat saling menerima data hasil pengujian dari laboratorium yang bersangkutan. Selain itu, penggunaan standar internasional ini harus dapat memfasilitasi kerjasama antar laboratorium dan badan-badan lain untuk membantu pertukaran informasi dan pengalaman serta harmonisasi standar maupun prosedur laboratorium. Jika dibandingkan dengan ISO/IEC Guide 25:1990, maka ISO/IEC 17025: 1999 lebih sistematis, karena persyaratan manajemen yang terdiri dari 14 unsur dan 10 unsur per- syaratan teknis dibagi menjadi dua bagian yang terpisah sehingga mempermudah penerapannya. Sedangkan ISO/ IEC Guide 25: 1990 yang terdiri dari 13 unsur tidak mem- Sistemat bedakan antara persyaratan teknis maupun persyaratan manajemen. Persyaratan untuk tiap unsur dalam ISO/IEC 17025: 1999 lebih jelas dan lugas karena dilengkapi dengan catatan sebagai penjelasan, klarifikasi, contoh maupun pe- tunjuk, namun demikian catatan tersebut bukan bagian dari persyaratan dan bukan pula bagian integral dari standar in- ternasional tersebut. Sejalan dengan perubahan ISO/IEC Guide 25: 1990 men- jadi ISO/IEC 17025: 1999, pada tahun 2000 BSN melaku- kan revisi Pedoman BSN 101 menjadi SNI 19-17025: 2000. Dengan demikian seluruh laboratorium pengujian dan/atau kalibrasi yang telah diakreditasi berdasarkan BSN 101 harus menyesuaikan dengan SNI 19-17025: 2000. ISO/IEC 17025: 1999 yang merupakan edisi pertama berisi semua persyaratan yang harus dipenuhi oleh laboratorium pengujian dan kalibrasi apabila mereka ingin mendemonstrasikan bahwa mereka mengoperasikan sistem manajemen, secara teknis kompeten, dan mampu menyajikan hasil yang secara teknis absah. Edisi pertama mengacu kepada ISO 9001: 1994 dan ISO 9002: 1994. Standar-standar tersebut telah digantikan dengan ISO seri 9000: 2000 yang menyebabkan perlunya penyelarasan ISO/IEC 17025. Pada tanggal 15 Mei 2005, ISO/IEC 17025: 2005 diterbitkan sebagai edisi kedua. Dalam edisi kedua tersebut, beberapa klausul telah diamandemen atau ditambah untuk menyelaraskannya dengan ISO seri 9000: 2000. Perkembangan dalam penggunaan sistem manajemen, secara umum telah meningkatkan kebutuhan untuk memastikan bahwa laboratorium yang merupakan bagian dari suatu organisasi yang lebih besar atau yang menawarkan jasa lainnya dapat mengoperasikan dengan sistem manajemen yang dipandang memenuhi persyaratan ISO 9001: 2000 serta memenuhi ISO/IEC 17025: 2005. Beberapa hal yang telah dilakukan untuk memastikan persyaratan ISO 9001: 2000 yang relevan dengan lingkup jasa pengujian dan kalibrasi yang dicakup dalam sistem manajemen laboratorium. Laboratorium pengujian dan kalibrasi yang memenuhi ISO/IEC 17025: 2005 akan mengoperasikan sistem manajemen untuk kegiatan pengujian dan kalibrasi yang juga memenuhi prinsip-prinsip kesesuaian dengan ISO 9001: 2000. Dengan kata lain, mendemonstrasikan kesesuaian dengan ISO/IEC 17025: 2005 tidak berarti bahwa sistem manajemen mutu yang dioperasikan oleh laboratorium memenuhi seluruh persyaratan ISO 9001: 2000. Dengan demikian, kesesuaian sistem manajemen mutu berdasarkan persyaratan ISO 9001: 2000 yang dioperasikan oleh laboratorium tidak otomatis mendemonstrasikan kompetensi laboratorium dalam menghasilkan data dan hasil yang absah secara teknis. Keberterimaan hasil pengujian dan kalibrasi di antara negara-negara sebaiknya difasilitasi apabila laboratorium memenuhi persyaratan ISO/IEC 17025: 2005 dan apabila mereka memperoleh akreditasi dari lembaga yang telah bergabung dalam kesepakatan saling pengakuan dengan lembaga-lembaga yang sepadan di negara lain yang juga menggunakan ISO/IEC 17025: 2005. Penggunaan IS0/IEC 17025: 2005 dapat memfasilitasi kerjasama antarlaboratorium dan lembaga-lembaga lainnya, membantu pertukaran informasi dan pengalaman, dan membantu harmonisasi standar dan prosedur. Seiring dengan perubahan ISO/IEC 17025: 1999 menjadi ISO/IEC 17025: 2005, ILAC pada sidang General Assembly bulan September 2005 di Auckland, New Zealand, mengkonfirmasikan periode transisi implementasi ISO/IEC 17025: 2005 selama 2 tahun. Dengan demikian, semua laboratorium pengujian dan kalibrasi yang diakreditasi dan sertifikat akreditasi yang diterbitkan oleh badan akreditasi penandatangan MRA - APLAC/ILAC harus mengacu pada ISO/IEC 17025: 2005 selambat-lambatnya pada tanggal 1 Juni 2007. Berkaitan dengan barus mer 17025: 2005 visi SNI 19-17025: 2000 menjadi ISO/IEC 17025: 2005 versi Bahasa Indonesia dan mensyaratkan kepada semua laboratorium pengujian dan kalibrasi untuk menyesuaikan diri dengan standar ISO/IEC 17025 edisi kedua tersebut. Tabel 1.1 menunjukkan elemen- elemen sistem manajemen mutu laboratorium yang terdiri dari persyaratan manajemen dan persyaratan teknis sesuai ISO/IEC 17025: 2005. (Hadi, 2007).
Dapus : Hadi, A. 2007. Pemahaman dan Penerapan ISO/IEC 17025: 2005. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.