Disusun Oleh :
Prodi : S1 Keperawatan
PRODI S1 KEPERAWATAN
T/A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “konsep keperawatan komunitas” dengan
tepat waktu. Makalah ini susun sebagaimana materi yang terdapat di dalam mata kuliah
keperawatan komunitas. Materi tersebut kami ambil dari berbagai sumber dan beberapa situs dari
jurnal . Dengan demikian, para pembaca bisa memperluas wawasannya, memahami dan
mengaplikasikan isi makalah dalam kehidupan sehari-hari. kami berharap makalah ini bisa
membantu mahasiswa dalam memahami mata kuliah Komunitas. Kritik dan saran yang
membangun selalu kami harapkan dalam pembuatan makalah berikutnya. Dan kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dalam penyusunan makalah.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................2
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................9
3.2 Saran ...............................................................................................................................9
3.3 Daftar Pusaka...................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Komunitas
A. Menurut WHO (1974) dalam Harnilawati (2013) komunitas sebagai suatu kelompok sosial
yang di tentutkan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada
rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya.
B. Menurut Spradley (1985) Harnilawati (2013) komunitas sebagai sekumpulan orang yang
saling bertukar pengalaman penting dalam hidupnya.
C. Menurut Sumijatun dkk (2006) dalam Harnilawati (2013) komunitas (community) adalah
sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang
merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai.
2. Pengertian Keperawatan
Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan praktik
kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan
penduduk. Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas adalah individu, Sasaran keluarga,dan
Sasaran kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah
kesehatan atau perawatan (Ariani, Nuraeni, & Supriyono, 2015).
2
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat
alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan
masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah seperti
pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010). Menurut
American Nurses Association (ANA, 1973), Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah suatu
sintesa dari praktik kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan masyarakat. Praktik keperawatan kesehatan komunitas ini bersifat menyeluruh dengan
tidak membatasi pelayanan yang diberikan kepada kelompok umur tertentu, berkelanjutan dan
melibatkan masyarakat.
3
Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas di Indonesia
Upaya ini dilakukan dalam rangka menurunkan angka kematian bayi (infan mortality rate) yang
tinggi. Namun, upaya ini tidak bertahan lama, akibat langkanya tenaga pelatih kebidanan. Baru
kemudian di tahun 1930, program ini dimulai lagi dengan didaftarkannya para dukun bayi
sebagai penolong dan perawat persalinan.
pada tahun 1851 berdiri sekolah dokter jawa oleh dr. Bosch dan dr. Blekker kepala
pelayanan kesehatan sipil dan militer di indonesia. Sekolah ini dikenal dengan nama STOVIA
(SCHOOL Tot Oplelding van Indiche Arsten) atau sekolah pendidikan dokter pribumi. Pada
tahun 1913 didirikan sekolah dokter yang ke-2 di Surabaya dengan nama NIAS (Nederland
Indische Artsen School). Pada tahun 1927 STOVIA berubah menjadi sekolah kedokteran dan
sejak berdirinya universitas indonesia tahun 1947, STOVIA berubah menjadi Fakulitas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Pada tahun 1922, penyakit pes masuk ke indonesia dan tahun 1933-1935 penyakit ini
menjadi epidemis di beberapa tempat, terutama dipulau jawa. Pada tahun 1935 dilakukan
program pemberantasan penyakit pes dengan cara melakukan penyemprotan DDT terhadap
rumah-rumah penduduk dan vaksinasi masal. Tercatat sampai pada tahun 1941, 15 juta orang
telah di vaksinasi. Pada tahun 1945, hydrich seorang petugas kesehatan pemerintah Belanda-
melakukan pengamatan terhadap masalah tingginya angka kematian dan kesakitan di Banyumas
purwokerto.
4
Dari hasil pengamatan dan analisisnya, disimpulkan bahwa tingginya angka kesakitan
dan kematian dikedua daerah tersebut dikarenakan buruknya kondisi sanitasi lingkungan,
masyarakat buang air besar di sembarangan tempat, dan pengguna air minum dari sungai yang
telah tercemar. Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa rendahnya sanitasi lingkungan
dikarenakan perilaku penduduk yang kurang baik, sehingga Hydrich memulai upaya kesehatan
masyarakat dengan mengembangkan daerah percontohan, yaitu dengan cara melakukan promosi
mengenai pendidikan kesehatan. Sampai sekarang usaha Hydrich ini dianggap sebagai awal
kesehatan masyarakat di indonesia.
Selanjutnya pada tahun 1956 dimulai kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat oleh
dr. Y. Susanti dengan berdirinya proyek Bekasi ( lemah abang) sebagai proyek percontohan/
model pelayanan bagi pengembangan kesehatan masyarakat pedesaan di indonesia dan sebagai
pusat pelatihan tenaga kesehatan. Proyek ini juga menekankan pada pendekatan tim dalam
pengelolaan program kesehatan. Untuk melancarkan penerapan konsep pelayanan terpadu ini,
terpilih delapan desa wilayahn pengembangan masyarakat.
Kedelapan wilayah tersebut merupakan cikal bakal sistem puskesmas sekarang ini. Pada
bulan november 1967, dilakukan seminar yang membahas dan merumuskan program kesehatan
masyarakat terpadu sesuai dengan kondisi dan kemampuan rakyat indonesia, yaitu mengenai
konsep puskesmas- yang dipaparkan oleh dr. Achmad Dipodilogo- yang mengacu pada konsep
Bandung dan proyek Bekasi. Dalam seminar ini telah disimpulakan dan disepakati mengenai
sistem puskesmas yang terdiri atas tipe A,B, dan C. Akhirnya pada pada tahun 1968 dalam rapat
kerja kesehatan nasional, dicetuskan bahwa puskesmas merupakan suatu sistem pelayanan
kesehatan terpadu, yang kemudian dikembangkan oleh pemerintah (Departemen Kesehatan
menjadi pusat pelayanan kesehatan masyarakat (puskesmas).
5
2.4 Komunitas Sebagai Klien
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang berada pada lokasi atau
batas geografis tertentu yang memiliki nilai-nilai, keyakinan dan minat relative sama serta
adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan. Komunitas merupakan sumber dan
lingkungan bagi keluarga. Komunitas sebagai klien yang dimaksud termasuk kelompok risiko
tinggi, antara lain: daerah terpencil, daerah rawan, daerah kumuh, dll.
Indikator Sehat
6
4. Selalu meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status
sosial ekonomi masyarakat.
5. Berupaya selalu menurunkan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab
dan penyakit.
Berikut adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang
untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Perilaku sehat antara lain :
1. Menu seimbang,
2. Olahraga teratur,
3. Tidak merokok,
4. Tidak minum-minuman keras dan Narkoba
5. Istirahat yang cukup,
6. Mengendalikan stress, dan
7. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan.
Memberikan dukungan serta merawat, bukan hanya kepada invididual, namun juga
keluarga. Dengan demikian, dilihat dari pengertian serta tujuan di atas bisa disimpulkan bahwa
penekanan keperawatan komunitas terletak pada ‘health promotion, health maintenance, disease,
prevention and treatment of minor illments and restoration of health and rehabilitation (MN,
2012)
7
k. Perawat komunitas berfungsi sebagai bagian terpenting dari tim kesehatan
l. Perawat komunitas membantu mengarahkan pasien yang membutuhkan dukungan
finansial
m. Community health agency perlu menyediakan program kelangsungan pendidikan bagi
perawat (MN, 2012)
Dalam Efendi Ferry dan Makhfudli (2009) dijelaskan strategi intervensi keperawatan
komunitas antara lain :
a. Proses kelompok
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari
pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan individu, media masa,
Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu juga
dengan masalah kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit
yang paling sering mereka temukan sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penangan
atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangan
yang bersifat individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit
tertentu, maka mereka telah melakukan pemecahan-pemecahan masalah kesehatan
melalui proses kelompok.
b. Pendidikan keshatan
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana
perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori dari seseorang ke
orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi
adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok atau masyarakat sendiri. Sedangkan
tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun
1992 maupun WHO yaitu ”meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental dan sosialnya; sehingga produktif
secara ekonomi maupun secara sosial.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa keperawatan komunitas adalah
suatu bidang perawatan khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu
kesehatan masyarakat dan merupakan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan
masyarakat secara keseluruhan dalam meningkatkan dedrajat kesehatan, penyempumaan kondisi
sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih
besar, dan ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu
mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
Komunitas sebagai klien yang dimaksud termasuk kelompok risiko tinggi, antara lain:
orang yang tinggal di daerah terpencil, daerah rawan, daerah kumuh, dll.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat menjadi sumber ilmu yang baru bagi yang mempelajari ilmu
keperawatan dan semoga pembaca dapat memahami dan mempelajari lebih dalam lagi tentang
keperawatan komunitas.
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ferry dan Makhfuldi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori danPraktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Hernilawati, S.Kep, Ns. 2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka As
Salam
10