Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS KETERCAPAIAN MANAJEMEN TARGET ANC TERPADU DI

PUSKESMAS GENUK DAN HALMAHERA DI MASA PANDEMI

ABSTRAK

Latar Belakang

Metode

Hasil

Kesimpulan

Kata Kunci

PENDAHULUAN

Berdasarkan data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012

menyebutkan bahwa AKI di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Di

Indonesia, kematian ibu dan kematian neonatal masih menjadi tantangan besar dan perlu

mendapatkan perhatian dalam situasi bencana COVID-19. Untuk kelompok ibu hamil,

terdapat 4,9% ibu hamil terkonfirmasi positif COVID-19 dari 1.483 kasus terkonfirmasi

yang memiliki data kondisi penyerta. Data ini menunjukkan bahwa ibu hamil, bersalin,

nifas dan bayi baru lahir juga merupakan sasaran yang rentan terhadap infeksi COVID-19

dan kondisi ini dikhawatirkan akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi

baru lahir (Kemenkes RI, 2020)

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah salah satu dampak rendahnya cakupan Antenatal

Care (ANC). Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu salah satunya melalui

program pelayanan antenatal care terpadu. Antenatal care terpadu merupakan pelayanan

antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil. Cakupan

K1 dan K4 merupakan indikator yang digunakan untuk menilai pelaksanaan pelayanan

kesehatan ibu hamil. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh

pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan dibandingkan jumlah sasaran ibu
hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah

jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar

paling sedikit empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan di tiap trimester dibandingkan

jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator

tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat

kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan (Profil

Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2019).

Laporan dari Dashboard Dinas Kesehatan Kota Semarang ditemukan 3 kematian

ibu hamil dan 13 kematian ibu nifas ditambah dengan 1 kematian ibu bersalin dengan

angka kematian bayi sebanyak 111 pada tahun 2020. Pada tahun 2021 periode bulan

Januari-Juni ditemukan 2 kematian ibu hamil, 3 kematian ibu nifas dan 36 kematian bayi

(Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2021). Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K1

dan K4 di Jawa Tengah juga tergolong tinggi yaitu sebesar 99,38% untuk K1 dan

94,74% untuk K4 dan untuk Kota Semarang cakupan K1 dan K4 mencapai 100% (Profil

Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2019). Berdasarkan data dari laporan Tahun 2020

Puskesmas Genuk, didapatkan data pelayanan K1 mencapai 100%. Sedangkan data

pelayanan K4 mencapai 75,2%, dari data tersebut angka cakupan K4 belum mencapai

target SPM tahun 2020 yaitu (100%). Padahal di Puskesmas ini angka cakupan K1 dan

K4 sebagai salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan program antenatal. Selain itu

kekurangan sumber daya manusia di bagian poli KIA juga disampaikan oleh kordinator

pelayanan poli KIA Puskesmas Genuk Semarang. (Di PKM Halmahera  tdk

dijelaskan)
METODE

Pengamatan ketercapaian manajemen ANC dilakukan pada Mei 2021 sampai

dengan Juni 2021 di puskesmas Genuk dan puskesmas Halmahera Semarang, karena

puskesmas tersebut memiliki kerjasama dengan instansi pendidikan peneliti.

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.

Pengamatan di puskesmas Genuk dilakukan pada 40 ibu hamil yang melakukan

kunjungan ANC serta 2 orang informan yang merupakan Kordinator poli KIA dan kepala

tatausaha. Subjek 40 sampel dipilih secara simple random sampling dari 157 ibu hamil

yang melakukan kunjungan ANC 3 bulan sebelum masa pandemi dan dari 61 ibu hamil

yang melakukan kunjungan ANC pada 3 bulan pertama masa pandemi. Pengamatan di

puskesmas Halmahera dilakukan pada 40 ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC.

Subjek dipilih secara simple random sampling dari 324 ibu hamil yang melakukan

kunjungan ANC sebelum masa pandemi pada bulan Desember 2019 dan dari 202 ibu

hamil yang melakukan kunjungan ANC pada masa pandemic pada bulan Mei 2020.

Analisis data yang digunakan adalah uji fischer exact dan Chi Square

HASIL

Data COVID-19perlu dimasukkan?

Pkm Halmahera

Responden pada presentasi kasus ini adalah 80 orang ibu hamil yang melakukan

ANC di Puskesmas Halmahera Semarang, terdiri dari 40 ibu hamil sebelum dan 40 ibu

hamil selama masa pandemi Covid-19. Data-data responden didapatkan dari SIMPUS

Puskesmas Halmahera Kota Semarang. Identitas ibu hamil tersebut dapat dilihat pada

tabel-tabel berikut:
Tabel 1. Identitas Ibu Hamil yang Melakukan Kunjungan ANC sebelum dan selama
pandemi Covid-19
Sebelum pandemi Selama pandemi
p-value
(n = 40) (n = 40)
Identitas
Persentase Persentase
Frekuensi Frekuensi
(%) (%)
Cara pembayaran 0,600*
- Gratis 5 12,5 10 25,0
- BPJS non PBI 8 20 7 17,5
- BPJS PBI 24 60 21 52,5
- Umum 3 7,5 2 5,0
Status pasien 0,576^
- Pasien lama 31 77,5 33 82,5
- Pasien baru 9 22,5 7 17,5
Umur 0,282*
- < 20 tahun 0 0,0 3 7,5
- 20-35 tahun 37 92,5 35 87,5
- > 35 tahun 3 7,5 2 5,0
Umur kehamilan 1,000^
- Trimester 1 9 22,5 9 22,5
- Trimester 2 11 27,5 11 27,5
- Trimester 3 20 50,0 20 50,0
Keterangan: * = uji fisher exact, ^ = uji chi square

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan identitas ibu hamil

yang melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Halmahera Kota Semarang antara

sebelum dan selama pandemi Covid-19 (p>0,05). Status pasien menurut jenis

pembayaran layanan didominasi oleh pasien peserta BPJS PBI (60% sebelum pandemi

dan 52,5% selama masa pandemi Covid-19). Status pasien menurut jenis kunjungan

didominasi oleh pasien lama (77,5% sebelum pandemi dan 82,5% selama masa pandemi

Covid-19). Jumlah pasien baru di masa pandemi Covid-19 berjumlah sebanyak 17,5%

atau turun 5% jika dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19. Umur ibu hamil

baik sebelum maupun selama masa pandemi Covid-19 sebagian besar berada di rentang

20-35 tahun, masing-masing sebesar 92,5% dan 87,5%. Identitas ibu hamil menurut

umur kehamilan menunjukkan proporsi yang serupa antara sebelum dan selama masa
pandemi Covid-19, separuh dari responden hamil di trimester 3 (50%), 22,5% di

trimester 1 dan 27,5% di trimester 2.

Berikutnya dilakukan penilaian cakupan kunjungan ANC K1 dan K4 dengan hasil

yang ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Perbandingan kesesuaian cakupan K1 sebelum dan saat pandemi Covid-19


Cakupan K1 (n = 9)
Periode layanan ANC Total
Dilakukan Tidak dilakukan
Sebelum pandemi 9 (100%) 0 (0,0%) 9 (100%)
Saat pandemi 9 (100%) 0 (0,0%) 9 (100%)
Total 18 (100%) 0 (0,0%) 18 (100%)

Tabel 3 menunjukkan pada periode sebelum atau selama pandemi Covid-19, dari

masing-masing 9 ibu hamil dengan umur kehamilan di trimester 3 semua (100%) telah

melakukan kunjungan ANC yang pertama (K1). Dengan demikian dikatakan bahwa baik

sebelum maupun selama masa pandemi Covid-19, tidak ada perubahan pencapaian

cakupan K1. Cakupan K1 tercapai sebesar 100%.


Tabel 3. Perbandingan kesesuaian cakupan K4 sebelum dan saat pandemi Covid-19
Cakupan K4 (n = 20)
Periode layanan ANC Total
Dilakukan Tidak dilakukan
Sebelum pandemi 10 (50,0%) 10 (50,0%) 20 (100%)
Saat pandemi 10 (50,0%) 10 (50,0%) 20 (100%)
Total 20 (50,0%) 20 (50,0%) 40 (100%)

Tabel 3 menunjukkan pada periode sebelum atau selama pandemi Covid-19, dari

masing-masing 20 ibu hamil dengan umur kehamilan di trimester 3 hanya separuhnya

(50%) yang telah melakukan kunjungan ANC keempat (K4). Dengan demikian

dikatakan bahwa baik sebelum maupun selama masa pandemi Covid-19, tidak ada

perubahan pencapaian cakupan K4. Cakupan K4 hanya tercapai sebesar 50%.

Peninjauan terhadap ketercapaian target manajemen pelayanan ANC terpadu di

Puskesmas Halmahera Kota Semarang berdasarkan data dari SIMPUS Puskesmas

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4. Perbandingan cakupan pelayanan terpadu di Puskesmas Halmahera Kota


Semarang sebelum dan saat pandemi Covid-19
Periode layanan ANC [n (%)]
Jenis pelayanan Sebelum pandemi Saat pandemi
p-value
ANC terpadu Tidak Tidak
Dilakukan Dilakukan
dilakukan dilakukan
Anamnesis
- Pencatatan status 40 (100) 0 (0,0) 40 (0,0) 0 (0,0) -
pasien (pasien
lama/baru)
- Riwayat 40 (100) 0 (0,0) 40 (0,0) 0 (0,0) -
kehamilan &
persalinan
sebelumnya
- Riwayat 40 (100) 0 (0,0) 40 (0,0) 0 (0,0) -
penyakit yang
diderita
- Keluhan 40 (100) 0 (0,0) 40 (0,0) 0 (0,0) -
- Tanda bahaya 40 (100) 0 (0,0) 40 (0,0) 0 (0,0) -
kehamilan
- Status imunisasi 40 (100) 0 (0,0) 40 (0,0) 0 (0,0) -
TT
- Jumlah tablet Fe 22 (55) 18 (45) 28 (70) 12 (30) 0,165*
Periode layanan ANC [n (%)]
Jenis pelayanan Sebelum pandemi Saat pandemi
p-value
ANC terpadu Tidak Tidak
Dilakukan Dilakukan
dilakukan dilakukan
- Jenis obat yang 40 (100) 0 (0,0) 40 (0,0) 0 (0,0) -
dikonsumsi
Pemeriksaan
- Suhu tubuh 40 (100) 0 (0,0) 40 (0,0) 0 (0,0) -
- Tekanan darah 40 (100) 0 (0,0) 40 (0,0) 0 (0,0) -
- Berat badan 40 (100) 0 (0,0) 40 (0,0) 0 (0,0) -
- LILA 40 (100) 0 (0,0) 40 (0,0) 0 (0,0) -
- TFU 40 (100) 0 (0,0) 40 (0,0) 0 (0,0) -
- Presentasi janin 40 (100) 0 (0,0) 40 (0,0) 0 (0,0) -
- DJJ 40 (100) 0 (0,0) 40 (0,0) 0 (0,0) -
- Kadar Hb 21 (52,5) 19 (47,5) 14 (35) 26 (65) 0,115^
- Oedem 40 (100) 0 (0,0) 40 (0,0) 0 (0,0) -
Konseling 4 (10) 36 (90) 1 (2,5) 39 (97,5) 0,359*
Keterangan: * = uji fisher exact, ^ = uji chi square

Tabel 4 menunjukkan semua jenis pelayanan ANC terpadu di Puskesmas Halmahera

tidak mengalami perubahan antara sebelum dan selama masa pandemi Covid-19. Perubahan

yang tampak pada jenis pelayanan pencatatan tablet tambah darah (tablet Fe) yang

diterimakan ke ibu hamil, pemeriksaan kader Hb dan jumlah pemberian konseling. Ibu hamil

yang menerima tablet Fe di masa pandemi lebih banyak (28 orang) daripada sebelum

pandemi Covid-19 (22 orang). Peningkatan ibu hamil yang menerima tablet Fe ini dapat

menurunkan pelaporan kejadian anemia. Hal ini terlihat dari data pada SIMPUS yang

menunjukkan bahwa sebelum pandemi Covid-19, terdapat 8 dari 21 ibu hamil (38,1%) yang

diperiksa kadar haemoglobinnya (Hb) mengalami anemia. Sedangkan selama pandemi

Covid-19 terdapat 2 dari 14 ibu hamil (14,3%) yang mengalami anemia (Tabel 5).

Pemeriksaan kadar Hb selama masa pandemi Covid-19 berkurang (35%) jika dibandingkan

dengan sebelum pandemi Covid-19 (52,5%). Sementara itu, tingkat pemberian konseling

pada ibu hamil oleh dokter umum atau dokter gigi di Puskesmas Halmahera tampak menurun,

dari 10% sebelum pandemi menjadi 2,5% selama masa pandemi.


Tabel 5. Perbandingan hasil pemeriksaan kadar Hb pada ibu hamil di Puskesmas Halmahera
Kota Semarang sebelum dan saat pandemi Covid-19
Hasil Pemeriksaan Kadar Hb
Periode layanan ANC p-value
≤ 11 g/dl > 11 g/dl
Sebelum pandemi (n = 21) 13 (61,9%) 8 (38,1%) 0,252
Saat pandemi (n = 14) 12 (85,7%) 2 (14,3%)
Total 25 (71,4%) 10 (28,6%)

Pkm Genuk

Responden pada studi kasus ini dibedakan antara responden yang melakukan

pemeriksaan ANC sebelum dan saat pandemi Covid-19. Identitas responden tersebut

ditunjukkan pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2.

Tabel 2.1 Identitas Ibu Hamil yang Melakukan Kunjungan ANC sebelum pandemi
Covid-19
Identitas Frekuensi Persentase
Sumber pembiayaan
- Umum 21 52.5%
- BPJS PBI 18 45.0%
- BPJS non PBI 1 2.5%
- Gratis - -
Status kunjungan
- Baru 10 25%
- Lama 30 75%
Umur
- < 20 tahun 1 2.5%
- 20-35 tahun 36 90%
- > 35 tahun 3 7.5%
Umur kehamilan
- Trimester 1 (< 14 minggu) 6 15.0%
- Trimester 2 (14-28 minggu) 19 47.5%
- Trimester 3 (>28-36 minggu) 15 37.5%

Berdasarkan Tabel 2.1 diketahui bahwa kunjungan ANC di Puskesmas Genuk

Semarang didominasi oleh ibu hamil dengan sumber biaya umum sebanyak 52.5%,

sebagian besar merupakan pasien lama (75%), berada di umur reproduksi berisiko

rendah (20-35 tahun) yaitu sebanyak 90% dan proporsi umur kehamilan 15.0% pada

trimester 1, 47.5% dan trimester 2 dan 37,5% di trimester 3.


Tabel 2.2 Identitas Ibu Hamil yang Melakukan Kunjungan ANC saat pandemi Covid-
19
Identitas Frekuensi Persentase
Sumber pembiayaan
- Umum 16 40.5%
- BPJS PBI 23 57.5%
- BPJS non PBI 1 2,5%
- Gratis - -
Status kunjungan
- Baru 18 45%
- Lama 22 55%
Umur
- < 20 tahun 1 2.5%
- 20-35 tahun 35 87.5%
- > 35 tahun 4 10%
Umur kehamilan
- Trimester 1 (< 14 minggu) 5 12.5%
- Trimester 2 (14-28 minggu) 19 47.5%
- Trimester 3 (>28-36 minggu) 16 40.0%

Berdasarkan Tabel 2.2 diketahui bahwa kunjungan ANC di Puskesmas Genuk

Semarang pada saat pandemi didominasi oleh ibu hamil peserta BPJS PBI yaitu

sebanyak 57.5%, jumlah pasien baru (45%) dan lama sebanyak (55%), mayoritas ibu

hamil berada di rentang umur reproduksi berisiko rendah (20-35 tahun) yaitu sebanyak

87.5% dan proporsi umur kehamilan trimester 2 memiliki presentase tertinggi (47.5%).

2.3.3 Kesesuaian kunjungan ANC berdasarkan Usia kehamilan antara sebelum

dan saat pandemi Covid-19

Perbandingan kesesuaiankunjungan ANC berdasarkan usia kehamilan antara

sebelum dan saat pandemi Covid-19 ditunjukkan pada Tabel 2.3


Tabel 2.3 Perbandingan kesesuaian kunjungan ANC menurut umur kehamilan sebelum
dan saat pandemi Covid-19 (Tiga Tabel)
Kunjungan Saat Kesesuaian
Total
Pandemi Ya Tidak
K1 0 (0%) 3 (100%) 3 (100%)
K2 13 (86,7%) 2 (13,3%) 15 (100%)
K3 10 (100%) 0 (0%) 10 (100%)
K4 12 (100%) 0 (0%) 12 (100%)
Total 35 (87,5%) 5 (12,5%) 40 (100%)

Kunjungan Sebelum Kesesuaian


Total
Pandemi Ya Tidak
K1 6 (75%) 2 (25%) 8 (100%)
K2 13 (92,9%) 1 (7,1%) 14 (100%)
K3 11 (100%) 0 (0%) 11 (100%)
K4 7 (100%) 0 (0%) 7 (100%)
Total 37 (92,5%) 3 (7,5%) 40 (100%)

Kesesuaian
Periode layanan ANC Total
Tidak Ya
Sebelum pandemi 3 (7.5%) 37 (92,5%) 40 (100%)
Saat pandemi 5 (12.5%) 35 (87.5%) 40 (100%)
Total 8 (10%) 72 (90%) 80 (100%)

Tabel 2.3 menunjukkan pada periode sebelum pandemi jumlah kesesuaian

kunjungan ANC menurut umur kehamilan adalah sebesar 92.5% sedangkan saat

pandemi tercatat sebesar 87.5%. Cakupan K1 dan K4 ditahun pertama kejadian Covid-

19 juga memiliki pengaruh yang signifikan, hal itu dapat dilihat dari data laporan yang

diberikan oleh Koordinator Poli KIA selaku informan sebagai berikut :

Tabel 2.4 Data laporan sasaran ibu hamil yang akan meakukan kunjungan K1 dan K4
serta yang telah melakukan ANC terpadu di Puskesmas Genuk
Periode/2020 Sasaran K1 (Bumil) Sasaran K4 (Bumil) ANC terpadu
Januari 57 49 41
Februari 76 32 63
Maret 84 49 53
April 40 76 8
Mei 43 37 9
Juni 56 53 44

Berdasarkan Tabel 2.4 menunjukan adanya penurunan jumlah ibu hamil yang

melakukan ANC di Puskesmas Genuk pada 3 bulan awal banyak terjadinya kasus

Cvovid-19 di Indonesia. Hal ini terlihat dari data sasaran ibu hamil yang berada

diwilayah kerja Puskesmas Genuk. Sebelum pandemi yang melakukan ANC tidak jauh

berbeda dengan sasaran, namun setelah maraknya kasus Covid-19 menyebabkan

penurunan yang signifikan pada jumlah kunjungan ibu hamil untuk melakukan ANC di

Puskesmas. Namun dari keterangan yang diberikan informan, kunjungan K1 ditahun

2020 masih mencapai target SPM dengan persentase (100%), akan tetapi untuk cakupan

K4 menurun signifikan menjadi (75.%) dari target SPM (100%).

Peninjauan terhadap ketercapaian prosedur manajemen pelayanan ANC terpadu di

Puskesmas Genuk Kota Semarang berdasarkan data dari rekam medis Puskesmas

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 2.5 Perbandingan jenis pelayanan ANC terpadu sebelum dan saat pandemi Covid-
19
Periode layanan ANC
Jenis pelayanan ANC Sebelum pandemi Saat pandemi
Total
terpadu Tidak Tidak
Dilakukan Dilakukan
dilakukan dilakukan
Anamnesis
- Status kunjungan 40 0 40 0 80
- Riwayat kehamilan 40 0 40 0 80
& persalinan
sebelumnya
- Riwayat penyakit 40 0 40 0 80
yang diderita
- Keluhan 40 0 40 0 80
- Tanda bahaya 40 0 40 0 80
kehamilan
- Status imunisasi TT 40 0 40 0 80
Periode layanan ANC
Jenis pelayanan ANC Sebelum pandemi Saat pandemi
Total
terpadu Tidak Tidak
Dilakukan Dilakukan
dilakukan dilakukan
- Jenis obat yang 40 0 40 0 80
dikonsumsi
Pemeriksaan
- Suhu tubuh 40 0 40 0 80
- Tekanan darah 40 0 40 0 80
- Berat badan 40 0 40 0 80
- LILA 40 0 40 0 80
- TFU 40 0 40 0 80
- Presentasi janin 40 0 40 0 80
- DJJ 40 0 40 0 80
- Kadar Hb 40 0 40 0 80
- Oedem 40 0 40 0 80
Konseling 22 18 28 12 80

PEMBAHASAN

Pada pengamatan yang dilakukan di Puskesmas Genuk mengenai analisis ketercapaian

manajemen prosedur pelayanan ANC terpadu kali ini diperoleh hasil bahwa secara umum,

layanan-layanan ANC terpadu di puskesmas tidak mengalami perubahan antara sebelum dan

selama masa pandemi Covid-19, karena Puskesmas Genuk tetap mengedepankan pelaksanaan

pelayanan ANC yang sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Perubahan yang

terjadi dalam hal pelayanan ANC adalah berkenaan dengan penerapan protokol kesehatan

(prokes) sebagaimana yang direkomendasikan dalam Pedoman Pelayanan Antenatal,

Persalinan, Nifas dan Bayi Baru Lahir di Era Adaptasi Kebiasaan Baru (Kemenkes RI, 2020).

Pada pengamatan di puskesmas Genuk ini juga tampak terjadi penurunan jumlah pasien

baru sebesar 5% antara sebelum pandemi dengan selama pandemi. Penurunan ini tidak

diketahui apakah karena dampak pandemi Covid-19 atau karena faktor lain seperti

menurunanya jumlah perempuan yang hamil atau bisa karena ibu hamil melakukan ANC ke

Bidan Praktik Mandiri karena adanya batasan untuk berkunjung ke layanan kesehatan jika

tidak ada keluhan yang berarti, akan tetapi dari data laporan informan menunjukan jumlah

kunjungan ibu hamil 3 bulan sebelum dan 3 bulan awal saat pandemi menurun sangat

signifikan dari 157 menjadi 61 kunjugan, sehingga pada tahun 2020 cakupan kujungan K4
mnejadi (75%) dengan SPM (100%). Selain itu angka kesesuaian kunjungan ibu hamil sesuai

usia kehamilan walaupun dinilai cukup baik mencapai angka 87.5,% - 92,5% harus terus

diberikan edukasi agar ketecapaian bisa terus meningkat. Kemudian data pasien yang

melakukan konseling juga menjadi masalah yang harus diperhatikan karena masih ada

bebrapa ibu hamil yang tidak melakukan konseling saat melakukan kunjungan ANC, terlihat

dari data bahwa dari masing-masing 40 sampel yang diambil pada masa 3 bulan sebelum dan

saat pandemi ada 18 dan 12 pasien tidak melakukan konseling.

Puskesmas Halmahera yang berlokasi di Kecamatan Semarang Timur ini per tanggal 10 Juni

2021 termasuk dalam zona kuning yaitu jumlah penderita Covid-19 per Rukun Tetangga (RT)

sebanyak 1-2 rumah (Dashboard Microzonasi Semarang Siaga Corona, 2021). Pelayanan antenatal

untuk zona kuning (risiko rendah) seperti: kelas ibu hamil ditunda pelaksanaannya di masa pandemi

Covid-19 atau dilaksanakan melalui media komunikasi secara daring (video call, Youtube, dan

Zoom). Pemasangan stiker P4K (Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) dilakukan oleh

ibu hamil atau keluarga dipandu bidan/perawat/dokter melalui media komunikasi. Audit Maternal

Perinatal (AMP) dilakukan secara otopsi verbal dengan cara mendatangi keluarga atau melalui

telepon. Pengkajian dilakukan melalui media komunikasi secara daring (video conference) (Kemenkes

RI, 2020).

Pada case presentation ini tampak terjadi penurunan jumlah pasien baru sebesar 5% antara

sebelum pandemi dengan selama pandemi. Penurunan ini tidak diketahui apakah karena dampak

pandemi Covid-19 atau karena faktor lain seperti menurunnya jumlah perempuan yang hamil atau

bisa karena ibu hamil melakukan ANC ke Bidan Praktik Mandiri karena adanya batasan untuk

berkunjung ke layanan kesehatan jika tidak ada keluhan yang berarti. Meskipun terjadi penurunan

jumlah pasien baru, namun tampak terjadi peningkatan kesadaran ibu hamil untuk melakukan

kunjungan ANC sesuai dengan yang disarankan, keberadaan pandemi Covid-19 tidak menghalangi

ibu hamil untuk memeriksakan kondisi kehamilannya.


Terkait dengan peningkatan kesadaran dari ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya maka

pihak Puskesmas perlu meningkatkan kewaspadaan demi menjaga keselamatan para tenaga kesehatan

dan juga pasien (ibu hamil) agar tidak ikut terjangkit Covid-19 yang hingga saat ini masih

berlangsung. Kepatuhan/kesadaran ibu hamil melakukan kunjungan ANC untuk yang pertama kalinya

(K1) sudah mencapai 100% baik sebelum maupun selama masa pandemi Covid-19. Namun cakupan

K4 hanya tercapai sebesar 50% baik sebelum maupun selama masa pandemi Covid-19. Dapat

dikatakan bahwa keberadaan pandemi Covid-19 tidak mempengaruhi ketercapaian cakupan K1 dan

K4.

KESIMPULAN

Pelaksanaan program antenatal terpadu yang ada di Puskesmas Genuk Semarang secara
keseluruhan tidak berbeda antara sebelum dan selama masa pandemi Covid-19. Perbedaan
yang tampak ditunjukkan pada penurunan jumlah pasien baru dari 22,5% menjadi 17,5%,
Kesesuaian kunjungan ANC sesuai umur kehamilan sudah tergolong baik yaitu sebesar
92,5% sebelum pandemi namun terjadi penurunan saat pandemi menjadi 87.5%.
Ketercapaian target manajemen ANC terpadu di Puskesmas Halmahera Semarang secara
keseluruhan tidak berbeda antara sebelum dan selama masa pandemi Covid-19. Perbedaan
yang tampak secara deskriptif ditunjukkan oleh: penurunan jumlah pasien baru dari 22,5%
menjadi 17,5%, peningkatan jumlah pemberian tablet Fe (sebelum pandemi sebanyak 55%,
selama pandemi sebanyak 70%), penurunan jumlah pemeriksaan kadar Hb (sebelum pandemi
dilakukan pada 52,5% responden, selama pandemi dilakukan pada 35% responden),
penurunan kejadian anemia, serta penurunan kesempatan ibu hamil untuk melakukan
konseling dengan dokter (dari 10% menjadi 2,5%). Pelaksanaan layanan antenatal care di
Puskesmas Halmahera Semarang di masa pandemi Covid-19 telah sesuai dengan alur
pelayanan ibu hamil yang telah disesuaikan dengan pelayanan kesehatan ibu di era adaptasi
baru. Proses pemberian layanan ANC di Puskesmas Halmahera Semarang juga sesuai dengan
penerapan protokol kesehatan yang direkomendasikan.

Anda mungkin juga menyukai