Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA IDE

“ PERKEMBANGAN BAKAT KHUSUS”

MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


DOSEN PENGAMPU : Rafael Lisinus Ginting S.P

DISUSUN OLEH:

Nama : Naillah wanza Zein Hasibuan


Nim : 7213344032

PRODI PENDIDIKAN ADMINISTRASI


PERKANTORAN
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya,sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide dalam mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik. Kami berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Filsafat Pendidikan, karena telah memberikan penugasan mengenai Rekayasa Ide ini guna
menambah pengetahuan dan pengalaman kami .
Dalam penyususan Rekayasa Ide ini, kami sadar sepenuhnya atas segala kekurangan dan
ketidak sempurnaannya. Oleh karena itu, kami meminta maaf atas kesalahan dalam Rekayasa Ide
ini dan kami juga mengharapkan kritik dan saran para pembaca yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini.
Akhirnya, kami selaku penyusun Rekayasa Ide ini mengucapkan terima kasih atas saran
dan masukan rekan – rekan serta Dosen yang bersangkutan, dan untuk selanjutnya kami
bersenang hati menerima segala kritik dan saran dari para pembaca yang sifatnya membangun
dalam rangka penyempurnaan Rekayasa Ide ini, semoga Rekayasa Ide ini dapat berguna bagi
para pembaca dan juga dapat dipergunakan dengan semestinya.

Medan, Oktober 2021

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................1

B. Tujuan Pembuatan Rekayasa Ide.............................................................................2

C. Manfaat Penulisan..................................................................................................2

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN

A. Uraian Permasalahan...............................................................................................3
B. Subjek Penelitian.....................................................................................................3
C. Asassesment Data....................................................................................................3
Bab III METODE PELAKSANAAN

A. Metode penelitian....................................................................................................4

B. Langkah penelitian...................................................................................................4

C. Teknik pengumpulan data........................................................................................4

BAB IV PEMBAHAHASAN
A. Analisis pembahasan...............................................................................................5

B. Kekuatan penelitian.................................................................................................7

C. Kelemahan penelitian..............................................................................................7

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................8

B. Saran........................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar ataupun bekerja pada bidang yang diminati terlebih lagi didukung dengan bakat serta
talenta yang sesuai ,akan membawa gairah dan memberi kenikmatan dalam mempelajari atau
menjalaninya. Sayangnya sering kali remaja memilih suatu jurusan atau bidang studi karena
terbawa dan ikut teman-temannya,atau memilih memilih bidang yang lebih popular,tanpa sempat
mencerna terlebih dahulu dan memahami bidang yang akan dipelajari,menjadi apa setelah selesai
sekolah ataupun lebih jauh lagi mengenali bidang pekerjaan seperti apa yang bias digelutinya
sesuai dengan latar belakang pendidikannya tersebut. Mengembangkan minat dan bakat
bertujuan agar seseorang belajar atau dikemudian hari bisa bekerja dibidang yang diminatinya
dan sesuai minat dan bakat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas
untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias. Bakat adalah bawaan, given
from God, dan bakat adalah sesuatu yang dilatih. Sebelum memahami beberapa definisi dan
pendekatan bakat yang juga diungkapkan beberapa ahli, ada baiknya kita yakini satu hal: yakin
dan percayalah bahwa setiap insan di muka bumi ini telah memiliki bakat berupa anugerah
cuma-cuma dari Sang Maha Kuasa. Beberapa istilah kerap dipakai ketika berbicara bakat secara
spesifik, antara lain aptitude, talent/talenta, intelligence/inteligensi/kecerdasan, gifted/giftedness,
dan sebagainya. Pada dasarnya istilah-istilah tersebut membawa makna bakat yang berkembang
sesuai kebutuhan dan kepentingan. Namun sama-sama mengandung unsure bakat bawaan dan
latihan. Misalnya yang dikemukakan Renzulli (1981), bakat merupakan gabungan dari tiga unsur
esensial yang sama pentingnya dalam menentukan keberbakatan seseorang, yakni kecerdasan
kreatifitas dan tanggung jawab. Kecerdasan, beserta aspek-aspeknya dapat diukur dengan tes
psikologi, termasuk kemampuan intelektual umum dan taraf inteligensi. Aspek-aspek
kemampuan intelektual, antara lain mencakup logika abstrak, kemampuan verbal, pengertian
sosial, kemampuan numeriak, kemampuan dasar teknik dan daya ingat/ memori. Kreativitas,
menurut Guilford (1956), dapat dinilai dari ciri-ciri aptitude seperti kelancaran, fleksibilitas dan
orisinalitas, maupun ciri-ciri non- aptitude, antara lain temperamen, motivasi, serta komitmen
menyelesaikan tugas dengan baik dan cermat. Dalam hal ini bakat merupakan interseksi dari
faktor bawaan dan pengaruh lingkungan. Jadi apabila seseorang terlahir dengan suatu bakat
khusus, jika dididik dan dilatih, bakat tersebut
1
dapat berkembang dan dimanfaatkan secara optimal. Sebaliknya jika dibiarkan saja tanpa
pengarahan dan penguatan, bakat itu akan mati dan tak berguna.

B. Tujuan Pembuatan
Untuk mengetahui bakat khusus secara mendalam, ciri-ciri, jenis bakat khusus, hubungan
antara bakat khusus dengan prestasi, factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat
khusus dan perbedaan individual dalam bakat khusus.
C. Manfaat Penulisan
Diharapkan dengan mengetahui bakat khusus secara mendalam maka, individu yang
memiliki bakat khusus akan mampu berprestasi secara optimal baik didalam keluarga,
lingkungan, maupun di sekolah. Dengan memberikan dukungan secara maksimal kepada
individu untuk mengembangkan bakat khusus tersebut.
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN

A. Uraian Permasalahan
Masalah yang dihadapi para siswa saat ini ialahkurangnya kesadaran akan bakat khusus yang
dimilliki. Masih banyak siswa yang kurang semangat dalam mengembangkan bakat khusus yang
dimiliki dikarenakan mungkin beberapan sebab yaitu kurangya faktor-faktor yang mendorong
perkembangan bakat khusus tersebut.

Untuk memberikan peningkatan terhadap perkembangan bakat khusus yang dimiliki siswa
diperlukan banyak cara yang dapat dilakukan . Misalnya dalam proses pembelajaran , guru itu
setidaknya harus memperhatikan minat siswa dan dapat memahami karakteristik siswa yang
berbeda-beda, sehingga memudahkan guru untuk dapat mengetahui lebih dalam mengenai bakat
khusus yang dimiliki siswanya.

Adapun permasalahan disini ialah bagaimana meningkatkan kesadaran siswa dan membantu
siswa supaya dapat mengembangkan bakat khusus yang dimiliki.

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam rekayasa ide ini adalah para peserta didik pada SMA NEGERI 12
MEDAN.

C. Asassesment Data
Pengolahan data secara analisa, karena itu dalam mengolah data ini ialah dengan mengumpulkan
sumber-sumber bacaan yang dapat membantu dalam penyelesain isi dari rekayasa ide.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif, maka teknik analisis data pun
secara terpadu , dengan meneliti para remaja yang ada di SMA Negeri XII Medan ini dengan
mengamati kegiatan dan tingkah laku mereka .

B. Langkah penelitian
Adapun Langkah penelitian yang digunakan ialah dengan mengamati para remaja
yang adadi SMA Negeri 12 Medan, kemudian mengumpulkan data dari hasil pengamatan
tersebut.

C. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data disini ialah dengan studi kepustakaan yaitu mengumpulkan
data sebanyak-banyaknya dari pengamatan tersebut dan mengumpulkan sumber-sumber bacaan
yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.
BAB IV

PEMBAHAHASAN

A. Analisis pembahasan

Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential
ability) yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Karena sifatnya yang masih
bersifat potensial atau masih laten, bakat merupakan potensi yang masih memerlukan ikhtiar
pengembangan dan pekatihan secara serius dan sistematis agar dapat terwujud (Utami Munandar,
1992).
Bakat berbeda dengan kemampuan (ability) yang mengandung makna sebagai daya untuk
melakukan sesuatu, sebagai hasil pembawaan dan latihan. Bakat juga berbeda dengan kapasitas
(capasity) dengan sinonimnya, yaitu kemampuan yang dapat dikembangkan di masa yang akan
datang apabila latihan dilakukan secara optimal (Conny Semiawan, 1987).
Dengan demikian, dapat disarikan bahwa bakat merupakan suatu potensi yang akan muncul
setelah memperoleh pengembangan dan latihan. Adapun kemampuan dan kapasitas sudah
merupakan suatu tindakan yang dapat dilaksanakan atau akan dapat dilaksanakan.
Conny Semiawan dan Utami Munandar (1987) mengklasifikasikan jenis-jenis bakat
khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi lima bidang,
yaitu:
1. Bakat akademik khusus, misalnya bakat untuk bekerja dalam angka-angka (numeric),
logika bahasa dan sejenisnya.
2. Bakat kreatif-produktif, artinya bakat dalam memciptakan sesuatu yang baru.
3. Bakat seni, misalnya mampu menciptakan lagu hanay dalam waktu 30 menit, mampu
melukis dengan sangat indah dalam waktu singkat, dan sejenisnya.
4. Bakat kinestetik/psikomotorik, misalnya sepak bola, bulu tangkis, tenis dan keterampilan
teknik.
5. Bakat sosial, misalnya sangat mahir melakukan negosiasi, sangat mahir menawarkan suatu
produk, sangat mahir mencari koneksi, sangat mahir berkomunikasi dalam organisasi, dan sangat
mahir dalam kepemimpinan.
Perwujudan nyata dari bakat dan kemampuan adalah prestasi (Utami Munandar 1992)
karen bakat dan kemampuan sangat menentukan prestasi seseorang. Perlu ditekankan bahwa
karena bakat masih bersifat potensial, sesorang yang berbakat belum tentu mampu mencapai
prestasi yang tinggi dalam bidangnya jika tidak mendapatkan kesempatan untuk
mengembangkan bakatnya secara maksimal. Bakat khusus yang memperoleh kesempatan
maksimal dan dikembangkan sejak dini serta didukung oleh fasilitas dan motivasi yang tinggi,
akan dapat terealisasikan dalam bentuk prestasi unggul. Bakat memang sangat menentukan
prestasi seseorang, tetapi sejauh mana bakat itu akan terwujud dan menghasilkan suatu prestasi,
masih banyak variabel yang turut menentukan.

Conny Semiawa (1987) dan Utami Munandar (1992) menegaskan bahwa berbeda dengan
kemampuan yang mununjuk pada suatu kinarja (performance) yang dapat dilakukan sekarang.
Bakat sebagai potensi masih memerlukan pendidikan dan latihan agar suatu kinerja
(performance) dapat dilakukan pada masa yang akan datang. Ini memberikan pemahaman bahwa
bakat khusus sebagai potential ability untuk dapat terwujud sebagai kinerja (performance) atau
perilaku nyata dalam bentuk prestasi yang menonjol, masih memerlukan latihan dan
pengembangan lebih lanjut. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat
khusus yang secara garis besar dikelompokkan menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor
internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu. Faktor-faktor internal tersebut
adalah:
1. Minat
2. Motif berprestasi
3. Keberanian mengambil risiko
4. Keuletean dalam menghadapi tantangan
5. Kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang timbul
Adapun faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan individu tumbuh dan
berkembang. Faktor-faktor eksternal meliputi:
1. Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri
2. Sarana dan prasarana
3. Dukungan dan dorongan orangtua/keluarga
4. Lingkungan tempat tinggal
Demikian juga dalam aspek bakat khusus, setiap individu juga memiliki bakat khusus
masing-masing secara berbeda. Menurut Conny Semiawan(1987) dan Utami Munandar (1922),
perbedaan bakat khusus itu bisa terletak pada jenis dan juga kualitasnya. Perbedaan dalam
jenisnya terlihat dari kemampuan yang ditunjukan. Misalnya, seseorang memiliki bakat
khusus bekerja
dengan angka, yang lain menonjol dalam berbahasa, sementara yang lain memiliki bakat yang
menonjol dalam bidang musik. Sedangkan perbedaan dalam kualitasnya mengandung makna
bahwa diantara individu satu dengan yang lain memiliki bakat khusus yang sama tetapi kualitas
yang berbeda. Misalnya, diantara dua orang yang sama memiliki bakat khusus bekerja dengan
angka, orang pertama memiliki kemampuan yang lebih unggul dibandingkan dengan
kemampuan orang yang kedua. Hal ini disebabkan tingkat kecerdasan antara anak yang satu
dengan yang lainnya berbeda-beda.

B. Kekuatan penelitian

Adapun kekuatan penelitian ini ialah dengan mengamati para siswa secara langsung
yang ada di sekolah dan dengan mengumpulkan data sehingga dengan hal tersebut data yang
dihasilkan lebih mendukung gagasan ini.

C. Kelemahan Penelitian

Sedangkan kelemahan dari penelitian ini ialah kurangnya waktu yang dilakukan dalam proses
mengumpulkan data dalam penelitian ini.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang masih perlu
dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud . Bakat tidaklah diturunkan semata melainkan
merupakan hasil interaksi dari factor keturunan dan factor lingkungan . Bakat mencakup ciri
– ciri lain yang dapat memberi kondisi atau suasana yang memungkinkan bakat tersebut
terealisasi termaksud intelegensi , kepribadian , dan keterampilan khusus. Potensi yang
dimiliki individu ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus ,intelegensi
termaksud kemampuan umum , sedangkan kemampuan khusus mengacu kepada bakat yang
dimiliki individu.
Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal,melainkan merupakan sekelompok
sifat yang secara bertingkat membentuk bakat.Setiap anak memiliki kelebihan dan talenta
yang sebagian sudah bisa tampak pada usia dini,sehingga orang tua harus selalu
memperhatikan minat dan bakat yang di miliki oleh anak tersebut.dengan mengembangkan
minat dan bakat bertujuan agar anak yang mendapat didikkan yang baik dan selalu terpenuhi
apa yang menjadi keinginannya ,kemudian hari bisa bekerja dibidang yang diminati nya dan
sesuai dengan kemampuan serta minat dan bakat yang dimilikinya sehingga anak tersebut
bisa mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh
antusias.
B. Saran
Bakat khusus seharusnya dikembangkan dengan maksimal agar anak bisa berprestasi
dalam segala bidang sesuai dengan bakat yang dimilikinya.Diharapkan orang tua jeli dalam
melihat bakat khusus yang dimiliki oleh anak mereka, serta mereka mendukung secara
optimal pengembangan bakat khusus tersebut, dengan memberikan sarana dan prasarana
yang memadai untuk mengembangkan bakat khusus tersebut secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai