PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
politik Perancis (1789), revolusi industri yang berlangsung sepanjang Abad Ke-19
dan munculnya kapitalisme merupakan faktor yang paling besar perannya dalam
industri yang ditawarkan oleh pabrik-pabrik yang sedang berkembang. Hal ini
yang besar di satu pihak, dan di pihak lain ada sebagian besar orang yang bekerja
membanting tulang dengan jam kerja yang sangat panjang tetapi dengan sedikit
pemikir sosiologi awal (para perintis), seperti Saint Simon (1760-1825), Auguste
1
Industrialisasi dan kapitalisme oleh para perintis dianggap sebagai hal yang
memulihkan keadaan atau memunculkan keadaan baru sebagai solusi atas masalah
yang timbul.
bahan diskusi mengenai peran atau fungsi pengajaran sosiologi di SMA untuk
lingkungan sosialnya. Apakah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada
dan sekaligus merupakan pagu dalam standar isi (Permen 22 Tahun 2006) telah
Cambridge University.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Multikultural
2
BAB II
PEMBAHASAN
adalah fakta sosial, yaitu cara bertindak, berfikir, dan berperasaan yang berada di
Fakta sosial, menurut Durkheim, berada di luar individu, tetapi bersifat memaksa
yang bertindak tidak sesuai dengan fakta sosial, akan mendapat sanksi dari suatu
kekuatan yang berasal dari luar dirinya. Durkheim mencontohkan perilaku bunuh
diri (suicide) yang juga merupakan fakta sosial. Integrasi sosial dalam suatu
kelompok atau masyarakat yang terlalu kuat dapat memaksa individu untuk
lain bunuh diri yang juga merupakan fakta sosial sebagaimana dijelaskan oleh
pihak lain. Sebagaimana fakta sosial yang diungkapkan oleh Durkheim, tindakan
3
seperti C. Wrights Mills (Sociological Imagination) ataupun Peter L. Berger
Tahun 1948 Kuliah Pertama Sosiologi oleh Prof. Mr. Soenario Kolopaking di
Akademi Ilmu Politik Yogyakarta (sekarang FISIPOL UGM). Tahun 1950 Hasan
sosial yang pokok (nilai dan norma, kelompok, kelas, lembaga sosial, dll).
unsur-unsur sosial . Struktur dan proses sosial membentuk sistem sosial, dan
perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi baik pada struktur dan
proses sosial.
sosial adalah bahwa ia sedang berbicara mengenai sesuatu yang terdiri atas
bagian-bagian yang saling bergantung dan membentuk suatu pola tertentu, dapat
4
Kiranya dapat dinyatakan bahwa perilaku sosial sesungguhnya merupakan fungsi
perilaku yang dilakukan oleh individu lebih merupakan preferensi struktur sosial
seseorang berperilaku terhadap yang lain sesuai dengan harapan kelompok. Sejak
jenis kelamin yang dimiliki. Bayi perempuan dan bayi laki-laki diperlakukan
secara berbeda, diberi pakaian dengan bentuk dan warna yang berbeda, diberi
mainan yang berbeda, dst. Proses pembelajaran demikian dalam studi sosiologi
disebut sosialisasi.
play stage, game stage, dan generalized other) melalui interaksi dengan anggota
kelompok dengan individu atau kelompok lain, baik yang berlangsung secara
5
masyarakatnya, individu juga harus melakukan sosialisasi. Individu harus
tidak aneh dan dapat diterima oleh warga lain dalam masyarakatnya.
Agen-agen atau media sosialisasi yang penting antara lain, (1) keluarga,
(2) teman sepermainan, (3) lingkungan sekolah, (4) lingkungan kerja, dan (5)
yang bermakna bagi seseorang), seperti ayah, ibu, kakak,baby sitter, pembantu
rumah tangga, dll sangat penting. Kemandirian dan keterampilan sosial lainnya
yang sangat penting bagi perkembangan seorang anak, dapat diperoleh melalui
Peran media massa sebagai agen sosialisasi tidak diragukan lagi. Dari
beberapa penelitian ditemukan fakta bahwa sebagian besar waktu anak-anak dan
lebih merupakan hasil dari berperannya media massa yang berbasis teknologi
6
Meskipun sosialisasi telah berlangsung sejak seseorang dilahirkan atau
menjadi warga baru suatu masyarakat, tetapi tidak semua orang dapat berhasil
dalam proses sosialisasi. Dengan kata lain, tidak semua orang mampu hidup
dengan cara-cara yang sesuai dengan harapan sebagaian besar warga masyarakat.
Meskipun para anggota masyarakat cenderung konformis, tetapi ada sedikit orang
belum lazim karena terlalu maju, sampai dengan perilaku yang benar-benar
baik yang formal maupun informal, baik melalui cara-cara yang bersifat persuasif
akan merupakan kekuatan yang berasal dari luar individu yang memaksanya
Dengan kata lain, keteraturan sosial akan tercipta apabila: (1) dalam
struktur sosial terdapat sistem nilai dan norma sosial yang jelas sebagai salah satu
unsurnya; jika tidak demikian akan menimbulkan anomie, (2) individu atau
norma yang berlaku (peran sosialisasi), (3) individu atau kelompok menyesuaikan
7
tindakan-tindakannya dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku
(social control).
terdiri atas dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa pembauran satu
kurang lebih berdiri sendiri dan terikat oleh hal-hal yang bersifat primordial.
Dengan cara yang lebih rinci, Pierre van den Berghe menyebutkan beberapa sifat
kelompok dengan subkultur saling berbeda satu dari lainnya, (2) struktur sosial
dapat mengembangkan konsensus mengenai nilai yang bersifat dasar, (4) relatif
paksaan (coercion) dan ketergantungan ekonomi, atau (6) dominasi politik oleh
yang lebih besar, dan sangat tergantung pada bentuk dan konfigurasi struktur
8
Struktur sosial dalam masyarakat multikultural dapat dibedakan
identitas dan sentimen kelompok yang diakibatkan oleh terjadinya tumpang tindih
seimbang, (2) maioritas dominan, (3) minoritas dominan, atau (4) fragmentasi,
menentukan juga proses integrasi sosialnya. Pada konfigurasi (1) dan (4)
(2) dan (3) integrasi sosial dapat terbentuk karena adanya dominasi suatu
kehidupan politik nasional yang non-aliran dan berbasis program dan ideologi
nasional.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang ada dapat disimpulkan bahwa (1) pengajaran sosiologi di
yang yang ada di A-Level seperti Work and Leisure tidak tercantum dalam SK
dan KD. Dengan demikian, apabila peserta didik akan mengikuti eksaminasi A-
10
DAFTAR PUSTAKA
11