PENDAHULUAN
dari satu dasawarsa. Otonomi daerah untuk pertama kali mulai diberlakukan di
keberhasilan atau kegagalan dari otonomi daerah yaitu pada tingkat struktur
menjelaskan bahwa desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan
nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
1
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
berkelanjutan. Oleh karena itu, desa memiliki peran yang sangat penting dalam
luas. Desa menjadi garda terdepan dalam mencapai keberhasilan dari segala
2
3) Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau
kepada desa.
kewenangan ini tentu saja desa memerlukan sumber pendanaan yang cukup.
money, maka untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri desa
Namun dana desa dapat berupa berkah yang menjadi potensi bencana
bagi desa jika tidak dikelola dengan baik oleh Aparatur Pemerintah Desa.
Penggunaan Dana Desa Tahun 2016, bahwasanya dana desa tersebut wajib
3
masyarakat. Prioritas penggunaan dana desa untuk pembangunan desa
untuk mengeluarkan dana yang lebih besar pertahunnya. Sejak tiga tahun
triliun. Setahun kemudian, jumlah itu ditambah menjadi Rp. 46,98 triliun. Pada
2017, anggarannya dinaikkan lagi menjadi Rp. 60 triliun. Bahkan, tahun 2018
akan bertambah dua kali lipat menjadi Rp. 120 triliun (wartapilihan.com).
Kabupaten Bantul dari tahun ketahun, mulai dari tahun 2015 adalah sebesar
Rp. 25,9 miliar menjadi Rp. 60,6 miliar pada tahun 2016, kemudian pada tahun
khususnya Desa Bangunjiwo sendiri pada tahun 2016 mendapatkan dana desa
sebesar Rp. 1,049,043,000 (Satu miliar empat puluh sembilan juta empat puluh
tiga ribu), sedangkan Desa Ngestiharjo pada tahun 2016 menerima dana desa
sebesar Rp. 904, 345,000 (Sembilan ratus empat juta tiga ratus empat puluh
lima ribu). Adapun pemanfaatan dana desa untuk Desa Bangunjiwo yang
4
jalan, perbaikan pondasi jembatan, pembangunan talud jalan RT, pembangunan
kelompok tani dan kelompok wanita tani, fasilitas kegiatan masyarakat, dan
5
Masyarakat. Selain itu, masih terdapat ketidakemampuan Tim Pelaksana
oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) sehingga pada saat akan melaksanakan
terdapat informasi yang up to date website, belum ada papan informasi dan
baliho terkait dengan pengelolaan keuangan desa. Padahal seperti yang telah
terlaksana.
6
Istimewa Yogyakarta Tahun 2016”.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
7
Pemerintah Desa Bangunjiwo dan Desa Ngestiharjo khususnya dalam proses
pelaksanaan pengelolaan keuangan desa. Selain itu, diharapkan penelitian ini akan
hubungan yang hendak diteliti. Adapun kerangka dasar teori dalam penelitian
1. Desa
a. Pengertian Desa
yang berarti tanah air, tanah asal, atau tanah kelahiran. Dari perspektif
masih bersahaja, dan kota sebagai wakil dari masyarakat yang sudah
maju atau kompleks, sehingga karakteristik yang terlekat pada dua gejala
8
Nurcholis (2011: 19) menyatakan bahwa desa dapat diartikan
sebagai suatu wilayah yang ditinggali oleh sejumlah orang yang saling
menetap dalam suatu wilayah tertentu, memiliki ikatan lahir batin yang
9
dipilih bersama, memiliki kekayaan dalam jumlah tertentu dan berhak
Tahun 2016 tentang Desa pasal 1 ayat (1) desa adalah desa dan desa adat
atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah
a. Desa berhak:
10
b. Desa berkewajiban:
desa.
11
Tujuan pembentukan desa adalah untuk meningkatkan
Pertama, faktor penduduk, minimal 2.500 jiwa atau 500 kepala keluarga.
b. Pemerintahan Desa
Tugas paling penting yang harus diemban oleh pemerintah desa adalah
12
sejahtera, rasa tentram dan berkeadilan. Selain itu pemerintah desa
dituntut juga untuk melakukan perubahan yang radikal baik dari segi
2. Partisipasi Masyarakat
a. Pengertian Partisipasi
(KBBI) partisipasi ialah perihal turut berperan serta dalam suatu kegiatan,
beban dan dalam memetik hasil atau manfaat pembangunan adalah suatu
partisipasi masyarakat.
13
Made Pidarta (dalam Astuti D, 2009: 31-32) menyatakan
the affect them”, artinya suatu proses yang wajar dimana masyarakat
14
sederhana tentang partisipasi dikemukakan oleh Djalal dan Dedi Supriadi
terjadi.
15
serta proyek-proyek akan gagal; Kedua, bahwa masyarakat akan lebih
mereka sendiri.
b. Prinsip Partisipasi
16
tidak terjadi dominasi.
c. Tahapan Partisipasi
berkeadilan.
17
d. Jenis Partisipasi Dalam Masyarakat
18
sebagian-sebagian, partisipasi langsung atau tidak langsung,
1. Kesempatan
berpartisipasi.
19
2. Kemampuan
3. Kemauan
3. Transparansi Pemerintah
20
a. Pengertian Transparansi
mudah, dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan serta
berikut:
21
1. Terdapat pengumuman kebijakan anggaran;
b. Prinsip-Prinsip Transparansi
dari transparansi dapat dilihat dalam dua hal, yaitu: salah satu wujud
22
dan mengurangi kesempatan praktek kolusi, korupsi dan nepotisme
(KKN).
mengetahui kebijakan yang akan dan telah diambil oleh pemerintah yang
adalah prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang
bekerja sesuai dengan ketentuan yang ada, dan pada akhirnya akan
kepada rakyat.
23
4. Pengelolaan Keuangan Desa
Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka untuk
Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa,
24
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri saja, peraturan terkait
pedoman pengelolaan keuangan desa juga harus dibuat oleh setiap daerah
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, sehingga dengan adanya pedoman ini,
arti bahwa anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama
25
Masyarakat tidak hanya memiliki hak untuk mengetahui anggaran tersebut tetapi
3. Prinsip value for money. Prinsip ini berarti diterapkannya tiga pokok
dalam jumlah dan kualitas tertentu pada harga yang murah. Efesiensi
26
Didalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa. Kepala Desa
Keuangan Desa. Tim PTPKD dibentuk berasalkan dari unsur perangkat desa
yang terdiri dari: (a) Sekretaris Desa; (b) Kepala Seksi/Kepala Bagian; (c)
berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa didanai oleh
oleh APBDes juga dapat didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja
dalam rekening kas desa ditandatangani oleh Kepala Desa dan Bendahara
27
Desa. Pengelolaan keuangan desa meliputi meliputi (a) perencanaan; (b)
2015:2-4)
a. Perencanaan
BPD.
b. Penganggaran
28
penganggarannya. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa merupakan
paling lambat bulan Oktober tahun berjalan antara Kepala Desa dan
BPD;
29
tidak memberikan hasil evaluasi dalam batas waktu maka Peraturan
c. Pelaksanaan
(RAB);
30
4. Semua penerimaan dan pengeluaran desa harus didukung oleh bukti
d. Penatausahaan
Bendahara Desa;
penerimaan;
e. Pelaporan
31
3. Laporan semester akhir tahun disampaikan paling lambat pada akhir
f. Pertanggungjawaban
anggaran;
anggaran berkenaan;
masuk ke desa.
32
F. DEFINISI KONSEPSIONAL
adalah:
masyarakat dalam segala hal baik dalam perencanaan maupun hal lainnya
masyarakat setempat berdasarkan asa-usul dan ada istiadat yang diakui dan
33
pelaksanaannya yaitu transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan
5. Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai
dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang
G. DEFINISI OPERASIONAL
a. Penganggaran APBDes;
34
b. Pelaksanaan APBDes;
1. Jenis Penelitian
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau secara lisan dari
orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada
latar dari individu tersebut holistik, serta tidak boleh mengisolasi individu
karena bertujuan untuk mengangkat keadaan, fakta dan fenomena yang ada
berhubungan dengan situasi yang terjadi, sikap dan pandangan yang ada di
35
2. Lokasi Penelitian
kelompok, benda atau suatu latar peristiwa sosial seperti aktivis individu
a. Data Primer
Data primer adalah semua data dalam bentuk verbal atau katakata
data yang berupa orang. Orang dalam penelitian ini dipilih dengan
36
(Arikunto, 2010: 22). Adapun data primer dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Table 1.1
Data Primer
Partisipasi
Pemerintah Desa
Masyarakat Desa
1 dan Tokoh Wawancara
Bangunjiwo dan
Masyarakat
Desa Ngestiharjo
Transparansi
Pemerintah Desa
Pemerintah Desa
2 dan Tokoh Wawancara
Bangunjiwo dan
Masyarakat
Desa Ngestiharjo
Pengelolaan
Keuangan Desa
3 Pemerintah Desa Wawancara
Bangunjiwo dan
Desa Ngestiharjo
b. Data Sekunder
pengumpulan data yang menunjang data primer. Data sekunder ini dapat
37
Table 1.2
Data Sekunder
2 RPJMDes Dokumen
3 RKPDes Dokumen
4 APBDes Dokumen
Hasil Penelitian Ilmiah, Berita,
Website BPS Kabupaten
Data Yang Berkaitan Dengan Bantul, Website Desa
5
Penelitian Bangunjiwo, Website
Kecamatan Kasihan dan
Website Kabupaten Bantul
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar
Maka untuk memperoleh data yang refresentatif baik data primer maupun
meliputi:
a. Wawancara (Interview)
38
diwawancarai (interviwee) melalui komunikasi langsung. Dapat pula
b. Observasi
c. Dokumentasi
orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dan
39
berguna dalam penelitian kualitatif. Dokumen itu dapat berupa teks
berupa sejarah kehidupan (life histories), biografi, karya tulis dan cerita.
Disamping itu ada pula material budaya, atau hasil karya seni yang
391).
Ngestiharjo.
data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
apa yang penting dan apa yang dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat
untuk diceritakan kepada orang lain. Teknik analisis data yang digunakan
sebagai berikut:
40
a. Pengumpulan Data
dengan penelitian.
b. Reduksi Data
ringkasan.
c. Penyajian Data
sesuai dengan data yang sudah diringkas dan disajikan dalam laporan
d. Menarik Kesimpulan
41