Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2

ADMINISTRASI PERTANAHAN
Tutor : Dya Vitalia, SH., MH

Dikerjakan Oleh:
Nama: Aprilla Monika
NIM: 044135459
Prodi : Ilmu Hukum

Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu politik


Universitas Terbuka Purwokerto
2021.2
Tugas 2

Pak Alex adalah seorang pengusaha yang berdomisili di Kecamatan X , kemudian Pak Alex berkenalan
dengan seorang petani yang bernama Fathan yang berdomisili di Kecamatan Y. Pak Fathan berencana
menjual lahan pertanian miliknya kepada pak Alex dan pak Alex berencana untuk membelinya.
Menurut saudara, apakah sertipikat kepemilikan lahan pertanian dapat diterbitkan BPN atas nama
pak Alex? Jelaskan analisis anda.

Jawab:

Dalam kasus diatas, menunjukkan adanya penjualan atas tanah yang disebut guntai atau absentte, hal
ini dikarenakan domilisi dari pembeli tanah tersebut berbeda dengan domisili kecamatan penjual tanah.
Secara prinsip dalam pembelian tanah tersebut diharuskan untuk memanfaatkan secara aktif tanahnya
sebagaimana pada Pasal 10 ayat 1 UUPA. Dalam hal ini diaata terjadi transaksi jual beli tanah absentee,
maka jual beli tersebut dilarang, dengan didasarkan pada Pasal 3d Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun 1964 tentang Perubahan dan Tambahan Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang
Pelaksanaan Pembagian Tanah dan Pemberian Ganti Kerugian, menjelaskan mengenai larangan
kepemilikan tanah absentee, yang bunyinya sebagai berikut Dilarang untuk melakukan semua bentuk
pemindahan hak baru atas tanah pertanian yang mengakibatkan pemilik tanah yang bersangkutan
memiliki bidang tanah di luar Kecamatan di mana ia bertempat tinggal. Larangan tersebutlah yang
kemudian dikenal dengan larangan untuk memiliki tanah pertanian secara guntai atau absentee. Dengan
demikian, aturan di atas menegaskan bahwa semua bentuk pemindahan hak atas tanah pertanian yang
mengakibatkan penerima hak memiliki tanah secara absentee adalah dilarang. Atas proses tersebut
yang merupakan larangan dalam UU maka setipikat tanahnya pun tidak bisa dibalik nama ke pembeli
dan PPAT pejabat yang membuat jual beli berwenang menolak karena memang dinyatakan larangan
dalam UU dengan dasar Pasal 39 ayat (1) huruf g Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang
Pendaftaran Tanah. Dengan adanya pelarangan, dengan tujuan adanya larangan ini untuk memberikan
hasil dari tanah pertanian untuk sebagian besar dapat dinikmati oleh masyarakat pedesaan tempat letak
tanah pertanian, karena dengan pemilik tanah bertempat tinggal di daerah tanah tersebut maka hasil
dari tanah pertanian itu lebih maksimal.

Sumber referensi : Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah, UUPA,
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1964.

Sekian jawaban dari tugas 2 saya .Mohon jawaban saya dikoreksi dan jika ada kata-kata yang salah
dalam penulisan dan ejaannya saya mohon maaf .

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai