Anda di halaman 1dari 3

Kesehatan Maternal:

Maternal mortality merupakan indicator utama kesehatan. Maternal mortality di Indonesia


masih jauh dari target MDGs tahun 2015, yaitu 102/100.000 KH. Pelayanan kesehatan
berkelanjutan merupakan pendekatan penting untuk mengurangi kematian ibu. Tujuan penelitian
untuk menganalisis pelayanan kesehatan maternal dalam akselerasi penurunan maternal
mortality di Wilayah Kerja. Jenis penelitian kualitatif, difokuskan pada pelayanan kehamilan,
persalinan dan nifas. Informan penelitian ditentukan dengan teknikpurposive
sampling  dan snowball sampling. Teknik pengambilan data dengan wawancara mendalam.
Analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk narasi. Aspek input
pelayanan kesehatan maternal meliputi SDM, sumberdana, sarana prasarana, dan SOP
tersediadenganbaik. Proses pelayanan kesehatan maternal sudah sesuai standar pelayanan
kebidanan, namun output belum optimal karena ada kesenjangan antara cakupan K1 dan K4.
Supervisi, bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan maternal dilakukan
secara rutin oleh bidan koordinator. Perlu optimalisasi kemitraan dengan berbagai pihak dalam
upaya akselerasi penurunan maternal mortality.

Kesehatan Perinatal dan Neonatal:

Perinatal

Menurut Juniarni, dkk (2003) dalam Ritan (2008) periode perinatal merupakan salah satu
periode awal kehidupan manusia, yang dimulai pada saat umur gestasi 22 minggu lengkap (154
hari) sampai 7 (tujuh) hari setelah dilahirkan. Periode perinatal ini merupakan periode yang
sangat penting dan mempunyai pengaruh yang besar bagi periode selanjutnya. Masa perinatal
adalah rangkaian dari dua masa yang sangat berbeda bagi bayi, yaitu masa sebelum lahir hingga
sesudah lahir. Walaupun masa perinatal ini dimulai sejak umur gestasi 22 minggu lengkap (154
hari), kenyataannya bahwa untuk melahirkan seorang anak yang berkualitas tinggi, perlu adanya
persiapan fisik maupun mental yang baik dari seorang ibu sekurang-kurangnya semenjak
konsepsi bahkan lebih baik lagi dilakukan enam bulan sebelum konsepsi. Menurut kamus
kedokteran tahun 2005, perinatal ini berkenaan dengan atau terjadi dalam masa sesaat sebelum
dan sesudah kelahiran.

Masalah kesehatan yang terjadi selama periode perinatal secara garis besar dapat diuraikan
dalam tiga periode, yakni periode antenatal, periode intranatal dan periode postnatal.

Neonatal

Pelayanan kesehatan neonatal khususnya kunjungan neonatal merupakan pelayanan yang


diberikan untuk neonatus selama periode 0 - 28 hari. Kunjungan neonatal bukan hanya sekedar
kunjungan atau datang ke pelayanan kesehatan dan bertemu dengan tenaga kesehatan tetapi
harus mendapat pelayanan kesehatan neonatal yang terstandar dan berkualitas. Pelayanan
kesehatan neonatal yang berkualitas yang dapat mempertahankan bayi tetap sehat, menurunkan
kesakitan dan kematian. Semakin sedikit kontak dengan tenaga kesehatan dan semakin sedikit
jenis pelayan kesehatan yang diterima oleh bayi maka semakin besar kemungkinan bayi sakit
atau meninggal(Kemenkes, 2010). Pelayanan kesehatan bagi neonatus didapatkan sejak
pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan berupa pertolongan yang bersih dan aman,
mendapatkan asuhan esensial bayi baru lahir sesuai dengan standar pelayanan kesehatan neonatal
esensial meliputi Kewaspadaan Umum (Universal Precaution), Penilaian Awal, Pencegahan
Kehilangan Panas, Pemotongan dan Perawatan Tali Pusat, inisiasi Menyusu Dini (IMD),
Pencegahan Perdarahan dengan pemberian vitamin K injeksi, Pencegahan Infeksi Mata,
Pemberian Imunisasi, Pemberian Identitas, Anamnesis dan Pemeriksaan Fisis. Pelayanan ini
diberikan segera setelah bayi lahir selama bayi di fasilitas kesehatan dan sebelum meninggalkan
fasilitas kesehatan(Kemenkes, 2010). Sistem pembekuan darah pada bayi baru lahir belum
sempurna, maka semua bayi akan berisiko untuk mengalami perdarahan tidak tergantung apakah
bayi mendapat ASI atau susu formula atau usia kehamilan dan berat badan pada saat lahir.
Perdarahan bisa ringan atau menjadi sangat berat, berupa perdarahan pada Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi ataupun perdarahan intrakranial. Untuk mencegah kejadian perdarahan pada bayi,
maka pada semua bayi baru lahir diberikan suntikan vitamin K1 (Phytomenadione) sebanyak 1
mg dosis tunggal, intra muskular pada antero lateral paha kiri. Suntikan Vitamin K1 dilakukan
setelah proses IMD dan sebelum pemberian imunisasi hepatitis B(Kemenkes, 2010) Pemantauan
dan asuhan bayi baru lahir selanjutkan di berikan selama bayi atau neonatus dibawa oleh orang
tua ke fasilitas kesehatan untuk kunjungan neonatal ke-1 24 jam - 2 hari, neonatal ke-2 antara
umur 3 hari7 hari dan kunjungan neonatal lengkap dilakukan pada usia 8 hari sampai 28 hari.
Kunjungan neionatal ke-2 memberikan asuhan kepada bayi meliputi mengecek pemberian
vitamin K, mengecek pemberian immunisasi HB0, mendeteksi tanda bahaya pada bayi sesuai
manejemen terpadu bayi muda (MTBM) dan konseling bagi ibu tentang perawatan bayi di rumah
(menjaga kehangatan, memberi ASI, menjaga kebersihan dan mengenali tanda bahaya pada bayi
serta memberikan asuhan yang tepat, stimulasi pertumbuhan perkembangan dan imunisasi).
Pelayanan kesehatan neonatal ini sangat penting untuk memberikan asuhan pada bayi,
mendeteksi bahaya pada bayi dan melakukan penangan secara efektif sehingga memfasilitasi
kelangsungan hidup bayi yang sehat optimal.

Kesehatan Reproduksi:

Reproduksi berasal dari kata re yang artinya kembali dan kata produksi artinya membuat atau
menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam
menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Sedangkan yang disebut organ reproduksi
adalah pertumbuhan tulangtulang dan kematangan seksual yang berfungsi untuk reproduksi
manusia, yang terjadi masa remaja. Kesehatan reproduksi menurut Kemenkes RI (2015) adalah
keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit
atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. Ruang lingkup
pelayanan kesehatan repoduksi menurut International Conference Population and Development
(ICPD) tahun 1994 di Kairo terdiri dari kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan
dan penanganan infeksi menular seksual termasuk HIV/AIDS, kesehatan reproduksi remaja,
pencegahan dan penanganan komplikasi aborsi, pencegahan dan penanganan infertilitas,
kesehatan reproduksi usia lanjut, deteksi dini kanker saluran reproduksi serta kesehatan
reproduksi lainnya seperti kekerasan seksual, sunat perempuan dan sebagainya. Kesehatan
reproduksi menurut Depkes RI adalah suatu keadaan sehat, secara menyeluruh mencakup fisik,
mental dan kedudukan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi, dan
pemikiran kesehatan reproduksi 10 bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit, melainkan
juga bagaimana seseorang dapat memiliki seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan
sudah menikah (Nugroho, 2010).

Kesehatan anak:

Pendidikan kesehatan anak usia dini bertujuan menumbuh dan mengembangkan potensi anak secara
optimal membentuk sikap dan perilaku sehat merupakan bagian penting dan vital, melalui pola
pengasuhan, asih dan asah. Memberikan lingkungan sehat, pengalaman pelayan kesehatan dasar,
pengalaman dan keteladanan hidup sehat. Anak sehat secara fisik, mental dan sosial sesuai dengan
tahapannya, aktif dan ceria, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan baik. Faktor
utama untuk mendapatkan anak yang sehat, anak dilakirkan dengan sehat oleh ibu yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai