Anda di halaman 1dari 3

 Tujuan terapi untuk pasien umur 3 tahun

 meringankan gejala
 memberantas bakteri penyebab infeksi
 mengurangi durasi penyakit
 mengurangi risiko penularan
 Obat yang direkomendasikan untuk anak 3 tahun
Azitromicin (golongan makrolida)
Dosis: dosis tunggal 10 mg selama 3 hari
 Terapi ajuvan
Zinc : merupakan mineral essensial yang diperlukan tubuh, yang berperan dalam
pertumbuhan sel, diferensiasi sel, dan sintesis DNA. Zinc dibutukan untuk aktivitas
katalitik dari sekitar macam enzim dan memegang peranan dalam fungsi imun.

 Dibuat rencana monitoring untuk pasien


 Menilai efikasi dan keamanan antimikroba yang digunakan
 Masih ada tidak nya gejala-gejala penyakit

1. List bakteri patogen penyebabnya

 bakteri patogen : Shigella merupakan penyebab bacillary disentri,


yang mengarah ke diare yang mengandung nanah dan darah.
Ada empat spesies Shigella: S. dysenteriae (serogroup A), S. flexneri
(serogroup B), S. boydii (serogroup C), dan S. sonnei (serogroup D).

2. Jelaskan prevalensi dan epidemiologinya


 prevalensi dan epidemiologi : Sekitar 450.000 ribu kasus shigellosis terjadi di
amerika serikat dan 165 juta kasus terjadi didunia setiap tahunnya,
menghasilkan lebih dari 1 juta kematian setiap tahunnya. Shigellosis
terutama menyerang anak-anak dengan insiden tertinggi 6 bulan sampai 5
tahun. Sepertiga besar kasus terjadi pada orang dewasa. Di amerika serikat
penyebab umum shigellosis yaitu S. sonnei (serogroup D) dan S. flexneri
(serogroup B). Kebanyakan kasus shigellosis adalah hasil dari penularan orang
ke orang. Penularan shigella berasal dari makanan dan air yang
terkontaminasi, meskipun kurang umum, tetapi dapat menyebabkan wabah
yang besar. Shigella memiliki distribusi diseluruh duinia , dengan perbedaan
regional dalam prevalensi sub kelompok yang bertanggung jawab terhadap
penyakit. Kasus yang disebabkan shigella umumnya diperoleh selama
perjalanan kenegara-negara berkembang. Karena terlalu sering
menggunakan antibiotik dalam pengobatan manusia dan hewan. Asia
tenggara dan india memiliki tingkat yang lebih tinggi atau resisten. Sanitasi
yang buruk, kebersihan pribadi yang buruk, pasokan air yang tdak memadai,
kekurangan gizi, dan peningkatan kepadatan penduduk yang terkait dengan
peningkatan risiko epidemi shigella gastrointeristis, bahkan di negara maju.
3. Menjelaskan patofisiologi dan faktor resiko terjadinya penyakit infeksi tersebut
 Patofisiologi
Infeksi Shigella terjadi setelah masuknya organisme, sedikitnya 10 sampai 100
organisme. Strain shigella menyerang sel-sel epitel usus dengan cara
menggandakan dirinya selanjutnya terjadi inflamasi dan destruksi. Organisme
menginfeksi lapisan superficial usus, jarang menembus mukosa luar dan
menyerang aliran darah. Namun, bacteremia dapat terjadi pada anak-anak
kekurangan gizi dan pada pasien kelainan imun.
 Faktor resiko
 Anak berusia 2-4 tahun
 Tinggal atau menjelajahi daerah yang bersanitasi buruk
 Makanan yang tidak hygene
 Seks anal
4. Menjelaskan tanda dan gejala klinik dan peranan sistem imun
 tanda dan gejala klinik
 Dua fase penyakit
 Awal — demam tinggi, diare tidak mengeluarkan darah
 Setelah sekitar 48 jam, kolitis berkembang dengan urgensi,
tenesmus, dan disentri.
 Demam ringan
 Peningkatan Frekuensi defekasi
 Kram Perut

 peranan sistem imun


Sel darah putih akan berkumpul di sepanjang dinding pembuluh darah
tempat infeksi terjadi. Dinding pembuluh menjadi longgar susunannya
sehingga memungkinkan sel darah putih keluar melalui pembuluh.
Antibodi yang berperan dalam mengurangi bakteri shigella adalah igM
. invasi bakteri pada mukosa kolon mengaktivasi transkripsi faktor NF-KB
yangterlibat dalam regulasi sintesa sitokin. Sel-sel memproduksi IL 1, IL6
,interferon γ dan membentuk growth-β yang secaralangsung berhubungan
dengan reaksi inflamasi. Reaksi inflamasi berlangsung lebih lama pada anak-
anak dibanding dewasa dikarenakan imunitas pada anak-anak lebih rendah
dibanding dewasa.

5. Menjelaskan tujuan terapi, guideline terapi


 tujuan terapi
 meringankan gejala
 memberantas bakteri penyebab infeksi
 mengurangi durasi penyakit
 mengurangi risiko penularan
 guideline terapi
pada pengobatan untuk dewasa digunakan golongan fluoroquinolon
(ciprofloxacin, levofloxacin, norfloxacin) dalam dosis tunggal. Untuk anak-
anak digunakan sefalosporin, azitromicin, dan ibu hamil digunakan
azitromicin. Sedangkan untuk penyakit ringan digunakan rifaximin

6. Menjelaskan regimen terapi antibiotik untuk tiap infeksi berdasarkan data spesifik
pasien
 Saat ini, pengobatan pilihan yang dapat digunakan ketika kerentaan antibiotik
tidak diketahui adalah fluorokuinolon (Tabel 73-2). Sefalosforin atau
Azitromisin dapat digunakan dalam pengobatan shigelosis pada anak-anak.

 Rifaximin efektif dalam pengobatan ringan dari shigellosis dan telah terbukti
efektif untuk mencegah infeksi S. flexneri.  . 
 Antimotilitas tidak dianjurkan karena mereka dapat memperparah disentri
dan dapat juga terkait dengan perkembangan megakolon. Tidak ada vaksin
berlisensi saat ini untuk mencegah shigellosis.

7. Membuat rekomendasi terapi pendukung untuk infeksi


Zinc : merupakan mineral essensial yang diperlukan tubuh, yang berperan dalam
pertumbuhan sel, diferensiasi sel, dan sintesis DNA. Zinc dibutukan untuk aktivitas
katalitik dari sekitar macam enzim dan memegang peranan dalam fungsi imun.

8. Membuat rencana monitoring pasien yang mendapat terapi


 Menilai efikasi dan keamanan antimikroba yang digunakan
 Masih ada tidak nya gejala-gejala penyakit

Anda mungkin juga menyukai