2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.Penulis
mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah fisiologi yang berjudul
“Pembentukan sistem pencernaan pada embryogenesis”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Embriologi berasal dari kata embryo dan logos.Embryo yaitu
pembentukan pertumbuhan pada tingkat permulaan perkembangan suatu makluk
hidup. Sedangkan logos berarti ilmu.Sehingga embriologi dapat diartikan
sebagai suatu ilmu yang mempelajari seluruh proses pembentukan pertumbuhan
pada tingkat permulaan dan perkembangan suatu makhluk hidup. Sedangkan
embriogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan embrio.
Proses inimerupakan tahap perkembangan sel setelah mengalami pembuahan
atau fertilisasi.Embriologi sistem pencernaan merupakan tahap awal
pembentukan dan perkembangan sistem pencernaan.
Awal sistem pencernaan merupakan perkembangan dari pelipatan kanton
g kuningtelur yang dilapisi endoderm ke arah sefalo kaudal membentuk usus
primitif, yang akan menjadisistem pencernaan. Perkembangan embriologi sistem
pencernaan dan turunannya biasanya dibahasdalam 3 bagian, yaitu (a) Usus
depan, yang terletak di sebelah kaudal tabung faring danmembentang hingga ke
tunas hati; (b) Usus tengah, mulai dari sebelah kaudal tunas hati dan berjalan ke
suatu tempat kedudukan, yang pada orang dewasa membentuk pertemuan dua
pertigakanan dan sepertiga kiri kolon tranversum; dan (c) Usus belakang, yang
membentang darisepertiga kiri kolon tranversum hingga ke memrana kloakalis.
Sedangkan mesoderm akanmembentuk jaringan ikat,komponen otot,dan
komponen peritoneum pada sistem pencernaan.Embriologi Sistem pencernaan
penting untuk dipelajari untuk mengetahui proses pembentukan berbagai organ-
organ sistem pencernaan dan bagaimana organ-organ tersebut dapat berada
pada posisinya masing-masing. Selain itu embriologi sistem pencernaan juga
penting untukdipelajari, sebagai dasar untuk mengetahui berbagai kelaianan
kongenital yang terjadi pada sistem pencernaan.
Beberapa kelainan kongenital yang dapat terjadi seperti atresia esophagu-
s,herniahiatus esophagus, stenosis pylorus, atresia saluran empedu ekstrahepatik,
pancreasanularis,omfalokel,gastroskisis,atresia rektoanalis,dan berbagai kelainan
kongenital lainnya.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana perkembangan sistem pencernaan pada masa embrio?
3. Tujuan
Agar mahasiswa mampu memahami sistem pencernaan pada masa embrio
BAB II
PEMBAHASAN
a. Oesophagus
b. Lambung
c.Duodenum
• Terbentuk dari bagian akhir usus depan dan bagian kranial usus tengah
daerah kuncup liver menandai junction antara bagian usus dengan
stomach
• Pada awalnya, duodenum berupa tabung lurus, tetapi karena adanya
rotasi lambung, duodenum membentuk struktur C dan terdapat di
sebelah kiri
• Kepala pankreas tumbuh ke arah cekungan duodenum
• Kedua pankreas dorsal &ventral bergabung & berada pada posisi
retroperitoneal.
• Selama bulan kedua, lumen duodenum menjadi bebas dari sel.
e. Perkembangan pankreas
• Berkembang dari kuncup endoderm dorsal dan ventral yang berasal dari
duodenum
• Kuncup ventral berotasi ke kiri dan tinggal di bawah kuncup dorsal
berfusi membentuk pankreas
• Duktus pankreas utama dibentuk oleh penyatuan bagian distal duktus
dorsal dari kuncup dorsal dengan duktus dari kuncup ventral
• Hanya duktus bagian ventral tetap ada sampai dewasa dan yang
membawa enzim ke dalam usus halus. Ketika pankreas mulai rudimen
baik jaringan eksokrin maupun endokrin mulai dibentuk
• Duktus pankreas asesoris dibentuk dari bagian proksimal duktus kuncup
dorsal.
• Bulan ketiga – pulau-pulau Langerhans berkembang dari endoderm
jaringan pankreas.
• Jaringan ikat kelenjar berkembang dari mesoderm splanknik
• Bulan ke-5, sekresi insulin dimulai.
2. Usus Tengah
• Pada minggu ke-5, usus tengah menggantug pada dinding dorsal perut
oleh suatu mesentrium pada dinding dorsal perut.
• Saluran usus panjang tengah dipendarahi oleh arteri mesentrika
seperior.
• Perkembangan usus tengah ditandai dengan pemanjangan usus yang
cepat dan mesentriumnya, sehingga terbentuk gelung usus primer.
• Saluran usus itu tetap berhubungan dengan kantung kuning telur
melalui duktus vitellinus.
• Bagian kranial saluran usus ini berkembang menjadi bagian distal
duodenum, jejunum, dan ileum.
• Bagian kaudal menjadi bagian bawah ileum, sekum, apendiks,
kolon,asedens, dan dua pertiga bagian proksimal kolon tranversum
3. Usus Belakang
• Usus belakang membentuk sepertiga distal kolon tranversum,
kolon desenden, sigmoid, rektum, bagian atas kanalis ani.
• Endometrium usus belakang juga membentuk lapisan dalam
kandung kemih dan uretra.
• Pada perkembangan berikutnya, timbul suatu rigi melintang, yaitu
septum urorektal.
• Ketika berumur 7 minggu, septum urorektal mencapai membran
kloaka, dan didaerah ini terbentuk korpus perinealis.
• Membran analis dikelilingi oleh tonjolan-tonjolan mesenkim, pada
minggu ke 8 selaput ini terletak didasar cekung ektoderm yang
dikenal sebagai celah anus
• Pada minggu ke-9 membran analis koyak, dan terbukalah jalan
antara rektum dan dunia luar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Awal sistem pencernaan merupakan perkembangan dari pelipatan kantong kunin
gtelur yang dilapisi endoderm ke arah sefalo kaudal membentuk usus primitif, yang
akan menjadisistem pencernaan.
Pada Hati dan kantung empedu, kuncup hati (endoderm) /divertikulum hati
berkembang dari bagian terminal forgut (di bagian kaudal lambung) selama
pertengahan minggu ketiga. Selama minggu ke10, hati membentuk 10% berat badan ,
sedangkan saat lahirhanya tinggal 5%. Pangkreas berkembang dari kuncup endoderm
dorsal dan ventral yang berasal dari duodenum. Bulan ke-5, sekresi insulin
dimulai.Pada minggu ke-5, usus tengah menggantug pada dinding dorsal perut oleh
suatu mesentrium pada dinding dorsal perut.
Pada perkembangan usus tulang belakang, ketika berumur 7 minggu, septum
urorektal mencapai membran kloaka, dan didaerah ini terbentuk korpus perinealis.
Membran analis dikelilingi oleh tonjolan-tonjolan mesenkim, pada minggu ke 8 selaput
ini terletak didasar cekung ektoderm yang dikenal sebagai celah anus. Pada minggu ke-
9 membran analis koyak, dan terbukalah jalan antara rektum dan dunia luar.
B. Saran
https://fa.itb.ac.id/wp-content/uploads/sites/56/2016/06/turunan-endoderm-2014.pdf