OLEH :
NIM : 19134530013
SEMESTER : V (LIMA)
TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Assalamualikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan
rahmatnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah
ini terdiri dari pokok pembahasan mengenai konsep dasar perilaku
kesehatan. Setiap pembahasan dibahas secara sederhana sehingga mudah
dimengerti.
kami sadar, sebagai seorang mahasiswa dan mahasiswi yang masih
dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi
di masa yang akan datang.
Wassalamualikum Wr.Wb.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perilaku
2.2. Kesehatan
2.3. Perilaku Sehat
2.4.Perilaku Kesehatan
2.5.Domain Perilaku Kesehatan
2.6.Bentuk-bentuk perilaku kesehatan dan perubahannya
2.6.1.Bentuk-bentuk Perilaku kesehatan
2.6.2. Perubahan Perilaku Kesehatan
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perilaku adalah merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan
seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang
lain ataupun orang yang melakukannya. Berdasarkan sifatnya perilaku
terbagi menjadi dua, yaitu perilaku perilaku baik dan buruk.
Tolak ukur perilaku yang baik dan buruk ini pun dinilai dari norma-norma
yang berlaku dimasyarakat. Baik itu norma agama, hukum, kesopanan,
kesusialaan, dan norma-norma lainnya.
Dalam kesehatan hubungan perilaku sangatlah erat sekali. Banyak hal yang
tanpa kita sadari dari perilaku yang kecil dapat menimbulkan efek kesehatan
yang besar bagi seseorang. Salah satu contohnya berupa pesan kesehatan
yang sedang maraknya digerakkan oleh promoter kesehatan tentang cuci
tangan sebelum melakukan aktifitas, kita semua tahu jika mencuci tangan
adalah hal yang sederhana, tapi dari hal kecil tersebut kita bisa melakukan
revolusi kesehatan kearah yang lebih baik. Sungguh besar efek perilaku
tersebut bagi kesehatan, begitu pula dengan kesehatan yang baik akan
tercermin apabila seseorang tersebut melakukan perilaku yang baik.
Maka dari itu dalam makalah ini, penulis hanya membahas tentang hubungan
kesehatan dengan perilaku, factor-faktor penyebab rendahnya perilaku yang
baik, dampaknya serta control perilaku kearah yang lebih baik, sesuai
dengan judul makalah yaitu hubungan kesehatan dengan perilaku.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perilaku
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu
tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan
tujuan dan baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan
berbagai faktor yang saling berinteraksi. Seiring dengan tidak disadari bahwa
interaksi itu sangat kompleks sehingga kadang- kadang kita tidak sempat
memikirkan penyebab seseorang menerapkan perilaku tertentu. Karena itu
amat penting untuk dapat menelaah alasan dibalik perilaku individu, selama
ia mampu mengubah perilaku tersebut.
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu
keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak
hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).Definisi WHO
tentang sehat mempunyui karakteristik berikut yang dapat meningkatkan.
konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan
eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
b) Perilaku Sakit
Mencakup respon seseorang terhadap sakit dan penyakit. Persepsinya
terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab dan gejala penyakit,
pengobatan penyakit dan sebagainya, dsb.
2. Sikap (Attitude)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek.
a. Komponen pokok sikap
Sikap mempunyai 3 komponen pokok yaitu:
- Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek
- Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek
- Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)(Alport,1954 yang dikutip
dalam Notoatmodjo)
b. Berbagai Tingkatan Sikap
terdiri dari : menerima (receiving),merespon (responding) menghargai
(valuing), bertanggung jawab (responsible)
c. Praktek atau Tindakan (practice)
terdiri dari : persepsi (perception), respon terpimpin (guided response),
mekanisme (mechanism), adopsi (adoption).
Faktor penentu (Determinan) perilaku kesehatan pada umumnya melibatkan
banyak faktor. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua
hal pokok yaitu faktor perilaku dan diluar perilaku. Selanjutnya perilaku itu
sendiri dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu: faktor pembawa (predisposing
faktor) didalamnya termasuk pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan,
dan nilai-nilai. faktor pendukung (enabling faktor) yang terwujud dalam
lingkungan fisik, sumber daya, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas dan
sarana kesehatan,faktor pendorong (reinforcing faktor) yang terwujud di
dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan maupun petugas lain, teman,
tokoh yang semuanya bisa menjadi kelompok referensi dari periaku
masyarakat.
Dari faktor-faktor di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau
masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap,
kepercayaan, tradisi dari orang yang bersangkutan. Disamping itu
ketersediaan fasilitas kesehatan dan periaku petugas kesehatan juga
mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku (Dinas Kesehatan
Polewali Mandar,2008).
2.6.Bentuk-bentuk perilaku kesehatan dan perubahannya
1. Bentuk Suchman
Bentuk Suchman adalah menyangkut pola sosial dari perilaku sakit
yang tampak pada orang mencari, menemukan dan melakukan perawatan
medis. Ada empat unsur yang merupakan faktor utama perilaku sakit yaitu
perilaku itu sendiri, sekuensinya tempat atau ruang lingkup dan variasi
perilaku selama tahap-tahap perawatan medis.
3. Bentuk Fabrega
Bentuk ini memberikan definisi abstrak tentang perilaku sakit yang
dituangkan dalam 9 tingkatan dan menggambarkan konsekuensi keputusan
yang ditetapkan orang selama dalam keadaan sakit.
4. Bentuk Mechanic
Suatu bentuk mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan
cara orang melihat, menilai serta bertindak terhadap suatu gejala penyakit.
(Mechanic,1962 yang dikutip dalam Muzaham,1995)
5. Bentuk Andersen
Bentuk yang menggambarkan suatu sekuensi determinan individu
terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh keluarga, dan menyatakan
bahwa hal itu tergantung pada: predisposisi keluarga untuk menggunakan
jasa pelayanan kesehatan, kemampuan mereka untuk melaksanakannya,
dan kebutuhan meraka terhadap jasa pelayanan tersebut
Contoh :
Orang yang merokok merasa resah, dia tahu bahaya merokok tapi merasa
bukan laki-laki kalau tidak merokok (dissonance). Akhirnya dia memutuskan
kalau kejantanan seseorang bukan hanya dari merokok, tapi dari banyak
hal.Akhirnya dia memutuskan berhenti merokok (consonance).
2)Pemberian informasi
Adanya informasi tentang cara mencapai hidup sehat, pemeliharaan
kesehatan , cara menghindari penyakit dan sebagainya akan meningkatkan
pengetahuan masyarakat. Selanjutnya diharapkan pengetahuan tadi
menimbulkan kesadaran masyarakat yang pada akhirnya akan menyebabkan
orang berperilaku sesuai pengetahuan yang dimilikinya. Perubahan
semacam ini akan memakan waktu lama tapi perubahan yang dicapai akan
bersifat lebih langgeng.
3)Diskusi partisipatif
Cara ini merupakan pengembangan dari cara kedua dimana
penyampaian informasi kesehatan bukan hanya searah tetapi dilakukan
secara partisipatif. Hal ini berarti bahwa masyarakat bukan hanya penerima
yang pasif tapi juga ikut aktif berpartisipasi di dalam diskusi tentang informasi
yang diterimanya. Cara ini memakan waktu yang lebih lama dibanding cara
kedua ataupun pertama akan tetapi pengetahuan kesehatan sebagai dasar
perilaku akan lebih mantap dan mendalam sehingga perilaku mereka juga
akan lebih mantap.
Apapun cara yang dilakukan harus jelas bahwa perubahan perilaku
akan terjadi ketika ada partisipasi sukarela dari masyarakat, pemaksaan,
propaganda politis yang mengancam akan tidak banyak berguna untuk
mewujutkan perubahan yang langgeng.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
http://ekwadothomas676.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html