Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

LABORATORIUM KLINIK PRATAMA

OLEH :

KELOMPOK II

- ANGGA AHRUCY
- BRIFISTA ERIKA
- DINA PUTRI ADILA
- MAGFIRA CILIU
- QUNNIAWATI RAMADHANI
- ROSDIANA YAKUB
- SURSILA KAHAR
- WIDYAWATI RIFAI

POLTEKKES KEMENKES TERNATE

TAHUN AJARAN

2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
            Dalam dunia kerja laboratorium tidak hanya satu jenis saja melainkan
banyak jenisnya. Contohnya laboratorium klinik dan kesehatan. Adanya
perbedaan jenis laboratorium maka sumber daya manusia pun memilki
klasifikasi masing-masing. Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan
yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan
yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk
penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor
yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan
masyarakat.
            Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik atau bidang lain yang
berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk
menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.  Selain itu, laboratorium klinik dan kesehatan pun memilki
klasifikasi tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing laboratorium.

  Pengertian Laboratorium Kesehatan dan Klinik


            Sesuai pasal 1 di Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor/ MENKES/ PER/ 2009/ Laboratorium Klinik mencantumkan pengertian
dari laboratorium klinik paratama dan utama. 
Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang
melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang
berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk
penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor
yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan
masyarakat.
            Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik atau bidang lain yang
berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk
menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. 

 2. Rumusan Masalah


            Rumusan masalah dari makalah ini antara lain :
1.Apakah yang dimaksud dengan laboratorim klinik pratama?
2. Bagaimana design Laboratorium pratama?
3. Bagaimana struktur organisasi dalam lab.utama dan lab.pratama?
4. Bagaimana SOP Pemeriksaan laboratorium pratama?
5. Bagaimana Alur kerja dari laboratorium pratama?
6. Bagaimana daftar inventarisir BHP?
7. Apa itu kartu stok BHP?

3. Tujuan
            Tujuan dari makalah ini yaitu mengetahui apa arti dari laboratorium
klinik pratama dan dapat mengklasifikasi tentang laboratorium pratama.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Laboratorium klinik Pratama


Laboratorium klinik umum Pratama adalah laboratorium klinik
umum yang melaksanakan pelayanan laboratorium klinik dengan
kemampuan pemeriksaan terbatas dengan teknik sederhana.

Laboratorium klinik umum pratama sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) huruf a merupakan laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan
pemeriksaan terbatas dengan teknik sederhana.

2. Design Laboratorium
A. Desain Laboratorium
Desain laboratorium berarti bagaimana bentuk laboratorium,
dan bagian serta perlengkapan yang harus ada. Tak lupa pula
nama dari laboratoriummerupakan bagian dari padanya. Nama dari
laboraorium kami ini adalah Lab. Aran

Beberapa kriteria dalam mendesain laboratorium :

1. Letak laboratorium terhadap lingkungan

a. Arah utara selatan (sinar matahari)

b. Tidak terletak di arah angin untuk mencegah


menyebarnya pencemaran udara

c. Cukup jauh dengan sumber air untuk mencegah


terjadinya pencemaran air
d. Mempunyai saluran pembuangan limbah sendiri untuk
mencegah terjadinya pencemaran air, tanah dan udara

e. Cukup jauh dari bangunan lain sehingga keamanan dan


ventilasi terjamin

f. Mudah dikontrol keamanannya

2. Keberadaan ruangan

a. Setiap siswa sebaiknya memperoleh ruang untuk


pembelajaran seluas 2,5 m2

b. Ruang pembelajaran lebih baik berbentuk bujur sangkar

c. Terdapat ruang persiapan bagi pengampu, asisten, dan


laboran untuk menyiapkan praktikum

d. Terdapat ruang gudang untuk menyimpan alat dan bahan


belum digunakan

e. Terdapat ruang gelap untuk pemrosesan foto dan melakukan


percobaan bebas cahaya

f. Terdapat ruang timbang yang bebas dari zat kimia dan


getaran yang dipergunakan untuk menimbang dan menyimpan
neraca.

g. Terdapat pintu dan jendela yang lebar dan membuka ke arah


luar

h. Lantai ruangan rata dan tidak licin.


Contoh Design Laboratorium Pratama

Keterangan Design Laboratorium


1. Ruang Administrasi 3x6
2. Ruang Tunggu 3x6
3. Ruang Ganti 4x6
4. Ruang Pengambilan Sampel 6x8
5. Ruang Pemeriksaan
1) Laboratorium Imunologi 6x8
2) Laboratorium Mikrobiologi 6x8
3) Laboratorium Kimia Klinik 6x8
4) Laboratorium Hematologi 6x8
6. Ruang Pegawai 6x8
7. Ruang Arsip 4x6
8. Ruang Sterilisasi 4x6
9. Wc
1) Wc Pasien 3x4
2) Wc Pegawai 3x4
10. Ruang Makan/Minum 3x4
11. Pembuangan Limbah Cair
12. Pembuangan Limbah Padat

3. Struktur Organisasi Laboratorium Pratama

KEPALA LABORATORIUM
Prof. Dr. Angga Ahrucy Amd

BENDAHARA Dr. PENANGGUNG JAWAB


Dina Putri Adila Amd.Kes dr. Widyawati Rifai

INSTALASI GAWAT POLI UMUM KIA dan KB INST


DARURAT dr. Sursila FARMASI
dr. Qunniawati
dr. Rosdiana Yakub Kahar Magfira Ciliu
Ramadhani
Amd.FARM
Amd.Kes
HOME CARE
Brifista Erika Amd.Kes WOUND CARE

Dinaputri Adila
Amd.Kes

REKAM & ADM ADMINISTRASI KONSULTASI KESLING


Magfira Ciliu Amd.Kes Brifista Erika Amd.Kes
Tugas Inti
Tugas Kepala Laboratorium adalah :
- Mempertanggungjawabkan semua kegiatan di laboratorium, dengan
dibantu oleh anggota laboratorium, yaitu laboran, agar kelancaran
aktifitas laboratorium dapat terjamin.
- Memimpin, membina, dan mengkoordinir semua aktifitas internal
laboratorium, dan mengadakan kerja sama dengan pihak eksternal
yang meliputi jurusan atau fakultas lain di lingkungan Unibraw,
Perguruan Tinggi diluar Unibraw, dan perusahaan jasa konstruksi di
wilayah Malang dan sekitarnya. Kerja sama dengan pihak luar sangat
penting sebagai wahana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan informasi.
- Mengerjakan tugas di bidang administrasi dan keuangan, sehingga
sistem administrasi dan keuangan yang ada di laboratorium berjalan
dengan lancar dan terjamin.
- Menginventarisasi jumlah dan kondisi peralatan yang ada di
laboratorium, sirkulasi pemakaian alat, dan surat-menyurat bila
diperlukan.
Tugas Laboran adalah :
- Bertanggungjawab dalam menyediakan peralatan untuk keperluan
pengujian atau penelitian, dan mengembalikan peralatan tersebut
setelah digunakan ke tempatnya semula.
- Membantu aktifitas mahasiswa dan dosen dalam melakukan suatu
pengujian.
- Bertanggungjawab atas operasional peralatan, khususnya peralatan
yang sensitif, agar peralatan tersebut tidak cepat rusak karena
dioperasionalkan oleh yang bukan ahlinya.
Tugas  Staff Administrasi Akademik

- Mendokumentasi surat masuk dan keluar ke dan dari laboratorium,


laporan praktikum, dan penelitian.
- Mempersiapkan dan menyusun jadwal praktikum.
- Mengkoordinasi peserta praktikum atau penelitian.
- Operator data base laboratorium.

4. SOP Pemeriksaan
Jenis pemeriksaan URINALISA :
 Glukosa (Reduksi)
Metode : Benedict
Prinsip : Dalam suasana alkali dan pemanasan, glukosa dan gula-
gula reduktor akan mereduksi garam kompleks reagent benedict,
ion cupri (Cu++) direduksi menjadi Cupro (Cu+) dan mengendap
dalam bentuk CuO dan Cu2O yang berwarna kuning hingga merah
bata.
Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya glukosa/gula pereduksi
dalam urine
Alat dan Reagensia
- Tabung reaksi panjang - Reagen Benedict :
- Penjepit tabung - CuSO4.5H20 ………….……17,3 gram
- Pipet tetes - Na2CO3 Anhidrat …….…….100 gram
- Lampu Spritus - Natrium Sitrat ………………173 gram
- Pipet Ukur 5 mL - Aquadest ……………..……..1000 mL
- Timer
- Waterbath
Sampel : Urine
Cara Kerja
- Masukkan 2,5 mL reagent Benedict ke dalam tabung reaksi.
- Ditambahkan 4 tetes urine dan dipanaskan diatas nyala api
- spritus (jangan sampai mendidih dan meluap) atau diletakkan
di waterbath suhu 60 - 70°C selama 2 menit.
- Didinginkan dan dibaca hasilnya.

Nilai Normal : Negatif

- interpretasi Hasil
- Negatif
(-) : Tetap biru atau hijau jernih
(0 – 0,1gram/dL)
(+) : Keruh warna hijau agak kuning
(0,5 – 1 gram/dL)

(++) : Kuning kehijauan dengan endapan kuning


(1-1,5 gram/dL)
(+++) : Kuning kemerahan endapan kuning merah

(1,5 – 2,5 gram/dL)

(++++) : Merah orange sampai merah bata dengan


endapan merah coklat
(2,5 – 4 gram/dL)
Catatan :

Hasil pemeriksaan positif tidak selalu menunjukkan glukosuria


terkait diabetes mellitus, hal ini karena banyak bahan lain dalam urine
yang mempunyai sifat mereduksi reagent Benedict, seperti : laktosa,
galaktosa, fruktosa, pentosa, asam homogentesic, Vitamin C, Asam
salisilat dan Amydopyrin.
- Ketelitian yang lebih baik menggunakan metode stick berdasarkan
reaksi enzimatik GOD-PAP.

 Protein
Metode : Bang
Prinsip : Protein dalam suasana asam lemah dan pemanasan,
akan mengalami denaturasi yang kemudian terjadi kekeruhan
hingga endapan.
Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urine
Alat dan Reagensia
- Tabung reaksi panjang - Reagen Bang :
- Penjepit tabung - Natrium Asetat 11,8 gram
- Pipet tetes - Asam Asetat Glacial 5,85 gram
- Lampu Spritus – Aquadest 100 mL
- Pipet Ukur 5 mL
- Timer
- Waterbath
- Sentrifuge
- Tabung sentrifuge
Sampel : Urine
Cara Kerja
- Masukkan 2/3 bagian urine ke dalam tabung sentrifuge.
- Sentrifuge selama 5 menit pada 1500 rpm.
- Supernatan di tuang ke dalam tabung reaksi sebanyak 3 mL.
- Ditambah 4 tetes reagent Bang dan dipanasi dengan nyala api
spritus sampai mendidih (jangan sampai meluap) atau diletakkan di
waterbath suhu 60 - 70°C selama 2 menit.
- Didinginkan dan dibaca hasilnya.
Nilai Normal : Negatif
Interpretasi Hasil
Negatif (-) : Jernih, ada kekeruhan yang sangat sedikit sekali. (< 10
mg/dL)
+ : Ada kekeruhan dengan latar belakang tulisan masih terbaca (10
– 50 mg/dL)
++ : Kekeruhan jelas dengan latar belakang tulisan tidak terbaca
(50 – 200 mg/dL)
+++ : Kekeruhan berkeping-keping yang nyata (200 – 500 mg/dL)
++++ : Endapan menggumpal besar dan membeku (> 500 mg/dL)
Catatan
- Positif palsu dapat terjadi apabila urine mengandung proteose,
tolbutamine dan sulfonat.
- Adanya protein dalam jumlah sedikit tidak selalu menunjukkan
kelainan patologis. Misal pada : latihan fisik yang berat, lama
berdiri (postural albuminuria).
- Hasil positif ditemukan pada kerusakan ginjal, kehamilan dengan
preeklamsia, febris, infeksi pada saluran kemih dan ginjal, sindrom
nefrotik dan lain-lain.
- Apabila tidak memiliki larutan Bang, maka cukup menggunakan
asam cuka 6% atau asam cuka makan pasaran.

 Bilirubin
- Metode : Harrison
- Prinsip : ion sulfat (SO42-) dan fosfat (PO43-) akan
diendapkan oleh BaCl2 membentuk BaSO4 dan Ba3(PO4)2
dan bilirubin akan menempel pada endapan ini, dengan
reagent Fouchet (Ferri Klorida) bilirubin dioksidasi menjadi
biliverdin yang berwarna hijau. Tujuan : Untuk mengetahui ada
tidaknya bilirubin dalam urine
- Alat dan Reagensia :
- Tabung reaksi
- Reagent Fouchet :
- Kertas saring
- FeCl3 0,9 gram
- Corong
- Trikloroasetat 25% 100 mL
- Pipet Tetes
- Pipet ukur 5 mL
- Reagent BaCl2 10%
Sampel : Urine
Cara Kerja :
- Urine sebanyak 3 mL dicampur dengan BaCl2 10% sama
banyak.
- Dikocok dan disaring menggunakan kertas saring.
- Kertas saring dibuka dan ditetesi dengan reagent Fouchet
2 tetes.
- Dilihat adanya warna hijau
Nilai Normal : Negatif
Interpretasi Hasil :
- Negatif (-) : Tidak ada perubahan warna atau agak coklat
(endapan FePO4)
- Positif (+) : Terjadi warna hijau yang makin lama makin
jelas.
Catatan : - Urine yang mengandung bilirubin biasanya
berwarna kuning tua hingga kecoklatan merah seperti teh
tua. dan pada uji busa akan terbentuk buih yang berwarna
kuning dan sulit untuk hilang
5. Alur Kerja
6. Daftar Inventarisir BHP

Keadaan
No Nama Jumlah Buruk Baik
Barang

1. Natrium 10 2 8
asetat
2 Asam asetat 10 1 9
glacial
3. Aquadest 15 gen - 15
4. Reagen Bank 8 3 5
5. Kertas saring 10 4 6
6. Fe Cl3 10 2 8
7. Trikloroasetat 10 3 7
8. Reagen 10 1 9
BaCl2
9. Reagent 8 4 4
Fouchet

Keterangan :
- Buruk = exp date kurang dari 6 bulan
- Baik = Baru dan layak pakai
7. Kartu Stok BHP

Kartu stok barang atau kartu stock BHP sangat lekat kaitannya dengan
catatan inventory control dalam administrasi keuangan. Umumnya, kartu
stock BHP dipakai untuk mengelola jumlah persediaan barang yang tersedia
di gudang atau tempat penyimpanan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Laboratorium klinik umum Pratama adalah laboratorium klinik


umum yang melaksanakan pelayanan laboratorium klinik dengan
kemampuan pemeriksaan terbatas dengan teknik sederhana.
Meskipun demikian, laboratorium pratama sudah seharusnya memiliki
struktur organisasi, SOP pemeriksaan, Alur kerja dan daftar
inventarisir BHP serta kartu stok BHP.
DAFTAR PUSTAKA
- https://adenoorjannah.blogspot.com/2013/09/pemeriksaan-
urinalisa.html
- http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Regina
%20Tutik%20Padmaningrum,%20Dra.,
%20M.Si./Desain_Laboratorium_Regina.13.pdf
- https://sipil.ub.ac.id/lab.struktur/id/profil-2/struktur-organisasi/
- https://devyfitrii.blogspot.com/2013/04/makalah-manajemen-
laboratorium.html
- https://www.harmony.co.id/blog/kartu-stok-barang-dan-cara-
mengelolanya

Anda mungkin juga menyukai