Prinsip yang tepat dalam pencegahan DHF sebagai berikut:
A. Memanfaatkan perubahan keadaan nyamuk akibat pengaruh alamiah dengan
melaksankan pemberantasan vektor pada saat terdapatnya kasus DHF. B. Memutuskan lingkaran penularan dengan menahan kepadatan vektor pada tingkat sangat rendah untuk memberikan kesempatan penderita viremia sembuh secara spontan. C. Mengusahakan pemberantasan vektor di pusat daerah penyebaran yaitu di sekolah,rumah sakit termasuk pula daerah penyangga sekitar. D. Mengusahakan pemberantasa vektor di semua daerah berpotensi penularan tinggi. Ada 2 macam pemberantasan vektor: 1 Menggunakan insektisida Yang lazim digunakan dalam progam pemberantasan demam darah dengue adalah malathion untuk membunuh nyamuk dewasa dan temephos (abate) untuk membunuh jentik (larvasida).cara penggunaan malathion ialah dengan pengasapan atau pengabutan. Cara penggunaan temephos (abate):dengan pasir abate ke dalam sarang-sarang nyamuk aedes yaitu bejana tempat penampungan air bersih,dosis yang digunakan ialah 1 ppm atau 1 gram abate SG 1%/10 liter air. 2 Tanpa insektisida Caranya: a. Menguras bak mandi,tempayan dan tempat penampungan air minimal 1X seminggu b. Menutup tempat penampungan air rapat-rapat c. Membersihkan halaman rumah dari kaleng bekas,bool pecah dan benda lain yang memungkinkan nyamuk bersarang. Konsep dasar keperawatan Pengkajian keperawatan a. Data subjetif:data yang dikumpulkan berdasarkan keluhan pasien atau keluarga pada pasien DHF,data subjektif yang sering ditemukan: 1 Lemah 2 Panas atau demam 3 Sakit kepala 4 Anoreksia,mual,haus,sakit saat menelan 5 Nyeri ulu hati 6 Nyeri pada otot dan sendi 7 Pegal seluruh tubuh 8 Konstipasi ( sembelit) b. Data objektif:data yang diperoleh berdasarkan pengamatan perawat berdasarkan pengamatan perawat atas kondisi pasien.data objektif yang sering dijumpai pada penderita DHF: 1 Suhu tubuh tinggi,menggigil,wajah tampak kemerahan 2 Mukosa mulut kering,pendarahan gusi,lidah kotor 3 Tampak bintik merah pada kulit (petekia),uji ternoquet (+),epistaksis,ekimosis,hematoma,hematemesis,melena 4 Hiperemia pada tenggorokan 5 Nyeri tekan pada epigastrik 6 Pada palpasi teraba adanya pembesaran hati dan limfa 7 Pada renjatan (derajat IV) nadi cepat dan lemah,hipotensi,ektremitas dingin,gelisah,sianosis perifer,nafas dangkal. Pemeriksaan labortorium pada DHF akan dijumpai: 1 Ig G dengue positif 2 Trombositopenia 3 Hemogloblin meningkat > 20% 4 Hemokonsentrasi (hematokrit meningkat) 5 Hasil pemeriksaankimia darah menunjukkan hipoproteinemia,hiponatremia,hipokloremia Pada hari ke 2 dan ke 3 terjadi leukopenia,netropenia,aneosinofilia,peningkatan limfosit,monosit,dan basofil 1 SGOT/SGPT mungkin meingkat 2 Ureum dan pH darah mungkin meningkat 3 Waktu perdarahan memanjang 4 Asidosis metabolik 5 Pada pemeriksaan urine dijumpai albuminuria ringan. Diagnosa keperawatan DX 1 a. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit (viremia). b. Nyeri berhubungan dengan proses patologis penyakit. c. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual,muntah,anoreksia d. Kurangnya volume cairan tubuh berhubungan dengan peningkatan permeabilitas dinding plasma. e. Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kondisi tubuh yang lemah. f. Resiko terjadi syok hypovolemik berhubungan dengan kurangnya volume cairan tubuh. g. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif (pemsangan infus). h. Resiko terjadi perdarahan lebih lanjut berhubungan dengan trombositopenia. i. Kecemasan beruhubungan dengan kondisi pasien yang memburuk dan perdarahan yang dialami pasien. Intervensi keperawatan a. Kaji saat timbulnya demam. Rasional :untuk mengidentifikasi pola demam pasien b. Observasi tanda vital(suhu,nadi,tensi,pernapasan) setiap 3 jam. Rasional : tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.2,5 liter/24jam.±7 c. Anjurkan pasien untuk banyak minum Rasional : peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak. d. Berikan kompres hangsat. Rasional : dengan vasodilatasi dapat meningkatkan penguapan yang mempercepat penurunan suhu tubuh. e. Anjurkan untuk tidak memakai selimut dan pakaian yang tebal. Rasional : pakaian tipis membantu mengurangi penguapan tubuh. f. Berikan terapi cairan intravena dan obat-obatan sesuair progam dokter. Rasional : pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu tinggi. DX 2 1 Kaji tingkat nyeri yang dialami pasien Rasional : untuk mengetahui berapa nyeri yang dialami pasien. 2 Berikan posisi yang nyaman,usahakan situasi ruangan yang tenang. Rasional :untuk mengurangi rasa nyeri 3 Alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri Rasional :dengan melakukan aktivitas lain pasien dapat melupakan terhadap nyeri yang dialami 4 Berikan obat-obat analgetik Rasional :analgetik dapat menekan atau mengurangi nyeri pasien DX 3 1 Kaji keluhan mual,sakit menelan,dan muntah yang dialami pasien. Rasional : untuk menetapkan cara mengatasinya 2 Kaji cara/bagaimana makanan dihidangkan Rasional : cara menghidangkan makanan dapat mempengaruhi nafsu makan pasien 3 Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur Rasional :membantu mengurangi kelelahan pasien dan meningkatkan nafsu makan 4 Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi sering DX 4 1 Kaji keadaan umum pasien (lemah,pucat,takikardi)serta tanda-tanda vital Rasional : menetapkan data dasar pasien untuk mengetahui penyimpanan dari keadaan normalnya 2 Observasi tanda-tanda syock Rasional :agar dapat segera dilakukan tindakan untuk menangani syok 3 Berikan cairan intravena sesuai progam dokter Rasional : pemberian cairan IV sangat penting bagi pasien yang mengalami kekurangan cairan tubuh karena cairan tubuh karena cairan langsung masuk kedalam pembuluh darah. 4 Anjurkan pasien untuk banyak minum Rasional : asupan cairan sangat diperlukan untuk menambah volume cairan tubuh 5 Catat intake dan output Rasional : untuk mengetahui keseimbangan cairan Implementasi Pelaksanaan tindakan keperawatan pada klien anak dengan DHF disesuaikan dengan intervensi yang telah direncanakan. Evaluasi keperawatan ̊̊̊ ̊ a. Suhu tubuh pasien normal (36̊̊̊˚-370C),pasien bebas dari demam b. Pasien akan mengungkapkan rasa nyeri berkurang c. Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi,pasien mampu menghabiskan makanan sesuai dengan porsi yang diberikan atau dibutuhkan. d. Keseimbangan cairan akan tetap terjaga dan kebutuhan cairan pada pasien terpenuhi e. Aktivitas sehari-hari pasien dapat terpenuhi f. Pasien akan mempertahankan sehingga tidak terjadi syok hypovolemik dengan tanda tanda vital dalam batsa normall g. Infeksi tidak terjadi h. Tidak terjadi perdarahan lebih lanjut i. Kecemasan pasien akan berkurang dan mendengarkan penjelasan dari perawat tentanf proses penyakitnya.