Anda di halaman 1dari 6

MODUL 7

SUB CPMK :

Mahasiswa mampu menjelaskan metode asesmen psikologi secara individu dan


kelompok.

BAHAN KAJIAN :

Metode asesmen psikologi secara individual dan kelompok; Metode wawancara (interview)

PENGALAMAN BELAJAR :

Mahasiswa memperoleh informasi mengenai salah satu metode asesmen psikologi yang
dapat digunakan yaitu wawancara psikologi (interaktif dan saintifik).

INDIKATOR :

Mahasiswa dapat memberikan penjelasan yang tepat mengenai wawancara psikologi


sebagai salah satu metode dalam asesmen psikologi.

EVALUASI :

Forum diskusi

PENDAHULUAN

Seperti yang telah anda pelajari di pertemuan-pertemuan sebelumnya, metode yang


digunakan dalam asesmen atau pengukuran psikologi adalah observasi psikologi,
wawancara psikologi serta tes-tes psikologi. Dalam pemanfaatannya ketiga metode
tersebut dapat digunakan secara integratif ataupun dilakukan secara mandiri, baik dalam
konteks asesmen individual maupun asesmen kelompok. Bagaimana pemanfaatannya
sangat tergantung dari tujuan asesmen.
Bila kita memahami wawancara secara umum, maka metoda ini sebenarnya digunakan
bukan hanya dalam bidang psikologi, namun juga digunakan di bidang lain, seperti
komunikasi, hukum, kepolisian dll dengan tujuan umum yakni mendapat informasi dari
sumber wawancara. Namun dalam konteks penggunaannya di bidang psikologi,
wawancara memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda dalam pelaksanaannya
mengingat dalam wawancara psikologi konteks tujuan yang ingin dicapai terkait tentang
gambaran diri subyek, dalam artian memahami subyek disertai fenomena psikologis yang
mendasarinya.

1
DEFINISI WAWANCARA

Kahn & Cannel (1957)


Interview is an interactional process and both interviewer and interviewee contribute to the
communication. Term interview used to refer to a specialized pattern of verbal interaction-
initiated for a specific purpose,and focused on some specific content area, with consequent
elimination of extraneous material.

Sundberg (1977)
Interview adalah proses saling memberi pandangan antara dua pihak secara tatap muka
dengan menggunakan media komunikasi.

Stewart & Cash (2014)


An interview is an interactional communication process between two parties, at least one
of whom has a predetermined and serious purpose, and usually involves the asking and
answering questions.

Dari berbagai pengertian tersebut, kata kunci yang dapat digambarkan mengenai
wawancara adalah :
1. Proses yang bersifat interaksional yang mempunyai tujuan. Artinya, dilakukan oleh
dua pihak yang bertujuan, dalam waktu tertentu secara kontinyu.
2. Komunikasi memberikan kontribusi terhadap proses interaksi yang terjadi.
3. Diarahkan pada topik tertentu
4. Interaksi yang berjalan menggunakan pola bertanya dan menjawab.

Berdasarkan definisi dari tiga tokoh diatas, yang anda pahami


apakah sebenarnya pengertian wawancara psikologi itu?

WAWANCARA DALAM LINGKUP ASESMEN PSIKOLOGI

Kedudukan wawancara adalah sebagai salah satu cara metoda ilmiah dan obyektif dalam
memahami tingkah laku manusia. Dengan kedudukan tersebut, ruang lingkup wawancara
dalam lingkup psikologi terbagi menjadi dua yaitu lingkup penelitian dan lingkup asesmen.
Wawancara dalam lingkup penelitian, adalah sebagai alat pengumpul data sehingga
mampu meberi gambaran tentang fenomena psikologis individu maupun kelompok, sesuai
dengan tujuan penelitian tersebut. Sedangkan wawancara dalam lingkup asesmen
psikologi adalah sebagai cara untuk melukiskan gambaran tentang diri seorang
individu secara objektif, sesuai dengan tujuan. Sehingga seorang pewawancara atau
interviewer (iter) harus mampu menghindarkan diri dari faktor-faktor subjektif.

2
DATA YANG DIGALI MELALUI WAWANCARA

Data yang digali dari itee, terbagi menjadi dua yaitu:

• Data yang bersifat obyektif


Data atau fakta obyektif. Seperti jenis kelamin, tanggal lahir, urutan kelahiran dalam
keluarga, lokasi tempat tinggal, dsb.
• Data yang bersifat subyektif
Data berupa sikap, pendapat, opini, perasaan-perasaan, harapan, rencana-rencana,
dsb.

Saat anda sedang melaksanakan pemeriksaan psikologi, anda melakukan


wawancara mengenai riwayat hidup asessee. Saat anda bertanya mengenai
latar belakang pendidikan ybs, jenis data apakah itu? Lalu saat anda
bertanya mengenai persepsi asessee mengenai pola asuh yang diterapkan
oleh orangtuanya, jenis data apakah itu?

ALASAN DASAR PENGGUNAAN WAWANCARA PSIKOLOGI

Tingkah laku manusia bersifat observable dan non-observable. Tingkah laku observable,
akan diukur melalui observasi psikologi, sedangkan tingkah laku non-observable dapat
dilakukan melalui wawancara psikologi. Penjaringan data tentang terjadinya tingkah laku
manusia bersifat sampling dari suatu proses yang berlangsung secara terus menerus, dan
hasil observasi hanya merupakan sampling dari suatu tingkah laku. Oleh karenanya
diperlukan teknik wawancara yang merupakan proses interaktif tatap muka, saling
mengungkapkan informasi untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dan akurat .

CIRI WAWANCARA PSIKOLOGI

Wawancara psikologi dilakukan dengan tujuan menggambarkan kepribadian seorang


individu. Penekanan informasi yang perlu digali adalah menyangkut hal-hal yang terkait
dengan kehidupan seseorang secara pribadi dalam berbagai konteks. Dalam upaya
penggalian data pribadi ini, iter dituntut untuk untuk dapat menciptakan suasana yang
nyaman, sehingga mendapatkan trust atau kepercayaan dari itee. Berdasarkan tuntutan
tersebut, wawancara psikologi memiliki ciri suasana yang berbeda dengan wawancara di
bidang lain, yaitu :

• Iklim psikologis yang mewarnainya


• Inferensis atau penarikan kesimpulan dari data yang digali berdasarkan kerangka teori
yang digunakan
• Pemanfaatan hasil kesimpulan

3
MENCIPTAKAN IKLIM PSIKOLOGIS DALAM WAWANCARA PSIKOLOGI

Adanya iklim psikologis sebagai pembeda dengan jenis wawancara non-psikologi, maka
dalam konteks asesmen, seorang iter harus mampu memunculkan 3 hal berikut:

▪ Membangun good-rapport.
Yaitu kemampuan iter untuk dapat menciptakan hubungan awal interaksi yang baik,
situasi wawancara yang hangat, terbuka serta nyaman. Langkah pertama dilakukan
dengan membuka pembicaraan-pembicaraan ringan (small talk) seperti bertanya
tentang kabar itee, bertanya kegiatan itee sebelum wawancara, rencana kegiatan
sesudah wawancara, dsb. Dalam hal ini, diperlukan wawasan dan cara pandang yang
luas, agar seorang mahasiswa psikologi dapat menciptakan small talk yang netral
(tidak menyinggung itee, tidak mengandung issue yang sensitif) namun dapat
“mengikat” perhatian itee.

▪ Membangun simpati
Yaitu kemampuan untuk dapat memberikan respon yang tepat terhadap kondisi itee.
Dalam hal ini, bagaimana itee memberi respon verbal maupun non-verbal yang tepat
sepanjang proses wawancara.

▪ Membangun empati
Yaitu kemampuan untuk dapat memahami perasaan yang sedang dialami itee. Empati
ditunjukkan dengan cara merespon (baik respo verbal juga non-verbal)yang tepat,
menanggapi dengan teknik paraphrase yang tepat dan lebih berorientasi pada itee,
bukan pada diri sendiri.

Saat anda sedang melaksanakan pemeriksaan psikologi di setting


pendidikan, anda melakukan wawancara pada seorang anak usia 10 tahun.
Apa small talk yang akan anda sampaikan pada ybs?

Saat anda sedang melaksanakan pemeriksaan psikologi di setting PIO, anda


melakukan wawancara pada seorang karyawan dari divisi keuangan. Apa
small talk yang akan anda sampaikan pada ybs?

Saat anda sedang melaksanakan pemeriksaan psikologi di setting Sosial,


anda melakukan wawancara pada sekelompok pengamen di salah satu sudut
kota Bandung. Apa small talk yang akan anda sampaikan pada mereka?

Saat anda sedang melaksanakan pemeriksaan psikologi di setting


Perkembangan, anda melakukan wawancara pada seorang siswa SD kelas 2. Ia
tampak bosan dengan pertanyaan-pertanyaan yang anda ajukan. Apa
sebaiknya yang harus anda lakukan agar tujuan wawancara tetap tercapai?

4
SYARAT WAWANCARA PSIKOLOGI YANG EFEKTIF

Agar wawancara dapat dilakukan secara efektif, maka harus terpenuhi syarat relevansi dan
validitas.
• Relevansi
Wawancara tidak menyimpang dari tujuan, berpedoman pada tujuan, tidak keluar dari
alur pembicaraan, iter tidak mengemukakan pendapat-pendapat yang tidak relevan
• Validitas
informasi yang diberikan benar-benar dari atau tentang diri itee, tidak memberikan
sugesti, tidak membatasi kemungkinan jawaban, tidak menilai, tidak membuat
kesimpulan tergesa-gesa

KEKUATAN DAN KELEMAHAN WAWANCARA PSIKOLOGI

Kekuatan dari wawancara psikologi adalah pewawancara dapat mengembangkan dan


mengarahkan tekniknya sedemikian rupa sesuai dengan tujuan untuk mendapatkan data
yang lebih lengkap dan akurat. Sedangkan kelemahan dari wawancara psikologi adalah
sulit terhindar dari unsur subjektifitas dalam hal menilai dan memaknai respon orang yang
diwawancara, serta membutuhkan waktu yang relatif lebih lama.

PEMANFAATAN OBSERVASI DI BERBAGAI SETTING PSIKOLOGI

Setting Psikologi Klinis.


Dalam setting klinis, wawancara biasanya dilakukan dalam konteks asesmen individual.
Misalnya, ilmuan psikologi atau psikolog mewawancara seorang klien yang sedang
mengalami kecemasan saat beradaptasi di lingkungan yang baru atau melakukan
wawancara pada seorang individu yang kerap kali merasa rendah diri.

Setting Psikologi Pendidikan.


wawancara dilakukan pada individu sebagai bagian dari kelompok jenjang pendidikan,
yaitu dari pendidikan dasar hingga jenjang sarjana juga magister, baik pada pendidik,
peserta didik maupun instansi atau kelompok Pendidikan. Wawancara biasanya dilakukan
untuk menunjang proses asesmen (individual atau kelompok) untuk rencana
perkembangan karir siswa/mahasiswa, pengambilan keputusan maupun pemecahan
masalah.

Setting Psikologi Perkembangan.


Hampir serupa dengan setting klinis, wawancara dilakukan mendapatkan data mengenai
perilaku individu, namun lebih spesifik dikaitkan dengan tugas-tugas perkembangan di
setiap tahapan usia (kanak-kanak, remaja, dewasa, tua). Wawancara biasanya lebih
banyak dilakukan secara individual, untuk tujuan pemetaan potensi, pengambilan
keputusan, maupun pemecahan masalah. Pada itee berusia kanak-kanak, wawancara juga
bisa dilakukan kepada pihak terdekat yang lain seperti orang tua, saudara kandung, guru
atau pengasuh.

Setting Psikologi Industri Organisasi.


Wawancara dilakukan sebagai penunjang data asesmen keseluruhan (rangkaian tes
psikologi dan pemberian tugas-tugas) yang dikenal sebagai aktivtas assesment center.
Wawancara biasanya dilakukan di level individu untuk kepentingan pengambilan keputusan
terkait individu itu sendiri, juga organisasi maupun perusahaan yang menaunginya.
5
Setting Psikologi Sosial.
Bersama dengan observasi, wawancara psikologi menjadi metode utama dalam asesmen di
setting ini. Karena biasanya dilakukan di suatu kelompok atau komunitas. Misalnya,
setelah mengamati perilaku membuang sampah warga di suatu wilayah di Bandung,
asessor melakukan wawancara pada beberapa warga di wilayah tersebut. Atau, setelah
assessor selesai dengan aktivitas mengamati perilaku berdemo para demonstran di depan
Gedung DPR, asessor melakukan wawancara pada beberapa. Tujuan asesmen umumnya
untuk rencana intervensi, rencana kegiatan preventif, pengembangan potensi kelompok
atau pemecahan masalah disuatu kelompok.

KEGIATAN EKSPLORASI

Carilah sebuah video berdurasi singkat yang berisi proses wawancara (dari berbagai
sumber/aplikasi yang memungkinkan untuk anda akses), lalu analisa:

1) Apakah wawancara tersebut termasuk dalam wawancara psikologi? Apa alasannya?


2) Bagaimana cara iter membangun good rapport, apakah berhasil? Apa alasannya?
3) Jenis data wawancara apa yang diperoleh? Apa alasannya?
4) Apa kelebihan dan kekurangan dari iter?

Referensi :

Cartwright & Cartwright. 1984. Developing observation skills. Toronto: Mc Graw Hill
Publisher

Stewart, Cash & William. 2014. Interviewing principles and practices. Iowa: Wm. C. Brown
Company Plublishers

Sunberg, N.D. 1977. Assesment of persons. New Jersey: Prentice Hall inc Anglewood
cliffs.

Anda mungkin juga menyukai