Anda di halaman 1dari 36

TUGAS UTS SISTEM MANAJEMEN MUTU

Dosen :

Erna Kristinawati S.Si.,M.Si

Oleh :

GHEA CITRA MELANI


NIM. P07134117018

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

D-IV ANALIS KESEHATAN

MATARAM

2020
1. Jelaskan tentang langkah-langkah seorang manajemen dalam mengambil sikap dan
keputusan dalam menghadapi SDM yang bermasalah!
Jawab :
Langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

 Secara komprehensif mengatasi masalah tenaga kerja dan kepemimpinan secara berkala.

 Membuat kegiatan program pengembangan keterampilan secara berkala.

 Membuat kegiatan program pengembangan keterampilan dan keahlian untuk para


pegawai baru dan para pemimpin.

 Melakukan pendekatan yang dapat digunakan untuk perencanaan, tenaga kerja,


rekruitmen, pelatihan, pengembangan manajemen kinerja

2. Buatlah perencanaan pembuatan laboratorium tipe bebas minimal 2 tipe lab, mulai dari
perekrutan SDM sampai laboratorium siap beroperasi!
Jawab :
 Perencanaan Laboratorium Madya

STRUKTUR LABORATORIUM

A. IDENTITAS LABORATORIUM

Laboratorium klinik umum yang akan dirancang ini adalah termasuk dalam
laboratorium klinik umum madya. Laboratorium Klinik ini merupakan
Laboratorium Kesehatan Swasta yang bertempat di Kecamatan Ampenan
Kelurahan Pejeruk. Laboratorium ini merupakan laboratorium yang
mengedepankan kualitas dan pelayanan dengan mutu yang akurat, terpercaya
dan harga terjangkau.
B. LOKASI PEMBANGUNAN

Lokasi pembangunan Laboratorium ini bertempat di Jalan Gotong Royong


Kelurahan Pejeruk tepat di sebelah SDN 09 PEJERUK yang bertepatan di depan
jalan raya. Laboratium ini memiliki tempat yang cukup strategis yang tidak jauh
dari pemukiman warga.Oleh karena itu kami tertarik membuat laboratorium ini.
C. PENATAAN LABORATORIUM

Laboratorium ini di desain dengan 2 Lantai .


a. Tata Ruang
-Lantai 1-

RECEPTIONIST

Keterangan:

1. Ruang Tunggu

2. Ruang Sampling

3. Tiolet Khusus Pasien

4. Ruang Sholat

5. Ruang Pertemuan (Rapat)


6. Ruang Direktur

 Lantai dasar (lantai 1) merupakan ruang administrasi yang terdiri dari

ruang pelayanan pasien, ruang sampling anak, ruang sampling untuk

pasien dewasa, 2 buah toilet (pria dan wanita), ruang sholat, sebuah

ruang pertemuan (ruang rapat) serta ruang manajer.

-Lantai 2-

4
2
1 3

KIMIA KLINIK

MIKROBIOLOGI

HEMATOLOGI
PARASITOLOGI
Keterangan:

1. Refrigerator

2. Washtafel

3. Toilet

4. Meja Komputer

5. Meja Mikroskop

6. : Pintu Darurat

7. : Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

 Lantai dua (2) merupakan ruangan pemeriksaan yang terdiri dari hematologi,

mikrobiologi, kimia klinik, serta parasitologi.

Pada ruang pemeriksaan tersebut kami menatanya dengan baik.Penataan

ruangan yang baik juga memudahkan dalam akses dari ruangan yang satu ke

ruangan yang lainnya, memudahkan pengontrolan, menjaga keamanan alat –

alat, dan memelihara keselamatan kerja. Maka ruangan tersebut memiliki

fasilitas-fasilitas utama sebagai berikut :

Instalasi listrik (untuk penerangan dan lain-lain), instalasi air dengan bak

cucinya, instalasi gas dan instalasi limbah. Selain itu, disini kami membuat pintu

darurat agar saat terjadi keadaan emergency dapat menggunakan pintu darurat

tersebut dan tidak lupa kami menyediakan alat pemadam api ringan (APAR).
D. PENGOLAHAN LIMBAH

Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), adalah proses

untuk mengubah jenis, jumlah dan karakteristik limbah B3 menjadi tidak

berbahaya. Pengolahan limbah pada laboratorium ini menggunakan teknik

pemisahan antara limbah infeksius dan limbah non infeksius .

Limbah infeksius meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang

memerlukan isolasi penyakit menular serta limbah laboratorium yang berkaitan

dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik, ruang perawatan dan ruang

isolasi penyakit menular

sebelum dibuang ke lingkungan, laboratorium harus memastikan bahwa


limbah laboratorium telah aman dibuang ke lingkungan melalui hasil pengujian
dan dibandingkan dengan baku mutu sesuai peraturan perundangan lingkungan
hidup yang berlaku. jika diperlukan, bisa dilakukan insinerasi terhadap limbah
yang ada dengan memenuhi persyaratan perundangan lingkungan hidup yang
berlaku. Setiap pembuangan limbah harus direkam dan dipelihara.
Untuk memisahkan limbah infeksius dan non infeksius , kami
menggunakan bak sampah (penanmpung) dengan warna yang berbeda, serta
diberi label.
 Warna Hitam : untuk limbah non infeksius

 Warna Merah : untuk limbah infeksius

E. SUMBER LISTRIK DAN PERSEDIAAN AIR

Manajemen laboratorium harus memastikan bahwa sumber energi cukup

untuk kegiatan operasionalnya, laboratorium juga disarankan mempunyai genset

dan UPS (Uninterruptible Power Supply) untuk cadangan energi pada saat

terjadi pemadaman listrik.Kebutuhan listrik minimum sekitar 20 kilowatt dan jika

laboratorium telah menggunakan alat AAS dan atau GC maka kebutuhan listrik

minimum menjadi 40 kilowatt. Kebutuhan air bersih untuk kegiatan laboratorium


50 – 100 L/pekerja/hari atau untuk kegiatan laboratorium minimal 2000 L (2

m3)/hari dan persediaan air laboratorium menggunakan air PDAM. Disarankan

laboratorium mempunyai menara air dengan kapasitas volume minimal 2000 L.

F. FASILITAS LABORATORIUM

1. PENCAHAYAAN

Pencahayaan yang digunakan di Laboratorium Milea menggunakan

pencahayaan buatan yaitu dengan menggunakan penerangan lampu dari

sambungan PLN. Pencahayaan buatan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

cahaya pada siang maupun malam hari, dan terutama untuk kebutuhan cahaya

di dalam ruang agar dapat melakukan aktivitas dengan tepat.

Kualitas penerangan yang tidak memadai berefek buruk bagi fungsi

penglihatan, juga untuk lingkungan sekeliling tempat kerja, maupun aspek

psikologis, yang dapat dirasakan sebagai kelelahan, rasa kurang nyaman,

kurang kewaspadaan sampai kepada pengaruh yang terberat seperti

kecelakaan. Salah satu faktor permasalahan yang mengganggu kesehatan dan

kenyamanan kerja ialah permasalahan mengenai pencahayaan ruangan

kerja yang kurang atau berlebih.

2. VENTILASI

Ventilasi yang digunakan pada laboratorium ini adalah ventilasi alami dan
buatan. Tujuan dibuatnya ventilasi alami agar mendapat sirkulasi yang baik bagi
laboratorium. Sedangkan pada laboratorium ini menggunakan ventilasi buatan
berupa AC. Penggunaan AC bertujuan untuk mendapatkan suhu optimal yang
dibutuhkan dalam proses pengujian atau kalibrasi. Ruang kerja laboratorium
selain memiliki ventilasi alami (berupa jendela dan pintu yang dapat dibuka
permanen) juga dapat mempergunakan ventilasi mekanik (dari kipas angin,
exhaust atau air conditioning). 
Ventilasi alami ukurannya paling tidak 5 persen dari luasan lantai dalam
ruang, dapat terbuka ke luar atau ke area dengan berpenutup. Sedangkan 
ventilasi mekanik haruslah tidak menyebabkan kelembaban di dalam ruang,
menimbulkan bau, harus dapat mengurangi tingkat kontaminan di dalam ruang. 
Untuk ruang kerja yang tertutup harus mendapat pasokan udara yang nyaman
dengan pergerakan udara biasanya antara 0,1 m dan 0,2 m per detik.

3. TEMPERATUR DAN KELEMBABAN

Laboratorium ini mempunyai ruangan dingin yang memiliki temperature


rendah yang bertujuan agar terhindar dari adanya kontaminan.Untuk
meminimalisir kondisi lingkungan yang panas dapat dengan meningkatkan
pergerakan udara menggunakan fan atau menginstal AC atau pendingin
evaporasi ke suhu terendah, melakukan insulasi dengan merambatkan tanaman,
pipa dan dinding, mengurangi penetrasi sinar matahari dengan memberikan kaca
film pada kaca jendela dll.ruang instrumen harus dilengkapi dengan alat untuk
mengontrolsuhu dan kelembaban dan disarankan menggunakan alat
dehumidifier dan alat yang telah di kalibrasi.
4. MEJA KERJA LABORATORIUM

Meja yang kami pakai pada laboratorium ini adalah meja berukuran

sekitar lebar 90 cm dan tinggi 80 cm dan panjang sesuai ukuran ruangan

laboratorium.Desain meja pada laboratorium disesuaikan dengan kenyamanan

personel dalam melakukan kegiatan laboratorium.Selain itu kami selalu

memperhatikan kondisi akomodasi dan lingkungan di laboratorium seperti

pemisah yang efektif antar ruangan yang berdampingan bila ada kegiatan lain

yang saling tidak sesuai. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya

kontaminasi silang atau ganggungan dari kegiatan ruangan lain Konstruksi meja

laboratorium kami menggunakan kombinasi hollo steel sebagai rangka dan body

untuk laci dan kabinet menggunakan bahan multiplek yang dilapisi HPL. Selain

itu di bagian tengah meja sudah dilengkapi dengan rak reagent. 


Rak Penyimpanan Botol Laboratorium / atau rak reagen  didesain untuk

botol - botol yang berisi bahan kimia namun dalam kondisi tertutup. Rangka

menggunakan  bahan steel galvanis yang  kokoh. Rak dan body  samping

menggunakan bahan multiplek tebal 16 mmm dilapisi HPL. rak dan body

samping tahan jika terkena rembesan bahan kimia. Untuk menjaga botol dalam

kondisi aman, pada sisi tepi rak dibatas dengan as stainless steel.

G. INVENTARIS ALAT DAN BAHAN

 JENIS ALAT

No. Bagian Peralatan


1. Pengambilan sampel Spuit 3 cc
Torniquet
Tabung Vacum
Botol Feses, Urine dan Dahak
Wings Needle dan Jarum Vacum
Kapas alcohol
Hepafix
Vacum EDTA
Oven
Kulkas
2. Pengolahan Sampel Mikropipet dan Tip
Centrifuge
Rak tabung reaksi
Tabung Reaksi
Pipet tetes
3. Hematologi Hematologi Analyzer
Rak westergreen
Pipet westergreen
Mikroskop
Hemometer
Rak Pengecatan
Centrifuge
Objek glass
Counter cell
4. Kimia Klinik Spektrofotometer
Urinalisis
Mikropipet dan Tip
Cuvet
Rak tabung
Tabung reaksi
Tabung centrifuge
Pipet tetes
Objek glass
Deck glass
5. Imunologi dan Serologi Batang pengaduk
Mikropipet dan Tip
Strip test
Objek Glass dan Deck Glass
6. Mikrobiologi Mikroskop
Objek Glass dan Deck Glass
Tabung dan Rak Tabung
Erlenmeyer
Ose dan Spiritus

 JENIS REAGEN

No. Bagian Peralatan


1. Pengambilan sampel Alkohol 70%
2. Hematologi HCL
Reagen hematologi analyzer
NaCl
Reagen BCG
2. Kimia Klinik Reagen Strip Urinalisis
Reagen Kimia Klinik Analyzer
3. Imunoserologi Reagen Strip Kehamilan
Reagen Strip HIV
Reagen HBs Ag
Reagen Widal
4. Mikrobiologi Pewarnaan gram
Eosin
Larutan giemsa
Methanol
Buffer
Imersi oil
Reagen monoclonal (golongan darah)

H. STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR

MANAJER

SEKRETARIS BENDAHARA

KEPALA LABORATORIUM

TEKNISI LABORATORIUM

KIMIA KLINIK HEMATOLOGI IMUNOLOGI MIKROBIOLOGI


I. ALUR PEMERIKSAAN

PASIEN MENYERAHKAN
FORMULIR PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

PETUGAS MENGIDENTIFIKASI
PASIEN

PENGAMBILAN SAMPLE

PEMERIKSAAN SAMPLE

PENYERAHAN HASIL
SAMPLE

PASIEN PULANG/DIRUJUK

Alur pemeriksaan laboratorium sebagai berikut :

Untuk melakukan pemeriksaan pasien diarahkan menuju resepsionist untuk

melakukan registrasi.Lalu menuju ruang pengambilan specimen yang berada di lantai 2.

Setelah sample diterima oleh petugas sample dibawa keruangan pemeriksaan , setelah

hasil pemeriksaan keluar dilakukan validasi hasil. Lalu pasien diharapkan dapat

mengambil hasil pemeriksaan di resepsionist.


J. JENIS DAN BIAYA PEMERIKSAAN

Harga
No Jenis Pemeriksaan
Pemeriksaan
1. HEMATOLOGI
Golongan Darah ABO + Rhesus 20.000
Hematokrit 18.000
Hemoglobin 18.000
Jumlah Eritrosit 18.000
Jumlah Leukosit 18.000
Jumlah Trombosit 18.000
LED 15.000
Paket Darah Rutin (Hb, Ht, Leukosit,
25.000
Eritrosit, Trombosit)
Darah lengkap 60.000
2. KIMIA KLINIK
Glukosa Darah Puasa 16.000
Glukosa Darah Sewaktu 16.000
Glukosa Darah 2 jam pp 16.000
LIPID
Kolesterol total 30.000
Kolesterol HDL 30.000
Kolesterol LDL 30.000
Trigliserida 30.000
PAKET LIPID 120.000
SGOT 20.000
SGPT 20.000
ALP 25.000
Asam Urat 30.000
Ureum 22.000
Kreatinin 23.000
Protein Total 25.000
Albumin 22.000
Bilirubin total 35.000
Bilirubin direct 17.500
Bilirubin indirect 17.500
URIN LENGKAP 30.000
FECES 18.000
3. IMUNOSEROLOGI
Widal 40.000
HBsAg 45.000
HCG 15.000
4. MIKROBIOLOGI
BTA 50.000

PROGRAM LABORATORIUM
A. PEREKRUTAN SUMBER DAYA MANUSIA

Tenaga kerja yang dibutuhkan pada laboratorium Milea ini adalah:

1. 8 tenaga petugas analis kesehatan (D3/D4 Analis kesehatan) sebagai pranata laboratorium

kesehatan

2. 2 orang tenaga Administrasi (S1 Teknik Informatika/manajemen) sebagai petugas

analisis perencanaan dan pelaporan.

3. 2 Keamanan/security (SMA/sederajat) sebagai petugas yang mengurus masalah

keamanan klinik

4. 2 orang  cleaning service (SMA/sederajat)) sebagai kebersihan klinik

5. 2 orang Receptionist (SMA/sederajat)) bagian penerimaan pasien

PERSYARATAN PENDAFTARAN
1. Warga Negara Indonesia

2. Usia maksimal 35 Tahun

3. Tidak sedang terikat perjanjian/ kontrak kerja dengan instansi lain

pemerintah/swasta dan tidak berkedudukan sebagai CPNS/PNS.

4. Bebas narkoba

5. Berkelakuan baik

6. Wajib memiliki STR yang masih berlaku

7. Mempunyai pendidikan serendah-rendahnya D3 bagi tenaga teknis professional.


8. Mempunyai pendidikan serendah-rendahnya SMA atau sederajat bagi tenaga

teknis administrasi..

9. Mempunyai kecakapan, keahlian, dan keterampilan sesuai dengn formasi yang

diperlukan.

10. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian

(SKCK)

11. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari

dokter instansi pemerintah.

12. Tidak berkedudukan sebagai anggota dan/atau pengurus Partai Politik tertentu

yang dibuktikan dengan surat pernyataan.

Ketentuan Khusus:

1. Persyaratan pendaftaran, yaitu: Surat Lamaran dibuat dengan tulisan tangan

sendiri memakai tinta hitam diatas kertas bergaris (double folio) ditujukan

Kepada sesuai instruksi pada pengumuman, dengan melampirkan:

a. Foto copy ijazah berikut transkrip nilai yang dilegalisir (cap basah dan tanda

tangan asli) oleh Rektor/Dekan, Pembantu Dekan Bidang Akademik atau

Ketua/Pembantu Ketua Bidang Akademik bagi lulusan D III, D IV, Sarjana

dan Magister. Khusus tenaga kesehatan harus melampirkan Surat Tanda

Registrasi (STR) atau Surat Keterangan masih dalam proses MTKP,

masing-masing rangkap 2.

b. Khusus untuk Formasi/Jabatan Satpam/Security melampirkan foto copy

sertifikat pendidikan Satpam yang dilegalisir (cap basah dan tanda tangan

asli) oleh Lembaga Pendidikan.


c. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku (cap basah dan

tanda tangan asli) yang disahkan oleh pejabat yang berwenang (Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil) setempat .

ALUR PEREKRUTAN

Seleksi Surat-surat Lamaran

Pengisian Blanko/Formulir

Pemeriksaan Refrensi lamaran

Wawancara pendahuluan
Tes penerimaan Keputusan diterima/ditolak

Bagi pelamar yang telah mengirim surat lamaran serta berkas-berkas


yang telah ditentukan, maka pelamar akan mengisi blanko/formulir pendaftaran.
Kemudian panitia akan menyeleksi kelengkapan berkas pendaftaran pelamar,
setelah dinyatakan lulus administrasi, pelamar akan diwawancarai terkait posisi
yang dinginkan. Setelah itu pelamar akan mengikuti tes akademik sesuai posisi
yang dinginkan, khusus pelamar pada formasi analis kesehatan, pelamar akan di
tes sedikit menganai keterampilannya dalam bidang laboratorium. Setelah
dinyatakan lulus tes akademik, pelamar akan diwawancarai langsung oleh
atasan. Apabila seluruh rangkaian seleksi telah dilaksanakan maka pelamar
akan dinyatakan lolos oleh pimpinan Laboratorium Klinik Primadia sesuai syarat
dan ketentuan yang telah ditetapkan dan siap ditempatkan pada posisi yang
diinginkan tersebut.

B. PEMANTAPAN MUTU

Mutu pelayanan di laboratorium berkaitan dengan data hasil uji analisa


laboratorium. Laboratorium dikatakan bermutu tinggi apabila data hasil uji
laboratorium tersebut dapat memuaskan pelanggan dengan memperhatikan
aspek-aspek teknis seperti precision and accuracy atau ketepatan dan ketelitian
yang tinggi dapat dicapai dan data tersebut harus terdokumentasi dengan baik
sehingga dapat dipertahankan secara ilmiah.
Untuk mencapai mutu hasil laboratorium yang memiliki ketepatan dan
ketelitian tinggi maka seluruh metode dan prosedur operasional laboratorium
harus terpadu mulai dari perencanaan, pengambilan contoh uji, penanganan,
pengujian sampai pemberian laporan hasil uji laboratorium ke pelanggan

1. Pemantapan Mutu Internal


Pemantapan mutu internal adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan

yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus-menerus agar diperoleh

hasil pemeriksaan yang tepat. Kegiatan ini mencakup tiga tahapan proses, yaitu

pra-analitik, analitik dan paska analitik.

Beberapa kegiatan pemantapan mutu internal antara lain : persiapan

penderita, pengambilan dan penanganan spesimen, kalibrasi peralatan, uji

kualitas air, uji kualitas reagen, uji kualitas media, uji kualitas antigen-antisera,

pemeliharaan strain kuman, uji ketelitian dan ketepatan, pencatatan dan

pelaporan hasil.

2. Pemantapan Mutu Eksternal (PME)

PME adalah kegiatan pemantapan mutu yang diselenggaralan secara

periodik oleh pihak lain di luar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau

dan menilai penampilan suatu laboratorium di bidang pemeriksaan tertentu.

Penyelenggaraan PME dilaksanakan oleh pihak pemerintah, swasta atau

internasional dan diikuti oleh semua laboratorium, baik milik pemerintah maupun

swasta dan dikaitkan dengan akreditasi laboratorium kesehatan serta perizinan

laboratorium kesehatan swasta.


 Perencanaan Laboratorium Pratama

A. Desain Laboratorium
1. Tingkat Laboratorium
Laboratorium ini masuk ke dalam laboratorium pratama dengan kemampuan
pemeriksaan terbatas dengan teknik sederhana yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan specimen klinik.
2. Sarana, Prasarana, Perlengkapan dan Peralatan Laboratorium
 Sarana
Sarana laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan
fisik bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri.
a. Ukuran ruang 3x4 m2, kebutuhan luas ruang disesuaikan dengan
jenis pemeriksaan.
b. Langit-langit berwarna terang dan mudah dibersihkan.
c. Dinding berwarna terang, harus keras, tidak berpori, kedap air,
dan mudah dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia.
d. Lantai harus terbuat dari bahan yang tidak licin, tidak berpori,
warna terang, dan mudah dibersihkan serta tahan terhadap bahan
kimia.
e. Pintu memiliki lebar bukaan minimal 100 cm yang terdiri dari 2
daun pintu dengan ukuran 80 cm dan 20 cm.
f. Area bak cuci menggunakan pembatas transparan (contoh:
pembatas polikarbonat) untuk menghindari paparan/tampias air
cucian ke area sekitarnya.

 Prasarana
Prasarana laboratorium merupakan jaringan/instalasi yang membuat
suatu sarana yang ada bisa berfungsi sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
a. Pencahayaan alami diperoleh dari jendela dengan luas minimal
1,6 m2 (yaitu terdiri dari 2 jendela dengan ukuran lebar 80 cm x
tinggi 100 cm). Cahaya dari jendela tidak boleh langsung
mengarah ke meja pemeriksaan dan rak reagen, untuk
menghindari terjadinya reaksi antara reagen dengan sinar
matahari yang panas.
b. Ruangan mempunyai sirkulasi udara yang baik (ventilasi
silang/cross ventilation), sehingga pertukaran udara dari dalam
ruangan dapat mengalir ke luar ruangan.
c. Tersedia fasilitas air bersih yang mengalir dan debit air yang
cukup pada bak cuci. Air tersebut harus memenuhi syarat
kesehatan.
d. Tersedia wadah (tempat sampah) khusus/terpisah yang dilengkapi
dengan penutupnya untuk pembuangan limbah padat medis
infeksius dan non infeksius pada laboratorium.
 Perlengkapan dan Peralatan
Perlengkapan :
a. Meja pengambilan sampel darah
 Minimal menggunakan meja ½ biro (ukuran 90 x 60 cm)
 Mempunyai laci
b. Kursi petugas laboratorium dan kursi pasien
 Mempunyai sandaran
 Dapat terbuat dari kayu, besi, dan lain-lain
d. Bak cuci/sink
 Dilengkapi keran untuk mengalirkan air bersih
 Ukuran minimal 40 cm x 40 cm dengan kedalaman bak
minimal 30 cm
 Dilengkapi saluran/pipa pembuangan air kotor menuju
sistem pengolahan air limbah
e. Meja pemeriksaan
 Lebar meja adalah 60 cm dengan panjang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan yang diselenggarakan
 Meja pemeriksaan terbuat/dilapisi dari bahan tahan panas,
tahan zat kimia (seperti teflon/ formika), mudah dibersihkan,
tidak berpori dan berwarna terang
 Ada meja khusus untuk meletakkan alat centrifuge

f. Lemari pendingin (refrigerator)

 Fungsinya adalah untuk menyimpan reagen dan sampel,


volume sesuai kebutuhan
 Reagen dan sampel disimpan dalam lemari pendingin yang
terpisah

g. Lemari alat

 Fungsinya untuk menyimpan alat


 Ukuran sekitar p x l x t = 160 cm x 40 cm x 100 cm
 Dapat terbuat dari kayu atau rangka alumunium dengan rak
terbuat dari kaca
 Khusus untuk mikroskop dilengkapi dengan lampu 5 watt

h. Rak reagen

 Fungsinya adalah untuk menyimpan reagen


 Ukuran sesuai kebutuhan
 Dapat terbuat dari kayu dilapisi dengan teflon/ formika atau dapat
terbuat dari kaca
 Peralatan
Jenis dan jumlah peralatan tergantung dari metode pemeriksaan.

No Peralatan Bahan Habis Meubelair Perlengkapan

Pakai

1 Batang Blood lancer Kursi kerja Buku registrasi

Pengaduk Dengan autoklik pelayanan

2 Beker, gelas Kawat abses Lemari peralatan Formulir Informed

Consent

4 Erlenmeyer Kertas saring

5 Fotometer Kaca objek

7 Hematology Penghisap karet

Analyser (HA)

8 Hemositometer

Set ( alat hitung

Manual)

9 Mikroskop

10 Pipet Mikro,

Pipet berskala

Dan pipet tetes


11 Pot specimen

Dahak dan urin

12 Centrifuge

13 Tip pipet

(kuning dan

Biru)

14 Tabung Reaksi

17 Westergreen
Denah Laboratorium Kesehatan

9
1000
0
8

7
5
6

2 3 2

1
Keterangan :
1. Pintu
2. Kursi
3. Meja
4. Lemari Pendingin
5. Lemari Penyimpanan
6. Bak Cuci
7. Jendela
8. Alat Pengering
9. Centrifuge
10. Alat-alat Laboratorium
B. Sumber Daya Manusia

 Perekrutan Tenaga Kerja


Tenaga Teknis Laboratorium :
 2Analis kesehatan sebagai pelaksana pelayanan laboratorium.
 1 Dokter umum yang telah memiliki pengalaman teknis
laboratorium.
Penambahan tenaga pelaksana tergantung dari beban kerja
laboratorium.
 Persyaratan Pendaftaran
 Warga Negara Indonesia
 Mempunyai STR yang masih berlaku
 Mempunyai Pendidikan minimal D3 bagi analis kesehatan
 Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan
sehat
 Memilik keahlian yang sesuai dengan posisi yang dibutuhkan.
 Berkelakuan baik dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan
Kepolisian/SKCK.
 Aspek Mutu Dalam Perencanaan SDM Laboratorium Kesehatan.
Ada 3 variabel yang dapat digunakan untuk mengukur mutu yaitu :
1. Input (struktur), ialah segala sumber daya yang di perlukan untuk melakukan pelayanan
laboratorium kesehatan, seperti SDM, dana, fasilitas, peralatan, bahan, teknologi,
organisasi, informasi dan lain-lain.
2. Proses, ialah interaksi professional antara pemberi layanan dengan konsumen (pasien
atau masyarakat).
3. Output, ialah hasil pelayanan kesehatan merupakan perubahan yang terjadi pada
konsumen (pasien atau masyarakat termasuk kepuasan dari konsumen tersebut.
 Analisis Tenaga Laboratorium
Analisis pegawai dapat memfokuskan peramalan (forecasting) dan perencanaan (planning)
kepegawaian. Informasi analisis pegawai sangat di butuhkan baik untuk kepentingan
restrukturisasi, program perbaikan kualitas, perencanaan human resources, analisis tugas,
penarikan pegawai, rotasi pegawai, program training, pengembangan karir, pengukuran
performance maupun kompensasi.
ALUR PEREKRUTAN

Seleksi Surat-surat Lamaran

Pengisian Blanko/Formulir

Pemeriksaan Refrensi lamaran

Wawancara pendahuluan

Keputusan diterima/ditolak
Tes penerimaan

Bagi pelamar yang telah mengirim surat lamaran serta berkas-berkas


yang telah ditentukan, maka pelamar akan mengisi blanko/formulir pendaftaran.
Kemudian panitia akan menyeleksi kelengkapan berkas pendaftaran pelamar,
setelah dinyatakan lulus administrasi, pelamar akan diwawancarai terkait posisi
yang dinginkan. Setelah itu pelamar akan mengikuti tes akademik sesuai posisi
yang dinginkan, khusus pelamar pada formasi analis kesehatan, pelamar akan di
tes sedikit menganai keterampilannya dalam bidang laboratorium. Setelah
dinyatakan lulus tes akademik, pelamar akan diwawancarai langsung. Apabila
seluruh rangkaian seleksi telah dilaksanakan maka pelamar akan dinyatakan
lolos sesuai syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan dan siap ditempatkan
pada posisi yang diinginkan tersebut.
Struktur Organisasi

Kepala Puskesmas

Ghea Citra, SKM., MM

Penanggung Jawab Ruang Lab


dr Attaya Salwa

Pemeriksaan dan pembacaan hasil Pencatatan dan Pelaporan


Zahabiyya, AMdAK Rahman, AMdAK

Penanggung jawab Laboratorium Puskesmas adalah dokter.


Penanggung jawab Laboratorium mempunyai tugas dan tanggung jawab:
1. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium;
2.Bertanggung jawab terhadap mutu laboratorium, validasi hasil pemeriksaan
laboratorium, mengatasi masalah yang timbul dalam pelayanan laboratorium;
3. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan laboratorium;

Tenaga Analis Laboratorium mempunyai tugas dan tanggung jawab:


1. Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium sesuai kompetensi dan
kewenangan berdasarkan pedoman pelayanan dan standar prosedur operasional;
2. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan;
3. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium;
4. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab laboratorium
C. Alur Pemeriksaan dan Jenis Pemeriksaan

 Alur Pemeriksaan
 Jenis Pemeriksaan

No Jenis Pemeriksaan Waktu Penyampaian Biaya


Hasil
1. Darah Lengkap; Automatic : 15 Menit 40.000
Hemoglobin, Hitung Eritrosit,
Leukosit, Trombosit.
2. Hemoglobin 10 Menit 10.000
3. Laju Endap Darah 70 Menit 10.000
4. Clotting Time 20 Menit 8.000
5. Bleeding Time 20 Menit 8.000
6. Urine Lengkap 10 Menit 20.000
- Glukosa Urine 5 Menit 10.000
- Protein Urine 5 Menit 10.000
7. Mikrobiologi dan Parasitologi
- BTA 120 Menit 20.000
- Malaria 60 Menit 40.000
- Faeces 15 Menit 15.000
8. Imunologi
- Golongan Darah 10 Menit 8.000
- Widal 15 Menit 20.000
- HBsAg 25 Menit 25.000
9. Kimia Klinik
- Cholesterol Total 10 Menit 15.000
- Asam Urat 10 Menit 15.000

D. Pengolahan Limbah
Limbah Padat
Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum dan limbah khusus seperti
benda tajam, limbah infeksius, limbah sitotoksik, limbah toksik, limbah kimia,
limbah B3 dan limbah plastic.
 Fasilitas Pembuangan Limbah Padat :
1. Tempat Pengumpulan Sampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan
mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya. Mempunyai
tutup yang mudah dibuka dan ditutup, minimal terdapat satu buah untuk
masing-masing kegiatan. Kantong plastik diangkat setiap hari atau apabila
2/3 bagian telah terisi sampah. Setiap tempat pengumpulan sampah harus
dilapisi plastik sebagai pembungkus sampah dengan label dan warna.
2. Tempat Penampungan Sampah Sementara
Tersedia tempat penampungan sampah yang tidak permanen, yang
diletakkan pada lokasi yang sudah dijangkau kendaraan pengangkut
sampah.Tempat penampungan sampah sementara dikosongkan dan
dibersihkan sekurang-kurangnya satu kali dalam 24jam
3. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik dikelola sesuai prosedur
dan peraturan yang berlaku.
Sampah umum (domestik) dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir
yang dikelola sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
Limbah Cair
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/ domestik, limbah cair infeksius dan
limbah cair kimia.
Cara menangani limbah cair :
1. Limbah cair umum/domestik dialirkan masuk ke dalam septik tank.
2. Limbah cair infeksius dan Kimia dikelola sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku.
3. Buat struktur organisasi untuk setiap tipe laboratorium!
Jawab :
 Laboratorium Madya
 STRUKTUR ORGANISASI

DIREKTUR

MANAJER

SEKRETARIS BENDAHARA

KEPALA LABORATORIUM

TEKNISI LABORATORIUM

KIMIA KLINIK HEMATOLOGI IMUNOLOGI MIKROBIOLOGI


 Laboratorium Pratama

Struktur Organisasi


Kepala Puskesmas

Ghea Citra, SKM., MM

 Lab
Penanggung Jawab Ruang
dr Attaya Salwa


Pemeriksaan dan pembacaan hasil  Pencatatan dan Pelaporan
Zahabiyya, AMdAK Rahman, AMdAK
 Laboratorium Utama

Struktur Organisasi

Kepala Laboratorium

Kepala Lab. Kepala Lab. Kepala Lab.


Mikrobiologi imunologi Patologi

Petugas Petugas Petugas


Koordinator Teknis Operasional/ Operasional/ Operasional/
Laboran Laboran Laboran

Petugas Petugas Petugas


Koordinator Mutu Operasional/ Operasional/ Operasional/
Laboran Laboran Laboran

Petugas Petugas Petugas


Koordinator Adm Operasional/ Operasional/ Operasional/
Pelayanan dan Keuangan Laboran Laboran Laboran

Klien/ Pasien Klien/ Pasien Klien/ Pasien

Anda mungkin juga menyukai