Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN GIZI KURANG PADA BALITA

Dosen Pengampu:

Ns. Masmuri, M. Kep

Disusun Oleh : Kelompok 3

Nadia (821191009)

Desra Gunawan (821191011)

Siska Permata sari (821191010)

Masdiyani noviyanti (821191012)

SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM PONTIANAK

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT, karena telah melimpahkan
rahmat-Nya dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini walaupun
mungkin secara penilaian makalah ini belum sempurna, tetapi kami akan berusaha untuk
memperbaikinya.

Dalam kesempatan kali ini, tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:

1. Ns. Masmuri M. Kep selaku dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Komunitas 1
2. Kepada kedua orang tua kami, yang selalu mendoakan.

Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan
makalah ini. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari teman-teman
guna perbaikan di waktu yang akan datang.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN GIZI KURANG PADA BALITA

Pokok Bahasan : PENCEGAHAN GIZI KURANG PADA BALITA

Sub Pokok Pembahasan : Gizi kurang

Sasaran : Keluarga pasien poliklinik Anak RSUP Pontianak

Hari/ tanggal : Rabu, 17 November 2021

Tempat : Poliklinik Anak RSUP Pontianak

Pukul : 08:00-09:30 WIB

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan sasaran mampu memahami
tentang Gizi kurang pada balita

2.Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan keluarga dapat.

a. Mengerti dan Mampu menyebutkan pengertian gizi kurang


b. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali tentang penyebab gizi kurang
c. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali tentang tanda-tanda gizi kurang
d. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali akibat gizi kurang pada balita
e. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali penatalaksanaan gizi kurang
f. Mengerti dan mampu mendeminstrasikan kembali tentang cara membantu
meningkatkan selera balita
B. Materi (terlampir)
Gizi kurang yakni:
1. Pengertian gizi kurang
2. Etiologi
3. Klafikasi gizi kurang
4. Tanda dan gejala gizi kurang
5. Akibat gizi kurang
6. Penatalaksanaan gizi kurang
7. Cara membantu meningkatkan selera makan pada anak
C. Media
Materi power point
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Setting tempat
Keterangan
1. Penyuluh : 1.
2. Moderator :
3. Fasilitator :
4. Observer :
F. Kegiatan Penyuluhan

N Kegiatan Waktu
o.
1. Pendahuluan : 5 menit
1) Memberi Salam
2) Perkenalan
3) Mengingatkan kontrak
4) Menjelaskan maksud dan tujuan
2. Pemberian materi: 10 menit
1) Pemantauan status gizi pada balita
2) Penyebab gizi kurang
3) Akibat gizi kurang
4) Penanganan gizi kurang
3. Demonstrasi 10 menit
4 Penutup : 5 menit
.
1) Diskusi dan Tanya jawab
2) Menyimpulkan seluruh materi
3) Mengevaluasi peserta
4) Mengakhiri kontrak
5) Memberi salam penutup
G. Kriteria danEvaluasi

1.Evaluasi Struktural:

a. Persiapan Media

Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan dalam
penyuluhan yaitu:

 Leaflet
 Power Point
 Bahan demonstrasi

b. Persiapan Materi

Materi disiapkan dalam bentuk makalh dan dibuatkan leaflet dan power point dengan
ringkas,menarik,lengkap mudah di mengerti oleh peserta penyuluhan

c. Persiapan peserta

Penyuluhan mengenai pencegahan gizi kurang bagi balita.Peserta telah diinformasikan


sebelum dilaksanakan penyuluhan

2.Evaluasi proses:

Peserta mengikuti acara pembelajaran kesehatan dari awal sampai selesai dan aktif selama
proses pembelajaran kesehatan berlangsung.

a. Sebanyak 60% peserta mampu mengungkapkan kembali pengertian gizi kurang.


b. Sebanyak 60% peserta mampu menyebutkan kembali 8 penyebab gizi kurang.
c. Sebanyak 60% peserta mampu menyebutkan kembali 7 tanda dan gejala gizi kurang.
d. Sebanyak 60% peserta mampu menyebutkan kembali 5 akibat gizi kurang .
e. Sebanyak 60% peserta mampu menyebutkan penatalaksanaan gizi kurang.
f. Salah satu peserta mampu mendemonstrasikan kembali cara membantu meningkatkan
selera makan balita.
A. PENGERTIAN GIZI KURANG
Gizi kurang adalah kondisi dimana asupan nutrisi kurang dari kebutuhan sehingga
dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan balita. Keadaan kekurangan gizi
akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi atau menderita sakit dalam waktu
lama (Ilham, 2009).
Untuk mengetahui status gizi pada anak telah adekuat perlu dilakukan pemantauan
pertumbuhan sebagai indikator status gizi. Pertumbuhan merupakan hasil akhir dari
keseimbangan antara asupan dan kebutuhan gizi. Pertumbuhan adalah bertambahnya
ukuran fisik dari waktu ke waktu. Contoh: anak bertambah berat badannya, anak
bertambah tinggi badannya. Anak yang gizinya seimbang pertumbuhannya akan baik
sedangkan anak yang gizinya tidak seimbang maka pertumbuhannya akan terganggu.
Untuk menilai pertumbuhan perlu dilakukan pengukuran berat badan (BB) dan umur
secara berkala. Adapun cara untuk menilai pertumbuhan anak dari 0 bulan – 5 tahun
menurut KMS adalah :
1. Penilaian pertumbuhan dilakukan dengan membuat garis yang menghubungkan
antara dua titik hasil penimbangan pada KMS.
2. Pertumbuhan disebut baik bila grafik BB mengikuti garis sejajar N2 atau lebih
dibandingkan kurva baku N1 pada KMS.
a. N1 (tumbuh kejar): bila BB naik dibandingkan bulan lalu dan grafik
berpindah ke pita yang lebih atas (tua).
b. N2 (tumbuh normal): bila BB naik dibandingkan bulan lalu dan grafik
mengikuti pita warna yang sama.
3. Sebaliknya pertumbuhan dikatakan tidak baik bila grafik BB menunjukkan T3,
datar T2 atau naik dengan peningkatan BB yang kurang mencukupi (T1).
a. T1 (tumbuh tidak memandai): bila BB naik dibandingkan bulan lalu tetapi
grafik berpindah ke pita dibawahnya (lebih muda).
b. T2 (tidak tumbuh): bila BB bulan ini tetap disbanding bulan lalu, sehingga
grafik di KMS mendatar.
c. T3 (tumbuh negatif): bila BB bulan ini turun dibandingkan bulan lalu,
sehingga grafik di KMS menurun.
Selain itu status gizi pada balita dapat diketahui dengan cara mencocokkan umur anak
(dalam bulan) dengan berat badan standar tabel WHO-NCHS, bila berat badannya
kurang, Maka status gizinya kurang. Di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), telah
disediakan Kartu Menuju Sehat (KMS) yang juga bisa digunakan untuk memprediksi
status gizi anak Berdasarkan kurva KMS. Dengan memperhatikan umur anak,
kemudian memetakan berat badannya dalam kurva KMS. Bila masih dalam batas
garis hijau maka status gizi baik, bila di bawah garis merah, maka status gizi buruk.
Parameter yang umum digunakan untuk menentukan status gizi pada balita adalah
berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Lingkar kepala sering digunakan
sebagai ukuran status gizi untuk menggambarkan perkembangan otak. Sementara itu,
parameter status gizi balita yang umum digunakan di Indonesia adalah berat badan
menurut umur. Parameter ini dipakai menyeluruh di Posyandu (Ali, 2009).

B. PENYEBAB GIZI KURANG


1. Asupan nutrisi kurang dari kebutuhan.
2. Pemberian makanan yang nilai gizinya kurang.
3. Anak yang menderita penyakit tertentu dalam waktu lama (seperti :
cacingan, Malabsorpsi (gangguan penyerapan), TBC, dll)
4. Balita tidak mendapatkan ASI Ekslusif sebelum usia 6 bulan.
5. Balita yang mendapatkan makanan tambahan sebelum usia 6 bulan.
6. Balita yang disapih sebelum usia 2 tahun.
7. Balita tidak mendapatkan makanan pendamping ASI (MP ASI) pada
usia 6 bulan atau Lebih.
8. Kebersihan kurang dan lingkungan kotor. (Soetjiningsih, 1998)

C. TANDA DAN GEJALA GIZI KURANG


1. Berat balita yang selalu menurun.
2. Berat badan tidak naik selama 3 bulan dan berada dibawah garis normal pada
KMS
3. Kondisi anak lemah.
4. Wajah pucat.
5. Pertumbuhan yang terhambat.
6. Anak cengeng dan rewel
7. Perkembangan balita tidak sesuai dengan umur. (Soetjiningsih, 1998)
D. AKIBAT GIZI KURANG
1. Proses tumbuh kembang anak jadi terganggu.
2. Terjadinya penurunan daya tahan tubuh.
3. Anak menjadi mudah terserang penyakit.
4. Perkembangan intelektual terganggu.
5. Menyebabkan kematian bila tidak segera ditanggulangi oleh tenaga
kesehatan (Soetjiningsih, 1998)

E. ENATALAKSANAAN GIZI KURANG


Nutrisi adalah proses total yang terlibat dalam konsumsi dan penggunaa

Triguna makanan adalah:

1. Mengandung zat tenaga; karbohidrat, makanan pokok (nasi, jagung, sagu dan lain-
lain).
2. Mengandung zar pembangun; protein, lauk-pauk (daging, telur, tempe tahu, ikan
laut, dan lain-lain)
3. Mengandung zat pengatur; vitamin dan mineral (sayur dan buah)

Cara menghidangkan makanan bagi keluarga penderita gizi kurang:

1. Sajikan hidangan makanan sehari-hari berdasarkan triguna makanan.


2. Berikan makanan secara beragam dan penyajian yang unik.
3. Berikan aneka ragam makanan dalam porsi kecil tetapi sering.
4. Berikan makanan yang mudah dicerna.
5. Gunakan garam beryodium.

Jenis makanan usia 1-2 tahun

1. Berikan nasi yang ditambah


telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging/wortel/bayam/kacang Hijau.
2. Berikan makanan tersebut 3 kali sehari.
3. Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari seperti bubur kacang hijau,
pisang, biskuit Dan buah.
4. Penuhi gizi seimbang
5. Membuat variasi menu sesuai dengan kesukaan anak
Menu sehari-hari
1. Pagi : nasi, sayur, sop, ikan/ayam.
2. Siang : nasi, sayur, bayam, 1 potong tahu/tempe, dan buah.
3. Sore/malam: nasi, 1 butir telur, sayur.

Berikut jumlah rata-rata kebutuhan nutrisi balita yang dibutuhkan setiap harinya
berdasarkan

Piramida Panduan Makanan pada balita usia 2-3 tahun :

Biji padi-padian

1. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 3 ons (85 gram).
2. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 4-5 ons (110-140
gram).
3. Contoh makanan dan cara penyajian: 1 ons sama dengan 1 potong roti, 1 gelas
takar Sereal siap saji, atau ½ gelas takar nasi telah matang.

Sayuran

1. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 1 gelas takar.
2. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 1,5 gelas takar.
3. Contoh makanan dan cara penyajian: untuk memastikannya bisa menggunakan
gelas Takar. Sajikan sayuran yang telah halus, dipotong hingga kecil dan dimasak
sampai Matang untuk mencegah anak tersedak.

Buah-buahan

1. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 1 gelas takar.
2. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 1,5 gelas takar.
3. Contoh makanan dan cara penyajian: untuk memastikan jumlahnya gunakan gelas
takar. Pisang dengan panjang 20-23 cm sama dengan 1 gelas takar.

Susu

1. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 2 gelas (400 ml).
2. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 2 gelas (400 ml).
3. Contoh makanan dan cara penyajian: 1 gelas sama dengan seperti 1 gelas susu, 1
½ ons (45 gram) keju alami, atau 2 ons (60 gram) keju yang sudah diproses.

Daging dan kacang-kacangan

1. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 2 ons (65 gram).
2. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 3-4 ons (85-115 gram).
3. Contoh makanan dan cara penyajian: 1 ons sama dengan 1 ons (300 gram) daging
ayam Atau ikan, ¼ gelas takar kacang-kacangan matang atau 1 butir telur.
(Sutomo, 2008).

F. CARA MEMBANTU MENINGKATKAN SELERA MAKAN ANAK


Cara meningkatkan selera makan anak:
1. Atur jadwal makan Balita belum memiliki nafsu makan yang kuat.
Oleh karena itu, mereka enggan makan Sebanyak tiga kali dalam
sehari. Agar balita tetap memperoleh asupan gizinya yang Cukup,
orang tua sebaiknya mengatur jadwal makannya.
2. Atur porsi makan dengan porsi kecil tapi sering dengan kandungan
gizi tinggiAgar aktivitas makan menjadi kebiasaan bagi balita, balita
perlu diberi makan dengan Porsi kecil tapi sering namun
mengandung gizi tinggi.
3. Makan dengan piring berwarna cerah, unik, dan menarik
4. Buat makanan yang unik, menarik, dan bervariasi
Orang tua perlu menyajikan makanan secara unik dan menghiasnya
agar balita tertarik untuk makan. Jangan terus-menerus memberi
jenis makanan yang sama pada balita. Mengubah menu makan setiap
hari dapat meningkatkan nafsu makan balita.
5. Tambah makanan selingan yang sehat
Menambah makanan selingan dengan bahan yang bergizi diantara
makanan utama dapat meningkatkan porsi makan balita, sehingga
akan meningkatkan status gizinya.
6. Batasi minum di sela-sela waktu makan
Minuman rendah lemak maupun jus buah segar memang penting
untuk anak, namun bila Anak anda terlalu banyak minum, tidak akan
ada tempat yang cukup untuk makanan Maupun kudapan sehat yang
bisa masuk ke perut anak.

7. Upayakan ada waktu makan bersama, misal dengan keluarga atau


teman sebaya Makan bersama dapat menyebabkan munculnya minat
makan anak bila melihat Sekelilingnya juga melakukan aktivitas
yang sama. (Farida, 2009).
8. Berikan pujian pada anak bila mau mengunyah dan menelan
makanannya dengan baik.
9. Libatkan anak dalam menyiapkan makanan
Misalnya dengan meminta pertolongannya untuk membantu
menyiapkan meja makan.
10. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan.
11. Siasati makanan yang tidak disukai anak dengan mencampurkannya
pada makanan Kesukaan anak dalam tekstur yang kecil sehingga
tidak terlihat oleh anak, namun tetap Memenuhi kebutuhan gizi.

Cara menyiapkan makanan yang unik dan menarik untuk anak:

1. Menggunakan tempat makan berwarna atau bermotif lucu, atau tokoh


kartun/binatang Kesukaan anak.
2. Membuat bentuk makanan yang unik, seperti wajah tersenyum, tokoh kartun atau
Binatang yang disukai anak.
3. Menghidangkan buah-buahan dengan membentuk seperti sate, atau binatang lucu.
4. Membuat bentuk makanan yang bervariasi.

Langkah-Langkah Demonstrasi

Tahap persiapan:

1. Alat dan bahan


Alat
a. Piring
2. Bahan
a. Nasi
b. Sayur-sayuran
c. Daging
d. Telor

Tahap kerja:

1. Bentuk nasi menjadi binatang yang disukai anak misalnya beruang.


2. Guanakan lauk pauk dan sayuran sebagai hiasan.
3. Ciptakan suasana menyenangkan saat anak makan

Anda mungkin juga menyukai