Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL BOOK REPORT

FILSAFAT PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU:
Yusrah Nasution S.Pd. M.Pd

Disusun Oleh :
Naillah Wanza Zein Hasibuan
7213344032

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORANFAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayahnya Critical Book Report ini dapat diselesaikan tepat waktu .
Critical Book Report ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Critical Book
Report mata kuliah “FILSAFAT PENDIDIKAN “ pada semester 1 2021
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Filsafat
Pendidikan ibu Yusrah Nasution S.Pd. M.Pd serta teman-teman dan keluarga yang selalu
mendukung saya dalam menyelesaikan Critical Book Report ini. Sehingga Critical Book Report
ini tepat waktu.
 Saya menyadari bahwa dalam proses pembuatan Critical Book Report ini dan hasil dari
Critical Book Report terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Sehingga saya sangat
membuka bagi siapa pun yang ingin memberikan kritik dan saran yang membangun bagi
saya.Saya berharap dengan selesainya Critical Book Report ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca, amin.

 Senin , September 2021

Penulis
 
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKAN……………………………………………………………………………..1
TUJUAN........................................................................................................................................1
MANFAAT………………………………………………………………………………………1
BAB II ISI BUKU
BAB I
A. Pengertian dan Kedudukan Filsafat Dalam Ilmu Pengetahuan Kehidupan Manusia (Buku
Utama)……………………………………………………………………………………2
B. Pengertian Filsafat dan Filsafat Pendidikan (Buku Pembanding)………………………..3
BAB II
A. Pengertian Pendidikan dan Filsafat Pendidikan Serta Perannya (Buku Utama)…………4
B. Filsafat Pendidikan (Buku Pembanding)…………………………………………………5
BAB III
A. Masalah Pokok dan Filsafat Pendidikan ( Buku Utama)…………………………………6
B. Aliran- Aliran Filsafat Pendidikan (Buku Pembanding )…………………………………7
BAB IV
A. Proses Hidup Sebagai Dasar Filsafat Pendidikan (Buku Utama)…………………………8
B. Filsafat Pendidkan Pancasila ( BUku Pembanding)………………………………………9
BAB V
A. Tujuan Hidup dan Tujuan Pendidikan (Buku Utama)…………………………………….9
B. Hakikat Ilmu Pendidikan (Buku Pembanding)…………………………………………..11
BAB VI
A. Fungsi Pendidikan Dalam Kehidupan Manusia Sebagai Makhluk Biologis (Buku Utama)
……………………………………………………………………………………11
BAB VII
A. Demokrasi Pendidikan (Buku Utama)…………………………………………………...12
BAB VIII
A. Aliran – Aliran Filsafat Pendidikan ( BUKU UTAMA)………………………………...13

BAB III PEMBAHASAN


A. Perbedaan………………………………………………………………………………..15
B. Keunggulan……………………………………………………………………………....15
C. Kelemahan……………………………………………………………………………….15
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………16
B. Saran……………………………………………………………………………………..16
Biodata Buku……………………………………………………………………………………17
Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………18
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Critical book review ini merupakan pemenuhan tugas individu dari dosen  pengampu mata
kuliah. Tujuan dari pembuatan critical book review ini untuk mengkaji  buku berdasarkan konsep
kurikulum dalam negeri. Critical book review ini bukan hanya sekedar tulisan dari isi buku
tersebut tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi kita mengenai keunggulan dan kelemahan
dari buku yang di kritik.

 
B. TUJUAN
Adapun tujuan CBR(Critical Book Review) ini adalah sebagai berikut :
a.Memenuhi tugas individu yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
 b.Mengkaji buku dan mengkritik buku sekaligus
 
C. MANFAAT
Manfaat dari CBR Ini ialah membantu kita dalam memahami isi materi dalam  buku
dengan membuat inti dari setiap garis besar atau judul buku yang telat di review kembali oleh
mahasiswa. Critical Book Review ini bisa sangat bermanfaat jika kita dapat memahami dengan
pasti apa yang disampaikan dalam setiap penjelasannya.

1
BAB II
ISI BUKU
BAB I
 
A. PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM ILMU
PENGETAHUAN DAN KEHIDUPAN MANUSIA(BUKU UTAMA)

Kata fisafat berkaitan erat dengan segala sesuatu yang dapat di pikirkan oleh manusia, bahkan
tidak akan pernah ada habisnya karena mengandung dua kemungkinan, yaitu proses berfikir dan
hasil berfikir. Filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang ditempuh untuk memecahkan
masalah. Sedangkan pada pengertian kedua,merupakan kesimpulan yang diperoleh dari hasil
pemecahan masalah atau  pembahasan masalah.jika pemikiran manusia dapat di pelajari,ada
empat golongan  pemikiran yaitu :

1.Pemikiran pseudo-ilmiah, bertumpu pada aspek kepercayaan terhadap  buku primbon.


2.Pemikiran awam, merupakan pemikiran-pemikiran orang dewasa yang dapat menggunakan
akal sehat, cukup menggunakan akal sehat tanpa melakukan penelitian terlebih dahulu.
3.Pemikiran ilmiah lazim, menggunakan metode-metode tata pikir dalam  paradigma ilmu
pengetahuan tertentu dilengkapi dengan penggunaan hipotesis untuk menguji kebenaran konsep
teori atau pemikiran dalam dunia empiris dalam proses keilmuan.
4.Pemikiran filosofis, kegiatan berfikir reflektif meliputi kegiatan analisis
,pemahaman,deskripsi,penilaian,penafsiran,dan perekaan yang bertujuan untuk memperoleh
kejelasan.
Kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan yaitu memberikan alternatif pilihan yang
paling baik untuk dijadikan pegangan manusia. Sedangkan kedudukan filsafat dalam kehidupan
manusia yaitu meberikan  pengertian dan kesadaran kepada manusia akan arti pengetahuan
tentang kenyataan yang diberikan oleh filsafat, dan memberikan pedoman hidup kepada
manusia. Jadi,filsafat ialah upaya manusia dengan akal budi nya untuk memahami, mendalami,
dan menyelami secara radikal, integral dan sistematis mengenai ketuhanan alam semesta, dan
manusia.
 
 
2
 
B. PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN(BUKU
PEMBANDING)

Kata filsafat dalam bahasa inggris philosophy , dan dalam bahasa arab falsafash, yang
keduanya berasal dari bahasa yunani yakni philosopia. Philosopia terdiri atas dua suku kata yakni
philein an shopia; philein berarti cinta dan shopia  berarti kebijaksanaaan(love of widom) dalam
arti yang sedalam-dalamny. Orang yang senang dengan berfilsafat dan membidangi filsafat atau
ahli filsafat atau filusuf filsafat adalah pecinta atau pencari kebijaksanaaan. Dapat diambil suatu
kesimpulan  bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada
secara mendalam sampai pada hakikatny dengan menggunakan akal atau pikiran. Alasan orang
berfilsafat yaitu kebenaran, kesangsian, dan kesadaran akan keterbatasan.Peranan filsafat dalam
kehidupan manuia adalah sebagai pendobrak,  pembebas, dan pembimbing. Pendidikan dapat
diartikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan meupakan usaha sadar dan penuh tanggung
jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin, dan mengarahkan peserta didik
dengan berbagai problema atau pesoalan dan pertanyaan yang mungkin timbul dalam
pelaksanannya.
Pendidikan  juga dapat diartika sebagai hasil dimana pendidikan itu merupakan wahana
untuk membawa peserta didik mencapai optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga
menjadi manusia yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya sebagai manusia,
sesuai dengan hakiki dan ciri-ciri kemanusiannya. Jadi, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam sampai pada hakikatnya dengan
menggunakan akal dan pikiran.

3
BAB II 
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN FILSAFAT PENDIDIKAN SERTA
PERANNYA(BUKU UTAMA)
Dalam pengertian sederhana dan umum , makna pendidikan sebagai usaha manusia untuk
menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan,baik  jasmani maupun rohani
sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan kata lain
pendidikan dapat diartikan sebagai hasil peradaban  bangsa yang dikembangkan atas dasar
pandangan hidup bangsa itu sendiri, yang
 
 berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai ciita-cita dan pernyataan tujuan
pendidikannnya. Pengertian filsafat pendidikan menggunakan dua pendekatan yakni: 1.filsafat
pendidikan bermakna sebagai filsafat tradisional. Filsafat pendidikan dalam arti ini dan dalam
bentuknya yang murni, telah berkembang dan menghasilkan berbagai alternatif jawaban terhadap
berbagai pertanyaan filosofis.
2.Filsafat pendidikan dengan menggunakan pendekatan yang bersifat kritis. Dalam pendekatan
ini, pemikiran logis kritis mendapatkan tempat utama. Pertanyaaan-pertanyaaan yang diajukan
dapat disusun dan tidak terikat pada  periodesasi waktu ,serta dapat menerapkan analisis yang
dapat menjangkau waktu saat dan masa datang.
Peranan filsafat dan pendidikan tidak dapat dipisahkan. Karena filsafat menetapkan ide-
ide dan idealisme,sedangkan pendidikan adalah suatu usaha yang sengaja dan terencana, untuk
merealisasikan ide-ide itu menjadi kenyataan dalam tindakan atau perilaku serta pembinaaan
kepribadian. Adapun perbandingan pengaruh dan beberapa ide filsafat dalam pendidikan dapat
diketahui melalui sejarah pendidikan anatr lain tersimpul dalam pandangan-pandangan berikut:
a. Aliran empirisme. Menurut teori ini, kepribadian didasarkan pada lingkungan  pendidikan
yang di dapatnya,atau perkembangan jiwa seseorang semata-mata  bergantung kepada
pendidikan.

4
b. Nativisme dan natralisme. Mendidik, menurut aliran nativisme membiarkan anak tumbuh
berdasarkan pembawaannya. Sedangkan menurut pandangan bahwa  pendidik hanyaa wajib
membiarkan pertumbuhan anak didik saja dan diserahkan kepada alam.
c.Teori konvergensi
 
B. FILSAFAT PENDIDIKAN(BUKU PEMBANDING)
Filsafat ditandai dengan pemunculan atau lahirnya teori-teori atau sistem  pemikiran yang
dihasilkan oleh para pemikir atau filusuf besar seperti Socrates, Plato, Aristoteles, Thomas
Aquinas, Spinoza, Hegel Karlmax, August Comte. Filsafat  pendidikan terwujud dengan menarik
garis besar linier antara filsafat dan pendidikan. Dalam hal ini filsafat seolah-olah dijabarkan
secara langsung kedalam pendidikn dengan maksud untuk menghasilkan konsep pendidikan
yang berasal ari satu cabang atau aliran filsafat, misalnya dengan idealisme.
Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah sbagai  bagian dari
fundasi-fundasi pendidikan. Berarti bahwa filsafat pendidikan perlu mengetengahkan tentang
konsep-konsep dasar pendidikan. Nuansa serta tekanan  permasalahan dari waktu ke waktu dapat
berbeda sehingga erlu mendapatkan  perhatian khusus dalam telaah pendidikan serta filsafat
pendidikan. Kalau dewasa ini  persoalan yang selalu nampak adalah berkaitan dengan kaakter
atau perilaku manusia yang sudah tidak sesuai dengan harkat dan martabat manusia sebagai
ciptaan tuhan yang Maha Mulia, misalnya maka sudah sewajarnya bila studi tentang filsafat
pendidikan dan praksis serta praktek pendidikan memperhatikan substansi dan  praktek
pelaksanaan pendidikan.
Filsafat pendidikan dan pendidikan terdapat suatu hubungan yang erat sekali dan tidak
terpisahkan. Filsafat pendidikan mempunnyai peranan penting dalam suatu sistem pendidikan,
karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan ,
menaingkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.

5
BAB III
A. MASALAH POKOK DAN FILSAFAT PENDIDIKAN (BUKU UTAMA)
Objek filsafat terdiri atas :
1.Objek materi filsafat terdiri atas tiga persoalan pokok yaitu, Masalah tuhan, Masalah alam,
Masalah manusia .
2.Objek formal filsafat ,yaitu mencari keterangan yang sedalam-dalamnya. Hasil dari usaha
manusia menyangkut akal,rasa, dan kehendak dapat dijadikan satu,yang disebut filsafat
kebudayaan. Sebab,kebudayaan menyangkut ketiga segi dan alat-alat kejiwaan manusia.
Sedangkan filsafat tentang hidup kemanusiaan, disebut filsafat antropologi. Adapun sikap
manusia terhadap filsafat yaitu:

 
a.Terbayang dihadapan mereka bahwa filsafat merupakan sesuatu yang sulit,sesuatu alam abstrak
yaitu alam yang dalam dan luas yang hanya dapat di  pelajari oleh orang-orang tertentu saja.  
b.Pandangan yang bersifa skeptis, yaitu suatu perbuatan yang tidak ada gunanya , akan
membuang waktu saja.
c.Pandangan yang bersifat negatif, bermain api alias berbahaya. Karena  berfilsafat dianggap
tidak baik, tidak boleh, dan berdosa.
d.Golongan yang memandang sudut yang positif, yakni filsafat adalah suatu lapangan studi,
tempat melatih akal untuk berfikir. Dalam tinjauan dari segi sistematis ada tiga problem utama
dalam filsafat yaitu:
1.Realitas,menjerumus pada masalah kebenaran
2.Pengetahuan, berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan
3.Nilai, pertanyaan yang dicari jawabannya.
6
B. ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN (BUKU PEMBANDING)

Adapun beberapa aliran filsafat pendidikan adalah sebagai berikut:


1. Idealisme, Idealisme berpendirian bahwa kenyataan tersusun atas gagasan-gagasan (ide-ide)
atau spirit. Segala benda yang nampak berhubungan dengan kejiwaan dan segala aktivitas adalah
aktivitas kejiwan. Aliran idealisme kenyataannnya tidak terpisahkan dengan alam dan
lingkungan sehingga melahirkan dua macam realita: pertama, yang nampak yaitu apa yang
dialami oleh kita selaku makhluk hidup dalam lingkungan ini seperti ada yang datang dan ada
yang pergi, ada yang hidup adayng mati; kedua, adalah realitas sejati yang merupakan sikap yang
kekal dan sempurna.
2. Realisme, Seorang pengikut materialisme mengatakan bahwa jiwa dan materi sepenuhnya
sama jika demikian halnya, sudah tentu dapa juga sama-sama dikatakan ”jiwa adalah materi”
seperti hal nya mengatakan “materi adala  jiwa”. Sistem kefisafatan realisme percaya
bahwa dengan sesuatu atau lain cara, ada hal-hal yang adanya terdapat didalam dan tentang
dirinya sendiri , dan yang hakekatnya tidak terpengaruhi oleh seseorang.
3. Filsafat, pendidikan realisme Aliran materialisme adalah suatu aliran filsafat yang berisikan
tentang ajaran kebendaan di mana benda merupakan sumber segalanya, sedangkan yang
dikatakan materialistis mementingkan kebendaan menurut materialisme. Aliran ini, berfikir
dengan sederhana, mereka berfikir realitas sebagaimana adanya, kenyataannya aliran ini
memberikan suatu  pertanyaan bahwa segala sesuatu yang ada di semua alam ini memberia suatu
pertanyaan bahwa segala sesuatu yang ada di semua alam ini ialah yang dapat dilihat atau di
observasi, baik wujudnya maupun gerakan-gerakannya serta peristiwa-peristiwanya.
4. Pragmatisme, Filsafat ini dipandang sebagai filsafat Amerika asli, pada hal kenyataan yang
sebenarnya adalah berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang  berpendapat bahwa sumber
pengetahuan manusia adalah apa yang amnusia alami. Pragtisme b
erasal dari kata “pragma’ yang berarti praktik atau aku
yang berbuat. Hal ni mengandung arti bahw makna dari segala sesuatu tergantung dari
hubungannya dengan apa yang dapat dilakukan.
7
5. Eksistensialisme, Filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Eksistensi
adalah cara manusia ada di dunia
6.Progresivisme, Menurut penganut aliran ini bahwa kehidupan manusia berkembang terus
menerus dalam suatu arah yang positif. Apa yang dipandang benar sekarang belum tentu benar
pada masa yag akan datang.
7. Perenialisme, Aliran ini berbeda dengan progresivisme yang menekankan perubahan dan
sesuatu yang baru. Perenialisme mengemukakan bahwa situasi dunia saat ini penuh dengan
kekacauan dan ketidakpastian , dan ketidak teraturan terutama dalam tatanan kehidupan moral,
moral, intelektual dan sosio-kultural.
8. Esensialisme, bukan merupakan suatu aliran filsafat tersendiri , yang mendirikan suatu
bangunan filsafat tersendiri, melainkan suatu gerakan dalam pendidikan yang memprotes
pendidikan progresivisme. Penganut  paham ini berpendapat bahwa betul-betul ada hal-hal yang
esensial dari  penglaman peserta didik yang memilki nilai esensial dan perlu dipertahankan.
9. Rekonstruksionalisme, Adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berfikir progresifisme
dalam  pendidikan. Tidak cukup kalau individu belajar hanya dari pengalaman- pengalaman
kemasyarakatan di sekolah.
 
BAB IV
A. PROSES HIDUP SEBAGAI DASAR FILSFAT PENDIDIKAN ( BUKU UTAMA)
Filsafat pendidikan mempelajari proses kehidupan dan alternatif proses  pendidikan
dalam pembentukan watak ,dimana kedua proses itu pada hakikatnya adalah satu. Dengan
mengambil pengertian pendidikan secara luas, berarti masalah kependidikan mempunyai ruang
lingkup yang luas pula, meliputi seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia atau sepanjang
pengalaman yang dialami seseorang sejak ia dilahirkan hingga berpisah dengan dunia kehidupan
atau mati. Seseorang mulai mendapatkan pendidikan sejak memperoleh pengalaman dalam
lingkungannya,terutama lingkungan keluarga dimana anak dilahirkan dalam keadaan lemah tak
berdaya.
8
Dalam proses pendidikan,potensi-potensi merupakan potensi dasar manusia dan
merupakan isi pendidikan yang dibina dan dkembangkan dalam proses hidup dan kehidupan
seseorang, mulai dari lingkungan keluarga hingga kepada masyarakat yang lebih luas.
Sudah merupakan suatu kenyataan dalam proses kehidupan manusia bahwa mereka
harus melaksanakan tugas-tugas hidup yang dilaksanakan dan ditunaikan dengan baik dan
sempurna sejak zaman kehidupan mereka yang sederhana, di hutan rimba dan di gua batu,
atau di tempat lainnya,sampai kehidupan umat abad ini.
 
B. FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA (BUKU PEMBANDING )
Pancasila merupakan dasar dari pembentukan negara Indonesia sebagaimana yang
dikemukakan oleh Bung Karno di dalam lahirnya Pancasila. Setiap negara mempunyai dasar atau
Ideologinya. Pancaasilaa sebagai dasar dan nilaai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat, bangsa
dan negara Indonesia memandang bahwa manusia adalah makhluk tertinggi ciptaan Tuhan Yang
Maha kuasa dan Maha Mulia yang dianugrahi kemampuan atau potensi untuk bertumbuh dan
berkembang, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

BAB V
A. TUJUAN HIDUP DAN TUJUAN PENDIDIKAN (BUKU UTAMA)
Manusia adalah satu jenis makhluk hidup yang menjadi anggota populasi di  permukaan bumi ini
. ia adalah suatu himpunan yang memilki ciri khas yang tidak dimiliki oleh sekian juta makhluk
hidup lainnya. Manusia, selama ia hidup selalu  berusaha dan berjuang untuk memanfaatkan
alam sekitarnya dengan cara mengguanakan daya dan tenaga alam untuk kepentingan dirinya.
Kehidupan manusia selalu berubah , sangat bergantun g kepada  pengharapan,,cita-cita hidup,
dan atau pengalaman kebagiaaan, atau kesengsaraan hidup manusia dalam bermasyarakat.
Kebahagiaan manusia memerlukan perjuangan yang keras untuk mempertahankan hidup, dalam
suasana serba sulit,serba ketakutan,sengsara,dan tidak merasakan kebahagiaan. Namun,mungkin
pendididkan dalam pengertian sempit sudah berlangsung bagi manusia pada saat itu, yakni
mengajarkan bagaimana mengahadapi hidup,berjuang untuk menghadapi serangan  binatang
buas dan lain sebagainya.
9
Sejak negara Indonesia merdeka,tujuan hidup bangsa Indonesia telah ada dan jelas ,sebagaimana
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Cita-cita kemerdekaan yaitu untuk
membentuk suatu pemerintahan neagara Indonesia yang melindungi seenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia,dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan  bangsa dan turut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Tujuan hidup manusia menurut pandangan islam harus
dipahami terlebih dahulu apa sebenarnya manusia hidup, atau diturukan Allah kemuka bumi ini
menurut  pandangan islam. Jadi tujuan hidup kita sebagai muslim adalah menyembah, mengabdi,
dan berbakti kepada All
ah subhanahu wa ta’ala. Artinya, mengabdikan diri

 
kepada-Nya harus sesuai dengan kehendak-Nya. Semua aktivitas dalam kehidupan manusia
seharusnya sesuai dengan petunjuk dan aturan-Nya, baik dalam kehidupan individu,keluarga,
masyarakat, maupun dalam kehidupan bernegara, baik sebagai masyarakat awam maupun
sebagai pejabat penguasa,sebagai orang yang tak punya maupun sebagai orang jutawan, baik
dalam mencari maupun menafkahkan harta. Tujuan pendidikan selalu terpaut pada zamannya,
dengan kata lain rumusan tujuan pendidikan yang dapat di baca unsur filsafat dan kebudayaan
suatu bangsa yang dominan. Fungsi tujuan pendididkan ialah sebagai berikut:
a.Mengakhiri tujuan itu  
b.Mengarahkan tujuan itu
c.Suatu tujuan dapat pula berupa titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain, baik tujuan
baru maupun tujuan lanjutandan tujuan pertama.
d. Memberi nilai (sifat) pada usaha-usaha itu.
10
 
B. HAKIKAT ILMU PENDIDIKAN (BUKU PEMBANDING)

Pendidikan haruslah berorientasi kepada pengenalan realitas diri manusia dan dirinya
sendiri, pengenalan itu tidak cukup hanya bersifat objektif atau subyektif, tetapi harus kedua-
duanya. Pendidikan merupakan pemberdayaan sumebr daya manusia. Untuk mengembangkan
diirinya sendiri sesuai potensi yang dimiliki. Jadi,  pendidikan dapat dimaknai sebaagai proses
mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri
dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada.
Pendidikan harus di dasarkan pada cinta kasih, agar terbentuk pada diri individu cinta
sesama, cinta masyarakat, cinta bangsa, dan negara sebagai modal dasar timbulnya dan
berkembangnya pengabdian masing-masing warga negara bagi  perkembangan dan kemajuan
bangsa dan negara menuju masyarakat adil, makmur, sejahtera.
 
BAB VI
A. FUNGSI PENDIDIKAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK BIOLOGIS (BUKU UTAMA)
Seni pendidikan yang dapat mewujudkan teori menjadi kenyataan atau menggabungkan
teori dengan praktik. Artinya, menjadi pendidik dalam pengertiannya disini lebih banyak
ditentukan oleh bakat atau sifat bawaan, disamping ilmu dasar yang dimiliki. Sebab, suatu
praktik yang baik tentu bersumber dari teori yang baik, walaupun teori ilmu yaang baik belum
tentu melahirkan praktik yang baik pula.
Dari uraian-uraian tersebut, jelas bahwa pendidikan melaksanakan fungsi seluruh aspek
kebutuhan hidup untui mewujudkan potensi manusia sebagai akualitas. Sehingga mampu
menjawab tantangan dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh umat manusia dalam
dinamika hidup dan perubahan yang terjadi pada masa-masa yang akan datang. Sebagai
konsenkuensi logis, pendidikan senantiasa mengandung pemikiran dn analisis , baik secara
konseptual maupun operasional.
11
Memikirkan masalah pendidikan merupakan suatu kegiatan yang terhormat. Karena, hal
itu merupakan suatu usaha berguna bagi perkembangan masyarakat.
Mendidik adalah al yang khusus hanya terdapat dalam dunia kemanusiaan. Salah satu
ciri yang paling mendasar tentang gambaran manusia adalah bahwa manusia itu makhluk yang
harus di didik, dapat didik dan dapat pula mendidik. Pendidikan itu berusaha untuk
mengembangkaan potensi-potensi manusia yang utuh, yang merupakan aspek-aspek kepribadian
termasuk didalamnya aspek individualitas, moralitas, seimbang antara kebutuhan jasmani dan
rohani dan antara duniawi serta ukhrawi.
 
BAB VII
A. DEMOKRASI PENDIDIKAN (BUKU UTAMA)

Demokrasi pendidikan dalam pengertian luas mengandung tiga hal, yaitu:


1.Rasa hormat terhadap harkaat sesama manusia
2.Setiap manisa memilki perubahan kearah pikiran yang sehat
3.Rela berbakti untuk kepentingan atau kesejahteraan bersama.

Prinsip-prinsip demokrasi dalam pendidikan yaitu:


1.Hak asasi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan
2.Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan
3.Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka.

Prinsip-prinsip demokrasi dalam pandangan Islam yaitu Al-


Qur’an daan Hadist. Jadi, dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan bathin untuk kepentingan
hidup manusia yang kekal di akhirat nanti, umat islam harus memperhatikan pendidikan. Mulai
dari baca tulis hingga ketingkat pendidikan yang lebih tinggi , sesuai dengan kebutuhan manusia
dalam mengikuti kemajuan perkembangan ilmu pengetahun dan tekhnologi.
12

Sebenarnya, bangsa indonesia telah menganut dan mengembangkan asas demokrasi


dalam pendidikan sejak di proklamasikannya kemerdekaan hingga masa  pembangunan dan era
reformasi sekarang ini. Hal itu dapat dilihat pada apa yang terdapat dalam hal-hal sebagai berikut
1.Undang-undang dasar 1945 pasal 31
2.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem  pendidikan
Nasional.
3.Prinsip penyelenggaraan Pendidikan pasal 4
4.GBHN di sektor negara Dan apa yang tercantum dalam undang-undang dan GBHN di atas
merupakan suatu proses untuk memberikan jaminan dan kepastian adanya persamaan dan
pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan bagi seluruh warga negara Indonesia,
terutama pada usia sekolah tertentu.

 BAB VIII
A. ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN ( BUKU UTAMA)

Adapun-adapun aliran-aliran filsafat pendidikan adalah sebagai berikut :


1.Aliran Progresivisme. Merupakan salah satu aliran filsafat pendidikan yang  berkembang pesat
pada permulan abad ke XX dan sangat berpengaruh dalam  pembaharuan pendidikan.
Progresivisme disebut sebagai naturalisme, yang mempunyai pandangan bahwa kenyataan yang
sebenarnya adalah alam semesta ini.
2.Aliran Esensialisme. Dapat ditelusuri dari aliran filsafat yang menginginkan agar manusia
kemabli kepada kebudayaan yang lamatelah banyak melakukan kebaikan untuk manusia.
Kebudayaan lama telah ada sejak peradaban umat manusia dahulu, terutama sejak zaman
Renaissance mulai tumbuh dan berkembang dengan megahnya. Esensialisme merupakam
perpaduan antara ide-ide filsafat idealisme dan realisme. Aliran tersebut akan tampak lebih
mantap dan kaya dengan ide-ide,  jika hanya mengambil salah satu aliran atau posisi sepihak.
3.Aliran Perennialisme. Diartikan sebagai abadi atau kekal dan dapaat berarti pula tiada akhir.
Dengan demikian esensi kepercayaan filsafat perennial adalah  berpegang pada nilai-nilai atau
norma-norma yang bersifat abadi.
13
4.Aliran Rekonstruksionalisme. Sebenarnya aliran ini sepaham dengan aliran  perennialisme
dalam mengahadapi krisis keebudaayaan modern. Bedanya cara yang dipakai berbeda dengan
yang ditempuh oleh perennialisme. Namun, sesuai istilah yang dikandungnya, yakni berusaha
membina suatu konsesus yang paling luas dan paling mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi
dalam kehidupan manusia
14
BAB III
PEMABAHASAN

PERBEDAAN
Buku utama menjelaskan bahwa filsafat ialah upaya manusia dengan akal budi nya untuk
memahami, mendalami, dan menyelami secara radikal, integral dan sistematis mengenai
ketuhanan alam semesta, dan manusia. Sedangkan buku pembanding menjelaskan bahwa filsafat
adalah ilmu  pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam sampai
pada hakikatnya dengan menggunakan akal dan pikiran. Perbedaan lainnya yaitu buku utama
lebih menekankan ada pengertian filsafat pendidikan secara mendalam sedangkan buku
pembanding hanya menekankan Pendidikan.
KEUNGGULAN
Kelebihan buku utama oleh Muhammad anwar ialah membahas tentang perilahal filsafat yang
lahir dari ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan praktis, mengandung maksud bahwa
pendidikan sebagai aspek kebudayaan. Juga dijelaskan  bahwa masalah pokok dalam filsafat dan
pendidikan yang meliputi masalah tuhan, masalah alam dan masalah manusia. Sedangkan buku
pembanding kelebihannya ialah
KELEMAHAN
Kelemahan buku utama tidak menjelaskan terminology. Di buku utama dijelaskan bahwa ada 4
golongan pemikiran filsafat yaitu Pseudo Ilmiah, awam, ilmiah dan filosofis. Sedangkan buku
pembanding tidak menjelaskannya.
 
15

BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan adalah ilmu yang mempelajari  proses kehidupan
dan alternatif proses pendidikan dalam pembentukan watak ,dimana kedua proses itu pada
hakikatnya adalah satu. Filsafat pendidikan dan pendidikan terdapat suatu hubungan yang erat
sekali dan tidak terpisahkan. Filsafat pendidikan mempunnyai peranan penting dalam suatu
sistem pendidikan, karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha
perbaikan , menaingkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.
 
SARAN
Berdasarkan hasil Critical Book Report yang sudah di review , priview menyarankan agar filsafat
pendidikan dapat dipelajari dan dipahami semua lapisan  baik guru, orangtua, maupun
masyarakat sehingga meningkatkan prestasi anak dalaam berbagai hal kehidupan . Menyadari
bahwa penulis harus menjelaskan Critical Book Review dengan sumber-sumber yang lebih
banyak. Dan agar dalam  pengetikan tidak terdapat huruf yang salah. Penulis juga jangan
membuat kata-kata atau kalimat yang bertele-tele karena akan membuat pembaca merasa bosan.
16
BIODATA BUKU UTAMA
Judul : Filsafat Pendidikan  Nama pengarang : Muhammad Anwar Penerbit : Kencana Tahun :
2015 Halaman : 176 Halaman
BIODATA BUKU PEMBANDING
 Judul : Filsafat Pendidikan Nama pengarang : Dr. Erward Purba, MA dan Prof. Dr. Yusnadi, MS
 
Penerbit : UNIMED PRESS Tahun : 2013 Halaman : 164 Halama
17

DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Anwar,  Filsafat Pendidikan: Kencana, 2015, Depok
Erward,Yusnadi, Filsafat Pendidikan: UNIMED PRESS,2013, Medan
18

Anda mungkin juga menyukai