Anda di halaman 1dari 2

1.

Faktor Tenaga Kerja (Sumber Daya Manusia)


Tenaga kerja berperan sebagai pengolah produk dan juga dalam pengoperasian alat-
alat produksi. Bahkan ketika proses produksi modern telah dibantu oleh kecerdasan
buatan (artificial intelligence) sekalipun, sumber daya manusia tetap dibutuhkan.
Keberadaan emosi, perasaan, dan jiwa dari manusia membuat produk yang dihasilkan
akan lebih sesuai dengan konsumen.
2. Faktor sumber daya alam

Bagi mereka yang memiliki usaha atau industri di bidang manufaktur, keberadaan
faktor produksi ini amat penting. Bahan mentah dalam proses produksi manufaktur
menjadi bahan baku pengolahan produk yang nantinya akan dipasarkan. Sumber daya
alam ini berbeda-beda tiap industri, namun umumnya tanah atau lahan serta air
menjadi faktor utama sumber daya alam.

Sebagai contoh, perusahaan yang bergerak di industri minyak goreng akan


membutuhkan sumber daya alam berupa lahan untuk membuat kebun kelapa sawit.
Dari sana kemudian minyak sawit didapatkan untuk lantas diolah di pabrik yang juga
berdiri di atas sebuah lahan sebagai faktor produksi utama mereka. 

3. Faktor kapital

Faktor lain yang penting bagi pelaku usaha adalah kapital atau modal. Bisa dikatakan,
modal adalah penggerak utama operasional bisnis dari awal hingga akhir. Modal
berupa kapital atau investasi dari para investor bisnis sering digunakan untuk
mendukung suatu industri besar. Modal ini nantinya berguna sebagai biaya membeli
lahan, membangun tempat produksi, membeli alat produksi, hingga membayar upah
para pekerja.

Modal juga memiliki pengaruh besar terhadap terciptanya produk yang memiliki
kualitas tinggi. Tak hanya itu, dengan adanya modal yang cukup, pelaku usaha juga
dapat melakukan pemasaran produk secara baik dan tepat sasaran demi tercapainya
keuntungan maksimal.

4. Faktor kewirausahaan

Faktor kewirausahaan sering pula disebut dengan faktor pengelolaan bisnis atau
manajemen. Faktor produksi jenis ini menentukan berjalannya proses bisnis secara
keseluruhan, khususnya dalam ranah internal. Pembagian kerja dan operasional
produksi barang atau jasa membutuhkan faktor produksi jenis ini untuk dapat tertata
dan berjalan secara efektif.

Efisiensi tenaga kerja serta bahan baku juga perlu diatur sedemikian rupa dengan
faktor produksi jenis ini. Sebabnya, melalui pengelolaan yang tepat maka sebuah
proses produksi akan berjalan lebih efisien. Efisiensi kerja dan operasional juga akan
memengaruhi kecakapan perusahaan dalam menanggapi permintaan konsumen,
sehingga produk yang dihasilkan tidak mengalami hambatan. 

5. Faktor teknologi dan informasi

 Faktor produksi yang terakhir ini amat relevan dengan kondisi era digital saat ini.
Melalui teknologi dan informasi inilah pelaku usaha dapat meringankan proses
kerjanya. Teknologi dan informasi dapat digunakan untuk proses pengelolaan tenaga
kerja, keuangan, hingga pemasaran. Adanya aplikasi dan perangkat lunak yang
dikembangkan seiring bertumbuhnya bisnis dapat mendukung capaian perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai