Disusun Oleh:
1. Sayidatul Qisti Adillah (18010664021)
2. Erfin Hidayat (18010664068)
Teori inokulasi
Wawancara masukan
Wawancara diagnostik
Ketika membahas wawancara masukan yang menekankan pada tujuan
penentuan perawatan yang akan di berikan, wawancara diagnostik bertujuan
untuk mendiagnosis. Wawancara yang diberikan berupa kriteria yang
bersangkutan dengan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders
(DSM) pada masalah klien. Pada wawancara yang menghasilkan sebuah
diagnosis yang spesifik dan valid, rekomendasi penanganan selanjutnya akan
efektif karena sudah jelas masalah yang dihadapi klien apa dan penanganannya
harus seperti apa oleh pewawancara.
Ketika timbul pertanyaan bahwa seberapalangsung pertanyaan dalam
wawancara merefleksikan kriteria diagnostiknya? Maka sebagian psikolog klinis
percaya bahwa seharusnya pertanyaan wawancara pada dasarnya meniru kriteria
DSM; akan tetapi psikolog klinis lainnya percaya bahwa waancara diagnostik
tidak perlu dipasangkan dengan sebuah kriteria diagnostik DSM tertentu, mereka
menyukai gaya wawancara fleksibel, misalnya dengan membuat pertanyaan
selama wawancara berjalan dan menggunakan inferensi bukan fakta mutlak untuk
membuat keputusan diagnosis. Dalam hal ini jelas sekali yang di maksudkan para
psikolog adalah sebagian dari mereka menyukai wawancara terstruktur dan
sebagian lainnya lebih menyukai wawancara tak terstruktur.
Tahapan Wawancara
a. Pengaturan dan dimulainya wawancara (rapport)
b. Mengumpulkan informasi
c. Menyimpulkan
Tipe wawancara
a. Intake interview: terjadi pada proses awal asesmen, tujuannya adalah
untuk mengetahui alasan klien datang ke psikolog dan kondisi latar
belakang klien
b. Case history: wawancara untuk mengetahui detil tentang kesehatan,
keluarga, asal keluarga, dll
c. Testing orientation interview: wawancara yang dilakukan bersamaan
dengan psikotes atau setelah tes
d. Mental status interview meliputi:
1. Penampilan dan perilaku
2. Sikap terhadap pemeriksaan dan situasi
3. Pembicaraan dan komunikasi
4. Isi pikiran
5. Fungsi inderawi dan kognitif
6. Fungsi emosi
7. Insight dan judgement
Behavior problem interview: untuk diagnose
C. Setting Perkembangan
Wawancara dalam setting Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku
manusia dalam perkembangannya dan latar belakang yang memengaruhinya.
Psikologi perkembangan mempelajari manusia dari bayi, masaka kanak-kanak, masa
remaja, masa dewasa, dan juga mempelajari tentang anak berkebutuhan khusus
(ABK). Oleh karena itu di dalam psikologi perkembangan terdapat beberapa jenis
wawancara yaitu :
1. Wawancara pada anak-anak
- Interviewer harus memilih tempat yang nyaman untuk interviewee.
- Interviewer harus menggunakan bahasa yang mudah dingemengerti oleh
anak-anak.
- Interviewer harus mengajak untuk saling memperkenalkan diri.
- Interviewer harus mampu memberikan dorongan yang baik agar interviewee
dapat melakukan sesi wawancara dengan maksimal.
- Interviewer diperbolehkan membiarkan interviewee untuk berrubah fikiran.
2. Wawancara pada lansia
- Interviewer harus dapat mengatur kecepatan dan tekanan suara dengan
menyesuaikan pada topik pembicaraan dan kebutuhan lansia.
- Interviewer harus memberikan interviewee kesempatan untuk berbicara,
hindari untuk mendominasi, mendorong lansia untuk berperan aktif.
- Interviewer harus bisa membuat topic pembicaraan yang menarik agar lansia
atau intervieweenya tidak bosan.
- Interviewer harus menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah
dimengerti.
- Interviewer harus menggunakan kalimat yang tidak asing bagi interviewee
sesuai dengan latar belakang sosiokulturalnya.
- Interviewer harus menjelaskan tujuan wawancara dengan bahasa yang mudah
untuk dimengerti.
- Interviewer mulai pertanyaan dengan topik yang sederhana, menggunakan
pertanyaan terbuka, dan belajar mendengarkan secara efektif.
- Mempertahankan kontak mata dan mendengarkan dengan baik.
- Mendorong interviewer agar fokus pada topik.
- Meminta izin apabila ingin bertanya pertanyaan yang terlalu sensitif.
- Memperhatikan kondisi fisik pasien pada waktu wawancara.
3. Wawancara pada orang tuan ABK
- Memperhatikan pemilih tempat yang akan digunakan.
- Pada saat wawancara berlangsung sebaiknya, anak tidak ada di tempat yang
sama.
- Interviewer harus memperhatikan pemilihan bahasa, disesuaikan dengan latar
belakang pendidikan.
- Interviewer harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
- Pertanyaan maupun pernyataan yang disampaikan tidak boleh menyudutkan
dan melukai perasaan interviewee.
- Interviewer harus membangun raport yang baik.
- Interviewer harus meminta izin terlebih dahulu jika ingin menanyakan
pertanyaan ayng sensitif.
D. Setting Pio
Wawancara dalam setting Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi adalah ilmu yang mempelajari tentang
perilaku, kognisi, emosi, dan motivasi serta proses mental manusia dalam dunia kerja
dimana manusia memiliki peran sebagai pekerja, baik secara individual maupun
secara kelompok. Wawancara dalam setting PIO biasanya dilakukan untuk seleksi
dan penempatan, promosi jabatan, dan juga untuk meminimalisasikan permasalahan
karyawan atau exit interview (wawancara yang dilakukan sebelum pemberhentian
hubungan kerja).
1. Wawancara Perekrutan
- Tujuan dari wawancara perekrutan adalah untuk merekrut pegawai-pegawai
atau anggota-anggota baru di suatu perusahaan atau organisasi dan
menempatkannya di posisi yang sesuai dengan mereka.
- Interviewer harus berpusat pada komponen dari ketertarikan dan pemilihan
pegawai.
- Interviewer bukan hanya memilih yang lebih baik, tetapi juga
mempresentasikan kesan baik dalam organisasi.
- Dalam proses ini interviewer harus memperimbangkan latar pendidikan
dengan jenis pekerjaan yang akan diberikan.
- Interviewer juga harus mempertimbangkan kemampuan dan keinginan
interviewee dalam posisinya dijabatan yang akan diberikan.
- Interviewer harus bersifat professional, objektif, memberi pertanyaan terbuka,
dan memberi kesempatan mereka untuk mengekspresikan diri.
2. Wawancara Kinerja
- Tujuan dari wawancara kinerja adalah untuk menyediakan masukan bagi para
pegawai tentang apa yang harus diubah atau dihilangkan.
- Interviewer harus menciptakan iklim yang baik dengan interviewee.
- Perkembangan interviewee menjadi kunci terbaik daripada penilaian sebagai
peninjauan kerja.
- Interviewer harus berhati-hati dalam menilai sesuatu yang tidak bisa diukur.
- Proses peninjauan kinerja harus objektif.
- Proses peninjauan harus berdaskan kinerja individu, bukan dari faktor yang
lain.
- Peninjauan harus melihat pada kecakapan dan permasalahan.
- Interviewer harus bisa memainkan peran sebagai pelatih daripada berperan
sebagai evaluator atau pendisiplin.
- Memberi masukan pada interviewee secara berkala.
- Komentar dan saran yang vague dapat membahayakan hubungan kerja dan
kegagalan mencapai performa.
- Interviewer harus berhati-hati terhadap nilai plus dan minus dari setiap model
peninjauan.
- Interviewer harus menjadi pendengar yang aktif.
3. Wawancara Perilaku (Behavioral Interview)
- Tujuannya untuk meminta interviewee menggambarkan kinerja masa lalunya,
terutama untuk posisi penting dan juga keberhasilan yang pernah dicapai.
- Behavioral Interview digunakan untuk menggali situasi tertentu, pengalaman,
tindakan tertentu, dan hasil.
- Behavioral Interview juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah
perilaku secara spesifik, mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan
perilaku bermasalah, dan juga untuk mengetahui keberhasilan yang telah
dicapai.
REFERENSI
Pomerantz, Andrew M. (2014). Psikologi Klinis Edisi 3. Jogjakarta: Pustaka
Belajar.
Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. (2016).
Bahan Ajar Psikologi Klinis Psikodiagnostik 3. Tim Pengajar Psikologi
Klinis UNUD Denpasar, Bali : Author.
Wulandari, Anis Qurli Wahyu. (2014). Makalah Metode Penelitian dan Etika
Psikologi Sosial. Fakultas Psikologi: Universitas Mercu Buana Menteng.
Hakim, Lukman Nul. (2013). ULASAN METODOLOGI KUALITATIF:
WAWANCARA TERHADAP ELIT Review of Qualitative Method:
Interview of the Elite. Desember 14, 2013. Pusat Pengkajian,
Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI.
file:///C:/Users/User/Downloads/501-1047-1-SM.pdf