Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PENELITIAN

PENTINGNYA PERAN ORANG TUA TERHADAP


PENINGKATAN MINAT BELAJAR PADA ANAK

GURU PEMBIMBING :

TRULI KINARSIH,S.pd
NIP. 19780310 2010012 008

DISUSUN OLEH :

NAMA : WIDYA NANTHA


KELAS : XI IPS 1
NISN : 0047034495
SEKOLAH : SMA NEGERI 5 PALANGKA RAYA

SMA NEGERI 5 PALANGKA RAYA


TAHUN PELAJARAN 2021-2022
LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN

1. Judul Penelitian “Pentingnya Peran Orang Tua Terhadap Peningkatan Minat Belajar
Pada Anak”
2. Bidang penelitian : Proposal Penelitian
3. Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Widya Nantha
b. NIS : 0047034495
c. Jurusan : IPS 1
d. Sekolah : SMAN 5 Palangka Raya
e. Alamat Rumah dan No.Telp : Jl.Mahir Mahar/08125396952
4. Guru Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Truli Kinarsih,S.pd
b. NIP : 19780310 2010012 008
c. Alamat Rumah dan No.Telp :Jl.Bukit Cemara 1, no 3

Menyetujui

Kepala Sekolah Guru Pembimbing

SMAN 5 Palangka Raya

DRS. MUHAMAD RAMLI, M.PD TRULI KINARSIH,S.Pd

NIP.19670302 199512 1 002 NIP. 19780310 2010012 008

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….

PERNYATAAN KEASLIAN ………………………………………......…

PENGESAHAN …………………………………………………………...

DAFTAR ISI……………………………………………………...……….

MOTTO …………………………………………………………………...

BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................

B. Batasan Masalah ...........................................................................

C. Rumusan Masalah .........................................................................

D. Tujuan Penelitian .........................................................................

E. Manfaat Penelitian .......................................................................

BAB II PERAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

A. Deskripsi Teori ..............................................................................

1. Perhatian Orang Tua Dalam Belajar Siswa.................................

a. Pengertian Perhatian Orang Tua......................................

b. Perhatian Orang Tua Dalam Belajar Siswa…….……..

c. Faktor-Faktor Yang Mempengarui Perhatian Orang Tua

2.Prestasi Belajar
a.Pengertian Prestasi Belajar

b.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

BAB III METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

B.Teknik Pengumpuan Data

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A.Hasil Penelitian

BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan

B.Saran

MOTTO

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;

ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang
meminta, menerima

dan setiap orang yang mencari, mendapat


dan setiap orang yang mengetok baginya pintu dibukakan. (Matius 7 : 7 – 8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan persoalan yang penting bagi kemajuan bangsa. Hasil dari
sebuah proses pendidikan dilihat dari prestasi belajar siswa. Prestasi belajar adalah hasil
yang dicapai seseorang atau siswa berupa penguasaan pengetahuan atau ketrampilan dalam
waktu tertentu. Prestasi belajar Ekonomi merupakan salah satu indikator untuk mengetahui
keberhasilan proses pendidikan. Proses pendidikan dikatakan berhasil ketika prestasi belajar
siswa tinggi.

Keberhasilan pendidikan memerlukan dukungan berbagai kalangan yang berkaitan dengan


kelangsungan proses pendidikan. Keberhasilan pendidikan memerlukan sinergi yang baik
antara siswa sendiri, pendidik di sekolah, pemerintah sebagai pembuat kebijakan,
lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar serta berbagai pihak yang lain. Dukungan
semua pihak akan menumbuhkan minat belajar siswa sehingga tujuan akhir yaitu prestasi
belajar yang baik akan mudah diraih.

SMAN 5 Palangka Raaya merupakan salah satu sekolah favorit di daerah Palangka
Raya. Hal ini ditunjukkan dengan antusiasme calon peserta did.[ik yang mengambil formulir
pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022 Sekolah ini menjadi
sangat diminati karena kualitas dan peraturannya yang unik.

Minat belajar siswa yang tinggi untuk mata pelajaran tertentu membuat siswa
semakin giat dalam belajar dan berusaha untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran tersebut. Minat belajar dan semangat belajar yang tinggi akan meningkatkan
prestasi belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa minat belajar berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa.

Lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi


prestasi belajar. Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama dan utama bagi seorang
anak. Dalam lingkungan keluarga, ada pihak orang tua dan anak. Orang tua memiliki
pengaruh yang besar terhadap keberhasilan dalam perkembangan dan pendidikan anak
khususnya dalam masa remaja. Masa remaja merupakan masa peralihan seorang anak
menjadi dewasa. Pada masa ini, seorang remaja sedang berusaha mencari jati dirinya dan
peran orang tua sangat dibutuhkan untuk membimbing anak supaya tidak terjerumus ke
pergaulan yang akan merusak jati dirinya.
Orang tua memiliki pengaruh yang yang cukup besar dala perkembangan pendidikan
anak. Hal ini terkait dengan perhatian yang diberikan orang tua kepada anak. Ada beberapa
indikator yang dapat dipakai untuk melihat perhatian orang tua, yaitu: (1) pemberian
penghargaan dan hukuman, (2) pemberian contoh, (3) pemberian motivasi berprestasi, dan
(4) menyediakan fasilitas belajar.

Seiring perkembangan jaman, kebanyakan orang tua yang memiliki fasilitas yang
memadahi akan mendorong atau menganjurkan anaknya mengikuti bimbingan belajar
(bimbel) di luar sekolah sebagai upaya mengimbangi berkurangnya perhatian dan bimbingan
dari orang tua karena

kebanyakan orang tua bekerja di luar rumah sekaligus membantu anak dalam
memecahkan berbagai kesulitan belajar. Bimbel termasuk dalam faktor eksternal yang
mempengaruhi prestasi belajar.

Terkait dengan keikutsertaan dalam bimbel ada siswa yang menginginkan mengikuti
sendiri, namun ada pula yang mengikuti bimbel karena dorongan atau paksaan dari orang
tua. Seperti kita tahu bahwa hal-hal yang dilakukan bukan atas dasar keinginan sendiri akan
berdampak kurang baik. Seorang siswa bimbel yaitu Aan mengatakan didaftarkan bimbel
oleh ayahnya, padahal siswa tersebut tidak ingin mengikuti bimbel. Dorongan dari orang tua
yang takut anaknya tidak lulus membuat siswa mengikuti bimbingan dengan terpaksa dan
tidak bersungguh-sungguh.

B. Batasan Masalah

Dari beberapa identifikasi masalah yang ada, tidak semua masalah dapat dibahas
karena keterbatasaan kemampuan, waktu, tenaga dan biaya. Selain itu, untuk lebih fokus
pada permasalahan yang diidentifikasi maka diperlukan adanya batasan masalah dalam
penelitian ini. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat belajar, perhatian orang tua
dan bimbel di luar sekolah, sedangkan sebagai variabel terikat adalah prestasi belajar siswa.

1. Variabel perhatian orang tua dalam penelitian ini yaitu perhatian yang diberikan
oleh orang tua kandung, orang tua angkat dan wali (jika siswa tidak tinggal dengan
orang tua).
2. Variabel bimbingan belajar di luar sekolah (variabel dummy) yang dimaksudkan
adalah dengan meneliti seluruh siswa kelas XI dan mengelompokkan menjadi 2 yaitu
siswa yang mengikuti bimbingan belajar privat oleh individu dan bimbingan belajar
yang didirikan oleh lembaga (D=1) dan siswa yang tidak mengikuti bimbingan
belajar (D=0).

3. Variabel minat belajar dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa untuk mata
pelajaran Ekonomi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah di


atas masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran
Ekonomi kelas XI?

2. Bagaimana pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa mata
pelajaran Ekonomi kelas XI?

3. Bagaimana pengaruh bimbingan belajar di luar sekolah terhadap prestasi belajar


siswa mata pelajaran Ekonomi kelas XI?

4. Bagaimana pengaruh minat belajar, perhatian orang tua dan bimbingan belajar di
luar sekolah terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran Ekonomi kelas XI

D. TujuanPenelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang
akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran
Ekonomi kelas Xl.

2. Mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa mata
pelajaran Ekonomi kelas XI.
3. Mengetahui pengaruh bimbingan belajar di luar sekolah terhadap prestasi belajar
siswa mata pelajaran Ekonomi kelas XI

4.Mengetahui pengaruh minat belajar, perhatian orang tua dan bimbingan belajar di
luar sekolah terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran Ekonomi kelas XI.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap


perkembangan ilmu pengetahuan dalam permasalahan yang berkaitan dengan prestasi
belajar siswa dan keharmonisan keluarga. Hal ini dilakukan dengan cara memberi tambahan
data empiris yang telah teruji ilmiah mengenai hubungan antara keharmonisan keluarga
terhadap prestasi belajar siswa.

BAB II PERAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK

A.Deskripsi Teori

1.Pengerhatian Orang Tua Dalam Belajar Siswa

a.Pengertian Perhatian Orang Tua

Dalam bahasa Inggris perhatian adalah attention. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia disebutkan bahwa perhatian berarti hal memperhatikan; apa yang
diperhatikan.minat adalah salah satu dari sekian banyak gejala psikologi pada diri manusia.
Dalam perhatian terjadi aktivitas kejiwaan yang melibatkan otak dan indera.

Menurut Wasty Soemanto perhatian adalah cara menggerakkan bentuk umum cara
bergaulnya jiwa dengan bahan-bahan dalam medan tingkah laku. Lebih lanjut beliau
menambahkan dengan versi lain, perhatian dapat diartikan dua macam yaitu:

1. Perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertuju kepada sesuatu objek.

2 Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai sesuatu aktivitas.


Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata, para ahli psikologi menyebutkan ada dua macam
definisi perhatian berdasarkan intinya yaitu sebagai berikut:

a. Dipandang dari segi obyek, maka dapat dirumuskan bahwa

“ hal yang menarik perhatian adalah hal yang keluar dari konteksnya” atau kalau
dikatakan dengan sederhana “ hal yang menarik perhatian adalah hal yang lain dari
lain- lainnya. Kelainan atau perbedaan dari yang lain ini dapat bermacam-macam,
misalnya:

Dalam sebuah barisan salah seorang diantara yang berbaris itu memakai baju merah,
sedang lain-lainnya berbaju putih, maka si baju putih itu tentu menarik perhatian.

dari segi subyek yang memperhatikan maka dapat merumuskan bahwa: hal yang
menarik perhatian adalah yang bersangkut-paut dengan pribadi si subyek. Hal yang
bersangkutpaut dengan pribadi si subyek itu juga dapat bermacam-macam misal:

Hal yang bersangkut-paut dengan pekerjaan atau keahlian itu menarik perhatian,
ceramah tentang cara merawat bayi bagi para bidan, penemuan benda kuno bagi para
ahli, hasil penyelidikan psikologis bagi para ahli psikologi.

Dari pengertian-pengertian diatas dapat ditarik suatu pengertian bahwa perhatian


adalah pemusatan atau konsentrasi jiwa yang diarahkan kepada sesuatu obyek
tertentu yang memberikan rangsangan kepada individu baik obyek itu berada pada
diri individu maupun diluar diri individu tersebut, sehingga individu itu hanya
mempedulikan obyek yang merangsang itu.sedangkan perhatian orang tua adalah
pemberian bantuan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya baik berupa
pengarahan, pengawasan, pencukupan kebutuhan, maupun nasehat sehingga dengan
adanya perhatian orangtua tersebut segala tingkah laku anak dapat terkontrol dengan
baik sesuai dengan yang diharap hubungan anak dan orang tuanya yang harmonis
mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak yang
merasakan hubungan hangat dengan orang tuanya merasa bahwa ia disayangi dan
dilindungi serta mendapat

perlakuan yang menyenangkan, pada umumnya akan mudah menerima dan


mengikuti kebisaaan yang diteladankan oleh orang tuanya.
b.Perhatian Orang Tua dalam Belajar Siswa

Dalam pasal 1 UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974, dikatakan bahwa perkawinan


adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan
tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa. Anak yang lahir dari perkawinan ini adalah anak yang sah dan menjadi hak dan
tanggung jawab kedua orang tuanya untuk memelihara dan mendidiknya dengan sebaik-
baiknya.

Orang tua adalah pendidik pertama. Sangat bergantung kepadanya. Sikap baik orang tua
dalam mengajar dan mendidik, maka anaknyapun akan menjadi baik dan terdidik.
Sebaliknya, jika sikap buruk orang tua pada anak, maka akhlak dan sikap anakpun akan
menjadi buruk. Dalam hal ini, hampir seluruh tokoh pendidikan mengatakan bahwa jika
kedua orang tua memperlakukan anak tidak baik, kasar, setiap hari mengajarkan perkataan
yang tidak baik, suka berbohong dan mengejek, sering dipukuli, di caci, dan dihina,

C.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perhatian Orang Tua

Setiap orang tua selalu mengharapkan agar kelak anaknya memiliki kehidupan yang
lebih baik dari orang tuanya, berguna bagi Nusa, Bangsa, dan Agama. Untuk itulah orang
tua mempunyai tanggung jawab dan kewajiban dalam pendidikan anak-anaknya. Orang tua
dari lapisan manapun pasti menginginkan keberhasilan pendidikan anak-anaknya, mereka
akan berusaha sekuat tenaga dengan segala daya dan upaya semaksimal mungkin untuk
mencapai hal tersebut.

Salah satu peranan orang tua terhadap keberhasilan pendidikan anaknya adalah dengan
memberikan perhatian, terutama perhatian pada kegiatan belajar anaknya. Perhatian orang
tua sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam belajar dan merupakan faktor
yang paling penting dalam meningkatkan prestasi belajar anak. Hal ini mendorong orang tua
untuk berupaya memperhatikan anaknya dalam belajar, sehingga anak merasa diperhatikan
sehingga menimbulkan semangat belajar anak.
Perhatian orang tua ini diharapkan membuat anak menjadi rajin belajar dan dari hasil
belajarnya tersebut dapat memperoleh prestasi belajar yang maksimal. Mengingat hal
tersebut, maka orang tua yang merupakan bagian dari keluarga, dan keluarga sebagai unit
terkecil didalam masyarakat memiliki tanggungjawab untuk membimbing anak-anak dalam

proses pencapaian prestasi belajar. Perhatian orang tua merupakan salah satu wujud
tanggung jawab orang tua dalam memenuhi kebutuhan psikologis anak yang turut
mendukung tercapainya prestasi belajar.

2.Prestasi Belajar

a.Pengertian prestasi Belajar

Prestasi Belajar Siswa tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena belajar
merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari proses
pembelajaran tersebut. Bagi seorang anak belajar merupakan suatu kewajiban. Berhasil
atau tidaknya seorang anak dalam pendidikan tergantung pada proses belajar yang
dialami oleh anak tersebut.

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne
(1985:40) menyatakan bahwa Prestasi Belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu :
kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut
Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga
aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara
individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19).Kata prestasi berasal dari bahasa
Belanda “Prestasic” yang berarti hasil usaha. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia
Prestasi Belajar didefinisikan sebagai hasil penilaian yang diperoleh dari kegiatan
persekolahan yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan
penilaian.

Menurut Wikipedia Prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil dari usaha.
Prestasi diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan. Dari pengertian Prestasi tersebut, maka
pengertian Prestasi diri adalah hasil atas usaha yang dilakukan seseorang. Prestasi dapat
dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual, serta
ketahanan diri dalam menghadapai situasi segala aspek kehidupan. Karakter orang yang
berPrestasi adalah mencintai pekerjaan, memiliki inisiatif dan kreatif, pantang menyerah,
serta menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh. Karakter-karakter tersebut menunjukan
bahwa untuk meraih Prestasi tertentu,

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne
(1985:40) menyatakan bahwa Prestasi Belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu :
kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut
Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga
aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode
tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, Prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah
dicapai siswa dalam proses pembelajaran.

b.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Suryabrata (2003) mengemukakan secara terperinci mengenai faktor-faktor yang


mempengaruhi prestasi belajar, antara lain yaitu :

a. Faktor-faktor yang berasal dari luar individu, meliputi: faktor non social seperti, keadaan
udara, waktu belajar, alat-alat yang dipakai untuk belajar, dan faktor- faktor social, misalnya
suasana dalam keluarga, suara-suara yang bising di sekitar tempat belajar, dan lain
sebagainya.

b. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu yang meliputi : aspek fisiologis, yaitu
keadaan atau kesehatan jasmani pada umumnya dan fungsi-fungsi fisiologis tertentu
terutama fungsi panca indera, aspek psikologis, misalnya kecerdasan emosi, sikap, ingatan,
merupakan kemampuan individu untuk mengendalikan sepenuhnya keberadaan diri secara
keseluruhan.
Untuk meraih prestasi belajar yang baik, banyak sekali faktor yang perlu diperhatikan,
karena di dalam dunia pendidikan tidak sedikit siswa yang mengalami kegagalan. Ada siswa
yang memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi dan kesempatan untuk meningkatkan
prestasi, tapi dalam kenyataannya prestasi yang dihasilkan di bawah kemampuannya.

Untuk meraih prestasi belajar yang baik banyak sekali faktor-faktor yang perlu diperhatikan.
Menurut Sumadi Suryabrata (2006) dan Shertzer dan Stone (Winkle, 1997), secara garis
besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan
menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal :

1. Faktor internal

Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

1). Faktor fisiologis

Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang berhubungan dengan
kesehatan dan pancaindera

a) Kesehatan badan

Untuk dapat menempuh studi yang baik siswa perlu memperhatikan dan memelihara
kesehatan tubuhnya. Keadaan fisik yang lemah dapat menjadi penghalang bagi siswa dalam
menyelesaikan program studinya. Dalam upaya memelihara kesehatan fisiknya, siswa perlu
memperhatikan pola makan dan pola tidur, untuk memperlancar metabolisme dalam
tubuhnya. Selain itu, juga untuk memelihara kesehatan bahkan juga dapat meningkatkan
ketangkasan fisik dibutuhkan olahraga yang teratur.

b) Pancaindera

Berfungsinya pancaindera merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan


baik. Dalam sistem pendidikan dewasa ini di antara pancaindera itu yang paling memegang
peranan dalam belajar adalah mata dan telinga. Hal ini penting, karena sebagian besar hal-
hal yang dipelajari oleh manusia dipelajari melalui penglihatan dan pendengaran. Dengan
demikian, seorang anak yang memiliki cacat fisik atau bahkan cacat mental akan
menghambat dirinya didalam menangkap pelajaran, sehingga pada akhirnya akan
mempengaruhi prestasi belajarnya di sekolah.

2). Faktor psikologis

Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, antara lain
adalah :

a) Intelligensi

Pada umumnya, prestasi belajar yang ditampilkan siswa mempunyai kaitan yang erat
dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki siswa. Menurut Binet (Winkle,1997) hakikat
inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk
mengadakan suatu penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu dan untuk menilai
keadaan diri secara kritis dan objektif. Taraf inteligensi ini sangat mempengaruhi prestasi
belajar seorang siswa, di mana siswa yang memiliki taraf inteligensi tinggi mempunyai
peluang lebih besar untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi. Sebaliknya, siswa
yang memiliki taraf inteligensi yang rendah diperkirakan juga akan memiliki prestasi belajar
yang rendah. Namun bukanlah suatu yang tidak mungkin jika siswa dengan taraf inteligensi
rendah memiliki prestasi belajar yang tinggi, juga sebaliknya .

b) Sikap

Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat merupakan faktor yang
menghambat siswa dalam menampilkan prestasi belajarnya. Menurut Sarlito Wirawan
(1997) sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal
tertentu. Sikap siswa yang positif terhadap mata pelajaran di sekolah merupakan langkah
awal yang baik dalam proses belajar mengajar di sekolah.

c) Motivasi

Menurut Irwanto (1997) motivasi adalah penggerak perilaku. Motivasi belajar adalah
pendorong seseorang untuk belajar. Motivasi timbul karena adanya keinginan atau
kebutuhan-kebutuhan dalam diri seseorang. Seseorang berhasil dalam belajar karena ia ingin
belajar. Sedangkan menurut Winkle (1991) motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu;
maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis
yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas ialah dalam hal gairah atau semangat
belajar, siswa yang termotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan
kegiatan belajar.

2. Faktor eksternal

Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal lain diluar diri yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar yang akan diraih, antara lain adalah :

1). Faktor lingkungan keluarga

a) Sosial ekonomi keluarga

Dengan sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih berkesempatan mendapatkan


fasilitas belajar yang lebih baik, mulai dari buku, alat tulis hingga pemilihan sekolah.

b). Pendidikan orang tua

Orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi cenderung lebih
memperhatikan dan memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan
dengan yang mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah.

c). Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga

Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu semangat berpretasi bagi


seseorang. Dukungan dalam hal ini bisa secara langsung, berupa pujian atau nasihat;
maupun secara tidak langsung, seperti hubugan keluarga yang harmonis.

2). Faktor lingkungan sekolah a). Sarana dan prasarana

Kelengkapan fasilitas sekolah, seperti papan tulis, OHP akan membantu kelancaran
proses belajar mengajar di sekolah; selain bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan
sekitar sekolah juga dapat mempengaruhi proses belajar mengajar.
b). Kompetensi guru dan siswa

Kualitas guru dan siswa sangat penting dalam meraih prestasi, kelengkapan sarana
dan prasarana tanpa disertai kinerja yang baik dari para penggunanya akan sia-sia belaka.
Bila seorang siswa merasa kebutuhannya untuk berprestasi dengan baik di sekolah
terpenuhi, misalnya dengan tersedianya fasilitas dan tenaga pendidik yang berkualitas, yang
dapat memenihi rasa ingintahuannya, hubungan dengan guru dan teman-temannya
berlangsung harmonis, maka siswa akan memperoleh iklim belajar yang menyenangkan.
Dengan demikian, ia akan terdorong untuk terus-menerus meningkatkan prestasi belajarnya.

c). Kurikulum dan metode mengajar

Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan materi tersebut kepada
siswa. Metrode pembelajaran yang lebih interaktif sangat diperlukan untuk menumbuhkan
minat dan peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sarlito Wirawan (1997)
mengatakan bahwa faktor yang paling penting adalah faktor guru. Jika guru mengajar
dengan arif bijaksana, tegas, memiliki disiplin tinggi, luwes dan mampu membuat siswa
menjadi senang akan pelajaran, maka prestasi belajar siswa akan cenderung tinggi,
palingtidak siswa tersebut tidak bosan dalam mengikuti pelajaran.

3). Faktor lingkungan masyarakat

a). Sosial budaya

Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan mempengaruhi


kesungguhan pendidik dan peserta didik. Masyarakat yang masih memandang rendah
pendidikan akan enggan mengirimkan anaknya ke sekolah dan cenderung memandang
rendah pekerjaan guru/pengajar.

b). Partisipasi terhadap pendidikan


Bila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan pendidikan, mulai
dari pemerintah (berupa kebijakan dan anggaran) sampai pada masyarakat bawah, setiap
orang akan lebih menghargai dan berusaha memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keberhasilan belajar atau
berprestasi sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.Faktor internal meliputi kondisi individu yang belajar,baik secara fisik maupun
psikis, sedangkan faktor eksternal meliputi kondisi lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, termasuk materi yang dipelajari. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi
secara langsung ataupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar.

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada latar alamiah,dengan


menggunakan metode alamiah dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara
alamiah. Untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan permasalahan yang
dirumuskandan memudahkan pelaksanaan penelitian serta mencapai tujuan yang telah
ditentukan, maka dalam penelitian ini peneliti memilih penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, tindakan dan lain-lain.1Sumber data dipergunakan
penulis untuk mendapatkan data tentang peran orang tua serta faktor-faktor yang dapat
menumbuhkan minat belajar pada anak adalah data Primer, merupakan data digunakan
untuk mendapatkan informasi dari sumbernya secara langsung, dan Data sekunder
digunakan untuk mendapatkan informasi tidak langsung dari sumbernya. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Data merupakan kumpulan bahan keterangan dari hasil pencatatan peneliti baik berupa fakta
maupun angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusunsebuah informasi. Data artinya
informasi yang didapat melalui pengukuran-pengukuran tertentui untuk digunakan sebagai
landasan dalam menyusun argumentasi logis menjadi fakta.2
Data diperoleh dari fakta atau permasalahan yang terjadi. Pada penelitian sumber data
peneliti dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan orang yang memberikan data pokok dalam sebuah penelitian
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada pengumpul
data bertindak sebagai narasumber yaitu siswa siswi SMA Negeri 5 Palangka Raya.

2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder yang disebut juga sebagai data penunjang. Sumber sekundernya merupakan
sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpulan data, misalnnya melalui
orang lain atau melalui dokumen.Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak secara
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber sekunder dalam penelitian ini
merupakan sumber yang sifatnya mendukung sumber primer. Dalam penelitian ini yang
menjadi sumber sekunder adalah diambil dari buku penunjang, data hasil observasi dan
dokumentasi yang berkaitan dengan fokus pemelitian.

Sumber primer ini bukan hanya sebagai pemberi respon, tetapi sebagai pemilik informasi
dan narasumber. Dalam penelitan ini yang

B.Teknik Pngumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus ditempuh dalam sebuah
penelitian dengan tujuan memperoleh data yang dibutuhkan dengan tepat. Adapun teknik
pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah:

1.Dengan cara pengisian angket yang sudah disediakan


BAB IV

HASIL PENELITIAN

A.Hasil Penelitian

Adapun Hasil Pendapat Siswa Siswi tentang pentingnya peran orang tua terhadap
minat belajar pada anak sebagai berikut :

Pertanyaan yang diberikan :

1. Apakah Peran orang tua terhadap minat belajar pada anak sangat penting?
2. Dukungan apa yang diberikan orang tuamu terhadap miat belajarmu?
3. Apakah perlu saat belajar harus didampingi orang tua?
4. Apakah guru privat dibutuhkan dalam minat belajarmu?
5. Apakah penghambat yang kamu alami dalam belajar
6. Apakah orang tua harus membantu ketika ada kesulitan dalam belajar?
7. Apakah orang tua harus menyuruh anak mengulang pembelajaran yang diberikan
dari sekolah.
8. Apakah orang tuamu selalu menanyakan kesulitan belajarmu?
9. Apakah orang tuamu memeriksa hasil ulanganmu?
10. Ketika nilaimu bagus apakah orang tuamu memberikan hadiah/pujian?

Jawaban yang didapatkan


BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Peran orangtua dalam kegiatan belajar anak pada pembelajaran online memiliki
hubungan antara lingkungan keluarga dan kegiatan belajar. Dengan demikian mendidik yang
diterapkan orangtua kepada anak sangat berperan penting terhadap peningkatan minat
belajar. Perhatian orangtua dapat berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan
terhadap kegiatan belajar, serta pemenuhan fasilitas belajar.

Peran orangtua dalam meningkatkan minat belajar anak pada pembelajaran online yaitu ada
berbagai jenis peran yang dilakukan oleh orangtua dalam meningkatkan minat belajar anak
pada pembelajaran online. Ada yang perannya utuh, karena orang tuanya fokus dalam
membimbing anaknya sehingga bisa memantau perkembangan terhadap anaknya, ada yang
memberikan fasilitas seperti handphone dan kuota internet, kemudian pemberian nasehat
agar anak lebih giat dalam belajar. Ada orang tua yang perannya kurang dikarenakan
kurangnya pemahaman orangtua terhadap pembelajaran anaknya dan kurangnya interaksi
antara orangtua dan anak.

Faktor pendukung dalam meningkatkan minat balajar anak pada pembelajaran online adalah
orangtua ikut serta menjadi guru ketika pembelajaran online sedang berlangsung dirumah
masing-masing, ada orangtua yang memberikan pengawasan kepada anaknya agar anak
fokus dalam belajar online, ada yang memberikan hadiah atau hukuman dan juga pemberian
nasehat kepada anaknya. Faktor penghambat dalam meningkatkan minat balajar anak pada
pembelajaran online adalah kurangnya fasilitas yang kurang memadai, orangtua sibuk
bekerja karena tuntutan pekerjaan yang menjadikan kurangnya interaksi antara orangtua
dengan anak dan juga kurangnya pemahaman orangtua pada pembelajaran online anak yang
diberikan oleh guru.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, untuk memotivasi belajar anak saran yang penulis
berikan kepada para orangtua antara lain:

1. Bagi orangtua hendaknya lebih memperhatikan pendidikan anaknya dengan cara


memberikan pendampingan ketika anak sedang melaksanakan pembelajaran online.

2. Meningkatkan peran orangtua semaksimal mungkin untuk dapat membimbing dan


mengarahkan anak agar lebih bersemangat dalam belajar.

3. Memberikan pengertian kepada semua orangtua bahwa masa depan anak ada ditangan
mereka, dan pengorbanan yang tulus hendaknya mereka berikan untuk kemajuan anak-anak
mereka kelak.

4. Selain itu, orangtua hendaknya selalu aktif dalam pendampingan anak ketika sedang
melaksanakan pembelajaran online. Yaitu berupa perhatian, dorongan belajar pada anak,
bimbingan, teguran, dan pemberian fasilitas belajar serta terpenuhinya kebutuhan belajar
yang memadai.

PENTINGNYA PERAN ORANG TUA TERHADAP PENINGKATAN MINAT


BELAJAR PADA ANAK

ABSTRAK

Salah satu faktor penunjang dalam suksesnya kegiatan belajar adalah minat siswa
dalam belajar. Minat belajar siswa tidak tumbuh dengan sendirinya, tetapi
dibutuhkan adanya dukungan dan pengaruh dari lingkungan sekitarnya yaitu
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Pengaruh
yang paling besar berasal dari lingkungan keluarga khsusunya orang tua. Dalam
kegiatan memotivasi, orang tua hendaknya dapat menumbuhkan semangat belajar
pada diri anak. Dengan adanya perhatian orang tua yang tinggi, maka minat belajar
siswa akan jauh lebih baik.

Palangka Raya,18 Januari 2021

Yang menyatakan

Widya Nantha

NISN. 0047034495

Anda mungkin juga menyukai