Anda di halaman 1dari 2

Nama: Apriliani E.

Nahas

Nim: 18210024

Kelas/smstr: A/7

Konflik dan penyelesaian dalam jemaat

 Ketersinggungan satu dengan yang lain


Komunikasi yang baik memampukan kita untuk dapat berinteraksi satu dengan yang lain.
Namun dalam berkomunikasi kadang ada hal-hal yang kecil dan sederhana yang sering kali kita
salah artikan yang biasa akrab disebut dengan miskomunikasi. Dalam miskomunikasi ini tentu
harus ada percakapan antara kedua belah pihak sehingga masing-masing dapat mengerti
maksud sebenarnya dari percakapan-percakapan yang terjadi sebelumnya. Terkadang pendeta
juga turut hadir sebagai penengah bahkan penasehat.
 Membuat gep-gep dalam majelis
Sering terjadi dalam lingkungan internal, majelis sering membuat kelompok-kelompok. Majelis
dengan usia muda membuat kelompok mereka sendiri dan sering tidak mau bergabung dengan
majelis yang sudah usia lanjut. Jika sudah seperti ini harus diakan mediasi antara para majelis
sehingga para majelis yang usia muda juga dapat membaur bersama dengan yang sudah berusia
lanjut, sehingga pelayanan kepada jemaat dapat terlaksana dengan baik.
 Keuangan( penyelewengan uang gereja).
Peran gereja dalam menyikapi hal ini adalah dengan cara menanamkan nilai-nilai, melakukan
sosialisasi pada generasi muda agar tidak terlibat dalam kasus korupsi. Serta pengkaderan
pemimpi harus menggunakan kriteria agar orang-orang yang memimpin bisa menjalankan tugas
dengan baik.
 Organisasi gereja(kurangnya pemahaman tupoksi).
Mengenai masalah ini seringkali terjadi yaitu tidak menegtahui tugas pokok yang ada sehingga
seringkali menyebabkan konflik yang dalam gereja. Sikap yang gereja harus lakukan ialah
menjelaskan setiap tugas yang dimiliki yaitu pada saat pembekalan sebelum perhadapan agar
tidak menyeleweng dari tugas pokok.
 Pembangungan ( membebankan jemaat menyebabkan pembangunan tidak jalan).
Seringkali konflik yang terjadi dalam gereja yaitu pembangunan ketika memberikan tanggungan
kepada jemaat terlalu membebankan sehingga jemaat tidak sanggup yang berdampak pada
macetnya pembangunan. Sikap gereja yaitu harus melihat kondisi jemaat yang ada sehingga
ketika membagikan tanggungan kepada jemaat tidak membebankan dan jemaat dapat
menjalakan tanggungan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai