BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1) Setiap Rumah Sakit wajib melaksanakan Sistem Informasi Rumah Sakit
(SIRS)
2) SIRS adalah suatu proses pungumpulan, pengolahan dan penyajian data
rumah sakit.
Pasal 2
1) SIRS merupakan aplikasi sistem pelaporan rumah sakit kepada
Kementrian Kesehatan yang meliputi :
a. Data identitas rumah sakit
b. Data ketenangan yang bekerja di rumah sakit
c. Data rakapitulasi kegiatan pelayanan
d. Data kompilasi penyakit/morbiditas pasien rawat inap
e. Data kompilasi penyakit/morbiditas pasien rawat jalan
2) Untuk dapat menggunakan aplikasi sebagaimana yang dimaksud pada
ayat 1, setiap rumah sakit wajib melakukan regristrasi pada Kementrian
Kesehatan .
3) Yang dimaksud ayat 2 adalah pencatatan data dasar rumah sakit pada
Kementrian Kesehatan untuk mendapatkan Nomor Identitas Rumah Sakit
yang berlaku secara Nasional.
HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN
INFORMASI KESEHATAN (HIMAMIK)
POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA
Kampus I : Jl. K.H Samanhudi No. 31 Mangkuyudan, Surakarta
Kampus II : Jl. Palem, Jati, Cemani, Grogol, Kabupaten Sukoharjo
Telpon. 0271-743479
4) Yang dimaksud ayat 3 adalah dilakukan secara online pada situs resmi
Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan.
Pasal 3
Penyelenggaraan SIRS bertujuan untuk :
1. Merumuskan kebijakan dibidang perumah sakitan.
2. Menyajikan informasi rumah sakit secara nasional.
3. Melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi penyelenggaraan
rumah sakit secara nasional.
Pasal 4
1) Pelaporan SIRS terdiri dari :
a. Pelaporan yang bersifat terbarukan setiap saat (update)
b. Pelaporan yang bersifat periodic.
2) Maksud dari ayat (1) huruf a, ditetapkan berdasarkan kebutuhan
informasi untuk pengembangan program dan kebijakan dalam bidang
perumah sakitan.
3) Maksud dari ayat (1) huruf b, dilakukan 1 kali dalam 1 bulan dan 1 kali
dalam 1 tahun.
4) Sifat pelaporan SIRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
oleh Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan.
Pasal 5
Pengisian laporan SIRS mengacu pada pedoman SIRS sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
Pasal 6
1) Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan bersama Dinas Kesehatan
Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pembinaan
dan pengawasan terhadap pelaksanaan SIRS di rumah sakit.
2) Maksud dari ayat (1), dilakukan melalui bimbingan teknis pelaksanaan
SIRS.
3) Pada intinya pelaksanaan pengawasan SIRS dilakukan oleh Direktorat
Jendral Bina Upaya Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
4) Dalam rangka pembinaan dan pengawasan untuk meningkatkan
efektifitas pelaporan SIRS, Direktorat Jendral dapat memberikan
penghargaan kepada Rumah Sakit maupun Dinas Kesehatan Provinsi
atau Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN
INFORMASI KESEHATAN (HIMAMIK)
POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA
Kampus I : Jl. K.H Samanhudi No. 31 Mangkuyudan, Surakarta
Kampus II : Jl. Palem, Jati, Cemani, Grogol, Kabupaten Sukoharjo
Telpon. 0271-743479
Pasal 7
Pada saat peraturan ini berlaku, semua rumah sakit yang sudah ada harus
menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dalam peraturan ini, paling
lambat dalam jangka waktu 2 tahun setelah peraturan ini diundangkan.
Pasal 9
Peraturan ini berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan
ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
BAB II
PENGISIAN FORMULIR
A. PENDAHULUAN
Formulir pelaporan SIRS terdiri dari 5 Rekapitulasi Laporan (RL),
diantaranya :
1. RL 1 berisikan Data Dasar Rumah Sakit yang dilaporkan setiap waktu
apabila terdapat perubahan data dasar dari rumah sakit, sehingga data ini
dapat dikatakan data yang bersifat tebarukan setiap saat (update).
2. RL 2 berisikan Data Ketenangan yang dilaporkan periodik setiap tahun.
3. RL 3 berisikan Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit yang dilaporkan
periodik setiap tahun.
4. RL 4 berisikan Data Morbiditas/Mortalitas Pasien yang dilaorkan
periodik setiap tahun.
5. RL 5 Merupakan Data Bulanan yang dilaporkan secara periodik setiap
bulan, berisikan data kunjungan dan data 10 (sepuluh) besar penyakit
Buku petunjuk teknis SIRS ini berfungsi untuk memperjelas cara pengisian
formulir yang belum dapat dimengerti oleh tenaga Rumah Sakit, dikarenakan
adanya format formulir yang baru sesuai dengan PERMENKES RI NOMOR
1171/MENKES/PER/VI/2011 tanggal 15 Juni 2011.