Anda di halaman 1dari 4

Persiapan Bahan

Bahan yang harus disiapkan adalah: air liur, tepung tapioka, larutan antiseptic Betadine, cuka
dapur atau air perasan jeruk nipis, baking soda, air mineral, es batu.

Cara menyiapkan beberapa “reagen” untuk praktikum ini:

Air liur: bersihkan rongga mulut anda dengan cara berkumur berkali-kali. Kunyah sepotong
kapas untuk menstimulir produk air liur. Tampung air anda ke dalam wadah bersih.

Larutan kanji : Larutkan 1 sdt tepung kanji (tepung tapioka) dengan 100 mL (10 sdm)  air
mineral, aduk dan panaskan diatas api hingga mendidih. Dinginkan dalam suhu ruang.

Larutan baking soda: larutkan 1 sdt baking soda dalam 200 mL air mineral (20 sdm).

 sdt : sendok teh

sdm : sendok makan

1 sdt peres tepung tapioca ~ 1 gram

1 sdt baking soda ~ 2 gram.

Penentuan Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Enzim

1.       Ambil  masing-masing1 sdt air liur dan 1 sdt air mineral ke dalam 3 buah wadah
bersih.

 Wadah A: disimpan dalam mangkuk berisi potongan es batu atau di simpan di kulkas.
 Wadah B: disimpan di suhu ruangan (bila memiliki termometer, dapat diinkubasi
dalam panci berisi air hangat dengan suhu 37oC)
 Wadah C:  disimpan dalam panci berisi air mendidih (ganti air dalam panci dengan air
mendidih baru agar suhu tetap 100oC, atau tetap panaskan panci dengan kompor api
kecil)

2.       Masing-masing simpan dalam kondisi suhu tersebut selama 15 menit.

3.       Ke dalam masing-masing wadah A, B, dan C, tambahkan 6 sdm larutan kanji dan 1 sdt
air liur, aduk, lanjutkan inkubasi pada suhu masing-masing selama 10 menit.

4.       Uji dengan betadine: ambil 1 sdt dari wadah, teteskan 1 tetes betadine, uji juga larutan
kanji sebagai kontrol.

5.       Amati warna yang terbentuk, bandingkan dengan warna dari larutan kanji 1%.

6.       Langkah 4 dan 5 bisa diulangi jika hasil kurang jelas.


Penentuan Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Enzim

1.       Sediakan 3 buah wadah, isi masing-masing dengan:

 Wadah A: 3 sdm air mineral + 1 sdt air liur+ 3 sdm larutan kanji
 Wadah B: 3 sdm cuka dapur + 1 sdt air liur + 3 sdm larutan kanji
 Wadah C: 3 sdm larutan baking soda + 1 sdt air liur + 3 sdm larutan kanji

2.       Aduk rata, lalu inkubasi pada suhu ruang selama 15 menit. (Bila memiliki
thermometer, inkubasi dapat dilakukan dalam panci berisi air hangat dengan suhu 37oC).

3.       Ambil 1 sendok teh dari masing-masing wadah, lalu tetesi dengan larutan betadine, uji
juga larutan kanji 1% sebagai kontrol.

4.       Amati warna yang terbentuk, bandingkan dengan warna dari larutan kanji 1%.

5.       Langkah 3 dan 4 bisa diulangi jika hasil kurang jelas


Diskusi

1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi aktivitas enzim

Kemampuan enzim dalam mempercepat reaksi dipengaruhi beberapa faktor yang


menyebabkan enzim dapat bekerja dengan optimal dan efisien. Faktor-faktor utama
yang mempengaruhi aktivitas enzim adalah konsentrasi enzim, substrat, senyawa
inhibitor dan aktivator, pH serta temperatur lingkungan (Noviyanti et al. 2012).

2. Berdasarkan eksperimen yang dilakukan, apakah enzim amilase dipengaruhi oleh


suhu dan pH? Jelaskan mengapa suhu dan pH dapat mempengaruhi aktivitas enzim

Temperatur mempengaruhi aktivitas enzim. Pada temperatur rendah, reaksi enzimatis


berlangsung lambat, kenaikan temperatur akan mempercepat reaksi, hingga suhu
optimum tercapai dan reaksi enzimatis mencapai maksimum. Kenaikan temperatur
melewati temperatur optimum akan menyebabkan enzim terdenaturasi dan
menurunkan kecepatan reaksi enzimatis. Uji pengaruh temperatur terhadap aktivitas
enzim dilakukan untuk mengetahui kondisi optimum enzim dalam mendegradasi
substrat. Setiap enzim memiliki aktivitas maksimum pada temperatur tertentu,
aktivitas enzim akan semakin meningkat dengan bertambahnya temperatur hingga
temperatur optimum tercapai. Kenaikan temperatur di atas temperatur optimum akan
menyebabkan aktivitas enzim menurun. Temperatur lingkungan yang meningkat di
sekitar enzim akan menyebabkan putusnya ikatan hidrogen, ikatan ion atau interaksi
hidrofobik sehingga struktur tersier enzim berubah, yang menyebabkan struktur
lipatan enzim membuka pada bagian permukaan sehingga sisi aktif enzim berubah
mengakibatkan terjadi penurunan aktivitas enzim. Energi aktivasi dibutuhkan untuk
menciptakan kondisi tingkat kompleks aktif, baik molekul enzim maupun molekul
substrat. Peningkatan energi molekul substrat akan meningkatkan laju reaksi enzim.
Kenaikan temperatur menyebabkan aktivitas enzim meningkat, karena temperatur
yang semakin tinggi akan meningkatkan energi kinetik yang mempercepat gerak
vibrasi, translasi dan rotasi enzim dan substrat, sehingga menambah intensitas
tumbukan antara substrat dan enzim. Tumbukan yang sering terjadi akan
mempermudah pembentukan kompleks enzim-substrat, sehingga produk yang
terbentuk semakin banyak. Pada temperatur optimum, tumbukan antara enzim dan
substrat sangat efektif, sehingga pembentukan kompleks enzim-substrat makin mudah
dan produk yang terbentuk meningkat. Peningkatan temperatur mengakibatkan enzim
mengalami denaturasi dan substrat mengalami perubahan konformasi sehingga sisi
aktif substrat tidak dapat lagi atau mengalami hambatan dalam memasuki sisi aktif
enzim dan menyebabkan turunnya aktivitas enzim (Noviyanti et al. 2012).

3. Apakah yang dimaksud dengan suhu dan pH optimum enzim?

Suhu optimum enzim adalah suhu yang dapat membuat enzim bekerja optimal pada
suhu tersebut, begitupula untuk pH optimum enzim, merupakan pH yang dapat
membuat enzim bekerja optimal pada pH tersebut sesuai dengan enzimnya.

4. Apa kegunaan diketahuinya pengaruh suhu dan ph terhadap aktivitas enzim untuk
aplikasi enzim dalam kehidupan?
Uji iodin digunakan untuk medeteksi adanya pati (suatu polisakarida), ketika dilakukan
percobaan dengan tiga kondisi yaitu kondisi, netral, asam dan basa, yaitu pada masing-
masing tabung ditambahkan 2 tetes air pada tabung I (netral), 2 tetes HCl pada tabung II
(asam) dan 2 tetes NaOH pada tabung III (basa). Kemudian ketiga tabung tersebut
dipanaskan, setelah dipanaskan pada tabung I dengan kondisi netral diperoleh (+2 tetes air)
tidak terjadi perubahan warna, dengan basa (+2 tetes NaOH) tidak mengalami perubahan
warna (warna tetap keruh) atau dengan kata lain tidak terbentuk ikatan koordinasi antara ion
iodida pada heliks.

DAPUS

Noviyanti T, Ardiningsih P, Rahmalia W. 2012. Pengaruh Temperatur Terhadap Aktivitas


Enzim Protease Dari Daun Sansakng (Pycnarrhena cauliflora Diels). JKK, 1(1): 31-34.

Anda mungkin juga menyukai