Soal:
1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang konsep pendelegasian
wewenang dalam organisasi beserta rujukannya?
2. Simpulkan batasan pendelegasian wewenang organisasi
menurut Saudara berdasarkan rujukan yang dideskripsikan di
atas (no.1)!
3. Diskripsikan peran kepemimpinan dalam pendelegasian wewenang dalam
organisasi beserta rujukannya?
Jawaban:
Tanggung jawabm adalah sutau pekerjaan yang dilakukan organisasi suatu perusahan
yang diperoleh dari atasan terhadap tanggung jawab pekerjaan ataupun kepercayaan
yang diberikan.
Menurut (Alex. S. Nitisemito, 1981)
Untuk kelancaran dalam memberikan wewenang maka ada beberapa teknis khusu
untuk melakukan pelimpahan wewenang:
Tentukan dulu sasaran
Tentukan tanggung jawab dan otoritas
Berikan motivasi pada bawahan
Haruskah bawahan merampungkan pekerjaan.
Beritakan latihan
Lakukan pengedalian
Menurut ( Manulang, 1987) Dalam mendelegasikan wewenang , agar proses delegasi
itu berjalan efektif, sedikitnya tiga hal harus diperhatikan yaitu:
1. Delegasi wewenang adalah anak kembar siam dengan delegasi tugas, dan bila
kedua-duanya telah ada harus pula dibarengi dengan adanya, pertanggungjawaban.
Dengan kata lain dalam proses delegasi harus di deleger tugas dan ekuasan dan bila
kedu-duanya telah ada harus pula dibarengi dengan adanya pertanggungjawab.
Dengan kata lain, proses delegasi harus mencakup tigas unsure yaitu delegasi tugas,
delegasi wewenang dan adanya pertanggungjawab.
2. Wewenang yang di delegasikam harus memberikan kepada orang yang tepat, baik
dilihat dari sudut kuelifikasi maupun dari sudut fisik.
3. Mendelegasikan wewenang kepada seseorang, harus dibarengi dengan pemberian
motivasi,
4. Pejabat yag mendelegasikan kekuasaan harus membimbing dan mengawasi orang
yang menerima dlegasi wewenang.
Menurut (James A.F. Stoner ,1996) Banyak dijumpai para pimpinan yang tampaknya
enggan untuk melakukan pelimpahan wewennag dalam organisasi atau perusahan
yang dipimpin, keengganan smeentara pimpinan untuk melakukan pelimpahan sebaai
wewenng dengan alas an sebagai berikut :
Perasaan yang tidak aman. Para manajer bertanggungjawab atas kegiatan
bawahannya, dan membuat mereka enggan untuk mengambil resiko dan melimpahkan
wewenang.
Manajer takut kehilangan kekuasaan bila bawahan teralu baik melaskanakan tugas.
ketidak mampuan manajer. Sebagian manajer bisa nsagt tak teratur atau tidak luwes
dalam membuat perencaan ke depan dan menetukan tugas mana yang harus
dilimpahkan kepada siapa atau dalam memnciptakan suatu system pengedalian atau
selalu bisa memantau kegiatan bawahan.ketidak percayaan kepada bawahan.