Anda di halaman 1dari 4

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI, JAKARTA

Kampus A Universitas Trisakti Jl. Kyai Tapa, Grogol, Jakarta 11440

KUIS HTN KELAS REGULER SORE


Mata Kuliah : Hukum Tata Negara
Hari/Tanggal : Senin, 19 Juli 2021

1. Jelaskan apakah urgensi konstitusi bagi suatu negara?


Jawab: Menurut pandangan Brian Thompson konstitusi adalah “…a constitution
is a document which contains the rules for the operation of an organization”.
Konstitusi adalah dokumen yang berisi aturan main untuk menjalankan suatu
organisasi. Semua organisasi termasuk Negara membutuhkan dokumen dasar
atau naskah tertulis yang disebut konstitusi sebagai hukum dasar yang mengatur
hal-hal pokok dalam suatu Negara. (JImly Asshididiqie, Pengantar Ilmu Hukum
Tata Negara, Hal. 90-91)
2. Jelaskan pengertian konstitusi dalam arti luas dan dalam arti sempit. Pengertian
konstitusi yang dianut di negara Indonesia menganut paham yang manakah?
Jawab: konstitusi dalam arti luas yaitu tidak bersifat yuridis semata-mata, tetapi
juga bersifat sosiologis dan politis, mencerminkan kehidupan politis di dalam
masyarakat sebagai suatu kenyataan. Sedangkan dalam arti sempit konstitusi
yaitu suatu naskah tertulis atau konstitusi yang ditulis (die geschrieben
verfassung) yang berfungsi sebagai Undang-Undang Dasar atau grondwet.
Setiap verfassung atau Undang-Undang Dasar sebagai Konstitusi berbentuk
naskah tertulis, dan isinya merupakan peraturan yang bersifat mendasar dan
fundamental. Pelaksanaan norma-nomra konstitusi itu dapat diatur lebih lanjut
dalam peraturan-peraturan yang lebih rendah sehingga lebih mudah untuk
diubah seuai dengan kebutuhan. (Jimly Asshiddiqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata
Negara, Hal. 111-112)
3. Jelaskan cara-cara perubahan konstitusi menurut:
a. Georg Jellinek
b. C.F. Strong
c. K.C. Wheare
d. Sri Soemantri
Jawab:
a. Cara perubahan konstitusi menurut Georg Jellinek
- Perubahan yang diatur secara Resmi oleh Undang Undang disebut
Verfassungsanderung.
- Perubahan yang tidak diatur dalam undang undang disebut
Verfassungswandlung.
Contoh: perubahan konstitusi karena adanya Cup’detat, revolusi, dll.
b. Perubahan konstitusi menurut C.F. Strong, yang diikuti oleh Sri Soemantri
C.F Strong menyatakan bahwa konstitusi dapat diubah dengan:
- Oleh lembaga legislatif dengan batasan-batasan tertentu
- oleh rakyat secara langsung melalui referendum
- Oleh negara-negara bagian, khusus untuk negara dengan susunan
federal/negara serikat
- dengan kebiasaan ketatanegaraan, atau oleh suatu lembaga negara yang
khusus yang dibentuk hanya untuk keperluan perubahan
c. Perubahan menurut K.C.Wheare
Ada tiga cara untuk mengubah Konstitusi yaitu :
- Formal amandement atau perubahan resmi
- Constitutional convention atau konvensi ketatanegaraan
- Judicial interpretation atau penafsiran pengadilan.
d. Sedangkan Sri Soemantri mengikuti pandangan C.F. Strong
Sumber (Bahan Kuliah Hukum Tata Negara oleh: Dr. Tri Sulistyowati, S.H.,
M.Hum.)
4. Jelaskan implikasi perubahan UUD 1945 terhadap eksistensi, tugas, dan
wewenang Lembaga-lembaga negara
Jawab: setelah UUD 1945 mengalami empat kali perubahan, dapat dikatakan
bahwa system konstitusi Indonesia telah menganut doktrin pemisahan
kekuasaan secara nyata, yang berimplikasi yaitu:
- Adanya pergeseran kekuasaan legislatif dari tangan Presiden ke DPR..
kekuasaan untuk membentuk undang-undang yang sebelumnya berada di
tanga Presiden beralih ke Dewan Perwakilan Rakyat;
- Diadopsinya sistem pengujian konstitusional undang-undang sebagai
produk legislatif oleh Mahkamah Konstitusi yang sebelumnya mekanisme
semacam itu tidak dikenal;
- Diakuinya bahwa lembaga pelaku kedaulatan rakyat itu tidak hanya
terbatas pada MPR, melainkan semua lembaga negara baik secara
langsung atau tidak langsung merupakan penjelmaan kedaulatan rakyat.
Presiden, anggota DPR dan anggota DPD sama-sama dipilih secara
langsung olehrakyat dank arena itu sama-sama merupakan pelaksana
langsung prinsip kedaulatan rakyat;
- Dengan demikian, MPR juga tidak lagi berstatus sebagai lembaga
tertinggi negara, melainkan lembaga (tinggi) negara yang sama
derajatnya dengan lembaga-lembaga (tinggi) negara lainnya, seperti
Presiden, DPR, DPD, MK, dan MA.
- Hubungan-hubungan lembaga (tinggi) negara itu bersifat saling
mengendalikan satu sama lain sesuai prinsip checks and balances.
(Sumber: Jimly Asshiddiqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Hal. 291-292)
5. Jelaskan macam-macam sumber HTN Indonesia
Jawab: dalam bidang ilmu hukum tata negara (verfassungsrechtslehre), yang
diakui sebagai sumber hukum adalah:
a. Undang-Undang Dasar dan Peraturan Perundang-undangan
Yaitu mencakup UUD 1945, peraturan yang berupa produk legislasi
(legislative acts) seperti Undang-undang dan peraturan yang berupa produk
regulasi (executive acts) seperti Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden,
dan Peraturan-peraturan dari badan Pemerintahan yang diberi kewenangan
untuk menetapkan sendiri peraturan-peraturan yang bersifat internal
b. Yurisprudensi peradilan
Yurisprudensi sebagai sumber hukum tata negara adalah putusan pengadilan
yang bersifat tetap yang kemudian dijadikan referensi bagi hakim lain dalam
memeriksa perakara serupa dikemudian hari
c. Konvensi ketatanegaraan
Konvensi ketatanegaraan dapat berbentuk kebiasaan, dapat bula berbentuk
praktik. Terhadap hal ini, yang penting adalah bahwa kebiasaan, kelaziman,
dan praktik yang harus dilakukan dalam proses penyelenggaraan negara,
meskipun tidak tertulis, dianggap baik dan berguna bagi penyelenggaraan
negara menurut undang-undang dasar.
d. Doktrin ilmu hukum
Doktrin ilmu pengetahuan hukum juga dapat dijadikan sumber hukum karena
pendapat seorang ilmuwan yang mempunyai otoritas dan kredibilitas dapat
dijadikan rujukan yang mengkiat dalam membuat keputusan hukum.
e. Hukum internasional
Hukum public internasional secara umum dianggap juga menjadi sumber
hukum tata negara.
(sumber: Jimly Asshiddiqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Hal. 133-147)

Anda mungkin juga menyukai