Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDAHULUAN DIARE

Ditunjukan Untuk Memenuhi Salah Satu Stase Keperawatan Medikal Bedah

Disusun oleh :

Reza Amelia

4121018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI

BANDUNG

2021
DIARE
a) Pengertian

Diare akut adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk
cair atau setengah air (setengah padat) kandungan air tinja lebih
banyak dari pada biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam.
definisi lain memakai frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari
3 kali perhari. Buang air besar tersebut dapat/tanpa disertai lender dan
darah.
Penularan diare karena infeksi melalui transmisi fekal oral
langsung dari penderita diare atau melalui makan/minuman yang
terkontaminasi bakteri pathogen yang berasal dari tinja manusia/hewan
atau bahan muntahan penderita dan juga dapat melalui udara atau
melalui aktifitas seksual kontak oral-genital atau oral-anal. (Sudoyo
Aru, dkk 2009)

Diare Dapat Dikasifikasikan Berdasarkan : (Sudoyo Aru, dkk 2009)

a. Lama waktu diare :


 Akut : berlangsung kurang dari 2 minggu
 Kronik : berlangsung lebih dari 2 minggu
b. Mekanisme patofisiologis : osmotic atau sekretonik dll
c. Berat ringan diare : kecil atau besar
d. Peyebab infeksi atau tidak : infeksi atau non infeksi
e. Peyebab orgaik atau tidak : organic atau fungsional

Kebutuhan Cairan Rehidrasi Oral Selama 4 Jam Pertama Menurut Usia

USIA s/d 4 bulan 4-12 bulan 12 bulan s/d 2 2-5 tahun


th
BB < 6 kg 6- < 12 kg 10 - <12 kg 12 – 19 kg
Jumlah 200 – 400 mL 400 – 700 mL 700 – 900 mL 900– 1400
b) Etiologi

1. Diare akut
Virus : rotavirus, adenovirus, Norwalk virus. Parasite. Protozoa;
giardia lambdia, etamoeba hystolitica, trikomonas hominis,
isospora sp, cacing (A lumbricoides, T. saginata, T. sollium).
Bakteri : yang memproduksi enterotoksin (S aureus, C perfringens,
E coli, V cholera, C difficile) dan yang menimbulkan inflamasi
mukosa usus (shingella, salmonella spp, Yersinia)
2. Diare kronik
Umumnya diare kronik dapat dikelompokan dalam 6 kategori
pathogenesis terjadinya :
 Diare osmotic
 Diare sekretonik
 Diare karena gangguan motilitas
 Diare infamatorik
 Malabsorbsi
 Infeksi kronik
c) Manifestasi Klinis

1. Diare akut
 Akan hilang dalam waktu 72 jam dari onset
 Onset yang tak terduga dari buang air besar encer, gas-gas
dalam perut, rasa tidak enak, nyeri perut
 Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai keram dan bunyi
pada perut
 Demam
2. Diare kronik
 Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
 Penurunan BB dan nafsu makan
 Deman indikasi terjadi infeksi
 Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia, denyut lemah
(Yuliana Eli, 2009)

d) Kompikasi

- Dehidrasi
- Renjatan hipovolemik
- Kejang
- Bakterimia
- Mal nutrisi
- Hipoglikemia
- Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus

e) Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan tinja
 Makroskopis dan mikroskopis
 Ph dan kadar gula dalam tinja
 Biarkan dan resistensi feses (colok dubur)
2. Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-tanda gangguan
keseimbangan asam basa (pernafasan kusmaul)
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal
ginjal
4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan posfat

f) Penatalaksanaan

a. Dehidrasi ringan.

 1 jam pertama 25 – 50 ml / Kg BB / hari, kemudian 125


ml / Kg BB / oral

b. Dehidrasi sedang.

 1 jam pertama 50 – 100 ml / Kg BB / oral, kemudian


125 ml / kg BB / hari.

c. Dehidrasi berat.

 Untuk anak umur 1 bulan – 2 tahun dengan berat


badan 3 – 10 kg

- 1 jam pertama : 40 ml / kg BB / jam = 10 tetes / kg


BB / menit (infus set 1 ml = 15 tetes atau 13 tetes /
kg BB / menit.
- 7 jam berikutnya 12 ml / kg BB / jam = 3 tetes / kg
BB / menit ( infus set 1 ml = 20 tetes ).
- 16 jam berikutnya 125 ml / kg BB oralit per oral
bila anak mau minum,teruskan dengan 2A intra
vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes / kg BB /
menit.
 Untuk anak lebih dari 2 – 5 tahun dengan berat badan
10 – 15 kg

- 1 jam pertama 30 ml / kg BB / jam atau 8 tetes / kg


BB / menit ( infus set 1 ml = 15 tetes ) atau 10 tetes
/ kg BB / menit ( 1 ml = 20 tetes ).
- 7 jam kemudian 127 ml / kg BB oralit per oral,bila
anak tidak mau minum dapat diteruskan dengan 2A
intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes / kg
BB / menit.
- Untuk anak lebih dari 5 – 10 tahun dengan berat
badan 15 – 25 kg.
- 1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg
BB / menit ( infus set 1 ml = 20 tetes ).
- 16 jam berikutnya 105 ml / kg BB oralit per oral.

d. Obat-obatan.

 Obat anti sekresi.


 Obat anti spasmolitik.
 Obat antibiotik.

g) Asuhan Keperawatan

a. Pengkajian
Dokumentasi pengkajian merupakan catatan hasil
pengkajian yang dilaksanakan untuk mengumpulkan informasi dari
pasien, membuat data dasar tentang klien dan membuat catatan
tentang respon kesehatan klien
b. Identitas Atau Biodata pasien
Meliputi, nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan,
tanggal masuk rumah sakit, nomor register, dan diagnosa
keperawatan, nama penaggung jawab, pekerjaan dll

c. Keluhan Utama
Ditulis singkat dan jelas, yang merupakan keluhan yang membuat
klien meminta bantuan layanan kesehatan

d. Riwayat Kesehatan :

- Riwayat kesehatan dahulu


penyakit kronis atau menular dan menurun seperti jantung,
hipertensi, DM, TBC, hepatitis, penyakit kelamin.
- Riwayat kesehatan sekarang
Merupakan penjelasan dari permulaan pasien merasakan
keluhan sampai dengan dibawa kerumah sakit. Biasanya pada
kasus diare pasien mengatakan / keluarga pasien mengatakan
(bila pasien tersebut anak) adalah pasien buang air besar terus
menerus.
- Riwayat kesehatan keluarga
Adakah penyakit keturunan dalam keluarga seperti jantung,
DM, HT, TBC, penyakit kelamin, yang mungkin penyakit
tersebut diturunkan kepada klien
e. Pemeriksaan Fisik :
- Kepala
bagaimana bentuk kepala, kebersihan kepala, kadang-kadang
pada anak diare ubun-ubun biasanya cekung, dan apakah ada
benjolan
- Leher
Apakah ditemukan adanya pembesaran kelenjar tiroid atau
tidak, nyeri tekan saat dipalpasi atau tidak
- Mata
Biasanya tidak adanya pembengkakan paka kelopak mata,
konjungtiva, dan kadang-kadang keadaan selaput mata pucat
(anemia)
- Telinga
Biasanya bentuk telingga simetris, bagaimana kebersihanya,
adakah cairan yang keluar dari telinga.
- Hidung
Adanya polip atau tidak, ditemukan pernapasan cuping hidung
atau tidak
- Abdomen
Pada pasien diare biasanya bising usus hiperaktif, biasanya
nyeri abdomen dan kembung

h) Masalah yang mungkin muncul

1. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran alveolar-kapiler


2. Diare b.d proses infeksi, infamasi diusus
3. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif
4. Kerusakan integritas kulit b.d ekskresi/BAB sering
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
penurunan intake makanan
6. Resiko syok (hipovolemi) b.d kehilangan cairan dan elektrolit
7. Ansietas b.d perubahan status kesehatan
i) Intervensi
DX 1

Diagnose Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi


Gangguan pertukaran gas Noc Nic
Definisi : kelebihan atau difisit pada  Respiratory status : gas Airway management
oksigenasi dan atau eliminasi karbon exchange - Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw
dioksida pada membrane alveolar-kapiller  Respiratory status : thrust bila perlu
Batasan karakteristik : ventilation - Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
 Ph darah arteri abnormal  Vital sign status - Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan
 Ph arteri abnormal Kriteria hasil : nafas buatan
 Pernafasan abnormal (mis:  Mendemonstrasikan - Pasang mayo bila perlu
kecepatan,irama,kedalaman peningkatan ventilasi dan - Lakukan fisioterapi dada jika perlu
 Warna kulit abnormal (mis: oksigenasi yang adekuat - Keluarkan secret dengan batuk atau suction
pucat,kehitaman)  Memelihara kebersihan - Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
 Konfusi paru-paru dan bebas dari - Lakukan suction pada mayo

 Sianosis (pada neonates saja) tanda-tanda distress - Berikan bronkodilator bila perlu
pernafasan -
 Penurunan karbon dioksida Berikan pelembab udara
 Tanda-tanda vital dalam - Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
 Diaphoresis keadaan normal kesimbangan
 Dyspnea - Monitor respirasi dan status O2
 Sakit kepala saat bangun Respiratory monitoring
 Hiperkapnia - Monitor rata-rata, kedalaman,irama dan usaha

 Hipoksemia respirasi

 Hipoksia - Catat pergerakan dada, amati kesimetrisan,

 Iritabilitas penggunaan otot tambahan, retraksi otot


supraclavicular dan intercostal
 Nafas cuping hidung
- Monitor suara nafas, seperti dengkur
 Gelisah
- Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul,
 Samnolen
hiperventilasi, cheyne stokes, biot
 Takikardi
- Catat lokasi trakea
 Gangguan penglihatan
- Monitor otot diagfragma (gerakan paradoksis)
Factor-faktor yang berhubungan:
- Auskultasi suara nafas, catat area penurunan/tidak
 Perubahan membrane alveolar-
adanya ventilasi dan suara tambahan
kapiler
- Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi
 Ventilasi-perfusi
crakles dan ronkhi pada jalan nafas utama
- Auskutasi suara paru setelah tindakan untuk
mengetahui hasilnya
DX 2

Diagnose Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi


Diare Noc Nic
Definisi : pasase feses yang lunak dan  browel elimination Mandiri :
tidak berbentuk  fluid balance - evaluasi efek samping pengobatan terhadap
Batasan karakteristik  hydration gastrointestinal
 Nyeri abdomen sedikitnya tiga kali  electrolyte and acid base - instruksikan pasien/keluarga untuk mencatat
defekasi per hari balance warna,jumlah,frekuensi dan konsistensi dari feses
 Kram kriteria hasil : - evaluasi intake makanan yang masuk
 Bising usus hiperaktif  feses berbentuk, BAB - identifikasi factor penyebab dari diare
 Adanya dorongan factor yang sehari sekali-tiga kali - monitor tanda dan gejala diare
berhubungan  menjaga daerah sekitar - observasi turgor kulit secara rutin
 Psikoogis rectal dari iritasi - ukur diare/keluarnya BAB
- Ansietas  tidak mengalami diare - anjurkan teknik penurunan stress
- Tingkat stress tinggi  menjelaskan penyebab - monitor persiapan makanan yang aman

 Situasional diare dan rasional tindakan

- Efek samping obat  mempertakankan turgor Kolaborasi :


kulit - kolaborasi untuk menggunakan obat antidiare
- Penyalahgunaan alcohol
- Kontaminan - kolaborasi untuk makan rendah serat, tinggi protein
- Penyalahgunaan laksafit dan tinggi kalori
- Radiasi, toksin
- Melakukan perjalanan
- Slang makan
 Fisiologis
- Proses infeksi dan parasite
- Inflamasi dan iritasi
- Malabsorbsi

DX 3

Diagnose Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi


Kekurangan volume cairan Noc Nic
Definisi : penurunan cairan itravaskular,  fluid balance Mandiri :
interstisial, dan/atau intraseluler. Ini  hydration Fluid management
mengacu pada dehidrasi, kehilangan cairan  nutritional status : food and - timbang popok/pembalut jika diperlukan
saat tanpa perubahan pada natrium fluid intake - pertahankan catatan intake dan output yang akurat
Batasan karakteristik kriteria hasil : - monitor status hidrasi (kelembaban membrane
 perubahan status mental  mempertahankan urine mukosa, nadi adekuat, takanan darah ortostatik) jika
 penurunan tekanan darah output sesuai dengan usia diperlukan
 penurunan tekanan nadi dan BB, BJ urine normal, - monitor vital sign
 penurunan volume nadi HT normal - monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake

 penurunan turgor kulit  takanan darah, nadi, suhu kalori harian

 penurunan turgor lidah tubuh dalam batas normal - monitor status nutrisi
 tidak ada tanda-tanda - berikan penggantian nesogatik sesuai output
 penurunan haluaran urine
dehidrasi, elastisitas turgor
 penurunan pengisisan vena
kulit baik, membrane hypovolemia management
 membrane mukosa kering
mukosa lembab, tidak ada - monitor status cairan termasuk intake dan output
 kulit kering
rasaa haus yang berlebihan cairan
 peningkatan hematocrit
- monitor tingkat Hb hematrokrit
 peningkatan suhu tubuh
- monitor tanda vital
 peningkatan frekuensi nadi
- monitor respon pasien terhadap penambahan cairan
 peningkatan konsentrasi urine
- monitor berat badan
 penurunan berat badan
- monitor adanya tanda dan gejala kelebihan volume
 haus
cairan
 kelemahan
factor yang berhubungan - monitor adanya tanda gagal ginjal
 kehilangan cairan aktif
 kegagalan mekanisme regulasi Kolaborasi :

- kolaborasi kemungkinan transfuse


- kolaborasi pemberian cairan IV

DX 4

Diagnose Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi


Kerusakan integritas kulit Noc Nic
Definisi :  tissue integrity : skin and Pressure management
Perubahan/gangguan epidermis dan/ atau mucous membranes - anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang
dermis  hemodyalis akses longgar
Batasan karakteristik kriteria hasil : - jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
 kerusakan lapisan kulit (dermis)  integritas kulit yang baik - mobilitas pasien (ubah posisi pasien) setiap 2 jam
bisa dipertahankan sekali
 gangguan permukaan kulit (sensasi, elastisitas, - monitor kulit akan adanya kemerahan
(epidermis) temperature, hidrasi, - oleskan lotion atau minyak / bayi
factor yang berhubungan : pigmentasi) - baby oil pada daerah yang tertekan
 eksternal :  tidaak ada luka/lesi pada - monitor aktifitas dan mobilitas pasien
- zat kimia kulit - monitor status nutrisi pasien
- usia yang ekstrim  perfusi jaringan baik - memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
- kelembapan hipertermia,  menunjukan penambahan
hipotermia dalam proses perbaikan
- factor menarik ( mis: gaya kulit dan mencegah
gunting [sharing forces] terjadinya cedera berulang
- medikasi  mampu melindungi kulit
- lebab dan mempertahankan
- imobilitasi fisik kelembaban kulit dan

 internal perawatan alami

- perubahan status cairan


- perubahan pigmentasi
- perubahan perubahan turgor
- factor perkembangan
- kondisi ketidak seimbangan
nutrisi
(mis:obesitas,emasiasi)
- penurunan imunologis
penurunan sirkulasi
- kondisi gangguan metabolic
- gangguan sensasi
- tonjolan tulang

DX 5

Diagnose Keperawataan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi


Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Noc Nic
kebutuhan tubuh  nutritional status: food and Mandiri :
Definisi : fluid intake Nutrition managemen
Asupan nurtisi tidak cukup untuk  nutritional status: nutrion - kaji adanya alergi makanan
memenuhi kebutuhan metaboli intake - anjurkan pasien untuk meningkatkan inteake fe
Batasan karakteristik :  weight control - ajiurkan pasien untuk meningkatkan protein dan
kriteria hasil : vitamin c
 keram abdomen  adanya peningkatan berat - berikan subtansi gula
 nyeri abdomen badan sesuai dengan tujuan - yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi setar
 berat badan 20% atau lebih di  berat badan ideal sesuai untuk mencegah kostipasi
bawah berat badan ideal dengan tinggi badan - monitor jumlah nutrisi dan jumlah kandungan kalori
 kerapuhan kapiler  mampu mengidentifikasi - berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

 diare kebutuhan nutrisi - kaji kemampuan untuk mendapatkan nutrisi yang di

 kehilangan rambut berlebihan  tidak ada tanda tanda butuhkan


malnutrisi nutrition monitoring
 bising usus hiperakif
 menujukan fungsi - BB pasien dalam batas normal
 kurang makanan
pengecapan dari menelan - Monitor tipe dan jumlah aktifitas yang bisa di lakukan
 kurang informasi
 tidak terjadi penurunan - Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan
 kurang minat pada makanan
berat badan yang berarti - Monitor lingkungan selama makan
 penurunan berat badan dengan
- Monitor kulit kering perubahan pigmentasi
asupan makanan adekuat
- Monitor turgor kulit
 kesalahan konsepsi
- Monitor kekeringan,rambut kusam, dan mudah patah
 membran mukosa pucat
- Monitor mual dan muntah
 ketidakmampuan memakan
- Monitor kadar albumin, total protein,Hb,dan kadar Ht
makanan
- Monitor pertumbuhan dan perkembangan
 tonus otot menurun
 mengeluh gangguan sensasi rasa - Monitor pucat,kemerahan,dan kekeringan jaringan
 mengeluh asupan makanan kurang konjungtiva
dari RDA - Monitor kalori dan intake nutrisi
 cepat kenyang setelah makan - Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik,papilla
 sariawan ronga mulut lidah dan cavitas oral

 stratorea - Catat jika lidah berwarna magenta, carlet

 kelemahan otot pengunyah


 kelemahan otot untuk menelan Kolaborasi :

factor factor yang berhubungan: - kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah

 factor biologis kalori dan nutrisi yang di butuhkan pasien

 factor ekonomi
 ketidak mampuan untuk
mengabsorbsi nutrisi
 ketidakmampuan untuk mencerna
makanan
 factor pisikologis
DX 6

Diagnose Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi


Resiko syok Noc Nic
Definisi: beresiko terhadap ketidak  Syok prevention Mandiri :
cukupan aliran darah ke jaringan tubuh,  Syok management Syok prevention
yang dapat mengakibatkan disfungsi Kriteria hasil: - Monitor status sirkulasi BP, warna kulit, suhu kulit,
seluler yang dapat menganca jiwa  Nadi dalam batas yang denyut jantung, HR, dan ritme, nadi veriver, dan
Factor resiko : diharapakan kapiler refill
 Hipotensi  Irama jantung dalam - Monitor tanda inadekuat oksigenasi jaringan
 Hipovolemi jantung dalam batas yang - Monitor suhu dan pernapasan
 Hipoksemia diharapkan - Monitor input dan output
 Hipoksia  Frekuensi nafas dalam - Pantau nilai labor: ( HB,HT,AGD,dan elektrolit
 Infeksi batas yang diharapkan - Monitor hemodinamik

 Sepsis  Irama pernapasa dalam - Invasi yang sesuai


batas yang diharapkan - Monitor tanda dan gejala asites
 Sindrom respons inflamasi sistemik
 Natrium serum dbn - Monitor tanda awal syok
 Kalium serum dbn - Tempatkan pasien pada posisi suvine,kaki elevasi
 Klorida serum dbn untuk meningkatkan preload dengan tepat
 Kalsium serum dbn - liat dan pelihara kepatenan jalan nafas
 Magnesium serum dbn - berikan vasobilator yang tepat
 PH darah serum dbn - ajatkan keluarga dan pasien tentang tanda dan gejala
Hidrasi datangnya syok
 Mata cekung tidak - ajarkan keluarga dan pasien tentang langkah untuk
ditemukan mengatasi gejala syok
 Demam tidak ditemukan syok management
 TD dbn - monitor fungsi neurologis
 Hematocrit dbn - monitor fungsi renal ( e.gBUN dan Cr lavel )
- monitor tekanan nadi
- monitor status cairan input output
- catat gas darah arteri dan oksigen jaringan
- monitor EKG
- pemantauan jalur arteri untuk meningkatkan akurasi
pembacaan tekanan darah
- menggambar gas darah arteri dan memonitor jarigan
oksigenasi memantau tren dalam parameret
hemodynamic (misalnya, CVP,MAP,tekana kapiler
pulmonal / arteri)
- memantau factor penentu pengiriman jaringan oksigen
( misalnya, Pa o2 kadar hemoglobin Sa o2,CO), jika
tersedia
- memantau tingkat karbondioksida sublingual dan / atau
tonometrik lambung, sesuai
- monitor nilai laboratorium (misalnya, CBC dengan
diferensial) koagulasi fropil,ABC, tingkat laktat,
budaya, dan frofilkimia)

Kolaborasi :
- kolaborasi pemberian cairan iv dan atau oral yang tepat
DX 7

Diagnose Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi


Ansietas Noc Nic
Definisi:  Anxiety self – control Mandiri :
Perasaan tidak nyaman atau kehawatiran  Anxiety level Anxiety reduction (penurunan kecemasaan)
tidak nyaman atau kehawatiran yang samar  Coping - Gunakan pendekatan yang menenangkan
disertai respon autonomy (sumber Kriteria hasil: - Mengatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku
seringkali tidak spesifik atau tidak  Pasien mampu pasien
diketahui oleh indifidu) perasaan takut mengidentifikasi dan - Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan
yang disebabkan oleh antisipasi terhadap mengungkapkan gejala selama prosedur
bahaya hal ini merupakan isyarat cemas - Pahami prespektif pasien terhadap situasi stres
kewaspadaan yang memperingatkan  Mengidentifikasi, - Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
individu akan adanya bahayan dah mengungkapakan dan mengurangi takut
kemampuan individu untuk bertindak menunjukan teknik untuk - Dorong keluarga untuk menemani anak
menghadapi ancaman mengontrol cemas - Lakukan dack/neck rub
Batasan karakteristik  Vital sign dalam batas - Dengarkan dengan penuh perhatian
 Perilaku: normal - Identifikasi tingkat kecemasan
- Penurunan produktifiras  Postur tubuh,ekspresi - Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulakan
- Gelisah wajah, bahasatubuh dan kecemasan
- Insomnia tingkat aktifitas menujukan - Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,
- Kontak mata ynag buruk berkurangnya kecemasan ketakutan,persepsi
- Agitas - Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
- Tampak waspada
 Pisiologis: Kolaborasi :
- Wajah tegang, termor - Berikan obat untuk mengurangi kecemasan
tangan
- Peningkatan keringat
- Suara bergetar

Factor yang berhubungan :


 Perubahan dalam( status
ekonomi,lingkungan, status
kesehatan, pola interaksi, fungsi
peran, status peran)
 Herediter
 Infeksi /kotaminan interpersonal
j) Discharge Planning

1. Ajarkan pada orang tua mengenai perawatan anak, peberian makanan dan
minuman (misal oralit)
2. Ajarkan mengenai tanda-tanda dehidarsi (ubun-ubun dan mata cekung, turgor
kulit tidak elastis, membran mukosa kering) segara bawa kedokter
3. Jelaskan obat-obatan yang diberikan, efek samping dan kegunaannya
4. Asupan nutisi harus diteruskan untuk mencegah atau meminimalkan gangguan
gizi yang terjadi
5. Banyak minum air
6. Hindari konsumsi minuman bersoda/minuman ringan yang banyak mengandung
glukosa/gula dapat meyebabkan air terserap ke usus sehingga memperberat
kondisi diare
7. Biasakan cuci tangan seluruh bagian dengan sabun dan air tiap kali sesudah buang
air besar atau pun kecil dan sebelum meyiapkan makanan untuk mencegh
penularan diare
8. Hindari produk susu dan makanan berlemak, tinggi serat atau sangat manis hingga
gelaja diare membaik

Anda mungkin juga menyukai