Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan: 14 LEMBARAN KERJA 12 SKS : 2

Dosen: MATA KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :


Hari/ Tanggal: Waktu : 10’
Prodi S1 Pendidikan Bisnis
Minggu, 14 November Fakultas Paraf Dosen
2021 Ekonomi
Nama Mhs:Dimas Ayub Wintara Nilai :
Materi: Peran pemimpin dalam pendelegasian wewenang organisasi.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi, dan mengidentifikasi peran
pemimpin dalam pendelegasian wewenang dan pendelegasian
tangungjawab.

Soal:
1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang konsep pendelegasian
wewenang dalam organisasi beserta rujukannya?
2. Simpulkan batasan pendelegasian wewenang organisasi
menurut Saudara berdasarkan rujukan yang dideskripsikan di
atas (no.1)!
3. Diskripsikan peran kepemimpinan dalam pendelegasian wewenang dalam
organisasi beserta rujukannya?
Jawaban:

1. Menurut (James, A.F. Stoner,1996) :


Tugas, adalah suatu kewajiban dalam pekerjaan yang telah ditentukan dalam
organisasi, untuk melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam bidang masing-
masing jabatan.
Kekuasan, adalah suatu pekerjaan yang telah diberikan wewenang (tugas), penyerahan
dari tugas-tugas yang dipecaya, seorang  memperoleh kekuasaan secara formal.
Misalnya karena adanya surat keputusan dari pimpinan perusahaan  yang berwenang.

Tanggung jawabm adalah sutau pekerjaan yang dilakukan organisasi suatu perusahan
yang diperoleh dari atasan terhadap tanggung jawab pekerjaan ataupun kepercayaan
yang diberikan.
 Menurut (Alex. S. Nitisemito, 1981)
Untuk kelancaran dalam memberikan wewenang maka ada beberapa teknis khusu
untuk melakukan pelimpahan wewenang:
 Tentukan dulu sasaran
 Tentukan tanggung jawab dan otoritas
 Berikan motivasi pada bawahan
 Haruskah  bawahan merampungkan pekerjaan.
 Beritakan latihan
 Lakukan pengedalian
Menurut ( Manulang, 1987) Dalam mendelegasikan  wewenang , agar proses delegasi
itu berjalan efektif, sedikitnya tiga hal harus diperhatikan yaitu:
1. Delegasi wewenang adalah anak kembar siam dengan delegasi tugas, dan bila
kedua-duanya telah ada harus pula dibarengi dengan adanya, pertanggungjawaban.
Dengan kata lain dalam proses  delegasi harus di deleger tugas dan ekuasan dan bila
kedu-duanya  telah ada harus pula dibarengi dengan adanya pertanggungjawab.
Dengan kata lain, proses delegasi harus mencakup tigas unsure yaitu delegasi tugas,
delegasi wewenang  dan adanya pertanggungjawab.
2. Wewenang  yang di delegasikam harus memberikan kepada orang yang tepat, baik
dilihat dari sudut kuelifikasi maupun dari sudut fisik.
3. Mendelegasikan wewenang kepada seseorang, harus dibarengi dengan pemberian
motivasi,
4. Pejabat yag mendelegasikan kekuasaan harus membimbing dan mengawasi orang
yang menerima dlegasi wewenang.

Menurut (James A.F. Stoner ,1996) Banyak dijumpai para pimpinan yang tampaknya
enggan untuk melakukan pelimpahan wewennag dalam organisasi atau perusahan
yang dipimpin, keengganan smeentara pimpinan untuk melakukan pelimpahan sebaai
wewenng dengan alas an sebagai berikut :
Perasaan yang tidak aman. Para manajer bertanggungjawab atas kegiatan 
bawahannya, dan membuat mereka enggan untuk mengambil resiko dan melimpahkan
wewenang.
Manajer takut kehilangan kekuasaan bila bawahan teralu baik melaskanakan tugas.
ketidak mampuan manajer. Sebagian manajer bisa nsagt tak teratur atau tidak luwes
dalam membuat perencaan ke depan dan menetukan tugas mana yang harus
dilimpahkan kepada siapa atau dalam memnciptakan suatu system pengedalian atau
selalu bisa memantau kegiatan bawahan.ketidak percayaan kepada bawahan.

2. Kemampuan Jasmani (Fisik) : Pemimpin tidak dapat memerintah bawahannya diluar


kemampuan manusia Alamiah : Pemimpin tidak dapat memerintah bawahannya untuk
menentang kodrat alam.
Teknologi : Pemimpin tidak dapat memerintah bawahannya untuk melakukan tugas
yang belum tercapai teknologi.Keadaan Ekonomi : Pemimpin tidak dapat memerintah
atau memaksakan kehendaknya terhadap harga harga pasar, Lembaga : Wewenang
seorang pemimpin dibatasi oleh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,kebijakan
dan prosedur.
Hukum : Wewenang seorang pemimpin tidak boleh melanggar dari peraturan
hukum/UU yang berlaku.
3. pemimpin biasanya memberikan suatu tanggung jawab kepada orang lain dalam hal
ini bawahannya untuk melaksanakan kegiatan yang biasanya dikerjakan oleh
pemimpin dan pemimpin bertanggung jawab terhadap tindakan tindakan yang
dilakukan oleh bawahan yang ia beri delegasi

Anda mungkin juga menyukai