Anda di halaman 1dari 43

Ns. Uswatun Hasanah, M.Kep.,Sp.

KepJ
Ansietas merupakan salah satu kondisi yang
sering luput dari perhatian perawat di Puskesmas
maupun di masyarakat. Pasien sering datang ke
Puskesmas dengan keluhan fisik yang berulang dan
menyatakan tanpa ada perbaikan. Di masyarakat,
individu dengan masalah fisik kronis juga sering
ditemui mengalami ansietas.

Jika kondisi ansietas tidak ditangani dengan baik


dapat menganggu aktivitas pasien sehari-hari. Oleh
karena itu, asuhan keperawatan ansietas perlu
diketahui oleh perawat Puskesmas agar dapat
membantu pasien dan keluarga mengatasi ansietas.
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta
mampu melakukan asuhan keperawatan ansietas

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)


Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep ansietas
2. Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan ansietas :
a. Melakukan pengkajian ansietas
b. Menetapkan diagnosis keperawatan ansietas
c. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien ansietas
d. Mengevaluasi kemampuan pasien dalam merawat pasien
ansietas
e. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan ansietas
3. Mempraktikkan asuhan keperawatan ansietas
Ansietas adalah
perasaan was-was, kuatir atau tidak
nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang
dirasakan sebagai ancaman
FAKTOR PREDISPOSISI FAKTOR PRESIPITASI

BIOLOGIS o Riwayat keluarga o Penyakit


dengan ansietas
o Kehilangan cinta & o Ancaman identitas,
perhatian masa kanak- harga diri, integritas
kanak
diri
PSIKOLOGIS o HDR
o Trauma masa
o Ancaman
pertumbuhan kehilangan orang
(perpisahan, yang berarti
kehilangan) o Perceraian
o Tidak adekuatnya
SOSIAL hubungan interpersonal o Perubahan status
BUDAYA pada masa bayi pekerjaan, fungsi
o Kemampuan komunikasi dan peran,
rendah lingkungan, sosial.
SUBJEKTIF
Khawatir, cemas, was-was, merasa tegang, takut akan terjadi
sesuatu

OBJEKTIF
Kognitif
Emosi Perilaku

Fisik Sosial
a. Kognitif/ Pikiran
Perhatian kurang
Konsentrasi kurang
Penilaian salah
Daya ingat terganggu
(pelupa)
Blocking
Lapang persepsi menurun
Khawatir/cemas yang
berlebih
(bingung)
Banyak bertanya
Takut mati
8
b. Emosi
Mudah
tersinggung
Tidak sabar
Gelisah
Tegang
Takut
Frustrasi

9
c. Fisik
Nafsu makan menurun
Jantung berdebar-debar
Pernafasan cepat
(sesak/pendek)
Berkeringat dingin
Kesulitan untuk tidur
Sakit kepala
Seperti melayang
Sensasi gatal
Ketegangan otot
Sakit lambung
10
d. Tingkah Laku/ Perilaku
Gelisah
Ketegangan fisik
Tremor
Gugup
Bicara cepat
Kurang koordinasi

11
e. Sosial
Kadang-kadang menghindari kontak
dengan orang lain/sosial
Aktivitas sosial menurun
Kadang-kadang menunjukkan sikap
bermusuhan

12
▪ Kehilangan kendali
diri
▪ Aktivitas motorik
meningkat
▪ Persepsi dan pikiran
▪ Pusat perhatian irrasional
yang lebih
selektif/penting
▪ Dapat melakukan Panik
sesuatu dengan Berat
arahan
▪ Persepsi sangat
Sedang menyempit.
▪ Fokus pada satu hal
Ringan ▪ Perlu banyak arahan
untuk hal yang lain
▪ Masalah – masalah
sehari-hari
▪ Waspada
▪ Persepsi meningkat
WAWANCARA:
• Tanyakan apa yang dirasakan
• Tanyakan penyebab ansietas
• Tanyakan yang dirasakan saat ansietas
• Tanyakan situasi pencetus ansietas
• Tanyakan apa yang dilakukan saat ansietas
• Tanyakan bagaimana hasilnya
• Tanyakan akibat dari perilaku cemasnya

OBSERVASI
• Observasi perilaku pasien

• Identifikasi tingkat ansietas pasien


• Simpulkan masalah yang dialami pasien
Ansietas
(sedang/berat/panik)
PASIEN

Pasien akan :
a. Mengenal ansietas
b. Melaksanakan cara-cara mengatasi ansietas :
Cara distraksi verbal, auditori dan perilaku
Relaksasi nafas dalam
Hipnotis lima jari
Cara spiritual
Patuh minum obat
TINDAKAN UNTUK PASIEN

a. Bina hubungan saling percaya


b. Bantu Pasien mengenal ansietas
dengan cara :
Bantu pasien mengidentifikasi dan
mengungkapkan perasaan
Bantu pasien menjelaskan situasi yang
menimbulkan ansietas
Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
Bantu pasien menyadari perilaku akibat
ansietas
c. Latih mengatasi ansietas
1) Latih cara mengatasi ansietas dengan
teknik distraksi:
Melihat pemandangan alam daerah
pantai atau pegunungan
Mendengar suara alam seperti bunyi
air mengalir, suara burung berkicau,
musik instrumental atau musik lembut
Melakukan kegiatan menonton film
seperti komedi, kartun, membaca
novel, membaca kata-kata dengan
huruf terbalik, mengunyah permen
karet, melihat benda-benda sekitar,
mendekatkan dua jari sedekat
mungkin berulang-ulang
2) Latih cara mengatasi ansietas : relaksasi
nafas dalam
Posisi duduk di lantai atau kursi dengan tubuh
rileks dan tidak ada tekanan pada otot yang
menghambat aliran darah
Tarik nafas melalui hidung dengan sangat
perlahan
Tiup melalui mulut dengan sangat perlahan.
Tiup sambil mengempeskan
perut
Lakukan berulang kali
Mata boleh dibuka atau
dipejamkan
Posisi duduk atau berbaring dengan mata ditutup dan
tubuh rileks.
Pikiran dikosongkan.
Sentuhkan ibu jari dengan telunjuk. Mulai
membayangkan tubuh yang sehat pada masa yang
lalu
Sentuhkan ibu jari dengan jari tengah. Mulai
membayangkan orang yang peduli dan sayang pada
saudara dan hubungan yang akrab
Sentuhkan ibu jari dengan jari manis. Mulai
membayangkan saat mendapat pujian dan memiliki
kemampuan yang dibanggakan
Sentuhkan ibu jari dengan kelingking. Mulai
membayangkan pemandangan alam yang indah dan
sedang berada disana
1. Kenang semua 2. Kenangan manis
keadaan fisik dengan orang yang
yang sehat dan peduli dan sayang
menyenangkan

3. Kenang
semua
keberhasilan
dan prestasi

4. Kenang
semua tempat
terindah yang
pernah
dikunjungi,
bayangkan
Anda di sana
beberapa saat.
Diskusikan tentang keyakinan yang dianut
oleh pasien
Latih cara mengontrol ansietas sesuai
keyakinan pasien
Motivasi pasien untuk melakukannya
Jelaskan tentang prinsip 6 benar minum
obat
Jelaskan manfaat obat
Jelaskan pentingnya minum obat teratur
Jelaskan tentang pentingnya kontiunitas
minum obat
1.1. Salam :
“Selamat pagi, saya C, perawat yang akan merawat ibu hari ini.
Nama ibu siapa?”
“Oo… ibu A, senang dipanggil apa?”
“Baik… Jadi senangnya dipanggil ibu A ya?”
1.2. Evaluasi :
“Apa yang ibu A rasakan?
“Apa yang menyebabkan ibu A merasa khawatir dan cemas?”
“Oo.. Jadi ibu A merasa khawatir dan cemas karena
memikirkan kebutuhan keluarga”.
“Sudah berapa lama ibu A merasakan hal ini?”

1.3. Validasi :
“Apa yang telah ibu A lakukan untuk mengatasi perasaan
khawatirnya?”
“Bagaimana hasilnya?”
1.4. Kontrak

1.4.1. Topik & Tujuan:


“Bagaimana jika sekarang kita berbicara tentang
perasaan khawatir dan cemas yang ibu A rasakan dan
belajar cara mengatasinya?”
“Tujuannya agar ibu dapat mengatasi perasaan cemas
yang dialami”
1.4.2. Waktu:
“Waktunya selama 30 menit dari sekarang”
1.4.3. Tempat:
“Dimana baiknya kita berbicara?”
2.1. Pengkajian
“Apa yang menyebabkan ibu A merasa khawatir atau
cemas?”
“Jadi penyebab ibu merasa cemas adalah……
“Apa yang ibu rasakan saat merasa cemas?”
“Biasanya apa yang terjadi sebelum ibu merasa
cemas?”
“Pada situasi apa biasanya rasa cemas muncul?”
“Apa yang biasanya ibu lakukan saat perasaan
cemas muncul?”
“Bagaimana hasilnya dari cara yang ibu lakukan?”
“Menurut ibu, apa akibat dari perilaku ibu saat
merasa cemas?”
2.2. Diagnosis
“Ibu A merasa cemas akan kebutuhan
hidup dan jika pikiran itu muncul
biasanya disertai rasa pusing,
ketegangan otot, jantung berdebar,
nafas sesak/pendek dan sakit
lambung”
“Ibu sedang mengalami kecemasan”
2.3. Tindakan Keperawatan
2.3.1. Latih cara mengatasi ansietas dengan
teknik distraksi
• Melihat pemandangan alam
• Mendengar suara alam
• Melakukan kegiatan menonton film,
membaca novel, membaca kata-kata dengan
huruf terbalik, mengunyah permen karet,
melihat benda-benda sekitar, mendekatkan
dua jari sedekat mungkin berulang-ulang

2.3.2. Latih cara mengatasi ansietas : relaksasi


nafas dalam
3.1. Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan ibu A setelah latihan 2 kegiatan untuk
mengatasi rasa cemas?”
3.2. Evaluasi Objektif :
“Coba sebutkan kegiatan apa saja yang telah kita latih bersama
untuk mengatasi cemas!”
“Coba sebutkan kembali cara mengatasi cemas dengan teknik
distraksi atau pengalihan!”
“Coba ulangi kembali cara mengatasi cemas dengan relaksasi
nafas dalam!
3.3. Rencana Tindak Lanjut Pasien:
“Mau berapa kali dalam sehari melakukan latihan mengalihkan
rasa cemas?”
“Mau berapa kali latihan mengontrol cemas dengan relaksasi
nafas dalam?”
“Jangan lupa yaa bu, selain latihan sesuai jadual, cara yang
sudah dilatih tadi dilakukan saat cemasnya muncul!”
3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat:
“Baiklah, bu, besok jam 10.00 saya akan kembali
menemui ibu. Seperti yang saya sampaikan tadi
ada 4 cara untuk mengatasi cemas. Tadi sudah
dua cara yang ibu A pelajari. Jadi, besok kita akan
latihan mengatasi cemas dengan cara lainnya”

3.5. Salam : “Semoga ibu A lekas pulih kembali”


1.1. Salam :
“Selamat pagi, ibu A?”
“masih ingan dengan saya?”
Iya betul sekali saya perawat C, Sesuai dengan janji kita kemarin hari ini
saya datang untuk ngobrol kembali dengan ibu terkait masalah yang ibu
rasakan.
1.2. Evaluasi :
“Apa yang ibu A rasakan hari ini?
“Apakah masih merasa khawatir dan cemas?”
“Oo.. Jadi ibu A masih merasa khawatir dan cemas namun
sudah berkurang dibanding sebelumnya? Bagus sekali ya
Bu”.
1.3. Validasi :
“Apa ibu A telah mencoba melakukan cara yang kita latih
sebelumnya untuk mengatasi perasaan khawatirnya?
“Bagus, hebat ibu”
“Bagaimana hasilnya?” Syukurlah..
1.4. Kontrak

1.4.1. Topik & Tujuan:


“Sesuai dengan janji saya kemarin, sekarang kita
akan latihan dua cara mengatasi cemas yang lain,
yaitu dengan tehnik hipnotis 5 jari dan dengan cara
ibadah”
“Tujuannya agar ibu A dapat mengatasi cemas yang
dialami”

1.4.2. Waktu:
“Waktunya selama 30 menit dari sekarang”

1.4.3. Tempat:
“Kita berbicara disini yaa”
2.1. Tindakan Keperawatan
2.1.1. Latihan teknik hipnotis 5 jari

2.1.2. Latihan cara spiritual

2.1.3. Penjelasan tentang obat


“Ibu A, ini ada obat dari dokter. Sekarang saya akan
sampaikan cara minum obat yang benar”
(Jelaskan tentang cara minum obat yang benar 5W +
1W)
3.1. Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan ibu A setelah latihan 2 cara mengatasi cemas
dan penjelasan tentang obat?”
3.2. Evaluasi Objektif :
“Coba sebutkan kegiatan apa saja yang telah kita latih bersama tadi!”
“Coba peragakan kembali cara mengontrol cemas dengan hipnotis 5
jari!”
“Coba sebutkan kembali cara mengontrol cemas dengan cara ibadah”
“Coba sebutkan kembali waktu untuk minum obatnya!”

3.3. Rencana Tindak Lanjut Pasien:


“Mau berapa kali latihan hipnotis 5 jari?”
“Mau berapa kali melakukan ibadah dalam sehari?”
“Obatnya diminum pada jam 7 pagi dan jam 7 malam setelah makan
yaa”
“Jangan lupa selain latihan sesuai jadual, cara yang sudah dilatih tadi
dilakukan saat cemasnya muncul!”
3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat:
“Baiklah, besok jam 10.00 saya akan menemui ibu
lagi ya. Saya ingin melihat bagaimana latihannya dan
menanyakan manfaatnya bagi ibu A”

3.5. Salam:
“Semoga ibu A lekas pulih kembali”
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal: S:

Data O:

Diagnosis Keperawatan A:

P:
Tindakan Keperawatan

Rencana Tindak Lanjut

Perawat

(nama perawat)
1. Pasien :
a. Ansietas berkurang/ terkontrol
b. Melakukan cara – cara mengurangi ansietas
c. Merasakan maafaat latihan mengontrol ansietas
2. Keluarga :
a. Memahami tentang ansietas
b. Merawat anggota keluarga yang mengalami ansietas
c. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
(kontrol Pasien ke Puskesmas)
42
43

Anda mungkin juga menyukai