1. Semua obat psikofarmaka bersifat lipofil dan mudah masuk ke dalam CCS (cairan
serebro spiral) dimana obat melakukan kegiatannya secara langsung terhadap saraf-saraf
otak.
2. Mekanisme kerja psikofarmaka berhubungan erat dengan kadar neurotransmitter di otak
atau antar keseimbangannya. Neurotransmitter adalah zat yang menyebabkan penerusan
impuls (rangsangan listrik) dari suatu neuron (axon) melalui sinaps ke neuron yang lain
( dendrite atau saraf past-simpatik)
Sumber : Mozani, A, Raymon, L.P, (2013). Buku Ajar Interaksi Obat. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran