Anda di halaman 1dari 6

BAB

MANAJEMEN PERSEDIAAN 3

Nama: Destantri Nur Insani Hari/Tanggal: 22 Maret 2021

NIM/No. Presensi: B200190099 Nilai:

Soal 3 – 1: Penerapan Model Economic Order Quantity

PT Lami Citra Nusantara (LAMI) Tbk mempunyai kebutuhan bahan baku selama tahun
2013 sebanyak 78.125 unit. Harga beli bahan baku di pasaran diperkirakan sebesar
Rp25.000,00 per unit. Biaya untuk mendatangkan bahan baku meliputi:
a. Biaya pengiriman dan penerimaan bahan baku Rp135.000,00.
b. Biaya pengurusan cek dan auditing Rp65.000,00.
c. Biaya perawatan di gudang Rp2.250,00 per unit.
d. Biaya asuransi Rp1.250,00 per unit.
e. Biaya modal yang tertanam di persediaan 3,5% per unit.
f. Biaya pajak atas persediaan 2,5% per unit.
Persediaan pengaman ditentukan sebesar kebutuhan selama dua puluh tujuh minggu,
sedangkan kebutuhan selama lead time ditetapkan sebesar 27% dari persediaan
pengaman. Satu tahun diasumsikan 50 minggu dan satu minggu lima hari kerja.
Diminta:
1. Berapakah unit pembelian optimal bahan baku?
2. Jika bahan yang masih tertinggal di gudang akan habis tepat pada tanggal 31 Januari
2013, kapan perusahaan harus memesan kembali bahan bakunya dan berapa unit
bahan yang masih ada dalam gudang tersebut?

Manajemen Keuangan * Bab Tiga * Manajemen Persediaan * Kusumawati 1


Kertas Kerja 3 – 1:Penerapan Model Economic Order Quantity

1. Jumlah biaya setiap pemesanan :


Biaya pengiriman dan penerimaan bahan baku =Rp 135.000,00
Biaya pengurusan cek dan auditing =Rp 65.000,00
Jumlah biaya setiap kali pemesanan =Rp 200.000,00
Total biaya penyimpanan per unit (komponen biaya simpan satuannya disamakan):
Biaya perawatan di gudang =Rp 2.250,00
Biaya Asuransi =Rp 1.250,00
Biaya modal untuk persediaan 3,5% x Rp 25.000,00 =Rp 875,00
Biaya pajak atas persediaan 2,5% x Rp 25.000,00 =Rp 625,00
Jumlah biaya penyimpanan per unit Rp 5.000,00
Biaya penyimpanan:

R =78.125 Unit /Tahun; S = Rp 200.00,00/Pesan; C = Rp 5.000,00/Unit

2 x78.125UnitxRp200.000,00 / Pesan Rp 31.250.000.000


EOQ = = = 6.250.000
Rp 5.000,00 / Unit Rp 5.000,00

= 2.500 unit

Interpretasi: Elemen biaya pesan adalah semua biaya karena kekurangan bahan sampai

tibanya bahan. Biaya karena kelebihan bahan dari penyimpanan bahan sampai akan

diproses termasuk elemen biaya simpan. Pembelian yang optimal bagi perusahaan Agro

Lestari sebesar 2.500 unit setiap kali membeli 2.500 unit perusahaan Agro Lestari akan

mencapai pembelian yang ekonomis, TIC-nya paling kecil.

2. Kebutuhan Selama Safety Stock = 78.125 Unit/50 minggu = 1.562,5 Unit


Kebutuhan selama Lead Time = 27% x 1.562,5 = 421,875 Unit
Kebutuhan Reorder Point = 1.984,375 Unit
Kebutuhan per minggu = 78.125 Unit : 50 Minggu =1.562,5 Unit

Manajemen Keuangan * Bab Tiga * Manajemen Persediaan * Kusumawati 2


Kebutuhan per hari = 1.562,5 unit : 5 hari = 312,5 Unit

Lead time = Kebutuhan Selama Lead Time: Kebutuhan per Hari


=421,875 unit : 312,5 unit = 1,35 Hari.
Jika bahan yang ada akan habis pada tanggal 31 Januari, sedangkan lead time 1,35 = 1

hari (tanggal 30 = 31-1). Maka pemesanan kembali harus dilakukan tanggal 30 Januari

atau persediaan di gudang masih sebesar 1.984,375 = 1.984 unit.

Interpretasi: Reorder point = Safety Stock + kebutuhan selama lead time. Perusahaan

Agro Lestari melakukan pemesanan kembali untuk memenuhi kebutuhan safety stock

(kebutuhan minimal yang harus ada) sebesar 1.562,5 atau 1.563 unit dan kebutuhan

selama lead time (kebutuhan selama menunggu datangnya pesanan) 421,875 atau

sebesar 422 unit. Jadi Perusahaan Argo Lestari harus melakukan pemesanan pada saat

persediaan bahan baku sebesar 1.984,375 atau 1.984 unit.

Soal 3 – 2: Hubungan EOQ, Reorder Point dan Safety Stock

PT Roda Panggon Harapan (RODA) Tbk selama satu tahun membutuhkan bahan
mentah sebanyak 625.000 unit, dengan harga per unit Rp20,00. Procurement cost (set
up cost) Rp100,00. Biaya perawatan barang di gudang 3% dari rata-rata barang yang
dibeli. Biaya modal 7% dari modal rata-rata yang ditanamkan dalam tiap kali pembelian.
Biaya asuransi Rp1,00 per unit. Biaya pengepakan Rp0,50 per unit. Safety stock
ditentukan sebesar kebutuhan selama 10 hari dan tenggang waktu pesanan
(procurement lead time) dua puluh tujuh hari.

Diminta:
1. Tentukan EOQ!
2. Tentukan Reorder Point!
3. Gambarlah grafik hubungan EOQ, Reorder Point dan Safety Stock!

Manajemen Keuangan * Bab Tiga * Manajemen Persediaan * Kusumawati 3


Kertas Kerja 3 – 2: Hubungan EOQ, Reorder Point, dan Safety Stock

1. Biaya Perawatan = 3%
Biaya Modal = 7%
Jumlah biaya asuransi = 625.000 unit x Rp 1,00 = Rp 625.000,00

Nilai rata-rata dalam rupiah dari persediaan


= (625.000 unit x Rp 20,00) : 2 = Rp 6.250.000
Biaya asuransi = Rp 625.000,00 : Rp 6.250.000,00 x 100% = 10%
Jumlah biaya pengepakan = 625.000 unit x Rp 0,50
= Rp 312.500,00
Biaya pengepakan = 625.000 unit x Rp 0,50 ꭓ 100 % = 5%
Rp 6.250.000,00
Jumlah biaya simpan = 25%

R = 625.000 Unit/Th.; S = Rp 100,00/ Pesan; P = Rp 20,00 /Unit; I = 25%

2 x625.000UnitxRp100,00 / Pesan 125.000.000


EOQ = = = 25.000.000
Rp 20,00 / Unitx25% 5

= 5.000 unit

Interpretasi: Biaya simpan adalah akumulasi dari biaya karena kelebihan bahan.

Karena itu satuannya harus sama, bisa dalam persentase atau dalam rupiah. PT Roda

Panggon Harapan (RODA) Tbk economic order quantity pada level 5.000 unit

pembelian bahan mentah akan ekonomis apabila sekali membeli kuantitasnya 5.000

unit.

2. Reoder Point = Kebutuhan safety stock + kebutuhan selama lead time


= 625.000 unit ꭓ 10 hari + 625.000 unit ꭓ 27 hari
360 hari 360 hari

Manajemen Keuangan * Bab Tiga * Manajemen Persediaan * Kusumawati 4


= 17.361 + 46.875
= 64.236

Interpretasi: PT Roda Panggon Harapan (RODA) Tbk harus mengadakan pemesanan

kembali jika persediaan bahan mentahnya tinggal 64.236 unit. Persediaan ini untuk

mengantisipasi jika pesanan harus menunggu 1 bulan dan persediaan minimum yang

harus tersedia 17.361 unit

3. Gambar 3 – 1: Hubungan antara Reorder Point, Safety Stock dan EOQ


Persediaan/per Unit
EOQ
22.361

Reorder Point

Kebutuhan
64.236 Selama
Lead time
17.361
Safety Stock

27 hari = lead time


Waktu

Interpretasi: Kebutuhan Bahan = EOQ = 5.000 unit (22.361 unit - 17.361 unit)

Lead Time = 46.875 (64.236-17.361); Safety Stock = 17.361 unit

Manajemen Keuangan * Bab Tiga * Manajemen Persediaan * Kusumawati 5


KESIMPULAN/PERTANYAAN BAB II:
Kesimpulan bab 3 :
 PT Roda Panggon Harapan (RODA) Tbk economic order quantity pada level
5.000 unit yang berarti pembelian bahan mentah akan ekonomis apabila
sekali membeli kuantitasnya 5.000 unit.
 PT Roda Panggon Harapan (RODA) Tbk harus mengadakan pemesanan
kembali jika persediaan bahan mentahnya tinggal 64.236 unit.
 Hubungan antara reorder point, safety stock, dan EOQ adalah reorder point
adalah saat perusahaan harus memesan kembali atas barang yang dibutuhkan
dengan mempertimbangkan :
A. Besarnya safety stock tertera sebesar 17.361 unit
B. Lead time tertera berjumlah 46.875 yang didapat dari pengurangan reoder point
dengan persediaan minimum yang harus tersedia (64.236-17.361)

C. Kebutuhan bahan setiap waktu tertentu


D. Pembelian setiap kali beli / pesan (EOQ) 5.000 unit

Pertanyaan bab 3 :
Izin bertanya bagaimana cara yang lebih rinci dalam menjelaskan hubungan
antara reorder point, safety stock, dan EOQ beserta grafiknya?

Manajemen Keuangan * Bab Tiga * Manajemen Persediaan * Kusumawati 6

Anda mungkin juga menyukai