PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 yang terjadi hampir di seluruh dunia menjadi kendala bagi semua kalangan di
dunia dan juga merupakan krisis kesehatan bagi umat manusia. Dalam dunia pendidikan, pandemi
Covid-19 memberikan dampak yang sangat banyak seperti banyaknya sekolah di dunia ditutup untuk
menghentikan penyebaran Covid-19. Dampak dari pandemi Covid-19 membuat pemerintah
membuat program pembelajaran daring. Pelaksanaan pembelajarann daring ini berdasarkan pada
Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020, tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (covid-19),
lalu Surat Edaran Nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Belajar Di Rumah (BDR)
selama darurat covid, dan diperkuat lagi dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020
tentang pencegahan covid-19 pada Satuan Pendidikan, dengan beberapa isi di dalamnya adalah
mengenai penjelasan pembelajaran daring, mekanisme kegiatan belajar mengajar selama masa
pandemi, serta penilaian pembelajaran daring bagi peserta didik (kemdikbud.go.id). Menurut
pemerintah pembelajaran online dinilai merupakan cara yang paling efektif dan efisien untuk
melakukan pembelajaran ditengah pandemi saat ini.
Pelaksanaan pembelajaran secara online harus didukung dengan perangkat elektronik seperti
laptop, komputer, handphone atau smartphone yang bisa digunakan untuk melakukan akses
informasi kapanpun dan dimanapun. Dari sisi dosen, selain menyiapkan materi, pemilihan media
pembelajaran serta alat evaluasi juga butuh disesuaikan. Penggunaan media live conference ataupun
video ajar yang dibuat oleh dosen pengampu mata kuliah merupakan alternatif yang dapat dipilih
ketika kuota dan sinyal internet menjadi masalah utama. Sistem-sistem pembelajaran online atau e-
learning juga dapat dikembangkan setiap perguruan tinggi sebagai alternatif dalam menyikapi
kondisi pandemi Covid-19 melalui pembelajaran online. Media youtube juga dapat digunakan dosen
untuk mengupload video-video pembelajaran karena media ini sedang digemari mahasiswa. Waktu
pendistribusian materi yang dilaksanakan maksimal sehari sebelum jadwal perkuliahan juga
dianggap lebih efektif agar materi mampu dipahami oleh mahasiswa terlebih dahulu. Sementara itu,
proses evaluasi sebaiknya dilaksanakan pada setiap satu topik materi atau setiap pertemuan.
Dengan demikian, alokasi waktu perkuliahan, media ajar yang digunakan, waktu distribusi materi
dan teknik evaluasi merupakan beberapa hal yang sebaiknya dipertimbangkan agar pembelajaran
online dapat berjalan dengan efektif.
Sedangkan dari sisi mahasiswa dibutuhkan kesiapan atau ketersediaan sarana pembelajaran yang
memadai berupa laptop, komputer, handphone atau smartphone serta jaringan internet. Kendala ini
akan sangat terasa bagi para peserta didik yang belum memiliki perangkat utama yang memadai.
Selain itu, kondisi jaringan internet yang berbeda-beda di setiap lokasi juga menjadi masalah yang
sering muncul dalam pembelajaran berbasis online.
Dengan demikian, kondisi pandemi covid-19 ini seolah tidak memberi alternatif metode
pembelajaran lain selain metode pembelajaran berbasis on line. Untuk itu yang harus dilakukan
pendidik saat ini adalah tetap menjalankan proses pembelajaran, menemukan metode pendekatan
pengajaran yang efektif agar kendala pembelajaran yang ditemukan dapat diminimalisir meskipun
dilaksanakan dalam kondisi atau situasi mendadak dan serba terbatas saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
E-learning sangat membantu kegiatan belajar mengajar di masa pandemi. Jika tidak menggunakan e-
learning maka siswa tidak dapat menerima informasi atau pembelajaran yang disampaikan oleh
guru. Kurangnya bimbingan dalam pembelajaran e-learning sangat berdampak langsung terhadap
keberhasilan pembelajaran di sekolah. Dimana proses pembelajaran yang memerlukan beberapa
komponen dalam melakukan pembelajaran agar pembelajaran berjalan dengan efektif.
DAFTAR PUSTAKA