Bahan yang harus disiapkan adalah: air liur, tepung tapioka, larutan antiseptic Betadine, dan air mineral.
Air liur: bersihkan rongga mulut anda dengan cara berkumur berkali-kali. Kunyah sepotong kapas untuk menstimulir
produk air liur. Tampung air anda ke dalam wadah bersih.
Larutan kanji matang : Larutkan 1 sdt tepung kanji (tepung tapioka) dengan 100 mL (10 sdm) air mineral, aduk dan
panaskan diatas api hingga mendidih. Dinginkan dalam suhu ruang.
Larutan kanji mentah : Larutkan 1 sdt tepung kanji (tepung tapioka) dengan 100 mL (10 sdm) air mineral.
3. Ambil 1 sendok teh dari masing-masing wadah, lalu tetesi dengan larutan betadine, uji juga larutan kontrol (lar
kanji matang dan lar kanji mentah)
4. Amati warna yang terbentuk, bandingkan dengan warna dari larutan kontrol.
Video berikut berisi gambaran praktikum aktivitas amilase saliva dalam hidrolisis pati dengan akuades sebagai kontrol
negatif. Hidrolisis pati dilakukan pada suhu 37 C yang merupakan suhu optimum aktivitas amilase saliva. Aktivitas
amilase terhadap pati dianalisis melalui uji iodium. Titik akhromatik dapat ditentukan dengan melihat reaksi antara
sampel terhadap iod.
Pada video berikut menggambarkan uji aktivitas amilase terhadap pati. Tabung 1 berisi pati saja (sebagai kontrol
negatif), sedangkan tabung 2 berisi pati + enzim amilase. Pada kedua tabung tersebut ditambahkan larutan iodin.
Kedua tabung yang berisi pati tersebut akan membentuk warna biru keunguan setelah penambahan iodin. Tabung
berisi pati + enzim amilase ketika dipanaskan pada suhu 37 C mengalami penurunan intensitas warna biru keunguan
hingga warna tersebut menghilang. Hal ini menunjukkan struktur pati telah terhidrolisis oleh aktivitas enzim amilase
saliva. Produk hidrolisis pati tersebut diidentifikasi dengan uji Benedict membentuk endapan merah bata