Anda di halaman 1dari 19

KERJASAMA DAN KOMUNIKASI

INTERPROFESIONAL DALAM PENANGANAN


MASALAH KESEHATAN MENTAL DENGAN
MEMPERHATIKAN KESELAMATAN PASIEN
A. KERJASAMA

• Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara individu atau


kelompok social untuk mencapai tujuan bersama.
• Kerja sama dilakukan sejak manusia berinteraksi dengan
sesamanya. 
• Kerja sama berawal dari kesamaan orientasi.
CIRI KERJASAMA

• Ciri utama dari kerja sama adalah peran yang diberikan kepada tiap
individu tidak harus seragam, tetapi memiliki tata cara yang
menjadi aturan. Dalam kerja sama, perselisihan dan perbedaan
dianggap lumrah dalam penyelesaian masalah.
BENTUK

1. Kerukunan: Bentuk kerja sama ini berbentuk gotong royong dan tolong menolong antar individu.
2. Bargaining: Bentuk kerja sama ini merupakan perjanjian pertukaran barang atau jasa antara dua
organisasi atau lebih.
3. Kooperasi: Bentuk kerja sama ini merupakan proses penerimaan hal-hal baru dalam kepemimpinan
dan pelaksanaan politik dalam suatu organisasi agar menjadi lebih seimbang.
4. Koalisi: Bentuk kerja sama ini merupakan perpaduan antara dua organisasi atau lebih yang
mempunyai tujuan yang sama.
5. Joint Venture: Bentuk kerja sama ini terjadi dalam proyek-proyek besar untuk menyukseskan
suatu tujuan yang membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak dengan latar belakang yang
berbeda.
B.INTERPROFESSIONAL
COLLABORATION (IPC)
• Interprofessional Collaboration (IPC) adalah proses dalam
mengembangkan dan mempertahankan hubungan kerja yang efektif
antara pelajar, praktisi, pasien/ klien/ keluarga serta masyarakat
untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan.
Praktek kolaborasi antar profesi sebagai beragam profesi yang bekerja bersama
sebagai suatu tim yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesehatan pasien/klien
dengan saling mengerti batasan yang dimiliki oleh masing-masing profesi tertentu
dan dengan begitu saling melengkapi antara profesi yang satu dengan yang lainnya.

Kerja sama yang baik dalam tim akan mempermudah pencapaian tujuan yang telah
disepakati bersama termasuk mencapai kesejahteraan pasien/klien.
MENGAPAINTERPROFESIONAL
COLLABORATION ?
Interprofesional collaboration menjadi salah satu solusi atas terjadinya kondisi krisis suatu negara di
bidang kesehatan seperti kekurangan tenaga kesehatan, distribusi serta perpaduan tenaga kesehatan
yang belum merata yang Menyebabkan kesehatan masyarakat bangsa tidak merata dan tidak terpenuhi.

Apabila masalah krisis kesehatan ini tidak segera diatasi faat menyebabkan kondisi kesehatan dunia
terancam. Praktek kolaborasi dapat menurunkan angka komplikasi, mempercepat penyembuhan, melatih
kemampuan untuk bekerja sama, dan menurunkan angka kematian.

Dibidang kesehatan mental, praktek kolaboratif dapat meningkatkan rasa kepuasan dalam diri pasien
maupun tim kesehatan, mengurangi biaya mengurangi insiden bunuh diri, mengurangi kunjungan rawat
jalan, dan mengurangi beban stres.
HUBUNGAN INTERPROFESIONAL COLLABORATION DENGAN TINGKAT
KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

Rumah sakit merupakan sarana penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan tanggung jawab
pemberi pelayanan kesehatan secara komprehensif, baik itu dari dokter, perawat, terapi, dan profesi kesehatan lainnya Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta perkembangan masyarakat yang semakin kritis, menyebabkan rumah sakit harus melakukan berbagai
inovasi dalam rangka menghasilkan pelayanan bermutu bagi pasien.

Di dalam memberikan layanan kesehatan kepada pasien saat di rumah sakit, pelayanan diberikan dengan melibatkan adanya kerja sama
antar tenaga kesehatan profesional yang dapat menunjang proses penyembuhan pasien lebih cepat. Lebih cepatnya kesejahteraan pasien
dicapai menunjukkan kualitas pelayanan yang diberikan juga semakin baik. Kerja sama antar tenaga kesehatan profesional harus
memperhatikan keselamatan pasien dengan saling mendukung dan melengkapi antar profesi. Keselamatan pasien menjadi penting dan
prioritas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Keselamatan pasien ini juga mempengaruhi kualitas sebuah rumah sakit karena
Keselamatan pasien selama dilakukannya tindakan merupakan salah satu cerminan dari kualitas pelayanan yang diberikan. Semakin
berkualitasnya sebuah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien maka semakin sedikit kemungkinan untuk mencederai pasien.
Oleh karena itu sebuah rumah sakit membutuhkan kebijakan keselamatan sebagai sistem asuhan yang lebih aman terhadap pasien.
Oleh karena itu, semakin mampunya antar profesi kesehatan di sebuah rumah sakit atau interprofesional
collaboration maka tindakan untuk mencederai pasien akan dapat diminimalisir dan mempermudah pasien atau
klien dalam mencapai kesejahteraan berupa sembuh dari penyakit yang diderita.

Pekerjaan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien akan terasa lebih mudah dan lebih efektif
apabila didapati kerja sama yang baik antar tenaga kesehatan sebagai sebuah tim itu dari dokter, perawat,
terapi, dan profesi kesehatan lainnya.

Jadi interprofesional collaboration berpengaruh baik akan tingkat keselamatan pasien selama menerima
perawatan di rumah sakit.
INTERPROFESSIONAL EDUCATION
• Interprofessional Education adalah pendekatan pembelajaran untuk mempersiapkan peserta didik profesi kesehatan untuk
memberikan perawatan pasien dalam linkungan yang bersifat kolaboratif.

• Hal yang menarik dari Interprofessional Education adalah pelayanan kesehatan bekerja sama dalam tim (kelompok),
pelayanan kesehatan akan meningkat dengan baik.

• Tim Interprofessional Education dapat : meningkatkan kualitas perawatan pasien, menurunkan biaya kesehatan, mengurangi
lama rawat inap, dan mengurangi kesalahan medis.

• Institute of Medicine (IOM) menyatakan bahwa peserta didik profesional kesehatan harus dididik untuk memberikan
perawatan yang berpusat pada pasien dalam tim (kelompok) antar disiplin ilmu.

• IOM menjelaskan bahwa pasien menerima perawatan yang lebih aman dan berkualitas tinggi ketika pelayanan kesehatan
bekerja sama secara efektif dalam tim (kelompok), berkomunikasi, dan memahami peran masing-masing. Meskipun banyak
bukti pendukung Interprofessional Education peserta didik profesi kesehatan.
ALAT UKUR INTERPROFESSIONAL EDUCATION (INTERPROFESSIONAL COLLABORATOR
ASSESSMENT RUBRIC)

a. Komunikasi

Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan cara hormat dan responsif dengan orang lain
(“orang lain” termasuk anggota tim, pasien / klien, dan penyedia kesehatan di luar tim):

1) Mengkomunikasikan dan mengekspresikan ide-ide dengan cara tegas dan hormat.

2) Menggunakan strategi komunikasi (misalnya lisan, tertulis,dan teknologi informasi) secara efektif
dengan orang lain.
Dimensi Tak terobservasi Minimal Cukup Kompeten Menguasai

0 1 2 3 4
Komunikasi dengan rasa   Berkomunikasi dengan orang lain Sesekali berkomunikasi dengan orang Sering berkomunikasi dengan orang Secara konsisten berkomunikasi
hormat dengan cara yang tidak sopan. lain dengan cara yang percaya diri, lain dengan cara yang percaya diri, dengan orang lain dengan cara yang
tegas dan penuh hormat. tegas dan penuh hormat. percaya diri, tegas dan penuh hormat.
    Tidak mengomunikasikan pendapat Kadang-kadang mengkomunikasikan Sering mengkomunikasikan pendapat Secara konsisten mengomunikasikan
atau pandangan terkait tentang pendapat atau pandangan terkait dan pandangan terkait tentang pendapat dan pandangan terkait
perawatan pasien dengan orang lain. tentang perawatan pasien dengan perawatan pasien dengan orang lain. tentang perawatan pasien dengan
orang lain. orang lain.
    Tidak menanggapi atau membalas Kadang-kadang menanggapi atau Sering merespons atau balasan Secara konsisten merespons atau
permintaan. membalas permintaan secara tepat terhadap permintaan secara tepat membalas permintaan tepat waktu.
waktu. waktu
Strategi Komunikasi   Tidak menggunakan strategi Kadang-kadang menggunakan Sering menggunakan strategi Secara konsisten menggunakan
komunikasi (verbal & non-verbal) strategi komunikasi (verbal & non- komunikasi (verbal & non-verbal) strategi komunikasi (verbal & non-
secara tepat dengan orang lain. verbal) dengan tepat. dengan tepat. verbal) dengan tepat.
    Menggunakan komunikasi yang tidak Kadang-kadang menggunakan Sering menggunakan komunikasi Secara konsisten menggunakan
logis dan tidak terstruktur. komunikasi secara logis dan secara logis dan terstruktur. komunikasi secara logis dan
terstruktur. terstruktur.
    Tidak menjelaskan dalam terminologi Kadang-kadang menjelaskan dalam Sering menjelaskan dalam Secara konsisten menjelaskan dalam
disiplin khusus / jargon. terminologi disiplin khusus / jargon. terminologi disiplin khusus / jargon. terminologi disiplin khusus / jargon.
    Tidak menggunakan strategi yang Kadang-kadang menggunakan Sering menggunakan strategi yang Secara konsisten menggunakan
sesuai untuk berkomunikasi dengan strategi yang sesuai untuk sesuai untuk berkomunikasi dengan strategi yang sesuai untuk
individu dengan keterbatasan (mis., berkomunikasi dengan individu individu dengan keterbatasan (mis., berkomunikasi dengan individu
pendengaran, kognitif). dengan keterbatasan (mis., pendengaran, kognitif). dengan keterbatasan (mis.,
pendengaran, kognitif). pendengaran, kognitif).
Komentar  

 
b. Kolaborasi

Kemampuan untuk membangun / memelihara hubungan kerja kolaboratif dengan penyedia lain, pasien / klien
dan keluarga:

1) Membangun hubungan kolaboratif dengan orang lain dalam perencanaan dan menyediakan perawatan
pasien / klien.

2) Mempromosikan integrasi informasi dari orang lain dalam perencanaan dan menyediakan perawatan untuk
pasien / klien.

3) Setelah persetujuan pasien / klien atau pembuat keputusan yang ditunjuk, memastikan bahwa informasi yang
sesuai dibagikan dengan penyedia lain.
Dimensi Tak terobservasi Minimal Cukup Kompeten Menguasai

1 2 3 4

Hubungan Kolaboratif   Tidak menjalin hubungan Kadang-kadang menjalin hubungan Sering menjalin hubungan Secara konsisten menjalin hubungan
kolaboratif dengan orang lain. kolaboratif dengan orang lain. kolaboratif dengan orang lain. kolaboratif dengan orang lain.

Integrasi Informasi dari   Tidak mengintegrasikan informasi Kadang-kadang mengintegrasikan Sering mengintegrasikan informasi Secara konsisten mengintegrasikan
orang lain dari orang lain dalam perencanaan informasi dari orang lain dalam dari orang lain dalam perencanaan informasi dari orang lain dalam
dan menyediakan perawatan pasien / perencanaan dan menyediakan dan menyediakan perawatan pasien / perencanaan dan menyediakan
klien. perawatan pasien / klien. klien. perawatan pasien / klien.

Berbagi informasi   Tidak membagikan informasi Kadang-kadang membagikan Sering membagikan informasi Secara konsisten membagikan
dengan penyedia lain. informasi dengan penyedia lain. dengan penyedia lain. informasi dengan penyedia lain.

    Tidak meminta persetujuan pasien / Kadang-kadang meminta persetujuan Sering meminta persetujuan pasien / Secara konsisten meminta
klien atau pembuat keputusan yang pasien / klien atau pembuat klien atau pembuat keputusan yang persetujuan pasien / klien atau
ditunjuk ketika informasi dibagikan. keputusan yang ditunjuk ketika ditunjuk ketika informasi dibagikan. pembuat keputusan yang ditunjuk
informasi dibagikan. ketika informasi dibagikan.

Komentar  
c. Peran dan Tanggung Jawab

Kemampuan untuk menjelaskan peran dan tanggung jawab seseorang terkait dengan perawatan pasien / klien dan
keluarga (misal ruang lingkup praktik, tanggung jawab hukum dan etika); dan untuk menunjukkan pemahaman tentang
peran, tanggung jawab, dan hubungan orang lain dalam tim:

1) Menjelaskan peran dan tanggung jawab seseorang dengan jelas.


2) Mengintegrasikan peran dan tanggung jawab orang lain dengan milik sendiri untuk mengoptimalkan perawatan pasien
/ klien.

3) Terima pertanggungjawaban atas kontribusi seseorang.


Membagikan pengetahuan berbasis disiplin dan / atau praktik terbaik khusus-bukti dengan orang lain.
Dimensi Tak terobservasi Minimal Cukup Kompeten Menguasai

1 2 3 4
Peran dan Tanggung   Tidak menggambarkan peran dan Kadang-kadang menggambarkan Sering menggambarkan peran dan Secara konsisten menggambarkan
Jawab tanggung jawab sendiri dengan tim / peran dan tanggung jawab sendiri tanggung jawab sendiri dengan tim / peran dan tanggung jawab sendiri
pasien / keluarga. dengan tim / pasien / keluarga. pasien / keluarga. dengan tim / pasien / keluarga.
Integrasi Peran /   Tidak termasuk peran dan tanggung Kadang-kadang termasuk peran dan Sering termasuk peran dan tanggung Secara konsisten termasuk peran dan
Tanggung Jawab jawab penyedia lain dalam pemberian tanggung jawab penyedia lain dalam jawab penyedia lain dalam pemberian tanggung jawab penyedia lain dalam
perawatan pasien. pemberian perawatan pasien. perawatan pasien. pemberian perawatan pasien.
Akuntabilitas   Tidak menunjukkan penilaian Kadang-kadang menunjukkan Sering menunjukkan penilaian Secara konsisten menunjukkan
profesional saat menjalankan tugas penilaian profesional saat profesional saat menjalankan tugas penilaian profesional saat
atau mendelegasikan tugas. menjalankan tugas atau atau mendelegasikan tugas. menjalankan tugas atau
mendelegasikan tugas. mendelegasikan tugas.
    Tidak menerima tanggung jawab atas Kadang-kadang menerima tanggung Sering menerima tanggung jawab atas Secara konsisten menerima tanggung
kegagalan tujuan kolaboratif. jawab atas kegagalan tujuan kegagalan tujuan kolaboratif. jawab atas kegagalan tujuan
kolaboratif. kolaboratif.
    Tidak menerima tanggung jawab atas Kadang-kadang menerima tanggung Sering menerima tanggung jawab atas Secara konsisten menerima tanggung
tindakan individu yang berdampak jawab atas tindakan individu yang tindakan individu yang berdampak jawab atas tindakan individu yang
pada tim. berdampak pada tim. pada tim. berdampak pada tim.
    Tidak menjelaskan ruang lingkup Kadang-kadang menjelaskan ruang Sering menjelaskan ruang lingkup Secara konsisten menjelaskan ruang
praktik sendiri, kode etik, standar, dan lingkup praktik sendiri, kode etik, praktik sendiri, kode etik, standar, dan lingkup praktik sendiri, kode etik,
/ atau pedoman klinis terkait standar, dan / atau pedoman klinis / atau pedoman klinis terkait standar, dan / atau pedoman klinis
hubungan kolaboratif yang berpusat terkait hubungan kolaboratif yang hubungan kolaboratif yang berpusat terkait hubungan kolaboratif yang
pada pasien. berpusat pada pasien pada pasien berpusat pada pasien
Berbagi Pengetahuan   Tidak berbagi pengetahuan disiplin Kadang-kadang berbagi pengetahuan Sering berbagi pengetahuan disiplin Secara konsisten berbagi pengetahuan
Berbasis Bukti / Praktik spesifik berdasarkan praktik terbaik disiplin spesifik berdasarkan praktik spesifik berdasarkan praktik terbaik disiplin spesifik berdasarkan praktik
Terbaik atau bukti dengan orang lain. terbaik atau bukti dengan orang lain. atau bukti dengan orang lain. terbaik atau bukti dengan orang lain.
Komentar  

 
d. Pendekatan Kolaboratif Pasien / Keluarga-Klien: Kemampuan untuk menerapkan prinsip-prinsip yang
berpusat pada pasien / klien melalui kolaborasi antarprofesional:

1) Mencari masukan dari pasien / klien dan keluarga dengan cara hormat mengenai perasaan, kepercayaan,
kebutuhan dan tujuan perawatan.

2) Mengintegrasikan keadaan kehidupan pasien / klien dan keluarga, preferensi budaya, nilai-nilai, kebutuhan
yang diungkapkan, dan kepercayaan / perilaku kesehatan ke dalam rencana perawatan.

3) Membagikan opsi dan informasi perawatan kesehatan dengan pasien / klien dan keluarga.

4) Pendamping untuk pasien / klien dan keluarga sebagai mitra dalam proses pengambilan keputusan.
Dimensi Tak terobservasi Minimal Cukup Kompeten Menguasai

1 2 3 4

Masukan Pasien / Klien   Tidak mencari masukan dari pasien / Kadang-kadang mencari masukan Sering mencari masukan dari Secara konsisten mencari masukan
klien dan keluarga. dari pasien / klien dan keluarga. pasien / klien dan keluarga. dari pasien / klien dan keluarga.

Integrasi Pasien /   Tidak mengintegrasikan keadaan, Kadang-kadang mengintegrasikan Sering mengintegrasikan keadaan, Secara konsisten mengintegrasikan
Kepercayaan dan Nilai- kepercayaan, dan nilai pasien / klien keadaan, kepercayaan, dan nilai kepercayaan, dan nilai pasien / klien keadaan, kepercayaan, dan nilai
Nilai Klien dan keluarga ke dalam rencana pasien / klien dan keluarga ke dalam dan keluarga ke dalam rencana pasien / klien dan keluarga ke dalam
perawatan. rencana perawatan. perawatan. rencana perawatan.

Berbagi Informasi   Tidak berbagi opsi dan informasi Kadang-kadang Kadang-kadang Sering berbagi opsi dan informasi Secara konsisten berbagi opsi dan
dengan Pasien / Klien perawatan kesehatan dengan pasien / berbagi opsi dan informasi perawatan kesehatan dengan pasien / informasi perawatan kesehatan
klien dan keluarga. perawatan kesehatan dengan pasien / klien dan keluarga. dengan pasien / klien dan keluarga.
klien dan keluarga.

Pendampingan Pasien   Tidak menganjurkan pasien / klien Kadang-kadang menganjurkan Sering menganjurkan pasien / klien Secara konsisten menganjurkan
dalam Pengambilan dan keluarga sebagai mitra dalam pasien / klien dan keluarga sebagai dan keluarga sebagai mitra dalam pasien / klien dan keluarga sebagai
Keputusan proses pengambilan keputusan. mitra dalam proses pengambilan proses pengambilan keputusan. mitra dalam proses pengambilan
keputusan. keputusan.

Komentar  

 
HTTPS://WWW.YOUTUBE.COM/WATCH?V=C9CRYQONIEM
HTTPS://WWW.YOUTUBE.COM/WATCH?V=MYISSRHVF0U

Anda mungkin juga menyukai