Anda di halaman 1dari 13

——

Keperawatan jiwa 1
Nama kelompok:
Cici Ramadayani 190101157
Deby Indriyani 190101158
Lisa Hartanti Ningsih 190101159
Zulkhairii 190101160
Rizka Rahma illahi 190101161
Definisi
Bunuh diri adalah segala perbuatan dengan tujuan
untuk membinasakan dirinya sendiri dan yang
dengan sengaja dilakukan oleh seseorang yang
tahu akan akibatnya yang mungkin pada waktu
yang singkat. Menciderai diri adalah tindakan
agresif yang merusak diri sendiri dan dapat
mengakhiri kehidupan. Bunuh diri mungkin
merupakan keputusanterakhir dari individu untuk
memecahkan masalah yang dihadapi (Captain,
2008).
Etiologi
Banyak penyebab tentang alasan seseorang
melakukan bunuh diri :
1. Kegagalan beradaptasi, sehingga tidak dapat
menghadapi stres.
2. Perasaan terisolasi, dapat terjadi karena
kehilangan hubungan
3. Interpersonal/ gagal melakukan hubungan yang
berarti.
4. Perasaan marah/ bermusuhan, bunuh diri dapat
merupakan hukumanpada diri sendiri.
PATOPSIKOLOGI
Semua prilaku bunuh diri adalah serius apapun
tujuannya. Orang yang siapmembunuh diri adalah
orang yang merencanakan kematian dengan tindak
kekerasan, mempunyai rencana spesifik dan
mempunyai niat untuk melakukannya. Prilaku
bunuh diri biasanya dibagi menjadi 3 kategori:
1. Ancaman bunuh diri
Peningkatan verbal atau nonverbal bahwa orang
tersebutmempertimbangkan untuk bunuh diri.
Ancaman menunjukkan ambevalensi seseorang
tentang kematian kurangnya respon positif dapat
2. Upaya bunuh diri
Semua tindakan yang diarahkan pada diri yang
dilakukan oleh individu yang dapat mengarah pada
kematian jika tidak dicegah.
3. Bunuh diri
Mungkin terjadi setelah tanda peningkatan
terlewatkan atau terabaikan. Orang yang melakukan
percobaan bunuh diri dan yang tidak langsung ingin
mati mungkin pada mati jika tanda-tanda tersebut
tidak diketahui tepat pada waktunya. Percobaan
bunuh diri terlebih dahulu individu tersebut
mengalami depresi yang berat akibat suatu
masalah yang menjatuhkan harga dirinya ( Stuart &
Manifestasi Klinis
Pengkajian orang yang bunuh diri juga mencakup
apakah orang tersebut tidak membuat rencana
yang spesifik dan apakah tersedia alat untuk
melakukan rencana bunuh diri tersebut adalah:
keputusasaan, celaan terhadap diri sendiri,
perasaan gagal dan tidak berguna, alam perasaan
depresi, agitasi dan gelisah, insomnia yang
menetap, penurunan BB, berbicara lamban,
keletihan, menarik diri dari lingkungan sosial.
Adapun petunjuk psikiatrik anatara lain: upaya
bunuh diri sebelumnya, kelainanafektif, alkoholisme
dan penyalahgunaan obat, kelaianan tindakan dan
depresi mental pada remaja, dimensia dini/ status
kekacauan mental pada lansia. Sedangkan riwayat
psikososial adalah: baru berpisah, bercerai/
Komplikasi
Pada klien dengan percobaan bunuh diri dengan
cara meminum zat kimia atau intoksikasi zat
komplikasi yang mungkin muncul adalah diare,
pupil pi- poin, reaksi cahaya negatif , sesak nafas,
sianosis, edema paru. Inkontenesia urine dan
feces, kovulsi, koma, blokade jantung akhirnya
meninggal. Pada klien dengan tentamen suicide
yang menyebabkan asfiksia akan menyebabkan
syok yang diakibatkan karena penurunan perfusi di
jaringan terutama jaringan otak. Pada klien dengan
perdarahan akan mengalami syok hipovolemik
yang jika tidak dilakukan resusitasi cairan dan
darah serta koreksi pada penyebab hemoragik
syok, kardiak perfusi biasanya gagal dan terjadi
kegagalan multiple organ.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Koreksi penunjang dari kejadian tentamen suicide
akan menentukan terapi resisitasi dan terapi lanjutan
yang akan dilakukan pada klien dengan tentamen
suicide.Pemeriksaan darah lengkap dengan elektrolit
akan menunjukan seberapa berat syok yang dialami
klien, pemeriksaan EKG dan CT scan bila perlu bia
dilakukan jika dicurigai adanya perubahan jantung dan
perdarahan cerebral.
PENATALAKSANAAN
Pertolongan pertama biasanya dilakukan secara darurat
atau dikamar pertolongan darurat di RS, dibagian penyakit
dalam atau bagian bedah. Dilakukan pengobatan terhadap
luka-luka atau keadaan keracunan, kesadaran penderita tidak
selalu menentukan urgensi suatu tindakan medis. Penentuan
perawatan tidak tergantung pada faktor sosial tetapi
berhubungan erat dengan kriteria yang mencerminkan
besarnya kemungkinan bunuh diri. Bila keadaan keracunan
atau terluka sudah dapat diatasi maka dapat dilakukan
evaluasi psikiatri. Tidak adanya hubungan beratnyagangguan
badaniah dengan gangguan psikologik. Penting sekali dalam
pengobatannya untuk menangani juga gangguan mentalnya.
Untuk pasien dengan depresi dapat diberikan terapi elektro
konvulsi, obat obat terutama anti depresan dan psikoterapi.
Penatalaksanaan Medis
Pada semua kasus,
keinginan bunuh diri harus
diperiksa. Apakah orang
mengisolasi dirinya sendiri
waktu kejadian sehingga ia
tidak ditemukan atau
melakukan tindakan agar
tidak ditemukan. Pada kasus
bunuh diri membutuhkan obat
penenang saat mereka
bertindak kekerasan pada diri
mereka atau orang lain, dan
pasien juga lebih embutuhkan
terapi kejiwaan melalui
komunikasi terapeutik.
Tindakan keperawatan
1. Membina Hubungan Saling percaya kepada pasien
2. Perkenalkan diri dengan klien
3. Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak
menyangkal.
4. Bicara dengan tegas, jelas, dan jujur.
5. Bersifat hangat dan bersahabat.
6. Temani klien saat keinginan mencederai diri meningkat.
PENCEGAHAN
1. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang
klien lakukan.
2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi
kondisi klien
3. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga
tentang cara merawat klien
4. Bantu keluarga memberi dukungan selama
klien dirawat
5. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di
rumah
Te r i m a k a s i h
——

Anda mungkin juga menyukai