Anda di halaman 1dari 2

Nama Mafiq Aufa Hilmi

NIM 205100501111022
Kelas RE
Kelompok RE5

BAB IV
UJI PROTEIN

A. Pre-lab

1. Bagaimana prinsip analisis protein dengan metode biuret?


Protein merupakan polimer yang terdiri dari beberapa polipeptida yang tersusun atas
monomer-monomer asam amino yang saling berikatan satu sama lain sehingga
membentuk rantai polipeptida. Ikatan antara asam amino satu dengan lain tersebut
disebut dengan ikatan peptida. Ikatan peptida dapat disusupi oleh senyawa tertentu
sehingga keberadaan protein dapat terdeteksi. Hal inilah yang mendasari adanya metode
identifikasi protein salah satunya yaitu metode biuret. Metode biuret merupakan salah
satu jenis metode yang digunakan dalam penentuan kadar protein pada suatu sampel
yang umumnya bahan pangan. Prinsip dalam analisis protein menggunakan metode
biuret yaitu didasarkan pada kemampuan reagen biuret untuk berikatan dengan ikatan
peptida sehingga membentuk kompleks warna ungu. Kadar protein dapat dianalisa
menggunakan spektrofotometri melalui kualitas kompleks warna yang terbentuk.

2. Jelaskan mekanisme reaksi yang terjadi pada metode biuret!


Dalam metode biuret, reagen biuret akan bereaksi dengan ikatan peptide yang ada dalam
protein sehingga terbentuk kompleks warna ungu. Pembentukan warna disebabkan
karena adanya kompleks ion Cu2+ dengan ikatan peptida protein. Ion kupri akan
berikatan dengan NH dari ikatan peptide sehingga terbentuk warna ungu. Semakin
banyak ikatan peptide maka warna ungu yang ditunjukan akan semakin pekat.
3. Bagaimana prinsip analisis protein dengan metode titrasi formol?
Prinsip dari titrasi formol adalah menetralkan larutan dengan basa NaOH membentuk
dimethilol dengan penambahan formaldehid yang mana gugus amino sudah terikat dan
tidak mempengaruhi reaksi asam basa NaOH. Indikator yang digunakan adalah PP.
Reaksi akhir titrasi terjadi perubahan warna menjadi merah muda yang tidak hilang
dalam 30 detik.

4. Jelaskan mekanisme reaksi yang terjadi pada metode titrasi formol!


Mekanisme reaksi yang terjadi pada metode titrasi formol yaitu larutan protein
dinetralkan dengan basa NaOH, kemudian ditambahkan formalin yang akan membentuk
dimethilol. Dengan terbentuknya dimethilol ini, berarti gugus asam aminonya sudah
terikat dan tidak akan mempengaruhi reaksi antara asam (gugus karboksil) dengan basa
NaOH sehingga akhir titrasi dapat diakhiri dengan tepat. Indikator yang digunakan
adalah fenolftalein, titik akhir titrasi dapat tepat terjadi dengan perubahan warna
menjadi merah muda.
B. Diagram Alir
1. Uji Protein Metode Biuret
a) Pembuatan reagen biuret
b) Pembuatan kurva standar
c) Persiapan sampel
d) Uji metode biuret
2. Uji Protein Metode Titrasi
Formol

C. Analisa Prosedur

Anda mungkin juga menyukai