UKURAN KUALITATIF
Persiapan
Pelaksanaan
Interpretasi data
1. Persiapan
Output : “Konsep Guideline“
Bagaimana merencanakan/ merumuskan tujuan (kaitkan konsep
teori)
Membuat kisi-kisi dan indikator
Membuat pertanyaan
(Jenis-jenis pertanyaan, beserta kelemahan dan kelebihannya)
2. Pelaksanaan
Persiapan ruangan
Lay out wawancara (individu atau kelompok)
Alat-alat apa saja yang harus dipersiapkan : tape recording, video
shooting, alat tulis serta kapan peruntukannya
Bagaimana mencatat hasil wawancara (Guideline wawancara yang ada
disertai dengan teknik pencatatan datanya)
Proses berjalannya wawancara :
Pembukaan
Isi/ Inti/ Body
Terminasi
Bagaimana menghadapi berbagai karakter manusia
Bagaimana merespons jawaban dari itee
(Gunakan kembali teknik observasi)
Bentuknya bisa berupa matrik dan dalam matrik harus ada hasil
observasi (ekspresi wajah, intonasi suara, gesture, dll)
Evaluasi
Dlm active listening terdpt 4 persyaratan ptg (Rogers & Farson, 1976) :
1. Intensity : memberikan perhatian dan konsentrasi scr intensif thd apa yg
dikatakan oleh itee.
2. Emphaty : memahami apa yg dikatakan oleh itee, utk hal ini membutuhkan
pengetahuan itee ttg iter dan fleksibility .
3. Acceptance : mendengar tanpa memberikan penilaian, menerima itee apa
adanya.
4. Take responsibility for completeness : ada keinginan utk melakukan sesuatu
agar informasi diperoleh lengkap. Ada 2 teknik ; “listening for feelings as well
as for content” & “asking questions to ensure understanding”.
Kriteria Effectice Listener :
ORDERING
Ordering adalah merangkum jawaban-jawaban itee.
Ordering tidak sama dengan menilai atau menyimpulkan.
FAKTOR2 PSIKOLOGIS
YANG PERLU DIMILIKI OLEH PEWWNCR
Rapport :
A close mental between people.
Comfortable, warm atmosphere.
Close relaitonship, in a psychological situation.
Empathy :
Capacity to respon to and understand other people ‘s feeling.
Realization and understanding of another person’s feeling,need and
suffering
Simpathy :
Ability to respond to another’s expression of emotionality
TAHAP PERSIAPAN
PERUMUSAN TUJUAN WAWANCARA
Merupakan langkah awal
Mempunyai fungsi mengendalikan alur pembicaraan
Sebagai alat kontrol/evaluasi
Solusi WAWANCARA
menjawab
Item-item
kalimat
informasi
CONTENT INTERVIEW
Rumusan tujuan berkaitan erat dengan content/isi
interview.
Content interview dpt ditetapkan melalui langkah-langkah :
1. menetapkan dan menyatakan maksud intw scr
lengkap.
2. rencanakan jenis2 informasi apa saja yg
diperlukan berkaitan
3. susun kalimat pertanyaan sedemikian rupa agar
dapat menjawab point 2.
PERSIAPAN DIRI
Pada tahap pelaksanaan ini iter perlu mempersiapkan diri dengan memahami
bagaimana peran iter yg baik serta variabel2 yg perlu diperhatikan dalam interview
KOMPONEN PESAN
jenis informasi yang akan digali
bahasa, kosa kata yang digunakan
Core Core
Level 3
Level 2
Level 1
Level 1 : Good Rapport ; itee nyaman & aman
shg persepsi positif, motivasi tinggi.
Pada level 1 hrs mengandung warna
diagnostik (berkaitan dg tujuan
interview di bid psikologi).
Level 2 : Hubungan pandang yg sifatnya sdh
lebih dekat/ agak intim. Pertanyaan2
sdh agak pribadi.
Level 3 : Pertanyaan2 sdh lbh dalam, sdh
menyangkut pribadi.
MEMBANGUN DAN MEMELIHARA RAPORT
(Establishing and Maintaining Rapport)
KESAN PERTAMA
(First Impression)
First Impression sangat penting, karena akan
menentukan suasana berikutnya. Dengan
first impression yang positif, akan
memunculkan jawaban yang jujur dan
terbuka dari itee
MEMBUKA INTERVIEW (Opening the Interview)
Usahakan selama interview tidak terganggu oleh bunyi telp dan hal
lain yang mengganggu.
Tingkah laku yang disarankan.
Struktur Pernyataan.
(The Structuring Statement).
Bila itee sudah siap dan akan masuk ke dalam proses, maka sebaiknya
diberikan pernyataan yang sifatnya profesional untuk memulai interview,
hal ini perlu untuk menimbulkan rasa tenang pada itee, misalnya “Apakah
kita dapat mulai sekarang? Saya adalah ….. (perkenalkan diri), tujuan dari
interview ini adalah ….. (jelaskan tujuan serta waktunya)…”
PERSIAPAN SARANA
Seperti halnya observasi, dalam interview pencatatan data dilakukan dengan mengacu pada :
5 W & 1H, yaitu :
Who : Siapa yg berbicara atau terlibat dlm
pembicaraan yg hrs dicatat ?
When : Kapan pencatatan dilakukan ?
Where : Dimana dicatatnya ?
What : Apa yang dicatat ?
Why : Mengapa harus dicatat dan untuk apa ?
How : Bagaimana mencatatnya ?
Pencatatan ini erat kaitannya dg teknik pengolahan data yang akan dilakukan sehingga
dengan teknik pencatatan yg benar dan akurat, data yg diperoleh dpt diolah untuk disusun
suatu inferensisnya (kesimpulan).
Teknik mencatat yg umum dilakukan adalah mencatat semua hasil percakapan melalui
“verbatim”, untuk dianalisis semantik dan contentnya. Untuk itu alat bantu tape recorder
sangat penting. Pencatatan lgs dpt saja dilakukan namun memerlukan ketrampilan utk
melakukannya mengingat iter hrs tetap memfokuskan pada proses percakapan. Kondisi tsb
dpt menjadi faktor pendukung sekaligus penghambat seandainya iter tidak trampil
melakukannya.
EVALUASI
Evaluasi dlm kaitannya melihat apakah informasi yg sdh didpt sdh memenuhi
tujuan interview. Bila blm lengkap, dpt menelusuri kembali dg melakukan probing
thd jawaban yg krg jelas atau mengajukan pertanyaan2 mengenai informasi2 yg
kurang.
Evaluasi dlm kaitannya melihat apakah iter sdh berperan dg baik. Teknik
evaluasi dg melakukan rating atau tally thd perilaku2 iter, a.l : FAI, Rating Scales
for Evaluation of Probe (acceptance, validity dan relevance) dpt digunakan.
TAHAP PENGOLAHAN DATA & PENGAMBILAN KESIMPULAN
Tahap ini merupakan tahap rangkaian akhir dari proses interview secara keseluruhan
& merupakan kelanjutan dari tahap pencatatan yg telah dilakukan sebelumnya.
Prinsip dasar yg perlu dipahami oleh seorang iter pd saat akan mengolah dan
menyimpulkan adalah konsep teori yg digunakan pd saat interview tsb didesain.
o Identitas
o Isi mencakup percakapan tanya-jawab secara verbatim
o Kesimpulan per aspek & umum
o Kolom catatan yg berisi hal2 sekiranya ada pertanyaan2 yg tdk
terjwb atau terlupakan ditanyakan atau tdk tertuang namun
cukup berarti, dlsb.
o Kolom observasi
o Rekomendasi bila diperlukan
o Kolom tgl pelaksanaan, tanda tangan & nama jelas iter.
KODE ETIK DALAM WAWANCARA
Dalam melaksanakan interview seorang inter terikat pada etika-etika yang harus
dipatuhi yang mengacu pada kode etik ilmu psikologi secara umum, baik yang
dikeluarkan oleh organisasi profesi psikologi di negara-negara lain ataupun di
indonesia (HIMPSI).
Etika dalam assessment atau penelitian pada dasarnya tidak jauh berbeda :