KELOMPOK 12
Ida Noefitasari (01.2.17.00608)
Indriyani Eka Lani Oematan (01.2.17.00609)
Niluh Nopi Ariyani (01.2.17.00618)
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan
rahmat-nya tugas makalah “Keperawatan Anak II“ yang kami susun dapat terselesaikan sesuai
dengan waktu yang telah di tentukan. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini yang tentunya jauh dari kesempurnaan. Karena itu kami selalu membuka
diri untuk setiap saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan karya kami
selanjutnya.
Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu, baik secara langsung atau pun
tidak langsung. Dan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kelompok kami
khususnya dan mahasiswa lain dalam pengetahuan keperawatan jiwa pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR PUSTAKA iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan 6
1.4 Manfaat 6
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 ADHD 7
2.1.1 Definisi ADHD 7
2.1.2 Etiologi ADHD 7
2.1.3 Klasifikasi ADHD 8
2.1.4 Patofisiologi 9
2.1.5 Manifestasi Klinis 13
2.1.6 Komplikasi 14
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang 15
2.1.8 Pencegahan 17
2.1.9 Penatalaksanaan 17
2.1.10 Peran Orang Tua Pada Anak ADHD 19
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Pada Anak ADHD 19
2.2.1 Pengkajian 19
2.2.2 Diagnosa Keperawatan 20
2.2.3 Rencana Keperawatan 21
2.2.4 Evaluasi 24
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan 25
3.2 Saran 25
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Terapi desferal merupakan salah satu penatalaksanaan dari penyakit thelesemia. Penyakit
thelesemia sendiri adalah penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetika dan
menyebabkan protein yang ada didalam sel darah merah (hemoglobin) tidak berfungsi secara
normal. Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan pada orang dengan thelesemia adalah
adanya risiko penumpukan zat besi dalam tubuh. Penumpukan zat besi yang signifikan dapat
terjadi akibat transfuse darah.
10. Memeriksa kembali adanya udara dalam syringe/spuit & wing needle, bila ada
keluarkan dengan posisi yang tepat
11. Menyiapkan infusa pump
a. Memfiksasi infusa pump dengan menggunakan perban gulung (a) atau kantong
infusa pump (b dan c)
6. Mencuci tangan
4. Evaluasi
1. Melihat kondisi klien
2. Memperhatikan respon klien selama tindakan dilakukan
3. Menanyakan perasaan klien setelah tindakan dilakukan
5. Mendokumentasikan Tindakan
1. Mencatat semua tindakan yang dilakukan dan respon klien selama tindakan dan
kondisi setelah tindakan
2. Mencatat dengan jelas, mudah dibaca, ditandatangani disertai nama jelas
3. Tulisan yang salah tidak dihapus tetapi dicoret dengan disertai paraf
4. Catatan dibuat dengan menggunak ballpoint atau tinta.
2.2 Pemberian Kemoterapi
2.2.1 Pengertian Kemoterapi
Kemoterapi merupakan salah satu jenis pengobatan yang digunakan untuk
menghancurkan sel kanker yang berbahaya bagi tubuh. Cara kerjanya adalah dengan
menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker yang berkembang dan membelah diri
dengan cepat.
2.3.7 Penatalaksanaan
Kondisi kronis mempunyai ciri khas dan masalah penatalaksanaan yang
berbeda. Sebagai contoh, banyak penyakit kronis berhubungan dengan gejala seperti
nyeri dan keletihan. Penyakit kronis yang parah dan lanjut dapat menyebabkan
kecacatan sampai tingkat tertentu, yang selanjutnya membatasi partisipasi individu
dalam beraktivitas. Banyak penyakit kronis yang harus mendapatkan
penatalaksanaan teratur untuk menjaganya tetap terkontrol, seperti penyakit gagal
ginjal kronis (Smeltzer & Bare,2008).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kemoterapi dapat memengaruhi sel sehat yang secara normal membelah diri
dengan cepat, misalnya sel pada kulit, usus, serta rambut. Kerusakan pada sel sehat itu
yang dapat mengakibatkan efek samping. Namun, hal ini umumnya akan segera
menghilang setelah pengobatan kemoterapi selesai.
Sedangkan Terapi desferal merupakan salah satu penatalaksanaan dari penyakit
thelesemia. Penyakit thelesemia sendiri adalah penyakit kelainan darah yang diakibatkan
oleh faktor genetika dan menyebabkan protein yang ada didalam sel darah merah
(hemoglobin) tidak berfungsi secara normal. Salah satu hal yang penting untuk
diperhatikan pada orang dengan thelesemia adalah adanya risiko penumpukan zat besi
dalam tubuh. Penumpukan zat besi yang signifikan dapat terjadi akibat transfuse darah.
3.2 Saran
Penulis mengharapkan bagi pembaca untuk lebih mempelajari mengenai
kemoterapi dan terapi desefral dalam penanganan penyakit kronis pada anak dengan
memahami masalah penyakit yang terjadi yang ada serta uapaya penanganannya dengan
baik. Penulis juga berharap para pembaca lebih memahami tentang kemoterapi dan
terapi desefraal. Selain itu diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu
teman-teman dalam mengenal dan memahami apa yang dimaksud dengan kemoterapi
dan terapi desefral. Serta penulis berharap kritik dan saran dari pembaca bila ada
kekurangan pada pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/53084/13/Naskah%20Publikasi.pdf
https://www.google.com/search?
safe=strict&sxsrf=ACYBGNQe4Ryrcqd_oy0R8Gcqd4_cRJSPzw
%3A1568643100599&ei=HJh_Xb-gJPrSz7sP_Pq-
sA4&q=prosedur+kemoterapi+pada+anak+pdf&oq=prosedur+kemoterapi+pada+anak+p
df&gs_l=psy-ab.3..0i22i30.96272.97317..98195...0.2..0.241.908.2-4......0....1..gws-
wiz.......0i71.kvPym-tUHT8&ved=0ahUKEwi_nqn2wtXkAhV66XMBHXy9D-
YQ4dUDCAo&uact=5
https://www.alodokter.com/perawatan-kemoterapi-dan-efek-sampingnya