Anda di halaman 1dari 13

PEMBENTUKAN SISTEM PENCERNAAN PADA MASA EMBRIO

UNTUK MEMENUHI TUGAS EMBRIOLOGI

Dosen pengampu : Nidatul Khofiyah.S.Keb.,MPH


Di susun oleh:

Eka putri wulandari (1810106030)

Kholifah Khusul Qotimah (1810106037)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN PENDIDIKAN


PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

2019

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.Penulis
mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah fisiologi yang berjudul
“Pembentukan sistem pencernaan pada embryogenesis”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Embriologi berasal dari kata embryo dan logos.Embryo yaitu
pembentukan pertumbuhan pada tingkat permulaan perkembangan suatu makluk
hidup. Sedangkan logos berarti ilmu.Sehingga embriologi dapat diartikan
sebagai suatu ilmu yang mempelajari seluruh proses pembentukan pertumbuhan
pada tingkat permulaan dan perkembangan suatu makhluk hidup. Sedangkan
embriogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan embrio.
Proses inimerupakan tahap perkembangan sel setelah mengalami pembuahan
atau fertilisasi.Embriologi sistem pencernaan merupakan tahap awal
pembentukan dan perkembangan sistem pencernaan. 
Awal sistem pencernaan merupakan perkembangan dari pelipatan kanton
g kuningtelur yang dilapisi endoderm ke arah sefalo kaudal membentuk usus
primitif, yang akan menjadisistem pencernaan. Perkembangan embriologi sistem
pencernaan dan turunannya biasanya dibahasdalam 3 bagian, yaitu (a) Usus
depan, yang terletak di sebelah kaudal tabung faring danmembentang hingga ke
tunas hati; (b) Usus tengah, mulai dari sebelah kaudal tunas hati dan berjalan ke
suatu tempat kedudukan, yang pada orang dewasa membentuk pertemuan dua
pertigakanan dan sepertiga kiri kolon tranversum; dan (c) Usus belakang, yang
membentang darisepertiga kiri kolon tranversum hingga ke memrana kloakalis.
Sedangkan mesoderm akanmembentuk jaringan ikat,komponen otot,dan
komponen peritoneum pada sistem pencernaan.Embriologi Sistem pencernaan
penting untuk dipelajari untuk mengetahui proses pembentukan berbagai organ-
organ sistem pencernaan dan bagaimana organ-organ tersebut dapat berada
pada posisinya masing-masing. Selain itu embriologi sistem pencernaan juga
penting untukdipelajari, sebagai dasar untuk mengetahui berbagai kelaianan
kongenital yang terjadi pada sistem pencernaan. 
Beberapa kelainan kongenital yang dapat terjadi seperti atresia esophagu-
s,herniahiatus esophagus, stenosis pylorus, atresia saluran empedu ekstrahepatik,
pancreasanularis,omfalokel,gastroskisis,atresia rektoanalis,dan berbagai kelainan
kongenital lainnya.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana perkembangan sistem pencernaan pada masa embrio?
3. Tujuan
Agar mahasiswa mampu memahami sistem pencernaan pada masa embrio
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembentukan Saluran Pencernaan.

• Tabung pertama,memanjang ke seluruh panjang tubuh embrio menjadi


saluran/ tabung pencernaan forgut (usus depan) midgut (usus tengah),
hindgut (usus belakang). Bagian anterior berbatasan dengan stomodeum;
bagian posterior berbatasan dengan proktodeum.
• Pada bagian posterior dari farings, tabung pencernaan menyempit
membentuk esofagus, kemudian lambung, usus halus dan usus besar.
• Turunan endoderm hanya akan menjadi lapisan epitel saluran pencernaan
saja dan kelenjar pencernaan
• Sel-sel mesenkim mesodermal akan mengelilingi tabung untuk menjadi otot
peristalsis.
• Pada embrio manusia umur 28 hari, tunas dari tabung pencernaan
membentuk kelenjar pencernaan :
- Hati
- Pankreas
- Empedu

B. Spesifikasi Jaringan Pencernaan

Respon Epitel endoderm terhadap wilayah mesenkim mesoderm :


berbeda-beda menghasilkan struktur yang berbeda pada daerah yang berbeda.
1. Usus depan
• Bagian usus depan memanjang dari membran buccopharyngeal ke
divertikulum respirasi yang disebut pharyngeal gut / lengkung farinks.
• Bagian yang tersisa memanjang dari divertikulum respiratoris ke kuncup
hati
• Esofagus – berkembang dari usus depan antara divertikulum respiratoris
dan lambung
• Dinding otot berkembang dari mesoderm splanchnic (1/3bagian atas-otot
skelet, pertengahan 1/3-campuran dan 1/3 bagian terbawah otot polos)

a. Oesophagus

- Umur mudigah ± 4 minggu muncul diverticulum di dinding ventral usus


sederhana depan (diverticulum tracheo – bronchiale)
- Diverticulum ini berangsur-angsur dipisahkan dari bagian dorsal fore gut
melalui septum oesopago–tracheale. Dengan cara ini usus sederhana depan
terbagi atas :
• Bagian ventral : primordium pernafasan
• Bagian dorsal : oesopagus
- Mulanya oesopagus sangat pendek memanjang dengan cepat (akibat gerak
turun jantung dan paru-paru)
- 2/3 bagian atas otot,berstruktur otot serat lintang yang berasal dari mesenchim
sekitarnya,Innervasi: N.X
- 1/3 bagian bawah otot,berstruktur otot polos,Innervasi: plexus splanchnicus
Kelainan Kongenital (Atresia Oesopagus & Fistula Oesophagotrachealis)
 Disebabkan karena Penyimpangan septum eosophagotracheale ke posterior
dan Faktor mekanik yg mendorong dinding dorsal usus depan sederhana ke
arah anterior
 Bentuk yg paling sering ditemukan,bagian proximal berakhir sebagai
kantong buntu, bagian distal dihubungkan dengan trachea melalui saluran
sempit,bentuk lain, saluran fistula diganti oleh tali ligamentum dan Keadaan
yang jarang terjadi kedua bagian bermuara ke dalam trachea.

b. Lambung

 Muncul sebagai hasil dilatasi fusiform dari usus depan


 Bentuk dan posisi berubah karena pertumbuhan diferensial dan
perubahan organ sekelilingnya
 Lambung mengalami rotasi 90 derajat di sekitar sumbu longitudinal;
a. Sisi kiri menjadi permukaan anterior dan sisi kanan menjadi
permukaan posterior
b. Perbatasan kiri tumbuh lebih cepat daripada sebelah kanan yang
menyebabkan pembentukan greaterand lesser curvatures
 Ujung pilorus pindah ke kanan dan ujung kardiak pindah ke kiri

c.Duodenum

• Terbentuk dari bagian akhir usus depan dan bagian kranial usus tengah
daerah kuncup liver menandai junction antara bagian usus dengan
stomach
• Pada awalnya, duodenum berupa tabung lurus, tetapi karena adanya
rotasi lambung, duodenum membentuk struktur C dan terdapat di
sebelah kiri
• Kepala pankreas tumbuh ke arah cekungan duodenum
• Kedua pankreas dorsal &ventral bergabung & berada pada posisi
retroperitoneal.
• Selama bulan kedua, lumen duodenum menjadi bebas dari sel.

d.Hati dan kantung empedu

• Kuncup hati (endoderm) /divertikulum hati berkembang dari bagian


terminal forgut (di bagian kaudal lambung) selama pertengahan minggu
ketiga
• Divertikulum hati merupakan tabung endoderm yang memanjang dari
usus depan ke mesenkim di sekitarnya (mesoderm kardiogenik).
• Kuncup ini yang berisi sel yang berproliferasi ,bercabang dan
membentuk epitel glandular hati tumbuh ke arah dalamseptum
transversum (mesodermal).
• Bagian divertikulum hati yang terdekat dengan tabung pencernaan terus
berfungsi sebagai saluran pembuang/ drainage duct dari hati dan
bercabang serta menghasilkan: empedu
• Hubungan antara bagian divertikulum hati yang aktif proliferasi dan usus
depan menyempit dan menjadi saluran empedu
• Kuncup sistik tumbuh dari saluran empedu membentuk kantung empedu
dan duktus sistik
• Sel darah, sel Kupffer dan jaringan ikat dan sel-selnya berkembang dari
mesoderm septum transversum.
• Selama minggu ke10, hati membentuk 10% berat badan,sedangkan saat
lahirhanya tinggal 5%

e. Perkembangan pankreas

• Berkembang dari kuncup endoderm dorsal dan ventral yang berasal dari
duodenum
• Kuncup ventral berotasi ke kiri dan tinggal di bawah kuncup dorsal
berfusi membentuk pankreas
• Duktus pankreas utama dibentuk oleh penyatuan bagian distal duktus
dorsal dari kuncup dorsal dengan duktus dari kuncup ventral
• Hanya duktus bagian ventral tetap ada sampai dewasa dan yang
membawa enzim ke dalam usus halus. Ketika pankreas mulai rudimen
baik jaringan eksokrin maupun endokrin mulai dibentuk
• Duktus pankreas asesoris dibentuk dari bagian proksimal duktus kuncup
dorsal.
• Bulan ketiga – pulau-pulau Langerhans berkembang dari endoderm
jaringan pankreas.
• Jaringan ikat kelenjar berkembang dari mesoderm splanknik
• Bulan ke-5, sekresi insulin dimulai.
2. Usus Tengah
• Pada minggu ke-5, usus tengah menggantug pada dinding dorsal perut
oleh suatu mesentrium pada dinding dorsal perut.
• Saluran usus panjang tengah dipendarahi oleh arteri mesentrika
seperior.
• Perkembangan usus tengah ditandai dengan pemanjangan usus yang
cepat dan mesentriumnya, sehingga terbentuk gelung usus primer.
• Saluran usus itu tetap berhubungan dengan kantung kuning telur
melalui duktus vitellinus.
• Bagian kranial saluran usus ini berkembang menjadi bagian distal
duodenum, jejunum, dan ileum.
• Bagian kaudal menjadi bagian bawah ileum, sekum, apendiks,
kolon,asedens, dan dua pertiga bagian proksimal kolon tranversum
3. Usus Belakang
• Usus belakang membentuk sepertiga distal kolon tranversum,
kolon desenden, sigmoid, rektum, bagian atas kanalis ani.
• Endometrium usus belakang juga membentuk lapisan dalam
kandung kemih dan uretra.
• Pada perkembangan berikutnya, timbul suatu rigi melintang, yaitu
septum urorektal.
• Ketika berumur 7 minggu, septum urorektal mencapai membran
kloaka, dan didaerah ini terbentuk korpus perinealis.
• Membran analis dikelilingi oleh tonjolan-tonjolan mesenkim, pada
minggu ke 8 selaput ini terletak didasar cekung ektoderm yang
dikenal sebagai celah anus
• Pada minggu ke-9 membran analis koyak, dan terbukalah jalan
antara rektum dan dunia luar.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Awal sistem pencernaan merupakan perkembangan dari pelipatan kantong kunin
gtelur yang dilapisi endoderm ke arah sefalo kaudal membentuk usus primitif, yang
akan menjadisistem pencernaan.

Pada pembentukan saluran pencernaan tabung pertama, memanjang ke seluruh


panjang tubuh embrio menjadi saluran/ tabung pencernaan forgut (usus depan),
midgut (usus tengah), hindgut (usus belakang). Bagian anterior berbatasan dengan
stomodeum; bagian posterior berbatasan dengan proktodeum. Pada bagian posterior
dari farings, tabung pencernaan menyempit membentuk esofagus, kemudian lambung,
usus halus dan usus besar.Pada embrio manusia umur 28 hari, tunas dari tabung
pencernaan membentuk kelenjar pencernaan :hati, pankreas, empedu.

Pada perkembangan usus depan,usus depan memanjang dari membran


buccopharyngeal ke divertikulum respirasi yang disebut pharyngeal gut/lengkung
farinks. Esofagus – berkembang dari usus depan antara divertikulum respiratoris dan
lambung.Lambung muncul sebagai hasil dilatasi fusiform dari usus depan,lambung
mengalami rotasi 90 derajat di sekitar sumbu longitudinal.Duodenum terbentuk dari
bagian akhir usus depan dan bagian kranial usus tengah daerah kuncup liver menandai
junction antara bagian usus dengan stomach.

Pada Hati dan kantung empedu, kuncup hati (endoderm) /divertikulum hati
berkembang dari bagian terminal forgut (di bagian kaudal lambung) selama
pertengahan minggu ketiga. Selama minggu ke10, hati membentuk 10% berat badan ,
sedangkan saat lahirhanya tinggal 5%. Pangkreas berkembang dari kuncup endoderm
dorsal dan ventral yang berasal dari duodenum. Bulan ke-5, sekresi insulin
dimulai.Pada minggu ke-5, usus tengah menggantug pada dinding dorsal perut oleh
suatu mesentrium pada dinding dorsal perut.
Pada perkembangan usus tulang belakang, ketika berumur 7 minggu, septum
urorektal mencapai membran kloaka, dan didaerah ini terbentuk korpus perinealis.
Membran analis dikelilingi oleh tonjolan-tonjolan mesenkim, pada minggu ke 8 selaput
ini terletak didasar cekung ektoderm yang dikenal sebagai celah anus. Pada minggu ke-
9 membran analis koyak, dan terbukalah jalan antara rektum dan dunia luar.

B. Saran

Sebagai generasi bidan yang profesional harus mampu memahami dan


mendalami ilmu bab pembentukan dan perkembangan sistem pencernaan pada embrio
agar dapat menjalankan tugas profesinya dengan baik dan dapat mengembangkan ilmu
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Devi H. Ronaldy, ed. 2000. Embriologi Kedokteran Langman. Jakarta


(ID):Penerbit Buku Kedokteran EGC.

https://fa.itb.ac.id/wp-content/uploads/sites/56/2016/06/turunan-endoderm-2014.pdf

Anda mungkin juga menyukai