Anda di halaman 1dari 10

Nama

NIM

Kelas

Mata Kuliah

1. Pada tanggal 2 Jauari 2022, PT Majid membeli sebuah mesin dengan uang muka Rp 25.000.000
dan sisnya dengan menerbitkan wesel yang akan di angsur 5 kali setiap akhir tahun dengan
besar angsuran Rp 20.000.000 per tahun. Pada saat perolehan mesin diketahui tingkat bunga
pasar 12%. Berapa harga perolehan mesi tanggal 2 Januari 2022 :
a. Tidak ada jawaban yang benar
b. Rp 97.095.524
c. Rp 100.000.000
d. Rp 125.000.000
e. Rp 115.119.405
Harga Perolehan = 25.000.000 + (20.000.000 x 5)
= 125.000.000
Harga perolehan = 125.000.000 – 25.000.000
= 100.000.000
2. Dalam bulan Desember 2021, PT Aqila menukarkan mesin tuanya dengan mesin jenis baru
sejenis dengan menambah uang tunai sebesar Rp20.000.000. Mesin tua memiliki nilai buku
Rp78.000.000 dan nilai wajar di pasar Rp70.000.000. Sedangkan mesin yang baru memiliki nilai
Rp100.000.000. Berapa nilai mesin baru yang harus diakui oleh PT Aqila?
a. Rp 90.000.000
b. Rp 98.000.000
c. Rp 92.000.000
d. Tidak ada jawaban yang benar
e. Rp100.000.000
Nilai buku mesin lama 78.000.000
Nilai pasar mesin lama 70.000.000
Penambahan kas 20.000.000
Perolehan mesin 90.000.000
3. Pada 1 Januari 2017, perusahaan membeli peralatan produksi seharga Rp 400.000.000 dengan
estimasi umur ekonomis 10 tahun dan nilai sisa Rp 40.000.000. Dari hasil analisis pada 1 Januari
2021, ternyata sisa umur ekonomis aktiva masih 8 tahun lagi dan nilai sisa saat itu diperkirakan
sebesar Rp32.000.00,00. Berapa seharusnya beban depresiasi untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2021 jika menggunkan metode garis lurus?
a. Rp26.285.714,00
b. Rp36.000.000,00
c. Tidak ada jawaban yang benar
d. Rp28.000.000,00
e. Rp40.000.000,00
Beban depresiasi = (harga perolehan – nilai sisa)/umur ekonomis
2017-2020 = 400.000.000 – 40.000.000 /10 tahun
= 360.000.000/10 tahun
= 36.000.000
36.000.000 x 4 thn = 144.000.000
Niali buku 2021 = 400.000.000 – 144.000.000
=256.000.000
Beban depresiasi = (harga perolehan – nilai sisa)/umur ekonomis
= 256.000.000 – 32.000.0000/8 tahun
=224.000.000/8 tahun
= 28.000.000
4. Kebijakan depresiasi aktiva tetap berwujud PT Aqila terhadap mesin dan peralatan kantornya
sebagai berikut :
- Estimasi masa manfaat ekonomis aktiva lima tahun
- Metode depresiasi yang digunakan adalah metode garis lurus
Pada 30 Juni 2020, PTAqila menjual mesin yang diperoleh dalam tahun 2017 seharga
Rp48.500.000,00. Mesin tersebut memiliki harga perolehan sebesar Rp105.000.000. Akumulasi
depresiasi mesin yang bersangkutan sebesar Rp54.000.000 per 31 Desember 2019 dan estimasi
nilai sisa Rp15.000.000. Berapa laba/rugi yang harus dicatat oleh PT Aqila atas transaksi
penjualan mesin tersebut dalam tahun 2020?
a. Rugi Rp 8.500.000,00
b. Tidak ada jawaban yang benar
c. Laba Rp 15.000.000,00
d. Laba Rp 6.500.000,00
e. Laba Rp 3.500.000,00
Beban depresiasi = (harga perolehan – nilai sisa)/umur ekonomis
= 105.000.000 – 15.000.000 / 5 Tahun
= 90.000.000 / 5 tahun
= 18.000.000
Beban depresiasi 30 Juni 2019 = 18.000.000 x 3 tahun x 6/12
= 63.000.000
Mesin =105.000.000
Akumulasi =(63.000.000)
Nilai buku = 42.000.000
Dijual = 48.500.000
Laba = 6.500.000
5. Tanggal 1 Oktober 2020, PT Aqila membeli mesin seharga Rp100.000.000. Mesin tersebut
diestimasikan memiliki nilai sisa sebesar Rp10.000.000 pada akhir masa manfaatnya, yaitu akhir
tahun ke-5. Berapa beban depresiasi mesin tahun 2021 dengan metode jumlah angka tahun?
a. Rp18.000.000,00
b. Rp20.000.000,00
c. Rp36.000.000,00
d. Rp28.500.000,00
e. Semua jawaban salah
Dasar penyesuaian = 100.000.000 – 10.000.000
= 90.000.000

Tahun Perhitungan penyusutan Beban Penyusutan


31-Dec 90.000.000 x 1/5 x3/12 Rp 4.500.000
Rp 18.000.000
01-Oct 90.000.000 x 1/5 x 9/12 Rp 13.500.000
31-Dec 90.000.000 x 2/5 x3/12 Rp 9.000.000
Rp 36.000.000
01-Oct 90.000.000 x 2/5 x9/12 Rp 27.000.000

6. Dari kegiatan berikut ini manakah yang bukan merupakan kegiatan riset dan pengembangan?
a. Pengembangan dan pengujian prototipe
b. Kendali mutu selama proses produksi komersial
c. Tidak ada jaaban yang benar
d. Rancangan model peralatan dan cetakan yang melibatkan teknologi baru
e. Rancangan dan desain produk baru
7. Aktiva tidak berwujud akan dilaporkan pada posisi keuangan sebesar nilai:
a. Perolehan kembali
b. Nilai buku
c. Semua jawaban salah
d. Harga perolehan awal
e. Jual saat ini
8. Dalam bulan Desember 2021, PT Aqila menukarkan mesin lama dengan mesin baru sejenis
dengan menambah uang tunai sebesar Rp20.000.000, pertukaran tersebut mengandung
substansi komersial. Mesin lama memiliki nilai buku Rp78.000.000 dan nilai wajar Rp70.000.000.
Sedangkan mesin yang baru memiliki nilai Rp100.000.000. Berapa nilai mesin baru yang harus
diakui oleh PT Aqila?
a. Rp 98.000.000
b. Rp100.000.000
c. Tidak ada jawaban yang benar
d. Rp 90.000.000
e. Rp 90.000.000
Nilai buku mesin lama 78.000.000
Nilai pasar mesin lama 70.000.000
Penambahan kas 20.000.000
Perolehan mesin 90.000.000
9. Aqila Co. menggunakan metode laba kotor (gross profit) untuk mengestimasi nilai persediaan
dalam pelaporan bulanannya. Berikut informasi untuk bulan Desember 2021 :
Persediaan awal, 1 Desember 2021 Rp 150.000.000
Pembelian Rp 600.000.000
Biaya angkut pembelian Rp 40.000.000
Penjualan Rp 1.000.000.000
Retur penjualan Rp 60.000.000
Potongan pembelian Rp 15.000.000
Berapakah nilai perkiraan persediaan pada 31 Desember 2021, jika diasumsikan laba kotor 25%
dari penjualan?
a. Rp 235.000.000
b. Rp 70.000.000
c. Rp 10.000.000
d. Rp 23.000.000
e. Rp100.000.000
Laba kotor = penjualan – return penjualan
25% = 1.000.000.000 – 60.000.000
laba = 940.000.000 x 25%
laba = 235.000.000
HPP = penjualan bersih – laba
HPP = 940.000.000 – 235.000.000
HPP = 705.000.000

Persediaan awal 150.000.000


Pembelian 600.000.000
Biaya angkut 40.000.000
Potongan pembelian -15.000.000
Barang tersedia dijual 775.000.000
HPP 705.000.000
Persediaan Akhir 70.000.000

10. Aqila Co. menggunakan metode laba kotor (gross profit) untuk mengestimasi nilai persediaan
dalam pelaporan bulanannya. Berikut informasi untuk bulan Desember 2021 :
Persediaan awal, 1 Desember 2021 Rp 150.000.000
Pembelian Rp 600.000.000
Biaya angkut pembelian Rp 40.000.000
Penjualan Rp 1.000.000.000
Retur penjualan Rp 60.000.000
Potongan pembelian Rp 15.000.000
Berapakah nilai perkiraan persediaan pada 31 Desember 2021, jika diasumsikan laba kotor 25%
dari penjualan?
a. Rp 10.000.000
b. Rp 23.000.000
c. Rp 70.000.000
d. Rp 188.000.000
e. Rp 155.000.000
Laba kotor = penjualan – return penjualan
25% = 1.000.000.000 – 60.000.000
laba = 940.000.000 x 25%
laba = 235.000.000
HPP = penjualan bersih – laba
HPP = 940.000.000 – 235.000.000
HPP = 705.000.000

Persediaan awal 150.000.000


Pembelian 600.000.000
Biaya angkut 40.000.000
Potongan pembelian -15.000.000
Barang tersedia dijual 775.000.000
HPP 705.000.000
Persediaan Akhir 70.000.000
11. Ciri-ciri sistem pencatatan metode perpetual adalah
a. Persediaan akhir ditentukan dari perhitungan fisik barang
b. Beban Pokok Penjualan dihitung pada akhir periode
c. Tidak ada jawaban yang benar
d. Biaya angkut didebit pada akun Persediaan
e. Pembelian barang dagang didebit langsung pada akun pembelian
12. Jika suatu perusahaan ingin menggunakan metode persediaan retail, maka perusahaan tersebut
harus memiliki pencatatan berikut ini, kecuali
a. Total dari biaya perolehan (cost) dan harga eceran barang yang tersedia untuk dijual.
b. Nilai penjualan untuk periode tersebut.
c. Laba perusahaan
d. Total dari biaya perolehan (cost) dan harga eceran barang yang dibeli.
e. Tidak ada jawaban yang benar
13. Berikut adalah data persediaan PT Alya pada bulan Desember 2021:
Persediaan awal, 1 Desember 2021 Rp 1.000.000 (1.000 unit)
Pembelian, 5 Desember 2021 Rp 1.100.000 (1.000 unit)
Pembelian, 20 Desember 2021 Rp 240.000 (200 unit)
Penjualan, 24 Desember 2021 1.500 unit (harga jual Rp 2.000 per unit)
Jika perusahaan menggunakan metode FIFO perpetual, maka persediaan akhir per 31 Desember
2021, adalah :
a. Rp 1.790.000
b. Rp 790.000
c. Tidak ada jawaban yang benar
d. Rp 1.550.000
e. Rp 1.540.00
Persediaan awal 1.000.000
Pembelian 1.340.000
Barang tersedia dijual 2.340.000
HPP (1.550.000)
Persediaan Akhir 790.000
14. Berikut adalah data persediaan PT Majid pada bulan Desember 2021:
Persediaan awal, 1 Desember 2021 Rp 1.000.000 (1.000 unit)
Pembelian, 5 Desember 2021 Rp 1.100.000 (1.000 unit)
Pembelian, 20 Desember 2021 Rp 240.000 (200 unit)
Penjualan, 24 Desember 20201 1.500 unit (harga jual Rp 2.000 per unit)
Berapa harga pokok penjualan barang yang terjual, jika perusahaan menggunakan metode rata
rata perpetual :
a. Rp 1.475.000
b. Rp 744.600
c. Rp 1.595.400
d. Tidak ada jawaban yang benar
e. Rp 1.550.000
Persediaan awal 1.000 unit @1.000 1.000.000
Pembelian 1.200 unit 1.340.000
Barang tersedia dijual 2.200 unit @1.064 2.340.000
HPP 1.500unit @1.064 (1.596.000)
Persediaan Akhir 700 unit @ 1.064 744.000
15. Berikut adalah ciri-ciri aktiva tetap, yaitu
a. Dibeli untuk dijual kembali
b. Tidak perlu di depresiasi
c. Memiliki masa manfaat jangka panjang
d. Tidak harus memiliki substansi fisik
e. Tidak ada jawaban yang benar
16. Alya Co. membeli obligasi dari Majid Corp. senilai Rp 100,000,000 bunga 8% pada 1 Januari
2020. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 1 Januari 2025 dan diketahui bunga pasar 10%.
Bunga dibayarkan semi annual, yaitu setiap tanggal 1 Juli dan 1 Januari.  Jurnal yang dibuat  Alya
Co. mencatat pembelian obligasi pada tanggal 1 Januari 2020:
a. Kas                                   Rp 92.278.000                    
Investasi obligasi                      Rp 92.278.000
b. Investasi obligasi            Rp 100.000.000                  
Kas                                              Rp 92.278.000                    
Pendaptan bunga                     Rp   7.722.000
c. Kas                                    Rp 100.000.000                    
Investasi obligasi                     Rp 100.000.000
d. Investasi obligasi           Rp 92.278.000
Pendapatan bunga       Rp   7.722.000                     
Kas                                             Rp 100.000.000
e. Investasi obligasi           Rp 92.278.000                    
Kas                                              Rp 92.278.000
17. Alya Co. membeli obligasi dari Majid Corp. senilai Rp 100,000,000 bunga 8% pada 1 Januari
2020. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 1 Januari 2025 dan diketahui bunga pasar 10%.
Bunga dibayarkan semi annual, yaitu setiap tanggal 1 Juli dan 1 Januari. Jurnal yang dibuat Alya
Co. pada tanggal 31 Desember 2020:
a. Piutang bunga Rp 4.000.000
Investasi obligasi Rp 645.000
Pendapatan bunga Rp 4.645.000
b. Kas Rp 4.000.000
Investasi obligasi Rp 645.000
Pendapatan bunga Rp 4.645.000
c. Piutang bunga Rp 4.000.000
Investasi obligasi Rp 614.000
Pendapatan bunga Rp 4.614.000
d. Kas Rp 4.000.000
Investasi utang Rp 614.000
Pendapatan bunga Rp 4.614.000
e. Pendaptan bunga Rp 4.000.000
Investasi obligasi Rp 645.000
Piutang bunga Rp 4.645.000

Bunga Pendapatan Bunga Amortisasi Nilai Buku


Rp 92.278.000
Rp 4.000.000 Rp 4.645.000 Rp 645.000 Rp 91.633.000

18. Aqila Company membeli obligasi dari Alya Company senilai Rp 100,000,000 bunga 8% pada 1
Januari 2016. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 1 Januari 2021 dan diketahui bunga
pasar 10%. Bunga dibayarkan semi annual, yaitu setiap tanggal 1 Juli dan 1 Januari. Jurnal yang
dibuat Aqila Company pada tanggal 31 Desember 2016, jika nilai wajar investasi sebesar Rp
95.000.000 :
a. Penyesuaian nilai wajar investasi obligasi Rp 2.263.000
Keuntungan yang belum direalisasi dari investasi obligasi Rp 2.263.000
b. Penyesuaian nilai wajar investasi obligasi Rp 1.463.000
Keuntungan yang belum direalisasi dari investasi utang Rp 1.463.000
c. Penyesuaian nilai wajar investasi obligasi Rp 1.463.000
Kerugian yang belum direalisasi dari investasi obligasi Rp 1.463.000
d. Kerugian yang belum direalisasi dari investasi obligasi Rp 1.463.000
Penyesuaian nilai wajar investasi obligasi Rp 1.463.000
e. Investasi obligasi Rp 1.463.000
Penyesuaian nilai wajar investasi obligasi Rp 1.463.000
19. Berikut faktor-faktor yang terlibat dalam proses perhitungan biaya penyusutan aset tetap,
kecuali
a. Metode pembagian/alokasi biaya
b. Tidak ada jawaban yang benar
c. Harga pasar asset
d. Umur manfaat aset
e. Nilai basis depresiasi
20. Metode amortisasi manakah yang sering digunakan untuk aktiva tidak berujud :
a. Unit produksi
b. Jumlah angka tahun
c. Tidak ada jawaban yang benar
d. Garis lurus
e. Saldo menurun berganda
21. Berikut adalah biaya perolehan aset sesuai PSAK 16 meliputi, kecuali :
a. Biaya pengujian aset
b. Harga perolehan termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak dapat dikreditkan
c. Biaya penenganan dan penyerahan awal
d. Biaya instalasi dan perakitan
e. Biaya pengenalan produk atau jasa baru
22. Berikut adalah kelemahan dari penggunaan metode gross profit..
a. Dapat diterima untuk tujuan pelaporan keuangan walaupun hanya memberikan nilai
perkiraan.
b. Tingkat laba kotor menyeluruh sudah representatif.
c. Memberikan nilai persediaan akhir yang akurat
d. Menggunakan persentase masa lalu dalam perhitungan
e. Tidak ada jawaban yang benar
23. PT Alya menggunakan metode perptual, pada tanggal 1 Desember 2021 membeli barang untuk
persediaan seharga Rp 10.000.000 syarat pembayaran 2/10,n/30. Tanggal 3 Desember 2021, PT
Alya mengembalikan barang yang dibeli denga kos Rp 1.000.000 karena cacat. Pada tanggal 9
Desember 2021, PT Alya melunasi pembelian barang tanggal 1 Desember 2021. PT Alya dalam
membuat jurnal tanggal 9 Desember 2021 akan mengkredit :
a. Potongan pembelian Rp 180.000
b. Persediaan Rp 200.000
c. Tidak ada jawaban yang benar
d. Persediaan Rp 180.000
e. Potongan pembelian Rp 200.000
Potongan pembelian = 10.000.000 – 1.000.000 x 2%
= 9.000.000 x 2%
= 180.000
24. PT Alya menggunakan periodic system dalam penilaian persediaan. Pada awal bulan ini,
persediaan awal sejumlah 200 unit dengan harga Rp 65.000 per unit. Selama bulan
ini,perusahaan melakukan dua kali pembelian persediaan, yaitu 300 unit dengan harga Rp
68.000 per unit dan 150 unit dengan harga Rp 70.000. PT Alya melakukan penjualan 500 unit
selama bulan ini. Jika perusahaan menggunakan metode rata rata tertimbang, berpa jumlah
persediaan akahir :
a. Rp 33.400.000
b. Rp 10.131.000
c. Tidak ada jawaban yang benar
d. Rp 33.770.000
e. Rp 10.500.000
25. Perusahaaan melakukan pencatatan penyusutan setiap periode sesuai dengan prinsip :
a. prinsip asset valuation.
b. prinsip cost.
c. Tidak ada jawaban yang benar
d. prinsip matching.
e. prinsip going concern.
26. PT Majid membeli mesin seharga Rp 75.000.000, biaya angkut mesin Rp 3.500.000 dan biaya
instalasi mesin Rp 10.000.000. Mesin tersebut diestimasi memiliki masa manfaat 5 tahun
dengan nilai sisa Rp 15.000.000. PT Majid menggunakan metode garis lurus untuk penyusutan
mesin, berapa biaya penyusutan mesin setiap tahunnya :
a. Rp 12.300.000
b. Rp 14.700.000
c. Rp 12.000.000
d. Tidak ada jawaban yang benar
e. Rp 17.700.000
Harga perolehan = 75.000.000 + 3.500.000 + 10.000.000
= 88.500.000
Biaya Penyusutan = harga perlehan – nilai sisa / umur ekonomis
= 88.500.000 – 15.000.000 / 5 tahun
= 73.500.000 / 5 tahun
= 14.700.000
27. Berikut adalah aktiva tidak berwujud yang diamortisasi, kecuali
a. copyrights.
b. trademarks.
c. tidak ada jawaban yang benar
d. limited-life franchises.
e. patents.
28. Pada tanggal 31 Januari 2017 PT Aqila membeli mesin dengan harga beli Rp 300.000.000, biaya
pemesangan dan set up mesin Rp 20.000.000. Mesin tersebut mempunyai umur ekonomis 5
tahun dan didepresiasi dengan garis lurus dengan nilai residu Rp 20.000.000. Tanggal 1 Juli 2021
mesin tersebut dijual dengan harga Rp 60.000.000. Jurnal penyusutan pada 31 Desember 2017 :
a. Biaya penyusutan Rp 55.000.000 Akumulasi penyusutan-mesin Rp 55.000.000
b. Biaya penyusutan Rp 60.000.000 Akumulasi penyusutan-mesin Rp 60.000.000
c. Biaya penyusutan Rp 56.000.000 Akumulasi penyusutan-mesin Rp 56.000.000
d. Biaya penyusutan Rp 60.000.000 Mesin Rp 60.000.000
e. Tidak ada jawaban yang benar
29. Pada tanggal 31 Januari 2017 PT Aqila membeli mesin dengan harga beli Rp 300.000.000, biaya
pemesangan dan set up mesin Rp 20.000.000. Mesin tersebut mempunyai umur ekonomis 5
tahun dan didepresiasi dengan garis lurus dengan nilai residu Rp 20.000.000. Tanggal 1 Juli 2021
mesin tersebut dijual dengan harga Rp 55.000.000. Jurnal penjualan mesin pada 1 Juli 2021 :
a. Kas Rp 55.000.000 Akumulasi penyusutan mesin Rp 260.000.000 Rugi penjualan mesin Rp
5.000.000 Mesin Rp 320.000.000
b. Kas Rp 55.000.000 Akumulasi penyusutan mesin Rp 265.000.000 Rugi penjualan mesin Rp
20.000.000 Mesin Rp 300.000.000
c. Kas Rp 55.000.000 Akumulasi penyusutan mesin Rp 265.000.000 Mesin Rp 320.000.000
d. Kas Rp 55.000.000 Akumulasi penyusutan mesin Rp 265.000.000 Laba penjualan mesin Rp
20.000.000 Mesin Rp 300.000.000 E Tidak ada jawaban yang benar
30 ?
a. Tidak ada jawaban yang benar
b. Harga pokok penjualan Rp 500.000 Rugi penurunan nilai persediaan Rp 500.000
c. Harga pokok penjualan Rp 500.000 Persediaan Rp 500.000
d. Kerugian penurunan nilai ke NRV Rp 500.000 Harga pokok penjualan Rp 500.000
e. Harga pokok penjualan Rp 500.000 Penjualan Rp 500.000

Anda mungkin juga menyukai