Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

Sebagaimana halnya barang atau jasa pada dasarnya (jasa) laboratorium dapat
dinilai dan disertifikasi sesuai standar sistem manajemen mutu akreditasi KALK
(Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan) Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Standar ini dapat digunakan untuk mengembangkan sistem mutu
administrasi dan teknis untuk mendukung kegiatan operasional laboratorium.
Dengan demikian, bila laboratorium melaksanakan sistem manajemen mutu
keuntungan yang akan diperoleh adalah adanya sistem manajemen pada semua
bagian di laboratorium yang mempengaruhi mutu, memastikan semua proses di
laboratorium dilaksanakan setiap kali dengan cara yang sama, terus belajar dan
meningkatkan sistem setelah diperiksa, produktivitas lebih tinggi setelah
diimplementasi dan bisa mengurangi biaya serta pelanggan puas.
Setiap laboratorium wajib memiliki panduan mutu yang menjelaskan seluruh
sistem manajemen mutu dan struktur dokumentasi ( pedoman, prosedur, instruksi
kerja, dll) yang digunakan dalam sistem manajemen mutu. Panduan mutu harus
menjelaskan peran dan tanggung jawab manajemen teknis dan manajer mutu untuk
menjamin pengelolaan praktek laboratorium kesehatan yang baik.
UPT Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Luwu Utara
merupakan laboratorium yang telah memiliki izin operasional dengan nomor
15548/00072/SIO-LABKES/DPMPTSP/IV/2020. Berdasarkan Peraturan Bupati
nomor 84 tahun 2017 tentang Organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis
Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan.
Agar tugas pokok dan fungsi dapat dijalankan dengan baik dan pelayanan yang
diselenggarakan sesuai dengan standar, maka perlu ditetapkan kebijakan mutu
sebagai panduan mutu dalam menyelenggarakan pelayanan. Oleh karena itu UPT
Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Luwu Utara membuat panduan mutu
yang akan digunakan sebagai rambu-rambu manajemen mutu dan dapat digunakan
sebagai acuan untuk pelaksanaan dan pengembangan prosedur kerja di
laboratorium.

A. Maksud dan Tujuan


Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi labkesda dalam membangun
sistem manajemen mutu, baik untuk penyelenggaraan upaya labkesda maupun
untuk  penyelenggaraan pelayanan.
1. Maksud :
Memberikan panduan bagi petugas tentang mutu pelayanan di UPT
Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Luwu Utara.
2. Tujuan :
a. Menerbitkan surat keputusan Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Daerah
tentang Panduan Mutu pelayanan di UPT Laboratorium Kesehatan Daerah
Kabupaten Luwu Utara
b. Memberikan panduan kepada petugas tentang prosedur dan intruksi kerja
dalam melaksanakan pelayanan
c. Memberikan panduan kepada petugas tentang kebijakan, sasaran mutu dan
indikator mutu yang harus dicapai;
d. Memberikan panduan kepada petugas tentang manajemen dan administrasi
yang baik bagi petugas dalam memberikan pelayanan ;
e. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan kepala pasien/pelanggan tentang
pelayanan yang diberikan.

B. Profil Laboratorium
1.Keadaan Umum UPT Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Luwu
Utara
a. Lokasi :
Gedung UPT. Labkesda saat ini berdasarkan pembagian aset daerah yang
terletak di jalan Syuhada No.173 Kelurahan Bone, Kecamatan Masamba. UPT
Labkesda bersebelahan dengan Puskesmas Masamba dengan luas Bangunan
19 x 10 m2
b. Daya Listrik : 3000 watt
c. Jumlah pembagian ruangan : 15 buah antara lain :
Standar Permenkes
No Nama Ruang Luas Ruangan
411 th 2010
1 Ruang Tunggu 6 m2 14 m2
2 Ruang Sampling 6 m2 7,5 m2
3 Ruang Administrasi 6 m2 14 m2

4 Ruang Laboratorium Klinik


15 m2 14 m2

5 Ruang Laboratorium Kimia


15 m2 14 m2

6 Ruang Laboratorium Mikrobiologi


15 m2 14 m2
7 Ruang Sterilisasi ada 3,5 m2

8 Ruang Ka Labkesda
- 14 m2

9 Ruang Tata Usaha -


14 m2
10 Ruang Pertemuan - 70 m2
11 Gudang - 14 m2
12 WC Pasien ada 3 m2
13 WC Petugas ada 3 m2
d. Sumber Air : PDAM + tandon air kapasitas 1000 L
e. Sumber daya pegawai :
Jumlah tenaga UPT. Labkesda saat ini sebanyak 14 (Empat Belas) orang
terdiri dari :
No. Jenis Ketenagaan KMK RI Nomor Jumlah Keterangan
1267 Tahun 2004 Tenaga
1. Kepala UPT 1 1 orang Sesuai
2. Kasubag TU 1 1 orang Sesuai
3. Bendahara 1 1 orang Sesuai
4. Tenaga Administrasi 1 6 orang Sesuai
5. Analis (SMAK,D3,S1) 3 4 orang Sesuai
6. Petugas Kebersihan - 1 orang -
f. Peralatan
1) Peralatan Laboratorium Kimia dan Mikrobiologi antara lain :
- Peralatan pemeriksaan kimia air, makanan dan minuman (Fotometer kimia air,
TDS, pH-meter, Food Test dan peralatan gelas, AAS, dsb)
- Peralatan pemeriksaan bakteriologi air (Inkubator, sterilisator, autoclave dsb)
2) Peralatan Laboratorium Klinik antara lain :
Peralatan pemeriksaan darah (Mikroskop, Centrifuge, HbA1C, dsb)
3) Peralatan Gedung Kantor antara lain :
- Komputer,laptop, Scan-printer, dsb.

2. Gambaran Umum Sumber Daya UPT Labkesda


a) Sarana dan Prasarana
Gedung UPT Labkesda dibangun pada tahun 2019 dengan dana berasal dari
Dana DAK (Dana Alokasi Khusus) 2019 sebesar Rp. 1.241.370.000,-.Lokasi
gedung beralamat di Jl.Syuhada No.173 (samping Puskesmas Masamba).
Denah gedung dapat dilihat di halaman berikutnya.
GAMBAR 1

Tabel 1
Data Tata Ruang dan Tata Letak Ruang di UPT Labkesda Kabupaten Luwu Utara
Lantai Bawah
Luas
NO RUANG Fungsi /Tata Ruang Tata Letak
(m2)
1 Pengambilan 6 Tempat pengambilan sampel Lokasi dekat dengan
Sampel darah pasien yang akan ruang tunggu pasien.
diperiksa. Pencahayaan dan Ada ranjang khusus
sirkulasi udara cukup baik. untuk pasien yang tidak
Pripacy pasien terjaga. bisa duduk.
2 Ruang Tunggu 6 Tempat pasien menungggu Dekat dengan
panggilan pemeriksaan. pelayanan dan pintu
Tersedia cukup kursi dan keluar.
pencahayaan serta sirkulasi
udara cukup.
3 Laboratorium 14 Tempat pemeriksaan Terletak di lantai satu,
Mikrobiologi specimen untuk mengetahui dengan ditunjang oleh
kadar mikroorganisme yang kelengkapan alat
ada di spesimen tersebut. pemeriksaan dan
Pencahayaan, ventilasi udara penunjang.
cukup baik dan AC.
4 Loket 14 Tempat untuk registrasi data Terletak dekat dengan
pasien,penyerahan,sampel, pintu masuk dengan di
pengambilan sampel, dan dukung oleh informasi
pengambilan hasil. pelayanan dan ruang
Pencahayaan dan ventilasi tunggu pasien.
udara cukup baik.
5 Laboratorium 14 Tempat pemeriksaan untuk Terletak di lantai satu,
Kimia mengetahui kandungan dengan ditunjang oleh
bahan kimia ataupun fisika kelengkapan alat
yang ada pada specimen pemeriksaan dan
yang di periksa. penunjang.
Pencahayaan, ventilasi udara
cukup baik.
6 Laboratorium 14 Tempat pemeriksaan untuk Terletak di lantai satu,
Klinik Hematologi dan Kimia dengan ditunjang oleh
mengetahui kadar klinis yang kelengkapan alat
terkandung pada sampel pemeriksaan dan
meliputi sampel darah. penunjang.
Pencahayaan, ventilasi udara
cukup baik.
7 Ruang 3,5 Tempat melakukan stelirisasi Terletak dilantai satu
Sterilisator alat atau instrumen.
8 Laboratorium 14 Tempat pemeriksaan Terletak di lantai satu,
Klinik Mikrobiologi utuk mengetahui dengan ditunjang oleh
kadar klinis yang terkandung kelengkapan alat
pada sampel meliputi sampel pemeriksaan dan
Urine dan Feses serta penunjang.
penanganan sampel Covid.
Pencahayaan, ventilasi udara
cukup baik.
9. Mushollah 3,5 Tempat untuk beribadah Terletak dilantai satu
10 Gudang 14 Berfungsi sebagai tempat Terletak dilantai satu
penyimpanan barang dan alat
yang sudah tidak terpakai dan
masih terpakai.
11 Toilet 3 Ada 2 kamar mandi + WC Paling Belakang
Depan Gudang

GAMBAR 2

Tabel 2
Data Tata Ruang dan Tata Letak Ruang di UPT Labkesda Kabupaten Luwu Utara
Lantai Bawah
Luas
NO RUANG Fungsi /Tata Ruang Tata Letak
(m2)
1 Ruang 14 Untuk melakukan pertemuan Terletak didepan
Akreditasi dan penyimpanan dokumen tangga lantai 2
akreditasi UPT Labkesda

2 Ruang Kepala 14 Tempat kerja Kepala UPT Terletak dilantai 2


UPT Labkesda Labkesda. Pencahayaan dan
udara cukup baik.
3 Ruang Kepala 14 Tempat kerja Ka. Sub Bag Terletak dilantai 2
Tata Usaha TU

4 Dapur dan 6 Tempat untuk memasak dan Terletak di samping


Kamar Mandi dilengkapi 2 kamar mandi ruangan kepala UPT
dan 2 wc. Labkesda

5 Ruang 14 Tempat staf melakukan Terletak dilantai 2


Keuangan dan aktifitas administrasi
Administrasi perkantoran dan pelayanan.
Fasilitas Meja, komputer,
printer, lemari arsip, rak buku,
kulkas, disenser dll.
6 Aula 70 Tempat pertemuan/rapat atau Ruang cukup luas bisa
untuk kegiatan Lainnya. menampung 50 orang.
Pencahayaan dan udara Letak cukup strategis,
cukup baik, dilengkapi terhindar dari akses
dengan meja rapat dan kursi. keluar masuk pasien.

C. Standar Fasilitas
Tabel 3
Fasilitas Peralatan UPT Labkesda Luwu Utara
Spesifikas Volum Jumla
No Nama Alat Merk
i e h
1 Pipet Volume Iwaki Baik 20 ml 4
2 Pipet Volume Iwaki Baik 10 ml 4
3 Pipet Volume Iwaki Baik 5 ml 3
4 Pipet Volume Iwaki Baik 3 ml 3
5 Pipet Volume Iwaki Baik 1 ml 4
6 Pipet Ukur Iwaki Baik 10 ml 6
7 Pipet Ukur Inaco Baik 10 ml 10
8 Pipet Ukur Mc Baik 10 ml 3
9 Pipet Ukur Iwaki Baik 5 ml 7
10 Pipet Ukur Pyrex Baik 5 ml 2
11 Pipet Ukur Iwaki Baik 1 ml 7
12 Pipet Ukur Inaco Baik 1 ml 12
13 Pipet Ukur Germany Baik 1 ml 1
14 Ose Baik 7
15 Batang Pengaduk Pendek Baik 11
16 Batang Pengaduk Panjang Baik 6
17 Corong Diameter Pyrex Baik 150 ml 5
18 Corong Diameter Baik 100 ml 6
19 Corong Diameter Baik 80 ml 1
20 Corong Diameter Baik 60 ml 1
21 Corong Diameter Baik 50 ml 2
22 Corong Diameter Baik 45 ml 1
23 Lumpang Porselin Baik 4
24 Gelas Kimia Pyrex Baik 500 ml 2
25 Gelas Kimia Yenaco Baik 500 ml 4
26 Gelas Kimia Pyrex Baik 250 ml 4
27 Gelas Kimia Approx Baik 100 ml 1
28 Gelas Kimia Pyrex Baik 100 ml 6
29 Gelas Kimia Pyrex Baik 50 ml 5
30 Gelas Kimia Iwaki Baik 50 ml 1
31 Gelas Ukur Pyrex Baik 500 ml 2
32 Gelas Ukur Yenaco Baik 500 ml 5
33 Gelas Ukur Iwaki Baik 250 ml 2
34 Gelas Ukur Pyrex Baik 250 ml 2
35 Gelas Ukur Baik 100 ml 2
36 Gelas Ukur Iwaki Baik 100 ml 3
37 Gelas Ukur Yenaco Baik 100 ml 5
38 Gelas Ukur Mc Baik 50 ml 2
39 Gelas Ukur Pyrex Baik 50 ml 2
40 Labu Ukur Iwaki Baik 500 ml 6
41 Labu Ukur Pyrex Baik 250 ml 1
42 Labu Ukur Iwaki Baik 250 ml 5
43 Labu Ukur Mc Baik 250 ml 1
44 Labu Ukur Pyrex Baik 100 ml 2
45 Labu Ukur Iwaki Baik 100 ml 5
46 Labu Ukur Iwaki Baik 50 ml 7
47 Labu Ukur Iwaki Baik 10 ml 5
48 Erlenmayer Approx Baik 250 ml 1
49 Erlenmayer Pyrex Baik 100 ml 1
50 Erlenmayer Vacum Baik 1000 ml 1
51 Botol Reagen Duram Baik 1000 ml 2
52 Botol Reagen Bening Baik 250 ml 5
53 Botol Reagen Bening Baik 100 ml 25
54 Botol Reagen Coklat Baik 100 ml 24
55 Botol Reagen Bening Duram Baik 100 ml 10
56 Buret Iwaki Baik 25 ml 6
57 Rak Tabung Kayu Baik 10
Rak Pewarna Kaca
58 Dwiguna Baik 11
Preparat
59 Mikropipet Baik 5 ml 7
60 Bola Isap Baik 16
61 Incubator Yenaco Baik 2
62 Mikroskop Baik 3
63 Outoclaf Basah Baik 1
64 Photometer Inscan Lenpro Baik 1
65 Hotplate Plestin Baik 2
66 Hotplate Biasa Baik 1
67 Hand Blander Baik 1
68 Blander Cosmos Baik 1
69 Lampu Spritus Kaca Baik 1
70 Lampu Spritus Stenlis Baik 3
71 Kulkas Panasonic Baik 2
72 Refrigerator Domestic Baik 1
73 Tabung Reaksi Biasa Pyrex Baik 13
74 Destilasi Baik 1 Set
75 Kaki Tiga Baik 2
76 Labu Semprot Baik 1000 ml 2
77 Labu Semprot Baik 500 ml 2
78 Termos Baik 9
79 Deksikator Iwaki Baik 1
80 Uv-Vis Spectropometer Baik 1
81 Komputer Up Baik 1
82 Printer Epson Baik l120 1
83 Ups Prolitik Baik 1

D. Istilah dan Definisi


Beberapa istilah serta defenisi yang digunakan pada seluruh penyelenggaraan
manajemen mutu di UPT Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Luwu Utara
adalah :
1. Sistem Mutu : Stuktur Organisasi, tanggung jawab, prosedur dan
sumber untuk menerapkan manajemen, pengelolaan
mutu
2. Panduan Mutu : Suatu dokumen yang berisi kebijakan mutu, sistem
mutu dan pelaksanaan mutu dalam suatu organisasi.
Panduan mutu dapat juga membuat dukumen lain
yang berhubungan dengan pengaturan mutu
laboratorium.
3. Verifikasi : Konfirmasi melalui pengujian dan bukti bahwa
persyaratan yang telah ditetapkan terpenuhi.
4. PME : Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan yang
diselenggarakan secara periodik oleh pihak luar
laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan
menilai penampilan suatu laboratorium dalam bidang
pemeriksaan
tertentu.
5. PMI : Pemantapan Mutu Internal adalah kegiatan
pencegahan dan pengawasan yang dilakukan oleh
masing-masing laboratorium secara terus menerus
agar tidak terjadi atau mengurangi kejadian
error/penyimpangan sehingga diperoleh hasil
pemeriksaan yang tepat
6. Metode Pengujian : Prosedur teknis tertentu untuk melaksanakan
pengujian

E. Ruang Lingkup
1. Mutu manajemen :
Untuk menjamin mutu pelayanan UPT Laboratorium Kesehatan Daerah
Kabupaten Luwu Utara perlu menetapkan bakuan mutu yang dijadikan pedoman
kerja bagi tenaga pelaksana.Bakuan mutu masing-masing dibuat dan disusun oleh
pejabat/petugas pelaksana berdasarkan wewenang dan tanggung jawabnya.
Kebijakan/Surat Keputusan, Panduan/Pedoman serta Program Kegiatan dibuat
dan disusun oleh Kepala UPT Labkesda bersama Kasubag TU dengan meminta
pertimbangan Analis/Staf melalui rapat/pertemuan dan disahkan oleh Kepala UPT
Labkesda.
Standar Operasional Prosedur (SOP) dibuat dan disusun oleh Koordinator Unit
Laboratorium bersama Analis/Staf berdasarkan metode kerja yang digunakan,
kemudaian disahkan oleh Kepala UPT Labkesda. Bila ada perubahan metode kerja
maka dilakukan pembaruan SOP.
Prosedur Kerja (PK) dibuat dan disusun oleh Petugas/Analis berdasarkan SOP,
disetujui oleh Koordinator Unit Laboratorium dan disahkan oleh Kepala UPT
Labkesda. Bila ada pembaruan/perubahan SOP, maka dilakukan perubahan
prosedur kerja berdasarkan perbahan SOP.
Dalam sistem manajemen mutu UPT Labkesda Kabupaten Luwu Utara,
Kasubag TU berwenang dan bertanggungjawab untuk melakukan penomoran,
pendistribusian, menarik dokumen induk, merevisi, menyimpan dan memusnahkan
dokumen.
a. Tata cara penomoran dokumen
Pemberian nomor identitas dokumen SOP dan SK dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut :
Contoh :
ADMEN : SOP/ADMEN/01
LAB KIMIA : SOP/KIMIA/01
LAB MIKRO : SOP/MIKRO/01
LAB KLINIK : SOP/KLINIK/01
Keterangan :
SOP = kode dokumen (Standar Operasional Prosedur)
01 = nomor dokumen
Contoh :
01 / 2020
Keterangan :
01 = nomor dokumen
2020 = tahun terbit

b. Tata Cara Penomoran Surat


Penomoran Surat yang dimaksud adalah :
1. Kode SK untuk Surat Keputusan (SK).
2. Kode TU untuk surat ketatausahaan lainnya(Surat Keluar, Rekomendasi, Surat
Keterangan, Surat Tugas, dsb)
3. Kode TU.1 untuk Surat pertemuan/rapat intern
4. Kode TU.2 untuk Pertemuan Rutin.
5. Kode TU.3 untuk Surat Tugas.
Adapun tata caranya sebagai berikut :
2 digit / Kodesurat / Identitas UPT/ bulan / tahun terbit
Contoh : 01/SK/LKD/I/2018
Keterangan :
01 = nomor surat
SK = kode surat (Surat Keputusan)
LKD = labkesda
I = bulan dengan angka romawi (Januari)
2018 = tahun terbit
Contoh : 20/TU/LKD/IV/2018
Keterangan :
20 = nomor surat
TU = kode surat ketatausahaan lainnya(Tata Usaha)
LKD = labkesda
IV = bulan dengan angka romawi (April)
2018 = tahun terbit
c. Pendistribusian Dokumen
Pendistribusian dokumen dapat dilakukan bila dokumen sudah disetujui dan
disahkan oleh Kepala Labkesda. Kasubag TU bertangung jawab memlihara,
menyimpan dokumen sah dan melakukan pendistribusian. Dokumen sah diberi
cap “TERKENDALI”.
d. Revisi Dokumen
Revisi dilakukan apabila ada pembaruan metode pemeriksaan atau apabila
dokumen sudah tidak sesuai lagi untuk digunakan.Sebelum melakukan revisi
terlebih dahulu mengisi formulir usulan revisi dan meminta persetujuan pejabat
yang berwenang.Isi revisi dicatat dalam riwayat perubahan tiap dokumen.
e. Penarikan dan Pemusnahan Dokumen
Penarikan dan pemusnahan dokumen dilakukan apabila dokumen sudah
daluarsa. Kasubag TU melakukan pengecekan dokumen daluwarsa lalu Tim
Mutu menarik dokumen dari peredaran menggunakan bukti penarikan dokumen.
Salinan dokumen kemudian dimusnahkan dengan cara dibakar. Dokumen asli
yang ditarik kemudian diberi cap “KADALUWARSA” dan disimpan oleh Kasubag
TU sebagai arsip selama 5 tahun.
2. Mutu Teknis :
Untuk menjamin mutu pelayanan teknis, UPT Laboratorium Kesehatan Daerah
Kabupaten Luwu Utara perlu menetapkan ruang lingkup kegiatan teknis yang
senantiasa harus dijaga mutu atau kualitasnya agar dapat memberikan hasil
pemeriksaan yang dapat dipercaya dengan cara melakukan verifikasi. Kegiatan
yang menjadi ruang lingkup mutu teknisnya yang adalah :
a. Pra Analitik :
1. Formulir permintaan pemeriksaan
Petugas memeriksa identitas pasien, identitas pengirim (dokter), nomor
kode sampel, tanggal pemeriksaan, permintaan pemeriksaan sudah
dicentang lengap dan jelas.
2. Persiapan pasien
Petugas memastikan persiapan pasien sudah sesuai persyaratan.
3. Pengambilan Sampel
Petugas memastikan sampel sudah dikumpulkan secara benar sesuai
dengan jenis sampel.
4. Penanganan Sampel
Petugas memastikan pengolahan sampel sudah dilakukan sesuai dengan
persyaratan, kondisi penyimpanan sampel sudah tepat, penanganan sampel
sudah benar untuk pemeriksaan khusus dan apakah kondisi pengiriman
sampel sudah benar.
5. Persiapan Sampel
Petugas memastikan kondisi sampel sudah memenuhi persyaratan, volume
sampel sudah cukup dan identifikasi sampel sudah benar.
b. Tahap Analitik :
1) Persiapan Reagen
Petugas memastikan reagen/media memenuhi persyaratan, belum
daluarsa, cara pelarutan, pengenceran dan pencampuran sudah benar,
serta aquadest yang digunakan memenuhi syarat.
2) Pipetasi Reagen dan Sampel
Petugas memastikan semua peralatan laboratorium yang digunakan bersih
dan memenuhi persyaratan, pipet sudah dikalibrasi,pipetasi dilakukan
dengan benar dan urutan prosedur diikuti dengan benar.
3) Inkubasi
Petugas memastikan suhu inkubasi sesuai dengan persyaratan dan waktu
inkubasi sudah tepat.
4) Pemeriksaan
Petugas memastikan alat berfungsi dengan baik, hasil pemeriksaan fungsi
dan perawatannya dapat dipercaya.
5) Pembacaan Hasil
Petugas memastikan apakah penghitungan, pengukuran, identifikasi dan
penilaian sudah benar.
c. Pasca Analitik:
Petugas memastikan lembar/form hasil bersih, transkrip benar, tulisan jelas
dan terdapat kecenderunngan hasil pemeriksaan atau hasil abnormal.
d. Pemantapan Mutu Internal (PMI) :
Untuk memastikan hasil pemeriksaan yang akurat, makasetiap analis yang
bertugas wajib melakukan PMI yang dikoordinir oleh penanggung jawab unit
pelayanan Laboratorium Klinik dan Laboratorium Kesmas. PMI wajib
dilakukan oleh analis sebelum melakukan pengujian sampel sebagai
pencegahan dan pengawasanakan terjadinya penyimpangan/error sehingga
diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat.
e. Kalibrasi internal :
Bila dalam pelaksanaan PMI terdapat penyimpangan hasil, maka dilanjutkan
dengan melakukan kalibrasi sesuai dengan prosedur kalibrasi internal
masing-masing alat/instrument.
f. Kalibrasi eksternal :
Untuk menjamin ketepatapan dan ketelitian pengukuran Setiap
alat/instrument laboratorium UPT Labkesda wajib dikalibrasi oleh Badan
Pengujian Fasilitas Kesehatan (BPFK) Makassar setiap tahun.
BAB II
KEBIJAKAN MUTU ORGANISASI

A. Kebijakan
UPT Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Luwu Utara adalah
Laboratorium Kesehatan Masyarakat yang memberikan jasa pelayanan pemeriksaan
terhadap bahan yang berasal dari manusia dan bukan manusia. Dalam melaksankan
pelayanan laboratorium, UPT Labkesda Kabupaten Luwu Utara dan senantiasa
mengutamakan kepuasan pelanggan melalui komitmen kebijakan sebagai berikut :
1. Mengutamakan mutu pelayanan yang ramah, akurat dan terpercaya dalam
melayani pelanggan dan meraih kepercayaan pelanggan.
2. Melaksanakan pelayanan laboratorium sesuai standar yang ditetapkan.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia dalam
melaksanakan pelayanan laboratorium..
4. Mengembangkan jenis layanan pemeriksaan sehingga tersedia jenis pelayanan
yang dibutuhkan pelanggan.
5. Menjadikan budaya mutu sebagai landasan dalam memberikan pelayanan
laboratorium dengan meningkatkan sarana dan prasarana laboratorium.
6. Meningkatkan Sistem Manajemen Mutu secara berkelanjutan.
Kepala UPT Labkesda dan seluruh pegawai berperan aktif dalam
pemenuhan kepuasan pelanggan serta bertanggung jawab bahwa kebijakan
mutu telah dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh pegawai Laboratorium
Kesehatan.

B. Tim Mutu
Untuk melaksanakan kegiatan pelayanan laboratorium di UPT Laboratorium
Kesehatan Daerah Kabupaten Luwu Utara maka dibentuk Tim Mutu untuk mengatur,
mengelola dan mengendalikan sistem mutu di laboratorium. Tim mutu mempunyai
tugas pokok untuk melaksanakan kegiatan peningkatan mutu sesuai standar dan
berfungsi untuk melakukan penjaminan mutu proses dan hasil kegiatan laboratorium.
Tim Mutu mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
1. Menyusun Kebijakan dan Strategi Manajemen Mutu
2. Menyusun Program Indikator Mutu.
3. Melakukan koordinasi dengan tim terkait dalam penyusunan program
peningkatan mutu.
4. Memantau seluruh pelaksanaan program peningkatan mutu.
5. Mengevaluasi seluruh pelaksanaan program peningkatan mutu.
6. Mensosialisasikan hasil pencapaian program peningkatan mutu.
7. Melaksanakan kegiatan Rapat Tinjauan/Evaluasi Manajemen.
8. Memfasilitasi tindak lanjut hasil rekomendasi.
9. Memfasilitasi kegiatan terkait penyelenggaraan pengembangan, inovasi dan
kendali mutu.

C. Sasaran Mutu
Pada pelaksanakan kegiatan pelayanan laboratorium pada UPT Laboratorium
Kesehatan Daerah Kabupaten Luwu Utara, sasaran mutu yang yang dimaksud
adalah seluruh rangkaian kegiatan pelayanan laboratorium mulai dari proses
pendaftaran sampai keluarnya hasil uji laboratorium. Jenis pelayanan terkait seluruh
parameter pemeriksaan laboratorium yang terdiri dari :
Kegiatan Pelayanan Laboratorium Kimia dan Mikrobiologi, antara lain :
a. Pemeriksaan Bakteriologi Air
b. Pemeriksaan Kimia/Fisik Air
c. Pemeriksaan Pengawet dan Warna Makanan

D. Indikator Mutu
Dalam menjaminmutu pelayanan di UPT Laboratorium Kesehatan Daerah
Kabupaten Luwu Utara maka ditetapkan beberapa indikator pengukuran antara lain :
1. Indikator Manajemen :
a. Bagian Pendaftaran
Kesalahan pencatatan < 5%
b. Bagian Loket Pengambilan Hasil
Kesalahan pemberian hasil ke pelanggan/pasien< 5%
c. Kepuasan Pelanggan
Komplain Pelanggan < 3 %
2. Indikator Teknis
a. Pra Analitik :
Kesalahan pengambilan sampel air <5 %
b. Analitik :
Kesalahan analisis < 5 %
c. Pasca Analitik :
Kesalahan penulisan hasil < 5 %

E. Target Capaian Tujuan


a. Terwujudnya kepuasan pelanggan/pasien dan stakeholder
b. Terwujudnya layanan ramah, akurat dan terpercaya;
c. Terwujudnya laboratorium yang memenuhi standar mutu pelayanan;
d. Terwujudnya sumber daya manusia yang kompeten sesuai dengan jenis
pelayanan;
e. Tercapainya laboratorium dengan sarana dan prasarana yang memenuhi
standar pelayanan.
f.
F. Upaya Peningkatan Mutu
Upaya peningkatan mutu adalah segala upaya yang dilakukan secara
komprehensif untuk meningkatkan mutu laboratorium
1. Metode
Untuk meningkatkan mutu laboratorium yang memiliki ketepatan dan ketelitian
tinggi maka seluruh metode dan prosedur operasional laboratorium harus terpadu
mulai dari perencanaan, pengambilan contoh uji, penanganan sampai pemberian
laporan hasil uji laboratorium ke pelanggan.
Untuk UPT Labkesda Kabupaten Soppeng dalam mengontrol mutu dapat
dilakukan kegiatan antara lain ;
) Pengendalian mutu dalam internal (internal quality control)
) Melaksanakan akreditasi laboratorium
) Ujian keahlian (proficiency testing)
2. Perbaikan Mutu
Perbaikan mutu UPT Labkesda dengan melakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
a). Mengevaluasi prosedur yang telah ditetapkan.
b). Melaksanakan dan mengevaluasi program QC
c). Melakukan mainteanance secara konsisten dan terjadwal
d). Melakukan Kalibrasi alat
BAB III
MONITORING DAN EVALUASI

Untuk dapat menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium,


UPT Labkesda Kabupaten Luwu Utara secara terus menerus melakukan
pemantauan terhadap 3 variabel yang dapat mempengaruhi mutu pemeriksaan,
yaitu:
1. Pra Analitik
Meliputi pemantauan terhadap persiapan sampel hingga sebelum dilakukannya
pemeriksaan laboratorium, yaitu persiapan alat dan bahan pengambilan sampel.
2. Analitik
Meliputi pemantauan terhadap ketersediaan peralatan yang baik, pemilihan
metode yang tepat, pemilihan reagensia yang berkualitas baik, pelaksanaan
kalibrasi, pengukuran kontrol dan penyediaan SDM yang kompeten
3. Pasca Analitik
Meliputi pemantauan terhadap perhitungan, evaluasi, dan
penanganan/penyampaian hasil pemeriksaan kepada pelanggan

UPT Labkesda melakukan pengawasan terhadap Mutu Pemeriksaan baik


Internal maupun Eksternal secara berkesinambungan. Pengawasan Mutu Internal
dimaksudkan untuk mengendalikan secara harian ketepatan dan ketelitian suatu
metode analitik agar diperoleh hasil pemeriksaan yang akurat. Pengawasan Mutu
Eksternal dimaksudkan untuk menilai kinerja UPT Labkesda Kabupaten Luwu Utara
secara periodik, yang dilakukan oleh pihak di luar Laboratorium dengan cara
membandingkan hasil pemeriksaan terhadap nilai target yang telah ditentukan. Hal ini
penting untuk mempertahankan ketepatan jangka panjang dari metode analitik yang
digunakan di UPT Labkesda Kabupaten Luwu Utara.
BAB IV
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Kegiatan pencatatan dan pelaporan di laboratorium harus dilaksanakan dengan


cermat dan teliti karena dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan dan dapat
mengakibatkan kesalahan dalam penyampaian hasil pemeriksaan.Pencatatan
kegiatan laboratorium dilakukan sesuai dengan jenis kegiatannya. Ada 5 jenis
pencatatan, yaitu :
1. Pencatatan kegiatan pelayanan
2. Pencatatan keuangan
3. Pencatatan logistik
4. Pencatatan kepegawaian
5. Pencatatan kegiatan lainnya, seperti pemantapan mutu internal, keamanan kerja
dan lain-lain.
Pencatatan kegiatan pelayanan dapat dilakukan dengan membuat buku sebagai
berikut :
a. Buku register penerimaan sampel terdapat di loket berisi data costumer dan jenis
pemeriksaan
b. Buku register besar/induk berisi : data-data costumer secara lengkap serta hasil
pemeriksaan sampel.
c. Buku register/catatan kerja harian tetap tenaga :
1). Data masing-masing pemeriksaan
2). Data rekapitulasi jumlah costumer dan sampel yang diterima.
d. Buku register perawatan/kerusakan alat
Terdapat 2 (dua) kode warna untuk membedakan pencatatan kegiatan
pelayanan, yaitu :
1. Warna ungu untuk perlengkapan kegiatan pelayanan Laboratorium Klinik seperti :
sampul buku register, map, box file, shape fill pada format hasil, dsb)
2. Warna merah untuk perlengkapan kegiatan pelayanan Laboratorium Kesmas
seperti : sampul buku register, map, box file, shape fill pada format hasil, dsb)
3. Warna kuning untuk perlengkapan kegiatan administrasi/umumseperti : sampul
buku agenda, buku notulen, buku tamu, map, dsb).
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
a. Kesesuaian antara pencatatan dan pelaporan hasil pasien dengan spesimen
yang sesuai.
b. Penulisan angka yang digunakan.
Khusus mengenai angka, pada pelaporannya perlu disesuaikan mengenai
desimal angka dan satuan yang digunakan terhadap keperluan pasien maupun
terhadap nilai normal.Bila diperlukan satu angkan bulat, cukup dilaporkan
dalam angka bulat tanpa desimal di belakang koma.Satuan yang digunakan
sebaiknya adalah satuan internasional.
c. Pencantuman nilai normal.
Pada pelaporan juga perlu dicantumkan nilai normal, yaitu rentang nilai yang
dianggap merupakan hasil pemeriksaan orang-orang normal. Pada
pencantuman hasil normal perlu dicantumkan metode pemeriksaan yang
digunakan serta kondisi-kondisi lain yang harus diinformasikan seperti batas
usia dan jenis kelamin. Satuan pelaporan juga harus sama antara hasil
pemeriksaan dengan hasil normal.
d. Pencantuman keterangan yang penting, misalnya bila pemeriksaan dilakukan
2 kali dan sebagainya.
e. Penyampaian hasil.
Waktu pemeriksaan sangat menentukan manfaat laporan tersebut untuk
kepentingan diagnosis penyakit dan pengobatan pasien, oleh karena itu hasil
pemeriksaan perlu disampaikan secepat mungkin segera setelah pemeriksaan
selesai dilaksanakan.
f. Dokumentasi/arsip.
Setiap laboratorium harus mempunyai sistem dokumentasi yang lengkap.Hasil
suatu kegiatan prncatatan dan pelaporan haruslah berupa dokumentasi yang
lengkap, jelas dan mudah dimengerti serta tidak melupakan efisiensi waktu
penyampaian dokumen tersebut kepada peminta pemeriksa.
g. Perlu pula disediakan buku ekspedisi didalam dan diluar laboratorium.
Kasus tertukar dan hilangnya specimen dapat terjadi baik dalam transportasi
didalam maupun diluar laboratorium, sehingga hal ini harus dihindarkan.
h. Cara menegakkan diagnosis dari hasil pemeriksaan
Spesimen yang telah diperiksa dicatat dan dilaporkan dalam buku register
masing-masing. Bila terjadi pengukuran/pemeriksaan yang abnormal maka
pemeriksaan diulang sebanyak 2 kali atau tiga kali.
i. Cara pelaporan
Pelaporan kegiatan pelayanan laboratorium terdiri dari :
1) Laporan kegiatan rutin harian/bulanan/triwulan/tahuna
2) Laporan khusus (misal : KLB)
3) Laporan hasil pemeriksaan.
BAB V
LAMPIRAN

Sasaran mutu, Indikator, Kegiatan dan target mutu pelayanan UPT Labkesda
Kabupaten Luwu Utara selama 3 tahun (2020-2022) adalah :

No. Sasaran Indikator Kegiatan Target


Mutu 2020 2021 2022
1. Pendaftaran Kesalahan Registrasi < 5% < 4% < 3%
pencatatan < 5%
2. Loket Kesalahan Memberikan < 5% < 4% < 3%
Pengambilan pemberian hasil hasil
Hasil <5%
3. Kepuasan Komplain <3% Komplain < 3% < 3% < 2%
Pelangggan
4. Pra Analitik Kesalahan Mengambil < 5% < 4% < 3%
pengambilan sampel air
sampel air < 5 %
5. Analitik Kesalahan analisis Proses < 5% < 4% < 4%
< 5% uji/analisis
6. Pasca Kesalahan Menulis hasil < 5% < 4% < 4%
Analitik penulisan hasil <
5%

Anda mungkin juga menyukai