PERTEMUAN 9
“ MEKANISME PERNAPASAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA “
Penyaji : KELOMPOK 1
Nama Anggota : 1. Dewanto (190384205039)
2. Mutiara Mayzha Adinda (190384205027)
3. Nur Aisyah (190384205032)
4. Novantrya Salidar (190384205028)
5. Ruth Anne Pratiwi Nadeak (190384205015)
PERTANYAAN 2 : Apa kaitan antara energi dengan oksigen pada sistem pernapasan?
Penanya : Dr. Hj. Nevrita M.Pd., M.Si.
Penjawab : Dewanto (190384205039) – kelompok penyaji
Jawaban : Energi dibutuhkan untuk melakukan aktivitas. Energi berkaitan dengan oksidasi
oksigen. Kaitan energi, oksigen dengan sistem pernapasan yaitu oksigen yang
dimasukan ke dalam tubuh/sel kemudian akan dilakukan penggunaan dengan
mengikatkan oksigen dengan senyawa2 makromolekul yang diperoleh dari
makanan. Setelah itu makromolekul akan dipecah lebih sederhana untuk
memperoleh sumber energi. Jadi pada sistem pernapasan merupakan jalan untuk
memperoleh oksigen yang dimasukan ke dalam tubuh, sedangkan pada konversi
energi berkaitan dengan pemanfaatan energi yang ada di dalam tubuh/sel.
PERTANYAAN 3 : Apakah hubungan peredaran darah dengan pernafasan pada vertebrata?
Penanya : Dr. Hj. Nevrita M.Pd., M.Si.
Penjawab : Nur Aisyah (190384205032) – kelompok penyaji
Jawaban : Dinamika reaksi hemoglobin sangat cocok untuk mengangkut O2. Hemoglobin
adalaah protein yang terikat pada rantai polipeptida, dibentuk porfirin dan satu
atom besi ferro. Masing-masing atom besi dapat mengikat secara reversible
(perubahan arah) dengan satu molekul O2. Besi berada dalam bentuk ferro
sehingga reaksinya adalah oksigenasi bukan oksidasi.
Kelarutan CO2 dalam darah kira-kira 20 kali kelarutan O2 sehingga terdapat
lebih banyak CO2 dari pada O2 dalam larutan sederhana. CO2 berdifusi dalam
sel darah merah dengan cepat mengalami hidrasi menjadi H2CO2 karena
adanya anhydrase (berkurangnya sekresi kerigat) karbonat berdifusi ke dalam
plasma. Penurunan kejenuhan hemoglobin terhadap O2 bila darah melalui
kapiler-kapiler jaringan.Sebagian dari CO2 dalam sel darah merah beraksi
dengan gugus amino dari protein, hemoglobin membentuk senyawa karbamino
(senyawa karbondioksida). Besarnya kenaikan kapasitas darah mengangkut
CO2 ditunjukkan oleh selisih antara garis kelarutan CO2dan garis kadar total
CO2 di antara 49 ml CO2dalam darah arterial 2,6 ml dalam senyawa karbamino
dan 43,8 ml dalam HCO2.
Jawaban : Berdasarkan paparan materi hari ini, pisces dapat bernapas melalui insang, ada
juga yang menggunakan paru-paru. Umumnya, pisces akan membuka mulut
nya untuk memperoleh oksigen dan insang nya akan tertutup jadi oksigen yang
telah masuk melalui rongga mulut dapat diserap oleh pembuluh darah pada
insang. Beda halnya dengan ikan lumba-lumba, bernapas menggunkan paru-
paru namun yang dilengkapi katup pada hidungnya. Katup ini akan menutup
saat lumba lumba menyelam dan akan terbuka kembali saat lumba lumba
muncul ke perairan untuk mengambil oksigen dan mengeluarkan
karbondioksida berbentuk uap air. Jadi bisa kita simpulkan sistem pernapasan
lumba lumba ialah :
Artinya, saat menghirup udara lumba lumba akan menahannya didalam paru-
paru dan menyelam kemudian saat muncul ke permukaan, lumba lumba akan
menghembuskan udara melalui lubang hidung udara yang mereka miliki.
PERTANYAAN KE 5 : Perbedaan sistem pernapasan coelenterata pada kelas scyphozoa
dan hydrozoa? Apakah alat pernafasan pada coelenterata merupakan alat bantu?
Penanya : Aisyah Demokratia (2003030025) dan Nurul Suhaida (190384205025)
Penjawab : Ruth Anne Pratiwi (190384205015) – kelompok penyaji
Jawaban : Untuk coelenterata sendiri tidak memiliki organ khusus untuk respirasi dan
ekskresi sehingga kedua sistem ini, baik itu respirasi atauoun ekskresi dilakukan
dengan metode difusi yaitu seluruh permukaan tubuhnya dan ini berlaku untuk
seluruh hewan filun coelenterata tidak terkecuali. Jadi tidak ada perbedaan
antara anggota filum yang satu dengan yang lainnya. Hewan-hewan ini masih
menggunakan sel-sel membran permukaan luar untuk melakukan pertukaran
gas secara difusi.