Konseling
Konseling
Pasca UTS
@SukirSaDja
PENDAHULUAN
kembali
Metode Motivasi
• Gunakan teknik wawancara yg bersifat
memotivasi untuk menghilangkan keraguan
pasien. Tekankan perubahan itu penting dan
pasien pasti mampu mengendalikanya.
• Diskusi manfaat & resiko penggunaan obat
• Tingkatkan kewaspadaan pasien terhadap isyarat
tubuh yg menunjukkan kebutuhan obat
• Jelaskan pasien mampu melakukan evaluasio
sendiri
• Bantu pasien mengembangkan mekanisme daya
tindak
Alat Bantu dan Teknik
1. Gunakan berbagai alat bantu
2. Dapatkan dukungan dari orang di sekitar pasien
3. Tingkatkan pengawasan
4. Intervensi pelayanan sosial
5. Ubah jadwal penggunaan obat at bentuk
sediaan obat
6. Kesepakatan lisan at formal
7. Terapi yng terkontrol
8. Pemantauan diri
1. Alat Bantu Pengingat Obat
Aplikasi / Software
2. Dapatkan dukungan dari orang di sekitar
pasien
Melibatkan pasangan, anggota keluarga lainnya
dan kelompok pendukung untuk mendorong /
mengingatkan pasien minum obat
Selidiki pandangan anggota keluarga atau orang
sekitar terhadap kondisi pasien
Diskusikan dengan orang sekitar tersebut
bagaimana cara membantu pasien untuk teratur
menggunakan obat.
Biasanya ada kelompok-kelompok khusus
berkaitan dengan suatu penyakit (jantung, diabet,
lupus)
3. Meningkatkan Pengawasan
Mempersingkat interval pengulangan resep
memberi kesempatan apoteker untuk lebih sering
ketemu pasien mendeteksi ketidaktaatan
Kunjungan teratur ke dokter dan perhatian
khusus dari dokter & apoteker terbukti
meningkatkan ketaatan
Konseling lanjutan lewat telpon atau kunjungan
langsung memberi kesempatan apoteker
mendiskusikan masalah pasien
4. Intervensi Pelayanan Sosial
• Kunjungan perawat, perawat kesehatan
masyarakat, pekerja sosial, pekerja rawatan
rumah dapat direkomendasikan untuk kasus
tertentu untuk memantau dan membesarkan
hati pasien.
• Akan sangat bermanfaat jika pasien hanya
memiliki sedikit dukungan sosial, cacat atau
kurangnya kemampuan kognitif
5. Perubahan Aturan Dosis
• Saran kepada dokter untuk mengubah jadwal
penggunaan obat maupun bentuk sediaan
untuk pasien (loading dose / transdermal)
• Jadwal minum obat yang sering atau
pemakaian yang rumit menurunkan
ketidaktaatan
• Perlu diingat tidak semua obat loading dose
sesuai untuk pasien (kemungkinan akumulasi
da efek toksik)
6. Kesepakatan Lisan at Formal
• Pasien dan nakes bersepakat terhadap tindakan
dan perilaku yang layak mendapatkan
penghargaan.
• Pasein akan terbantu mengidentifikasi perilaku
yang diharapkan hingga bisa mendapatkan
reward atau hadiah.
• Boleh dicoba ketika cara lain gagal.
• Apoteker meminta pasien untuk taat dan
mengikuti terapi selama periode waktu tertentu
7. Terapi Yg Terkontrol
• Biasa diterapkan untuk pasien yang selesai
menjalani rawat inap.
• Pasien mulai bertanggung jawab terhadap
penggunaan obatnya sendiri sebelum
meninggalkan rumah sakit
• Bisa memberikan waktu untuk mendeteksi dan
mengatasi kesulitan-kesulitan berkenaan dengan
regimen pengobatan sebelum keluar RS
• Pasien dilatih untuk mengatur dan mengingat
penggunaan obat.
8. Program pemantauan diri
4. Diskusi memberikan Informasi
1. Nama & gambaran obat
2. Tujuan / Indikasi
3. Aturan pakai / cara pakai
4. Saran ketaatan &
pemantauan sendiri
5. Efek samping / merugikan &
cara pengatasanya
6. Interaksi Obat
7. Non farmakoterapi
8. Penyimpanan
9. RTL (iter, monitoring etc)
Contoh Dialog…
• “Baiklah ibu, ini memang obat yang bagus untuk
mengatasi sesak nafas atau asthma ibu, namun
kadang-kadang orang yang menggunakan obat ini
mengalami efek yang tidak diinginkan. Saya ingin
membicarakan hal ini dengan anda agar anda
tahu apa yang perlu diperhatikan dan perlu
dilakukan bila anda mengalami sesuatu yang
tidak biasa. Apakah dokter mengatakan apa yang
perlu ibu perhatikan selama menggunakan obat
ini? (EFEK SAMPING OBAT)
Contoh Dialog
“Ada beberapa hal yang sebaiknya ibu baca dalam
leflet informasi ini (tunjukkan lefletnya). Orang-
orang jarang mengalami efek samping inidan efek
ini mungkin tidak terjadi pada ibu. Akan tetapi
jika ibu merasakan ada sesuatu yang tidak biasa
seperti rasa deg-degan ibu bisa menghentikan
penggunaan obat ini sementara waktu atau
mungkin mengalami diare ibu harus segera
mengasup cairan yang banyak untuk mengganti
cairan yang hilang dan segera menghubungi
dokter atau kami sebagai apoteker.” (ESO)
Contoh Dialog
“Obat ini adalah produk kesehatan yang
mempunyai sifat interaksi dengan
makanan/minuman, herbal, jamu atau obat lain
yang bisa menimbulkan akibat yang merugikan
dan dari obat/vitamin yang ibu pakai tidak ada
interaksi yang merugikan tersebut. saya harap ibu
mau menghubungi atau mendiskusikan terlebih
dahulu dengan kami jika dikemudian hari
akan/ingin menggunakan produk herbal atau
obat lainnya untuk memastikan ada tidaknya efek
yang meriugikan kesehatan” (Interaksi Obat)
Contoh Dialog
“Pengobatan yang ibu jalani akan sangat terbantu dengan
hal-hal yang berkenaan dengan gaya / pola hidup. Tadi
ibu sudah menceritakan dengan bagus sekali cara ibu
menjarangkan serangan sesak atau memanejemen
kejadian sesak nafasnya. Menyetel AC dengan suhu
yang tidak kelewat dingin, menyingkir jika ada orang
yang merokok, manajemen stress dalam pekerjaan
karena menurut cerita ibu hal-hal tersebut jika tidak
dilakukan bisa memicu timbulnya sesak nafas atau
memperparah serangan. Menjaga pola makan dan
istirahat dalam level yang cukup akan sangat bagus
bagi metobolisme tubuh, jika metabolism baik juga
akan berimbas pada penyembuhan keluhan-keluhan
ibu. Kami harap ibu bisa melakukannya.” (NonFar
terapi)
Contoh Dialog
“Dokter tidak menuliskan pengulanagan dalam
resep ini, apakah dokter menjelaskan apa
yang harus anda lakukan bila obat ini sudah
habis?” (Iter, kapan kontrol / ke dokter lagi)
5. Diskusi Penutup
1. Beri waktu pasien
memahami informasi &
mengajukan pertanyaan
2. Cek pemahaman pasien
3. Dorong terus untuk
bertanya & fasilitasi
4. Janjian pemantauan
terapi
5. Membesarkan hati,
support pasien &
terimakasih
Contoh Dialog
“Hanya untuk memastikan bahwa tidak ada
informasi dari kami yang terlewat, dapatkan
ibu member tahu bagaimana cara
penggunaan obat ini?” (konfirmasi
pemahaman)
“Iya betul sekali ibu, apakah ada hal-hal yang
perlu saya jelaskan atau ada hal yang mau
ditanyakan lagi?” (pancing untuk bertanya)
Contoh Dialog
• Jika ibu punya pertanyaan atau mengalami
masalah jangan sungkan-sungkan untuk langsung
bertanya dengan mengunjungi apotek kami atau
lewat telepon juga bisa. Ini kartu nama saya dan
apotek kami silahkan dihubungi sewaktu-waktu”
(motivasi untuk bertanya / marketing)
• “Satu lagi ibu, bolehkah saya menelfon besok
untuk mengetahui bagaimana keadaan ibu
dengan pengobatan ini, kapan saat yang tepat
saya bisa telpon ibu?” (rencana monev)
Andaikan…. (Happy Ending)
Pasien berjalan keluar apotek sambil berfikir
“Apotek ini bgaus sekali. Mulai sekarang saya
akan datang ke apotek ini saja karena apoteker
dalam apotek ini sangat membantu dan sekarang
data saya sudah ada di apotek ini..”
Ketika sampai dirumah, ppasiem membaca lembar
informasi yang diberikan apoteker dan
menembelkan kartu nama apoteker (ad
FB/BB/WA, Follow Twtr) pada papan buletin di
dekat telpon sebagai sumber informasi di
kemudian hari.
Contoh-Contoh Komunikasi
1. Perkenalan
a. Menyapa Pasien:
“Selamat pagi/siang/malam/dating, silahkan (duduk) ibu/bapak….. “
b. Perkenalan Diri:
“Saya (nama), apoteker di apotek ini, sekarang saya berhadapan
dengan ibu/bapak siapa ya…. Ada yang bisa saya bantu
ibu/bapak….”.
c. Rentang Waktu :
“Saya hanya akan meminta waktu beberapa menit untuk menanyakan
beberapa hal untuk menentukan obat yang paling tepat bagi
kondisi anda (atau orang yang sakit), apakah ibu/bapak bersedia”
d. Privasi:
“Apakah ibu/bapak merasa nyaman di sini atau kita pindah ke ruang
(konseling) yang lebih privasi?”
2. Menggali Informasi
a. Identifikasi untuk siapa (who):
“Ibu/bapak mencari obat untuk siapa/ obat yang dicari akan
dipergunakan bagi siapa / siapa yang sakit dan
memerlukan obat etc”
b. Konfimasi gejala / tanda / history:
“Apa yang dirasakan/keluhkan; pada bagian mana sakitnya
(ajukan pertanyaan yang spesifik); sudah berapa lama
mengalami kondisi ini; pernahkan mengalami hal ini
sebelumnya”
c. Apa yang dikatakan dokter/apoteker:
“Sudahkan anda berbicara dengan dokter atau apoteker
tentang kondisi ini? Menurut mereka, apa yang harus anda
lakukan?”
d. Informasi lain terkait pengobatan:
“Selain saran dokter/apoteker apakah ada informasi lain yang
didapatkan dari artikel/majalah/internet barang kali?”
e. Apakah pernah mendapatkan pengobatan
tersebut:
“Apakah anda sudah menggunakan / mencoba
saran dari dokter/apoteker/ informasi yang anda
dapatkan tersebut?