PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Teori
Tujuan umum adalah : untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh
pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan
sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat.
Tujuan khusus adalah :
1) Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif dan berkualitas,
termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling KB dan
pemberian ASI.
2) Menghilangkan “missed opportunity” pada ibu hamil dalam mendapatkan
pelayanan antenatal terpadu, komprehensif, dan berkualitas.
3) Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang diderita ibu
hamil.
4) Melakukan intervensi terhadap kelainan/penyakit/gangguan pada ibu
hamil sedini mungkin.
5) Melakukan rujukan kasus ke fasiltas pelayanan kesehatan sesuai dengan
sistem rujukan yang ada
1.3 Indikator Kehamilan
1. Kunjungan pertama (K1)
K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif
sesuai standar. Kontak pertama harus dilakukan sedini mungkin pada trimester
pertama, sebaiknya sebelum minggu ke 8.
Adapun tujuan pemeriksaan pertama pada perawatan antenatal adalah sebagai
berikut:
1) Mendiagnosis dan menghitung umur kehamilan.
2) Mengenali dan menangani penyulit - penyulit yang mungkin dijumpai dalam
kehamilan, persalinan dan nifas.
3) Mengenali dan mengobati penyakit - penyakit yang mungkin diderita sedini
mungkin.
4) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.
5) Memberikan nasehat - nasehat tentang cara hidup sehari – hari dan keluarga
berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi.
Pada kunjungan pertama adalah kesempatan untuk mengenali faktor risiko ibu
dan janin. Ibu diberitahu tentang kehamilannya, perencanaan tempat persalinan,
juga perawatan bayi dan menyusui. Informasi yang diberikan sebagai berikut :
1) Kegiatan fisik dapat dilakukan dalam batas normal.
2) Kebersihan pribadi khususnya daerah genitalia harus lebih dijaga karena
selama kehamilan terjadi peningkatan secret vagina.
3) Pemilihan makan sebaiknya yang bergizi dan serat tinggi.
4) Pemakaian obat harus dikonsultasikan dahulu dengan tenaga kesehatan.
Wanita perokok atau peminum harus menghentikan kebiasaannya.
2. Kunjungan ke-2 (K2)
Pada periode ini pemeriksaan dilakukan minimal 1 kali. Hendrawan (2008)
menuturkan mengingat manifestasi klinik kasus kegawatdaruratan obstetric yang
berbeda - beda dalam rentang yang cukup luas, maka perlu dilakukan kunjungan
ANC yang teratur. Pada trimester II, ibu hamil diajurkan periksa kehamilan 1
bulan sekali sampai umur kehamilan 28 minggu. Adapun tujuan pemeriksaan
kehamilan di trimester II menurut Saifuddin (2015) ialah sebagai berikut:
1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
2) Penapisan preeklamsi gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan.
3) Mengulang perencanaan persalinan.
3. Kunjungan ke-4 (K4)
K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga kesehatan
yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan
komprehensif sesuai standar. Kontak 4 kali dilakukan sebagai berikut: sekali pada
trimester I (kehamilan hingga 12 minggu) dan trimester ke-2 (>12 - 24 minggu),
minimal 2 kali kontak pada trimester ke-3 dilakukan setelah minggu ke 24 sampai
dengan minggu ke 36. Kunjungan antenatal bisa lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan
dan jika ada keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan. Kunjungan ini termasuk
dalam K4.
4. Penanganan Komplikasi (PK)
PK adalah penanganan komplikasi kebidanan, penyakit menular maupun tidak
menular serta masalah gizi yang terjadi pada waktu hamil, bersalin dan nifas.
Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi.AGB)
dan kurang energi kronis (KEK).
1.5 Pathway
Kehamilan
Trimester I
Trimester III
Mencari informasi
Kecemasan/
persalinan & perawatan
Ansietas
HCL lambung Rahim membesar janin/anak
Peristaltik
Tekanan gaster
Mual/muntah
kapasitas VU
Trimester III
Gangguan
eliminasi urine
Mual Uterus semakin Perubahan tubuh
membesar semakin tampak
membesar
Ketidakseimbangan Diafragma
nutrisi : kurang dari terdorong ke atas Penekanan pada
kebutuhan tubuh saluran kemih
(ureter)
Body
Distensi paru-paru
imag
Urin terhambat e
Pemeriksaan rencana
persalinan Rencana tempat
persalinan
Ibu hamil dengan resiko
rendah komplikasi persalinan
Anjurkan untuk
menjaga asupan
nutrisi dan suplemen
Antenatal Care
Berikan informasi
tentang gaya hidup
yang baik
NANDA
Ansietas (00146)
Definisi : Perasaan tidak nayaman atau kekhawatiran yang samar disertai
respons otonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh
individu); perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal
ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan
adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak menghadapi
ancaman.
Batasan Karakteristik
Perilaku
Agitasi Mengekspresikan
kekhawatiran karena
Gelisah
perubahan dalam peristiwa
Gerakan ekstra hidup
Afektif Menyesal
Berfokus pada diri sendiri Peka
Gugup Ragu
Menggemerutukkan gigi
Fisiologis Tremor
Peningkatan ketegangan
Suara bergetar
Simpatis Mulut kering
lemah
Parasimpatis Mual
Letih
Kognitif Melamun
Bloking pikiran Menyadari gejala fisiologis
Ancaman kematian
Ancaman pada status terkini
Hereditas
Hubungan interpersonal
Kebutuhan yang tidak dipenuhi
Konflik nilai
Konflik tentang tujuan hidup
Krisis maturasi
Krisis situasi
Pajanan pada toksin
Penularan interpersonal
Penyalahgunaan zat
Perubahan besar (mis., status ekonomi, lingkungan, status kesehatan,
fungsi peran, status peran)
Riwayat keluarga tentang ansietas
Stressor
INDIKATOR
121101 Tidak dapat 1 2 3 4 5 NA
beristirahat
121102 Berjalan 1 2 3 4 5 NA
mondar-mandir
121103 Meremas-remas 1 2 3 4 5 NA
tangan
121104 Distress 1 2 3 4 5 NA
121105 Perasaan gelisah 1 2 3 4 5 NA
121106 Otot tegang 1 2 3 4 5 NA
121107 Wajah tegang 1 2 3 4 5 NA
121108 Iritabilitas 1 2 3 4 5 NA
121109 Tidak bias 1 2 3 4 5 NA
mengambil
keputusan
121110 Mengeluarkan 1 2 3 4 5 NA
rasa marah yang
berlebih
121111 Masalah 1 2 3 4 5 NA
perilaku
121112 Kesulitan 1 2 3 4 5 NA
berkonsentrasi
121113 Kesulitan dalam 1 2 3 4 5 NA
belajar/memaha
mi sesuatu
121114 Kesulitan dalam 1 2 3 4 5 NA
penyelesaian
masalah
121115 Serangan panik 1 2 3 4 5 NA
121123 Berkeringat 1 2 3 4 5 NA
dingin
121124 Pusing 1 2 3 4 5 NA
121125 Fatigue 1 2 3 4 5 NA
121126 Penurunan 1 2 3 4 5 NA
produktifitas
121127 Penurunan 1 2 3 4 5 NA
prestasi sekolah
121128 Menarik diri 1 2 3 4 5 NA
Definisi : Keparahan menarik diri dan penghindaran yang tidak rasional serta adanya
distress dalam mengantisipasi situasi sosial
INDIKATOR
121601 Menghindari 1 2 3 4 5 NA
situasi sosial
121602 Menghindari 1 2 3 4 5 NA
orang yang tidak
kenal
121603 Menghindari 1 2 3 4 5 NA
pergi keluar
rumah
121604 Antisipasi 1 2 3 4 5 NA
cemas pada
situasi social
121605 Antisipasi 1 2 3 4 5 NA
cemas dalam
menghadapi
orang yang tidak
dikenal
121606 Respon aktivasi 1 2 3 4 5 NA
sistem saraf
simpatis
121607 Persepsi diri 1 2 3 4 5 NA
yang negative
pada
keterampilan
social
121608 Persepsi diri 1 2 3 4 5 NA
yang negatif
terhadap
penerimaan oleh
orang lain
121609 Takut diawasi 1 2 3 4 5 NA
oleh orang lain
121610 Takut 1 2 3 4 5 NA
berinteraksi
dengan anggota
jenis kelamin
yang berbeda
121611 Takut 1 2 3 4 5 NA
berinteraksi
dengan orang
yang lebih
unggul
121612 Tidak nyaman 1 2 3 4 5 NA
selama
menghadapi
social
121613 Tidak nyaman 1 2 3 4 5 NA
dengan
perubahan yang
rutin
121614 Memperhatikan 1 2 3 4 5 NA
tentang
penilaian orang
lain setelah
pertemuan sosial
121615 Gejala panic 1 2 3 4 5 NA
dalam situasi
social
121616 Gangguan 1 2 3 4 5 NA
dengan fungsi
peran
121617 Gangguan 1 2 3 4 5 NA
dengan
hubungan
NANDA
INDIKATOR
050301 Pola eliminasi 1 2 3 4 5 NA
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Bisan. 2008. Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui Dini.
Jakarta : JNPK-KR
Mochtar, Rustam. 2009. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
Prawiro Harjo, Sarwono. 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pusaka
Lutan, delfi. 2008. http://keperawatan –gun.blogspot.com2008/11/2008/asuhan bayi
baru lahir html