Anda di halaman 1dari 25

TEORI

WAWANCARA

Puji Nor Fatimah G2E020002


PENGERTIAN

Interview : is an interactional process and


both inter-er
and inter-ee contribute to the
communication.
Term interview used to refer to a specialized
pattern of verbal
interaction-initiated for a specific purpose,
and focused on some specific content area,
with consequent elimination of
extraneous material. (Kahn & Cannel)

Inter-view adalah proses saling memberi


pandangan
antara dua pihak secara tatap muka dengan
menggunakan media komunikasi. (Sunberg)
Kata kunci dari definisi tsb :
1. Interactional process for a specific purpose :
saling berhubungan yang setara, dalam suatu kurun
waktu tertentu yang berlangsung kontinyu dan
bertujuan.
2. Contribute to the communication : harus ada
komunikasi antar 2 atau lebih yang terlibat dalam
interview tsb.
3. Focused to some specific area : komunikasi terarah
pada topik khusus.
Alasan mengapa wawancara digunakan :

1. Tingkah laku manusia : observable dan non-observable.


2. Tingkah laku yang non-observable dapat digali melalui
teknik
lain, dalam hal ini interview.
3. Penjaringan data ttg proses terjadinya t.l. bersifat sampling
dari suatu proses yang terus menerus.
4. Hasil observasi hanya merupakan hasil sampling
5. Oleh karena itu diperlukan teknik wawancara yang
merupakan
proses yang sifatnya interaktif tatap muka, saling mengung-
kapkan pendapat agar masing-masing gagasan dapat
dipahami secara akurat dan tepat.
1. Sebagai suatu teknik penjaringan data yang bersifat
mandiri/tunggal
2. Sebagai suatu teknik yang bersifat mendukung atau
melengkapi teknik lain

WAWANCARA DALAM Wawancara sebagai suatu proses “information getting” :


LINGKUP PSIKOLOGI 1. Informasi yang bersifat subyektif : sikap, nilai, pendapat,
DAPAT DI GUNAKAN: perasaan, harapan, rencana ataupun deskripsi ttg sesuatu.
2. Informasi yang bersifat obyektif : data ataupun fakta
ttg sesuatu
Sebagai suatu
teknik,wawancara
mempunyai kelemahan dan
kelebihan

Kelebihan : iter dapat mengembangkan sedemikian rupa teknik


tsb diarahkan memperoleh informasi ataupun data
yang lengkap.
Kelemahan : subyektifitas yang tinggi karena pengaruh human
error, dan waktu penyelenggaraan.

Ciri wawancara dalam lingkup psikologi :

- Iklim psikologis yang mewarnai


- Inferensis/kesimpulan
- Pemanfaatan inferensis dikaitkan dengan tujuan
SYARAT WAWANCARA EFEKTIF

RELEVANSI : TIDAK MENYIMPANG DARI TUJUAN


• Berpedoman pada tujuan.
• Tidak keluar dari alur pembicaraan.
• Tidak mengemukakan pendapat yang tidak relevan.

VALIDITAS : INFORMASI YG DIBERIKAN/ PENDAPAT


ITEE
• Jangan sugestif.
• Jangan membatasi kemungkinan jawaban.
• Jangan menilai.
• Jangan tergesa – gesa menarik kesimpulan.

DASAR" PSIKOLOGIS DARI


WAWANCARA
1. Pemahaman mengenai aspek2 rational dan emosional
yang mendorong terjadinya tingkah laku.
2. Pemahaman mengenai adanya “psychological field”
pada saat seseorang bertingkah laku, meliputi :
- Motives, t.l terjadi karena didorong oleh kekuatan2 yg
ada pada diri seseorang.
- Goals , merupakan tujuan atau sasaran yg akan dicapai
atau dipenuhi. Goals akan mengarahkan kemana
dorongan itu akan menuju.
- Perception, meliputi proses pemaknaan thd obyek
eksternal menjadi bagian internal.
- Tension, terjadi bila terjadi kekuatan2 yg mempunyai
arah sasaran yg berbeda atau berlawanan.
3. Pemahaman ttg sikap, konsep diri, defence mechanism
dan memori.
PROSES MEMOTIVASI DALAM WAWANCARA

Motivasi ekstrinsik : dorongan diarahkan oleh faktor diluar diri


itee.
- Menjelaskan maksud dan tujuan wawancara yg ada kaitannya pula
dengan tujuan itee ataupun nilai2 nya.
- Menjelaskan informasi yang disampaikan oleh itee memberikan
kontribusi
pada suatu tujuan tertentu.
- Menjelaskan apa yang diharapkan dari proses wawancara tsb.

Motivasi intrinsik : dorongan diarahkan oleh faktor-faktor dari


dalam
itee.
- Menciptakan lingk wwncra yg psi-gis, hub antara itee-iter hrs
terus menerus
dlm proses pengembangan.
- Mempertahankan suasana yg membuat itee tetap merasa
dimengerti.
- Memberikan kebebasan pd itee utk berkomunikasi.
- Iter hrs mampu memusatkan perhatian pd isi komunikasi, itee
distimulasi
utk mengarah pd topik lbh dlm dan diperoleh inf yg jujur.
- Fokus komunikasi terpusat pd topik yg dibahas.

JENIS" WAWANCARA

Berdasarkan tujuan dilaksanakannya wawancara, dapat dikatagorikan ke dlm


1. Interview untuk aplikasi organisasi & industri (personnel interview).
2. Interview untuk aplikasi klinis (clinical interview).
3. Interview untuk aplikasi riset (research interview).

Berdasarkan pendekatan yg digunakan : melihat keterarahan iter thd proses percakapan.


1. Directive , proses percakapan diarahkan sepenuhnya oleh iter. Pertanyaan2nya sudah pasti.
2. Semi directive, proses percakapan diarahkan oleh iter, namun itee ikut berperan mengingat pertanyaan2 yg
diajukan tidak pasti.
3. The free interview, proses percakapan diarahkan sgt tergantung oleh itee mengingat sifat pertanyaan yg
diajukan bebas. Iter hanya sbg cermin.

Berdasarkan isi interview


1. Berupa fakta-fakta, isinya berkaitan dengan data ataupun fakta obyektif.
2. Berupa pendapat-pendapat, isinya berkaitan dg informasi yg subyektif, mis,
sikap, opini, persepsi dlsb.

Berdasarkan jumlah orang yang terlibat.


1. Individual, itee hanya 1 orang.
2. Kelompok, itee lebih dari 1 orang.

Berdasarkan fungsinya, dpt diklasifikasikan sbb :


1. Information giving :
Interview dilakukan dalam rangka pemberian informasi dari suatu pihak kpd
pihak lain, biasanya dilakukan pd saat orientasi, coaching, training.
2. Information gathering :
Interview dilakukan dlm rangka mengumpulkan informasi dr itee, misnya :
survey, jurnalistik, psikologis, dll.
3. Selection :
Interview dilakukan dalam rangka memilih.
4. Problems of interviewee’s behavior :
Interview dilakukan berkaitan dengan masalah yang ada hubungannya dg t.l.
itee.
5. Problems of interviewer’s behavior :
Interview dilakukan berkaitan dengan masalah yang ada hubungannya dg t.l.
iter.
6. Problem solving :
Interview dilakukan untuk menghasilkan solusi masalah dari ke dua pihak yang
terlibat.
7. Persuasion :
Interview dilakukan dalam rangka mempersuasi, biasanya tanya jawab ini
berlangsung antara sales – konsumen.
FREE ATTITUDE INTERVIEW
(KOMBINASI 2 JENIS INTERVIEW)

• SUATU CARA LISAN MENGGALI INFORM SCR NON-DIRECTIVE.


• ITER MEMBATASI DIRI HANYA DG MERANGKUM DAN MENYELINGI SHG PERAN
ITER HANYA SBG CERMIN.
• PERTANYAAN DIAJUKAN BILA JWBN ITEE KRG JELAS.
• DIGUNAKAN DLM TAHAP PENJAJAGAN.
• DIMULAI DG INTRODUKSI DAN DIIKUTI DG PERTANYAAN AWAL, PEMBUKA YG
SIFATNYA TUNGGAL (MONO INTEPRETABLE)
• PERLAKU BERTANYA DARI ITER DPT DIKELOMPOKKAN KE DLM KATAGORI2
REAKSI YG DPT DISKORE/DIHITUNG.
• HASIL SKORING MENUNJUKKAN NILAI KUANTITATIF DARI ITER
•FREE ATTITUDE INTERVIEW
(Kombinasi 2 Jenis interview)
•Free Attitude Interview merupakan salah satu jenis
interview yang ditinjau berdasarkan gabungan dimensi
tingkat keterarahan dan isi (pendapat)

Free Attitude Interview :


Suatu cara lisan menggali inform yang berupa pendapat
yang dilakukan secara
non directive.
• Iter membatasi diri hanya dg merangkum dan
menyelingi shg peran iter hanya sbg cermin
• Itee mengarahkan jalannya percakapan.
• Digunakan dlm tahap penjajagan/ eksplorasi awal.

Agar FAI tetap relevan dan sahih :


• Iter tetap menetapkan tujuan interview
• Jawaban itee tidak menyimpang
• Pendapat iter akan mengacaukan
• Iter harus tetap mampu mengendalikan agar tidak
terjadi bias.
• Iter harus tajam dan jeli terhadap jawaban-jawaban yang
kabur (tidak jelas)
• Iter tidak boleh bertanya beberapa pertanyaan
sekaligus.
PROSES FAI:

•Dimulai dg introduksi yang berisi tentang pertanyan perkenalan, maksud dan tujuan
inetrview serta informasi awal yang berkait dengan topik yang akan diajukan.
•Pertanyaan harus bersifat tunggal dalam interpretasi (mono interpretable).
•Selama percakapan iter tidak boleh mengajukan pertanyaan baru selain melakukan
probing terhadap jawaban itee yang kurang jelas.
•Pertanyaan pertama berfungsi sebagai stimulus diskriminatif yang menentukan arah
percakapan selanjutnya.
•Pertanyaan baru boleh diajukan hanya bila dalam keadaan terdesak.
•Seluruh reaksi atau tingkah laku bertanya iter selama percakapan dapat diskor
(dinilai) brdasarkan katagori2 reaksi.
•Dari katagori tersebut dapat dibuat suatu kriteria penilaian tentang iter secara
kuantitatif.
RUMUS KUANTITATIF

O + E in X 100 % > 60 %
N-(F+T)
O : Ordering
E ex : Pertanyaan awal, pembuka
E in : Pertanyaan menggali lebih lanjt (probing)
F : Formalitas
T : Interjection/sisipan
V : Kesimpulan tergesa-gesa
Wa : Penilaian
I : Informasi

UKURAN KUALITATIF

1. V & Wa tidak boleh ada


2. Itee hrs berbicara krg lbh 2 x lebih banyak dari iter
3. E ex atau pertanyaan pembuka hanya boleh pada permulaan pengajuan pertanyaan
4. E in hanya diajukan pada jawaban atau informasi yg kurang jelas.

(Sumber : Vrolijk, Dijkema, 1971)


•KATAGORI-KATAGORI REAKSI (TINGKAH LAKU) ITER:

• E- ex : pertanyan untuk mendapatkan bahan baru (hanya


diperbolehkan pada pertanyaan awal.
• V : Praduga atau kesimpulan yang tergesa-gesa, reaksi ini tidak
boleh ada dalam FAI
• Wa : Penilaian (judgement), reaksi tidak boleh ada.
• E – in : pertanyaan untuk mendapatkan penjelasan, boleh dilakukan
pada saat itee memberikan jawaban yang tidak jelas.
• O : Penyusunan rangkuman dari apa yang dikatakan oleh itee. O
dapat dilakukan dengan kata-kata baru, kata-kata singkat atau respon
yang mengandung feeling dan nada suara naik pada akhir kalimat.
•I : Informasi yang diberikan oleh iter dan hanya boleh diberikan
pada tahap introduksi.
• T : Interjection atau sisipan, reaksi ini boleh dilakukan karena
mempunyai pengaruh menstimulasi.
• F : Pernyataan Formal, semua kalimat atau kata yang menyangkut
aspek formalitas.
WAWANCARA sebagai suatu PROSES

•Persiapan
•Pelaksanaan
•Interpretasi data

1. Persiapan
•Output : “Konsep Guideline“
•Bagaimana merencanakan/ merumuskan tujuan (kaitkan konsep
teori)
•Membuat kisi-kisi dan indikator
•Membuat pertanyaan
•(Jenis-jenis pertanyaan, beserta kelemahan dan kelebihannya)

2. Pelaksanaan
•Persiapan ruangan
•Lay out wawancara (individu atau kelompok)
•Alat-alat apa saja yang harus dipersiapkan : tape recording, video
shooting, alat tulis serta kapan peruntukannya
•Bagaimana mencatat hasil wawancara (Guideline wawancara yang adadisertai
dengan teknik pencatatan datanya)
• Pembukaan
• Isi/ Inti/ Body
• Terminasi
•Bagaimana menghadapi berbagai karakter manusia
•Bagaimana merespons jawaban dari itee
(Gunakan kembali teknik observasi)
PROSES BERJALANNYA •Bentuknya bisa berupa matrik dan dalam matrik harus ada
hasilobservasi (ekspresi wajah, intonasi suara, gesture, dll)
WAWANCARA •Evaluasi

3. Interpretasi dan Pengolahan data


•Pengolahan data dikembalikan kepada kisi-kisi dan tujuan.
struktur wawancara terdiri dari
•PEMBUKA
- Mempunyai fungsi memotivasi itee agar mau terlibat dan
berpartisipasi dalam proses komunikasi yang dijalin secara terbuka
dan tanpa tekanan ataupun paksaan
- Ada 2 hal :
a. Membangun rapport : proses membangun hubungan baik
untuk mencapai kepercayaan keinginan yang baik & tulus dari itee.
Dapat berupa verbal behaviour atau non verbal.
b. Mengarahkan wawancara agar itee mau berpartisipasi dalam
proses komunikasi, dapat berupa penjelasan mengenai maksud dan
tujuan wawancara, kegunaan informasi yang didapat, siapa yang
bertanggung jawab terhadap proses wawancara, berapa lama dan
lain sebagainya.
•ISI/ BODY dalam WAWANCARA
- Berupa inti topik atau masalah yang
akan digali dalam interview. Dapat
berupa guideline wawancara yang berisi
tentang kisi-kisiinformasi yang akan
ditanyakan.
- Guideline dapat disusun berdasarkan:
Sequences : Topical, Time, Space,
Cause to effect, Problem – solution.
Schedules : The nonschedule
interview, The moderately-scheduled
interview, A highly-scheduled interview,
Highly-schedule-standardized interview.
•PENUTUP
Merupakan proses penutup atau
mengakhiri percakapan, dapat
berupaverbal behaviour atau non verbal
behavior. Proses inipun harus
dilakukandengan hati-hati dan mulus
agar hubungan tetap baik.
BEBERAPA TEKNIK YG HRS DIKUASAI PEWWNCR

1. Teknik Listening Skills : mendengar, mengolah, memahami & mengambil keputusan,


meliputi ;
•Attention
•Intrepretation
•Remembering
2. Teknik Penyusunan pertanyaan :
•Penetapan jenis/tipe pertanyaan, yaitu memilih jenis/tipe pertanyaan yg akan dipakai.
•Phrasing pertanyaan, yaitu menyusun kata-kata atau kalimat pertanyaan, dengan
mempertimbangkan language, relevance, information level, complexity dan social &
psychological accessibility.
3. Teknik Probing : kemampuan menggali informasi atau jawaban yang belum jelas.
4. Teknik Ordening : merangkum pernyataan atau jawaban itee baik yg tersurat atau tersirat
dg maksud memperoleh “self insight” pd diri itee

LISTENING SKILLS
Menurut Stephen & Robbins, Listening Skills meliputi :
•Passive Listening :
proses listening padamana iter hanya mendengarkan saja, berfungsi spt alat
perekam. Sgt ditentukan oleh pembicaranya. Kadar atensi iter pendengar sgt
tergtg dr apa yg ditangkap.
•Active Listening :
proses listening padamana iter harus aktif tdk hanya berfungsi sbg alat
perekam saja. Ia hrs aktif shg dg keaktifannya tsb dpt memahami informasi
yang ditangkap. Konsekuensi lbh lanjut dari hal tsb, iter hrs menunjukkan
kesediaannya bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas.

Dlm active listening terdpt 4 persyaratan ptg (Rogers & Farson, 1976) :
1. Intensity : memberikan perhatian dan konsentrasi scr intensif thd apa yg
dikatakan oleh itee.
2. Emphaty : memahami apa yg dikatakan oleh itee, utk hal ini membutuhkan
pengetahuan itee ttg iter dan fleksibility .
3. Acceptance : mendengar tanpa memberikan penilaian, menerima itee apa
adanya.
4. Take responsibility for completeness : ada keinginan utk melakukan
sesuatu agar informasi diperoleh lengkap. Ada 2 teknik ; “listening for
feelings as well as for content” & “asking questions to ensure
understanding”.
TEKNIK PROBING
•FUNGSI PROBING :
Memotivasi itee menambah informasi tambahan.
Meningkatkan hubungan interpersonal antara itee – iter.
Mengendalikan interaksi itee – iter tanpa menimbulkan bias.

•CARA PROBING DPT DG :


- Pernyataan singkat dan tegas yang menyatakan iter mengerti dan
menaruh minat, mis, hm....hm....ya...
- Pemanfaatan “jeda” yang sifatnya menanti dan memberikan
kesempatan kepada itee melanjutkan bicara.
- Pertanyaan yang isinya menggali lebih lanjut mengenai jawaban
sebelumnya.

•ORDERING
Ordering adalah merangkum jawaban-jawaban itee.
Ordering tidak sama dengan menilai atau menyimpulkan.
VARIABEL YG PERLU DIPERHATIKAN

•PERILAKU ITER & ITEE


•ciri-ciri fisik : postur tubuh, jenis
kemlamin, usia dlsb.
•Ciri-ciri kognitif – afektif :
kecerdasan, perasaan, motivasi dlsb.

•KOMPONEN PESAN
•jenis informasi yang akan digali
•bahasa, kosa kata yang digunakan

•IKLIM / SUASANA WAWANCARA


•iklim fisik : ruangan, cahaya, lay-out
duduk
•iklim sosial : adat, kebiasaan dan
budaya
•dimensi waktu : durasi
•iklim psikologis : terbuka, tertutup,
santai atau tegang
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai