WAWANCARA
JENIS" WAWANCARA
•Dimulai dg introduksi yang berisi tentang pertanyan perkenalan, maksud dan tujuan
inetrview serta informasi awal yang berkait dengan topik yang akan diajukan.
•Pertanyaan harus bersifat tunggal dalam interpretasi (mono interpretable).
•Selama percakapan iter tidak boleh mengajukan pertanyaan baru selain melakukan
probing terhadap jawaban itee yang kurang jelas.
•Pertanyaan pertama berfungsi sebagai stimulus diskriminatif yang menentukan arah
percakapan selanjutnya.
•Pertanyaan baru boleh diajukan hanya bila dalam keadaan terdesak.
•Seluruh reaksi atau tingkah laku bertanya iter selama percakapan dapat diskor
(dinilai) brdasarkan katagori2 reaksi.
•Dari katagori tersebut dapat dibuat suatu kriteria penilaian tentang iter secara
kuantitatif.
RUMUS KUANTITATIF
O + E in X 100 % > 60 %
N-(F+T)
O : Ordering
E ex : Pertanyaan awal, pembuka
E in : Pertanyaan menggali lebih lanjt (probing)
F : Formalitas
T : Interjection/sisipan
V : Kesimpulan tergesa-gesa
Wa : Penilaian
I : Informasi
UKURAN KUALITATIF
•Persiapan
•Pelaksanaan
•Interpretasi data
1. Persiapan
•Output : “Konsep Guideline“
•Bagaimana merencanakan/ merumuskan tujuan (kaitkan konsep
teori)
•Membuat kisi-kisi dan indikator
•Membuat pertanyaan
•(Jenis-jenis pertanyaan, beserta kelemahan dan kelebihannya)
2. Pelaksanaan
•Persiapan ruangan
•Lay out wawancara (individu atau kelompok)
•Alat-alat apa saja yang harus dipersiapkan : tape recording, video
shooting, alat tulis serta kapan peruntukannya
•Bagaimana mencatat hasil wawancara (Guideline wawancara yang adadisertai
dengan teknik pencatatan datanya)
• Pembukaan
• Isi/ Inti/ Body
• Terminasi
•Bagaimana menghadapi berbagai karakter manusia
•Bagaimana merespons jawaban dari itee
(Gunakan kembali teknik observasi)
PROSES BERJALANNYA •Bentuknya bisa berupa matrik dan dalam matrik harus ada
hasilobservasi (ekspresi wajah, intonasi suara, gesture, dll)
WAWANCARA •Evaluasi
LISTENING SKILLS
Menurut Stephen & Robbins, Listening Skills meliputi :
•Passive Listening :
proses listening padamana iter hanya mendengarkan saja, berfungsi spt alat
perekam. Sgt ditentukan oleh pembicaranya. Kadar atensi iter pendengar sgt
tergtg dr apa yg ditangkap.
•Active Listening :
proses listening padamana iter harus aktif tdk hanya berfungsi sbg alat
perekam saja. Ia hrs aktif shg dg keaktifannya tsb dpt memahami informasi
yang ditangkap. Konsekuensi lbh lanjut dari hal tsb, iter hrs menunjukkan
kesediaannya bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas.
Dlm active listening terdpt 4 persyaratan ptg (Rogers & Farson, 1976) :
1. Intensity : memberikan perhatian dan konsentrasi scr intensif thd apa yg
dikatakan oleh itee.
2. Emphaty : memahami apa yg dikatakan oleh itee, utk hal ini membutuhkan
pengetahuan itee ttg iter dan fleksibility .
3. Acceptance : mendengar tanpa memberikan penilaian, menerima itee apa
adanya.
4. Take responsibility for completeness : ada keinginan utk melakukan
sesuatu agar informasi diperoleh lengkap. Ada 2 teknik ; “listening for
feelings as well as for content” & “asking questions to ensure
understanding”.
TEKNIK PROBING
•FUNGSI PROBING :
Memotivasi itee menambah informasi tambahan.
Meningkatkan hubungan interpersonal antara itee – iter.
Mengendalikan interaksi itee – iter tanpa menimbulkan bias.
•ORDERING
Ordering adalah merangkum jawaban-jawaban itee.
Ordering tidak sama dengan menilai atau menyimpulkan.
VARIABEL YG PERLU DIPERHATIKAN
•KOMPONEN PESAN
•jenis informasi yang akan digali
•bahasa, kosa kata yang digunakan