Anda di halaman 1dari 3

TEORI SOSIOLOGI KLASIK

JORDAN A SUDARSONO

B20120135

KELAS C

SOSIOLOGI

“FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK”

Pandangan Ahli G.SIMMEL tentang Masyarakat

Georg Simmel adalah seorang filsuf Jerman dan salah seorang pionir dalam menjadikan
sosiologi sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri.
Menurut Teori G. Simmel masyarakat merupakan suatu proses yang berjalan dan berkembang
terus. Masyarakat ada di mana individu mengadakan interaksi dengan individu-individu lainnya.
Interkasi timbul karena kepentingan-kepentingan dan dorongan tertentu.

Simmel memberikan suatu konsep tentang masyarakat melalui interaksi timbal balik. Masyarakat
dipandang lebih daripada hanya sebagai suatu kumpulan individu sebaliknya masyarakat
menunjuk pada pola interaksi timbal balik antara individu. Pendekatan Simmel meliputi
pengidentifikasian dari penganalisaan bentuk-bentuk yang berulang atau pola-pola “sosiasi”
(sociation). Sosiasi adalah terjemahan dari kata “ Vergesellschaftung (Jerman), yang secara
harafiah berarti proses dimana masyarakat itu terjadi. Dengan demikian jika individu-individu
saling berhubungan dan saling mempengaruhi, maka terbentuklah suatu masyarakat. Proses
interaksi timbal balik itu bisa bersifat sementara dan berlangsung lama.

Simmel memberikan suatu konsep tentang masyarakat melalui interaksi timbal balik. Masyarakat
dipandang lebih daripada hanya sebagai suatu kumpulan individu melainkan masyarakat
menunjuk pada pola interaksi timbal balik antar individu. Pokok perhatian Simmel dari interaksi
sosial bukanlan isi melainkan bentuk dari interaksi sosial itu sendiri. Simmel memiliki
pandangan seperti itu karena menurutnya dunia nyata tersusun dari tindakan dan interaksi.

Munculnya masyarakat menurut Simmel dikenal dengan istilah vergesellschaftung yang secara
harfiah berarti “proses terjadinya masyarakat”, atau disebut juga dengan istilah “Sosiasi”
(sociation). Jadi munculnya masyarakat terjadi karena adanya interaksi timbal balik yang mana
dalam proses tersebut individu akan saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Masyarakat lebih daripada jumlah individu yang membentuknya lalu ditambah dengan pola
interaksi timbal balik dimana mereka saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Akan tetapi
masyarakat tidak akan pernah ada sebagai suatu benda objektif yang terlepas dari anggota-
anggotanya. Kenyataan itu terdiri dari kenyataan proses interaksi timbal balik. Pendekatan ini
mengusahakan keseimbangan antara pandangan nominalis (yang percaya hanya pada individu
yang rill) dan pandangan realis atau teori organik (yang mengemukakan bahwa kenyataan sosial
itu bersifat independen dari individu yang membentuknya).
Contoh terbentuknya masyarakat menurut Simmel, misalnya sejumlah individu yang terpisah
satu sama lain atau berdiri sendiri-sendiri saja, yang sedang menunggu dengan tenang di terminal
lapangan udara tidak membentuk jenis masyarakat atau kelompok. Tetapi kalau ada
pengumuman yang mengatakan bahwa kapal akan tertunda beberapa jam karena tabrakan,
beberapa orang mungkin mulai berbicara dengan orang disampingnya, dan disanalah muncul
masyarakat. Dalam hal ini masyarakat (sosietalisasi) yang muncul akan sangat rapuh dan
semetara sifatnya, dimana ikatan-ikatan interaksi timbal baliknya itu bersifat sementara saja.
Proses munculnya masyarakat sangat banyak macamnya, mulai dari pertemuan sepintas lalu
antara orang-orang asing ditempat-tempat umum sampai ke ikatan persahabatan yang lama dan
intim atau hubungan keluarga. Tanpa memandang tingkat variasinya, proses sosiasi ini
mengubah suatu kumpulan individu saja menjadi satu masyarakat (kelompok / sosiasi).

Anda mungkin juga menyukai