Anda di halaman 1dari 25

KOMUNIKASI, INFORMASI & EDUKASI (KIE)

WAWANCARA DAN ANAMNESA

Kelompok 4 S1 VI – A

Isra Aulia Putri (1701020)

Nur Intan Maharani (1701030)

Rista Enneimi (1701034)

Robby Feriansyah (1601115)

Wulan Desmar Utari (1701044)

Dosen Pengampu Matakuliah :


Ratna Sari Dewi, M.Farm, Apt.
Pokok bahasan

• Defenisi wawancara
• Tujuan wawancara
• Klasifikasi
• Bentuk wawancara
• Kelebihan dan kekurangan
wawancara

• Definisi anemnesis
• Tujuan
• Klasifikasi
• Proses Anamnesa
Anamnesis • Bentuk kegiatan Anamnesa
Apa itu
wawancara???

Wawancara merupakan suatu proses komunikasi


dyadic dengan suatu tujuan dan maksud yang
serius yang dirancang untuk pertukaran perilaku
dan melibatkan proses tanya jawab.

Wawancara adalah suatu situasi dimana terjadi


pembagian pandangan dan informasi antara dua
orang yang bertemu. Dalam hal itu biasanya
terjadi tanya jawab antara yang mewawancara
(interviewer) dengan yang diwawancara
(interviewee).
Tujuan wawancara :

Fact finding interviews

Wawancara yang dilakukan dengan tujuan untuk menggali


data atau informasi atas suatu topik

Fact giving interviews


Wawancara yang dilakukan di mana pewawancara
memberikan keterangan atau penjelasan kepada orang yang
diwawancara

Manipulative interviews
Wawancara yang bertujuan untuk mengarahkan atau
membuat subjek melakukan apa yang diinginkan (menuju
kondisi yang lebih baik)

Demonstrative interviews
Klasifikasi wawancara

Menurut
prosedurnya

Wawancara terpimpin
Wawancara tidak terpimpin
Wawancara ini disebut juga
dengan interview guide, controlled
interview atau structure interview,
Wawancara bebas terpimpin
Proses wawancara dimana
yaitu wawancara yang interviewer tidak sengaja
menggunakan panduan pokok- mengarahkan tanya jawab pada Wawancara jenis ini merupkan
pokok. pokok-pokok persoalan dari fokus kombinasi antara wawancara
penelitian dan interviewee (orang bebas dan terpimpin,
yang diwawancarai). pewawancara hanya membuat
pokok-pokok masalah yang akan
diteliti, selanjutnya dalam proses
wawancara berlangsung mengikuti
situasi pewawancara harus pandai
mengarahkan yang diwawancarai
apabila ternyata ia menyimpang.
Klasifikasi wawancara

Menurut sasaran
penjawabnya

Wawancara Wawancara Diagnostic


perseorangan kelompok interview

Intake Clinical Research


interview interview interview
Pada pelaksanaan wawancara ada beberapa
Proses
faktor yang mempengaruhi antara lain:
Wawancara
• Pewawancara
• Responden
• Teknik dalam wawancara

1. Membaca materi latar belakang


2. Menetapkan tujuan wawancara
3. Memutuskan siapa yang diwawancarai
Lima langkah 4. Menyiapkan orang yang diwawancarai
persiapan 5. Menentukan jenis dan struktur pertanyaan
wawancara:
Ada dua jenis pertanyaan dalam wawancara:

Pertanyaan tertutup ( Close – Ended) membatasi respons


orang yang diwawancarai.

Pertanyaan Terbuka ( Open – Ended ) menggambarkan


pilihan bagi orang yang diwawancarai untuk merespons
Struktur-struktur pertanyaan:

Struktur Piramid
Dengan menggunakan bentuk ini, penanya mulai menanyakan
pertanyaan-pertanyaan mendetail, biasanya berupa pertanyaan tertutup.
Kemudian penanya memperluas topik dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan terbuka dan membuka respons-respons yang lebih umum.

Struktur Corong
Struktur ini memulai wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan umum
dan terbuka, lalu membatasi respons dengan mengajukan
pertanyaanpertanyaan yang lebih mendetail dan tertutup.

Struktur Berbentuk Wajik


Struktur ini harus dimulai dengan suatu cara khusus, kemudian
menentukan hal-hal yang umum, dan akhirnya mengarah pada
kesimpulan yang sangat spesifik.
 Information giving, bertujuan untuk menyampaikan informasi
 Information gathering, bertujuan untuk
mendapatkan/mengumpulkan informasi
 Seleksi, meliputi screening (seleksi awal), determinasi
Bentuk (penentuan, misalnya menentukan gaji atau penempatan
bentuk karyawan)
wawancara  Wawancara untuk masalah perilaku pada intervieweenya
 Problem-problem yang ada pada interviewer, seperti menerima
complain, grievances (keluhan), menerima saran, menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya khusus.
 Problem solving (non-direct), adanya sharing problem secara
timbale balik, dan pemberian saran
 Persuasi (direct), pada saat penjualan jasa & produk, quasi-
commercial selling, penerimaan anggota member
Model pendekatan dalam
wawancara :

1. Direct interview 2.Non-direct interview

Kelebihan: mudah dipelajari, Kelebihan: interviewer lebih


memerlukan waktu yang lebih fleksibel dalam mengajukan
sedikit, menyediakan data yang pertanyaan, memberi
bisa digunakan, bisa digunakan kesempatan untuk lebih luas &
sebagai suplemen/metode menggali lebih dalam mengenai
tambahan dalam mengumpulkan suatu topic
data, dapat direplikasi/diulang-
ulang.

Kekurangan: memakan banyak


waktu, membutuhkan kepakaan
kepada interviewee/interviewer
Kekurangan: tidak fleksibel,
yang sesitif, umumnya
terbatas dalam variasi &
menghasilkan data yang tidak
kedalaman mengenai topik, tidak
dapat dikuantifikasikan,
member kesempatan kepada
memungkinkan kepada
interviewer untuk menggunakan
seseorang untuk memberikan
teknik yang bermacam-macam
informasi melebihi dari apa yang
dibutuhkan/yang bisa diproses.
Ada kemungkinan dalam proses wawancara, salah satu pihak tidak beradaptasi
penuh. Biasanya dari pihak interviewee, oleh karena itu diperlukan adanya motivasi
dari interviewer agar interviewee tertarik dlm kegiatan interview, yaitu:
• Kita harus paham bahwa umumnya orang-orang akan mau terlibat jika dia telah
diberi informasi lebih dulu mengenai apa yang diharapkan dan apa yang ingin
dicapai (maksud dan tujuannya).
• Orang bersedia aktif dalam interview jika seorang tersebut tertarik pada
interviewernya atau subjek materinya (penampilan interviewernya).
• Orang mungkin akan termotivasi jika diberi reward (penghargaan) baik yang nyata
maupun yang tidak nyata.
• Orang-orang mungkin akan termotivasi dalam wawancara jika diperlukan sebagai
pribadi yang penting.
• Interchanging Behavior/Pertukaran Perilaku
• FeedBack Dalam interview bersifat kontinu, tapi apakah bisa ditangkap atau tidak
tergantung pada sentisifitas, penerimaan dan persepsi dari para partisipan.
• Listening yaitu Mendengarkan adalah sesuatu yang vital dalam proses wawancara.
Kelebihan dan Kekurangan

Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk


memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan
bebasa dan terbuka terhadap pertanyaa-pertanyaan yang
diajukan.
Kelebihan Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan-
Wawancara pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.
Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan
dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.
Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang
tidak selalu terjadi.

Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga


secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.
Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari
kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar
Kekurangan manusia.
Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tenpat yang
Wawancara tertentu, misalnya di lokasi-lokasi yang ribut dan ramai.
Wawancara sangat menganggu kerja dari orang yang
diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.
Apa itu anamnesis????

Anamnesis merupakan kumpulan


informasi subjektif yang diperoleh dari
apa yang dipaparkan oleh pasien terkait
dengan keluhan utama yang
menyebabkan pasien mengadakan
kunjungan ke dokter. Anamnesis
diperoleh dari komunikasi aktif antara
dokter dan pasien atau keluarga pasien.
Tujuan Anamnesa

Mendapatkan data atau informasi tentang keluhan yang


sedang dialami atau diderita oleh pasien. Anamnesa yang
tepat dapat membantu penegakan assesment dan
diagnosa.
Membangun komunikasi yang baik antara seorang
petugas medis dengan pasiennya. Anamnesa yang tepat
dapat membuka hubungan dan kerjasama yang baik yang
bermanfaat untuk pemeriksaan selanjutnya.
Ada 2 jenis anamnesis yang umum
dilakukan
Auto-anamnesa, yaitu suatu kegiatan yang secara langsung di wawancara
terhadap pasien, karena pasien sendiri dianggap mampu untuk menjawab semua
pertanyaan.

Allo-anamnesa, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan dengan orang lain terhadap
keluarga pasien guna memperoleh sebuah informasi yang penting tentang
keadaan pasien. Karena hal yang demikian Biasanya untuk memastikan bahwa
keluarga pasien bisa mengetahui tentang keadaan pasien.
 Luangkan waktu untuk introspeksi
 Membaca Rekam Medis Pasien
 Menetapkan Tujuan Anamnesis
Persiapan Anamnesa  Memperhatikan Perilaku dan Penampilan
Diri
 Memperbaiki Lingkungan
 Mempersiapkan catatan

 Menyalami pasien dan menciptakan


hubungan yang bersahabat
 Mengundang Cerita Pasien
 Menggunakan Waktu Seefektif Mungkin
 Memperluas dan Mengklarifikasi Anamnesis
Tahapan Proses  Menciptakan dan Mengecek Hipotesis
Anamnesa Diagnostik
 Memiliki Pemahaman yang Sama Terhadap
Masalah Pasien
 Menentukan Rencana Selanjutnya
 Menjadwalkan Pertemuan Berikutnya
Alur Anamnesa
Tahap – tahap anamnesis yang terdiri atas:
 Initial exploration : Berisi keluhan utama
pasien.
 Further exploration : Untuk menggali
lebih dalam mengenai keluhan pasien,
baik dari sisi penyakit maupun perspektif
pasien.

 Essential background information.

Isi (content) yang terdiri atas :


 Disease framework
 Illness framework

Baik disease framework maupun illness


framework termasuk dalam tahap
further exploration.
Sistematis Pertanyaan Anamnesa

1. Empat Pokok Pikiran (The


Fundamental Four)

Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)


Hal ini meliputi keluhan utama dan anamnesis
lanjutan. Keluhan utama adalah keluhan yang
Riwayat Penyakit
membuat seseorang datang ke tempat
Sekarang (RPS)
pelayanan kesehatan untuk mencari
pertolongan, misalnya : demam, sesak nafas,
nyeri pinggang, dll.
Riwayat Penyakit
Dahulu (RPD)

Ditanyakan adakah penderita pernah sakit


serupa sebelumnya, bila dan kapan terjadinya
dan sudah berapa kali dan telah diberi obat apa
saja, serta mencari penyakit yang relevan
dengan keadaan sekarang dan penyakit kronik
(hipertensi, diabetes mellitus, dll), perawatan
lama, rawat inap, imunisasi, riwayat pengobatan
dan riwayat menstruasi (untuk wanita).
Anamnesis ini digunakan untuk mencari ada tidaknya
Riwayat Kesehatan
penyakit keturunan dari pihak keluarga (diabetes
Keluarga
mellitus, hipertensi, tumor, dll) atau riwayat penyakit
yang menular.

Hal ini untuk mengetahui status sosial pasien, yang


Riwayat Sosial dan meliputi pendidikan, pekerjaan pernikahan, kebiasaan
Ekonomi yang sering dilakukan (pola tidur, minum alkohol atau
merokok, obat-obatan, aktivitas seksual, sumber
keuangan, asuransi kesehatan dan kepercayaan).
Tujuh Butir Mutiara Anamnesis (The
Sacred Seven)

Anamnesis secara sistematis dengan menggunakan tujuh


butir mutiara anamnesis, yaitu :
 Lokasi (dimana ? menyebar atau tidak ?)
 Onset dan kronologis (kapan terjadinya? berapa lama?)
 Kuantitas keluhan (ringan atau berat, seberapa sering
terjadi ?)
 Kualitas keluhan (rasa seperti apa ?)
 Faktor-faktor yang memperberat keluhan.
 Faktor-faktor yang meringankan keluhan.
 Analisis sistem yang menyertai keluhan utama.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai