Disusun oleh :
Reza Amelia
4121018
BANDUNG
2021
DIARE
a) Pengertian
Diare akut adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk
cair atau setengah air (setengah padat) kandungan air tinja lebih
banyak dari pada biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam.
definisi lain memakai frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari
3 kali perhari. Buang air besar tersebut dapat/tanpa disertai lender dan
darah.
Penularan diare karena infeksi melalui transmisi fekal oral
langsung dari penderita diare atau melalui makan/minuman yang
terkontaminasi bakteri pathogen yang berasal dari tinja manusia/hewan
atau bahan muntahan penderita dan juga dapat melalui udara atau
melalui aktifitas seksual kontak oral-genital atau oral-anal. (Sudoyo
Aru, dkk 2009)
1. Diare akut
Virus : rotavirus, adenovirus, Norwalk virus. Parasite. Protozoa;
giardia lambdia, etamoeba hystolitica, trikomonas hominis,
isospora sp, cacing (A lumbricoides, T. saginata, T. sollium).
Bakteri : yang memproduksi enterotoksin (S aureus, C perfringens,
E coli, V cholera, C difficile) dan yang menimbulkan inflamasi
mukosa usus (shingella, salmonella spp, Yersinia)
2. Diare kronik
Umumnya diare kronik dapat dikelompokan dalam 6 kategori
pathogenesis terjadinya :
Diare osmotic
Diare sekretonik
Diare karena gangguan motilitas
Diare infamatorik
Malabsorbsi
Infeksi kronik
c) Manifestasi Klinis
1. Diare akut
Akan hilang dalam waktu 72 jam dari onset
Onset yang tak terduga dari buang air besar encer, gas-gas
dalam perut, rasa tidak enak, nyeri perut
Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai keram dan bunyi
pada perut
Demam
2. Diare kronik
Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
Penurunan BB dan nafsu makan
Deman indikasi terjadi infeksi
Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia, denyut lemah
(Yuliana Eli, 2009)
d) Kompikasi
- Dehidrasi
- Renjatan hipovolemik
- Kejang
- Bakterimia
- Mal nutrisi
- Hipoglikemia
- Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus
e) Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan tinja
Makroskopis dan mikroskopis
Ph dan kadar gula dalam tinja
Biarkan dan resistensi feses (colok dubur)
2. Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-tanda gangguan
keseimbangan asam basa (pernafasan kusmaul)
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal
ginjal
4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan posfat
f) Penatalaksanaan
a. Dehidrasi ringan.
b. Dehidrasi sedang.
c. Dehidrasi berat.
d. Obat-obatan.
g) Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
Dokumentasi pengkajian merupakan catatan hasil
pengkajian yang dilaksanakan untuk mengumpulkan informasi dari
pasien, membuat data dasar tentang klien dan membuat catatan
tentang respon kesehatan klien
b. Identitas Atau Biodata pasien
Meliputi, nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan,
tanggal masuk rumah sakit, nomor register, dan diagnosa
keperawatan, nama penaggung jawab, pekerjaan dll
c. Keluhan Utama
Ditulis singkat dan jelas, yang merupakan keluhan yang membuat
klien meminta bantuan layanan kesehatan
d. Riwayat Kesehatan :
Sianosis (pada neonates saja) tanda-tanda distress - Berikan bronkodilator bila perlu
pernafasan -
Penurunan karbon dioksida Berikan pelembab udara
Tanda-tanda vital dalam - Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
Diaphoresis keadaan normal kesimbangan
Dyspnea - Monitor respirasi dan status O2
Sakit kepala saat bangun Respiratory monitoring
Hiperkapnia - Monitor rata-rata, kedalaman,irama dan usaha
Hipoksemia respirasi
DX 3
penurunan turgor lidah tubuh dalam batas normal - monitor status nutrisi
tidak ada tanda-tanda - berikan penggantian nesogatik sesuai output
penurunan haluaran urine
dehidrasi, elastisitas turgor
penurunan pengisisan vena
kulit baik, membrane hypovolemia management
membrane mukosa kering
mukosa lembab, tidak ada - monitor status cairan termasuk intake dan output
kulit kering
rasaa haus yang berlebihan cairan
peningkatan hematocrit
- monitor tingkat Hb hematrokrit
peningkatan suhu tubuh
- monitor tanda vital
peningkatan frekuensi nadi
- monitor respon pasien terhadap penambahan cairan
peningkatan konsentrasi urine
- monitor berat badan
penurunan berat badan
- monitor adanya tanda dan gejala kelebihan volume
haus
cairan
kelemahan
factor yang berhubungan - monitor adanya tanda gagal ginjal
kehilangan cairan aktif
kegagalan mekanisme regulasi Kolaborasi :
DX 4
DX 5
factor factor yang berhubungan: - kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
factor ekonomi
ketidak mampuan untuk
mengabsorbsi nutrisi
ketidakmampuan untuk mencerna
makanan
factor pisikologis
DX 6
Kolaborasi :
- kolaborasi pemberian cairan iv dan atau oral yang tepat
DX 7
1. Ajarkan pada orang tua mengenai perawatan anak, peberian makanan dan
minuman (misal oralit)
2. Ajarkan mengenai tanda-tanda dehidarsi (ubun-ubun dan mata cekung, turgor
kulit tidak elastis, membran mukosa kering) segara bawa kedokter
3. Jelaskan obat-obatan yang diberikan, efek samping dan kegunaannya
4. Asupan nutisi harus diteruskan untuk mencegah atau meminimalkan gangguan
gizi yang terjadi
5. Banyak minum air
6. Hindari konsumsi minuman bersoda/minuman ringan yang banyak mengandung
glukosa/gula dapat meyebabkan air terserap ke usus sehingga memperberat
kondisi diare
7. Biasakan cuci tangan seluruh bagian dengan sabun dan air tiap kali sesudah buang
air besar atau pun kecil dan sebelum meyiapkan makanan untuk mencegh
penularan diare
8. Hindari produk susu dan makanan berlemak, tinggi serat atau sangat manis hingga
gelaja diare membaik