Anda di halaman 1dari 17

62

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Menurut Amirin dalam Fitrah dan Luthfiyah (2017)

subjek penelitian adalah seseorang atau sesuatu yang

mengenainya ingin diperoleh keterangan atau orang pada

latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan

informasi tentang suatu dan kondisi latar penelitian.

Lebih lanjut Andi dalam Fitrah dan Luthfiyah (2017)

menjelaskan informan adalah orang yang bisa memberikan

informasi-informasi utama yang dibutuhkan dalam

penelitian dan atau sebagai sasaran penelitian. Subjek

dalam penelitian ini adalah pasien resiko perilaku

kekerasan di ruang stabil (ruang mawar dan ruang angsoka)

Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Prov NTB.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi penelitian

Populasi adalah kumpulan dari individu atau

objek atau fenomena yang secara potensial dapat diukur

sebagai bagian dari penelitian. Populasi adalah target

dimana peneliti menghasilkan hasil penelitian

(Swarjana,2012 :75).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

pasien resiko perilaku kekerasan rawat inap di ruang

stabil (ruang mawar dan ruang angsoka). Jumlah


63

populasi pasien resiko perilaku kekerasan pada tanggal

2 Desember 2020 sampai 1 Januari 2021 dalam penelitian

ini sejumlah 65 orang.

2. Sampel penelitian

Sampel penelitian adalah objek yang diteliti

dan mewakili seluruh populasi ( Notoadmojo, 2016).

Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang

mengalami gangguan resiko perilaku kekerasan yang

Rawat Inap di ruang stabil (ruang mawar dan ruang

angsoka) di Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Provinsi

NTB yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

sebanyak 40 orang.

3. Teknik Sampling

Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi

porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi

(Nursalam, 2018). Dalam mengambil sampel penelitian

ini digunakan cara atau tehnik tertentu , sehingga

sampel tersebut mungkin mewakili populasinya. Dalam

penelitian ini, tehnik penentuan sampel yang akan

digunakan peneliti adalah Purposive Sampling (non

probability sampling), yaitu tehnik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu sesuai yang dikehendaki

peneliti berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi

yang sudah diketahui sebelumnya (Notoadmojo,2016).

Tehnik ini biasanya dilakukan karena beberapa

pertimbangan, misalnya alasan waktu, tenaga dan dana


64

sehingga tidak bisa mengambil sampel yang besar dan

jauh, namun tetap harus memenuhi syarat-syarat atau

kriteria inklusi dan ekslusi (Arikunto,2017). Adapun

kriteria inklusi dan eksklusi dari penelitian ini

adalah :

1) Krtieria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik objek

penelitian dari suatu sampel target yang akan

diteliti (Nursalam, 2018). Adapun kriteria

inklusi dalam penelitian ini adalah

a) Pasien resiko perilaku kekerasan (yang

telah didiagnosis oleh psikiater) yang bisa

diajak berkomunikasi

b) Bersedia mengikuti penelitian

c) Pasien yang kooperatif

2) Kriteria eksklusi

Kriteia eksklusi adalah menghilangkan atau

mengeluarkan objek yang memenuhi kriteria

inklusi dari studi karena berbagai sebab

(Nursalam, 2018). Adapun kriteria ekslusi dalam

penelitian ini adalah :

a) Pasien pulang atau di jemput sebelum

perlakuan selesai.

b) Pasien gaduh, gelisah sebelum perlakuan

selesai.
65

Pada penelitian ini, dari 59 orang pada populasi

penelitian, 19 orang tidak termasuk kedalam sampel

penelitian karena tidak memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi. Dari 25 orang tersebut, 9 orang responden

tidak kooperatif saat perlakuan, 5 orang responden

pulang sebelum perlakuan selesai, 3 orang responden

gaduh gelisah sebelum perlakuan selesai, 2 orang tidak

bersedia menjadi responden penelitian.

C. Rancangan Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi

Experimantal design, dimana menurut Varkevisser et al

dalam Swarjana(2012) penelitian eksperimen semu (quasi

experimental design) merupakan penelitian experimental

yang memberikan manipulasi terhadap variable

independen, tetapi tanpa randomisasi dalam pemilahan

antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Jenis

desain kuasi eksperimen yang digunakan adalah

nonequivalent control group before after design.

Dimana penelitian ini menggunakan control group tetapi

tanpa randomisasi. Kelompok perlakukan (Study group)

maupun kelompok kontrol (control group) dipilih secara

non random, selanjutnya sebelum dan sesudah perlakuan

dilakukan pengukuran terhadap dua kelompok tersebut.

Selanjutnya hasil pengukuran tersebut dibandingkan

melalui uji statistik (Swarjana, 2012:69)


66

D. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Metode Pengumpulan Data

a. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini

dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data

sekunder.

1) Data primer : data yang didapat langsung dari

responden atau informan

2) Data sekunder : data yang didapat dari catatan

seperti daftar registrasi pasien dan rekam medis

pasien.

b. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh

peneliti dalam memperoleh data yang sesuai dengan

penelitian yang dilakukan adalah:

1) Observasi.

Observasi adalah pengamatan langsung dari

lingkungan fisik atau pengamatan langsung suatu

kegiatan yang sedang berlangsung  yang mencakup

semua kegiatan perhatian ke objek dengan

menggunakan alat penilaian sensorik. Atau suatu

pekerjaan yang dilakukan dengan sengaja dan sadar

untuk mengumpulkan data dan melaksanakan prosedur

yang sistematis dan tepat. (Arikunto, 2015).

Observasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah participant observation. Dalam


67

observasi ini, pengamat atau peneliti berbaur

dengan anggota atau pasien, dan seolah-olah

peneliti adalah anggota atau pasien tersebut.

Pengamat tidak memberi batasan bahwa ia adalah

seorang peneliti yang hendak menggali data di

lokasi tersebut. Ini merupakan keuntungan dari

jenis observasi berperan serta karena proses

wawancara atau pengamatan terhadap hal-hal yang

sifatnya penting sangat mudah untuk dilakukan,

karena telah terjadi pembauran dengan anggota

atau klien setempat. (Yusuf dan Muri, 2017).

Teknik participant observation digunakan

peneliti untuk mengetahui kemampuan mengontrol

perilaku kekerasan pada pasien resiko perilaku

kekerasan di ruang stabil mawar dan angsoka Rumah

Sakit Jiwa Mutiara Sukma Prov. NTB.

2) Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan suatu teknik

pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen

untuk mendapatkan data atau informasi yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti,

(Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan studi dokumentasi terhadap dokumen

rekam medis pasien dan catatan register pasien

untuk mengetahui jumlah pasien yang mengalami

perilaku kekerasan.
68

2. Instrumen Penelitian

a. Instrumen penelitian

Instrument yang digunakan adalah data deskriptif,

mengenai kemampuan mengontrol perilaku kekerasan

klien sebelum diberikan terapi relaksasi

progresif akan disajikan dalam bentuk tabel

frekuensi dimana penilaiannya jika setiap

kemampuan yang dilakukan diberi nilai 1, dan

kemampuan yang tidak dilakukan diberi nilai 0 dan

penilaiannya jika klien dapat melakukan

kemampuan:

a. 1-3 = mampu

b. 4-7 = cukup mampu

c. 8-10 = tidak mampu

Data mengenai kemampuan mengontrol perilaku

kekerasan klien sesudah diberikan terapi

relaksasi progresif akan diolah secara deskriptif

dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dimana

penilaiannya jika setiap kemampuan yang dilakukan

diberi nilai 1, dan kemampuan yang tidak

dilakukan diberi nilai 0 dan penilaiannya jika

klien dapat melakukan:

a. 1-3 = mampu

b. 4-7 = cukup mampu

c. 8-10 = tidak mampu


69

b. Uji validitas dan reabilitas instrument

Sebelum peneliti menggunakan instrument yang

telah disusun, peneliti harus memastikan apakah

instrument yang digunakan sudah valid dan

reliabilitas. Validitas suatu instrument yaitu

seberapa jauh instrument itu benar-benar mengukur

objek yang hendak diukur. Sedangkan reliabilitas

merupakan konsistensi atau kestabilan skor suatu

instrument penelitian terhadap individu yang sama

dan diberikan dalam waktu yang berbeda (Yusuf dan

Muri, 2017).

Dalam penelitian ini uji validitas dan

reliabilitas tidak dilakukan lagi oleh peneliti,

karena pengujian ini sudah pernah dilakukan

sebelumnya dengan hasil yang sudah baku.

Uji realiabilitas menggunakan inter-rater

reliability. Pengujian untuk lembar observasi

menggunakan inter-rater reliability yaitu observasi

dilakukan 2 orang rater dan observer pada 30

responden yang sama dengan nilai kappa 0,766. Telah

divalidasi oleh Rusmini (2015).

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Persiapan

Saat melakukan pengumpulan data, peneliti

mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin

meneliti di Rumah Sakit Mutiara Sukma setelah


70

terlebih dahulu menjelaskan tujuan penelitian yang

akan dilakukan. Setelah mendapatkan izin, peneliti

mulai melakukan pengumpulan data terkait jumlah

pasien perilaku kekerasan yang ada di ruang rawat

inap yaitu ruang stabil (ruang mawar dan ruang

angsoka). Ketika sampel penelitian sudah ditentukan,

peneliti membagi sampel menjadi dua grup, yaitu grup

perlakuan (study grup) dan grup kontrol (control

grup). Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti

membuat Informed Consent atau lembar persetujuan

menjadi responden agar responden mengetahui maksud

dan tujuan penelitian. Informed Consent kemudian di

tandatangani oleh responden sebagai bukti bahwa

responden bersedia untuk diteliti.

b. Pelaksanaan

Saat dilakukan penelitian, peneliti terlebih

dahulu memberikan surat persetujuan menjadi

responden dengan tujuan agar responden mengerti

maksud dan tujuan dari penelitian, sehingga proses

pengumpulan data dapat dilakukan.

Pada kedua grup responden, peneliti melakukan

pre-test untuk mengetahui tanda dan gejala resiko

perilaku kekerasan di masing-masing responden di

kedua grup. Setelah melakukan observasi resiko

perilaku kekerasan pasien, peneliti melakukan

terapi relaksasi progresif pada grup perlakuan yang


71

dilakukan 4 kali berturut-turut selama 7 hari dalam

waktu 45-60 menit dengan 14 macam gerakan terapi

relaksasi progresif. Terapi relaksasi progresif

pada grup perlakuan diberikan secara bersama-sama

di satu ruang yaitu ruang rehabilitasi mental RSJ

Mutiara Sukma pada waktu yang sama yaitu pada pagi

hari selama 4 hari. Setelah itu, dilakukan post-

test baik pada grup perlakukan dan grup kontrol

untuk mengetahui kembali tanda dan gejala resiko

perilaku kekerasan.

Data yang sudah terkumpul kemudian

dikelompokkan dan dibuat dalam bentuk master tabel

sehingga mempermudah melihat hubungan dari dua

variabel yang diteliti. Jika hasilnya sudah

terkumpul dan mendapat nilai rata-rata, kemudian

dilakukan uji statistik dengan menggunakan SPSS 21

untuk membandingkan data pre test dan pos test.

4. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan diruang stabil

(ruang mawar dan ruang angsoka) Rumah Sakit Jiwa

Mutiara Sukma Prov. NTB. Penelitian ini berlangsung

selama lebih dari satu bulan.

E. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

1. Identifikasi variable
72

Variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2017)

a. Variabel Independent (bebas)

Variabel independent adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan

atau timbulnya variabel dependent atau terikat

(Sugiyono,2017). Variabel independent dalam

penelitian ini adalah Terapi Relaksasi Progresif.

b. Variabel Dependent (terikat)

Variabel dependent adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel bebas (Sugiyono,2017)

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah

kemampuan mengontrol resiko perilaku kekerasan.


72

2. Definisi operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional


Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala Scoring
operasional data

Relaksasi Terapi Relaksasi SOP (Standar - - -


progresif Progresif Adalah operasional Prosedur)
prosedur teknik Terapi Relaksasi
Progresif
relaksasi dengan
1) Persiapan alat dan
melatih otot-otot pasien
yang tegang agar 2) Salam dan
lebih rileks, perkenalan diri
terasa lebih lemas 3) Menjelaskan tujuan
dan tidak kaku. terapi
Efek yang 4) Kontrak waktu
5) Doa
diharapkan adalah
6) Menganjurkan pasien
proses neurologis untuk minum sebelum
akan berjalan terapi relaksasi
dengan lebih baik. progresif
Karena ada beberapa 7) Melakukan
pendapat yang pernafasan perut
melihat hubungan (menghirup, lalu
mengeluarkanya
tegangan otot
kembali sebanyak 4
dengan kecemasan, hingga 8 kali)
73

maka dengan 8) Melihat ke kanan


mengendurkan otot- dan ke kiri
otot yang tegang sebanyak 4-8 kali
dengan melakukan
diharapkan tegangan
pernafasan perut
emosi menurun dan 9) Lakukan gerakan
demikian terapi relaksasi
sebaliknya. progresif:
khususnya pada -Kepalkan kedua telapak
pasien perilaku tangan, kencangkan
kekerasan akan bisep dan lengan bawah
diberikan perlakuan selama 5 sampai 7detik
4 kali berturut- -Kerutkan dahi keatas
turut selama 7 hari pada saat yang sama
dalam waktu 45-60 tekan kepala sejauh
menit dengan 14 mungkin kebelakang
macam gerakan -Kerutkan otot muka
terapi relaksasi seperti cemberut, mata
progresif. berkedip, bibir
dimonyongkan kedepan
-Lengkungkan punggung
kebelakang sambil
menarik napas dalam,
-Tarik kaki dan ibu
jari kebelakang
mengarah kemuka, lipat
ibu jari secara
serentak, kencangkan
74

betis, paha, pantat


selama 5 sampai 7
detik.
10) Melakukan
“Celebrate Goal”
Perilaku Perilaku kekerasan FISIK Pedoman Ordin Pre Test :
Kekerasa adalah suatu a. Mata Melotot Observasi al
n keadaan dimana b. Tegang a. Mampu: 1-3
VERBAL
seseorang melakukan
a. Berkata Kotor b. Cukup mampu: 4-7
tindakan yang dapat b. Kasar dan Ketus
membahayakan secara PERILAKU c. Tidak mampu: 8-10
fisik, baik pada a. Menyerang Orang
diri sendiri maupun Lain
orang lain, b. Mengamuk/Agresif Post Test :
disertai dengan EMOSI
a. Dendam a. Mampu: 1-3
amuk dan gaduh
b. Ingin Berkelahi
gelisah yang tidak SPIRITUAL b. Cukup mampu: 4-7
terkontrol. yang a. Merasa Diri
diukur dengan tabel Berkuasa c. Tidak mampu: 8-10
frekuensi untuk b. Merasa Diri Benar
mengetahui tingkat
kemampuan
mengontrol perilaku
kekerasan.
75

F. Rencana Analisa Data

Analisa data merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

setela data dari seluruh responden atau sumber data lain

terkumpul. Jenis analisa data yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain :

1. Analisis Univariat

Analisa univariat dilakukan pada tiap variabel dari

hasil penelitian dan digunakan untuk mengetahui

gambaran distribusi frekuensi dan persentase dari

variabel bebas dan variabel terikat

(Notoatmodjo,2015). Analisa ini digunakan untuk

mengetahui pengaruh terapi relaksasi progresif

terhadap kemampuan mengontrol perilaku kekerasan pada

pasien resiko perilaku kekerasan di rumah sakit jiwa

mutiara suksma prov.ntb, dengan cara menghitung hasil

dari pengisisan lembar observasi. Setelah data

terkumpul peneliti akan mengolah data dalam bentuk

master tabel.

2. Analisa Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui interaksi

dua variabel baik berupa komparatif, asosiatif maupun

korelatif (Riwidikdo, 2014). Analisa bivariat pada

penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh terapi

relaksasi progresif terhadap kemampuan mengontrol


76

perilaku kekerasan pada pasien resiko perilaku

kekerasan di ruang stabil rumah sakit jiwa mutiara

sukma Prov.NTB. Analisis data dilakukan dengan

menggunakan Uji U-Mann-Whitney dengan bantuan

program SPSS 21 untuk membandingkan data sebelum dan

sesudah dilakukan Terapi relaksasi progresif.

(Arikunto, 2010).
77

G. Kerangka Kerja

Kriteria
Pasien Resiko
inklusi dan
Perilaku
ekslusi
Kekerasan di
ruang stabil
(mawar dan
angsoka) Rumah Sampel Informed
Sakit Jiwa Penelitian Consent
Mutiara Sukma
Prov NTB.
Purposive
Sampling

Observasi: Sebelum di berikan


Terapi Relaksasi Progresif Grup
Perlakuan dan Kontrol (Pre test)

Observasi: Terapi
Relaksasi Progresif (Grup
Perlakuan dan Kontrol)

Observasi: Setelah di
berikan Terapi Relaksasi
Progresif Grup Perlakuan dan
Kontrol(Post test)

Analisa Data
Uji U-Mann- Penyajian
Whitney Hasil

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Pengaruh Terapi Relaksasi


Progresif Terhadap Kemampuan Mengontrol Perilaku
Kekerasan Pada Pasien Resiko Kekerasan di Ruang Stbail
Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Prov.NTB

Anda mungkin juga menyukai