Anda di halaman 1dari 10

Tugas Misilogi

Misi Gereja dan Kesehatan

OLEH

Nama : Gracia. A. K. Litinau

Kelas : VIA

NIM : 18210049

UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACCANA KUPANG

FAKULTAS TEOLOGI

2021

1
BAB 1

PENDAHULUAN

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, gereja adalah gedung (rumah), tempat

berdoa bagi agama Kristen. Gereja berasal dari kata Portugis igreja, memiliki arti

yang sama dengan kata Ekklesia dalam bahasa Yunani yang berarti dipanggil keluar.

Selain itu, dalam Bahasa Yunani ada satu kata lain yakni kuriakon yang berarti

(“rumah” Tuhan). Ekklesia berarti mereka yang dipanggil oleh Kristus 1 menjadi

warga Kerajaan Allah (Ef. 4:1, 4; Kol. 1:13). Mereka dipanggil keluar dari dunia,

seperti Abraham yang dipanggil keluar dari lingkungannya (Kej. 12:1).2

Istilah misi (mission) dari Bahasa Latin yang diangkat dari kata darai mittere

yang artinya to send (mengirim, mengutus). 3 Berikut ini beberapa pengertian misi,

menurut J. Andrew Kirk misi adalah realitas mendasar tentang kehidupan

Kekristenan. Orang Kristen dipanggil oleh Allah untuk bekerja dengan-Nya di

dalam mencapai tujuan-Nya bagi umat manusia.4 Menurut Artanto, misi adalah

tugas total dari Allah yang mengutus gereja untuk keselamatan dunia. Misi

diamanatkan Allah menjadi tugas dan panggilan gereja ditengah-tengah dunia. 5

Kesehatan adalah kombinasi antara teori (ilmu) dan praktek (seni) yang

bertujuan untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan. Kesehatan

adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan

sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan.6 Namun berkaitan dengan

perkembangan zaman, banyak masalah menyangkut kesehatan yang terjadi. Salah

satunya, masalah vaksinasi akibat dari covid19 yang menyerang tubuh manusia. Kini

1
Thomas Van Den End, Harta Dalam Bejana, Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2019. Hal 1
2
Dr. B. J. Boland, Inti Sari Iman Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018, hlm. 57
3
Arie De Kuiper, Misiologia: Ilmu Pengetahuan Injil, Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2006. Hal 9
4
J. Andrew Kirk, Apa Itu Misi?, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012. Hal 36
5
Widi Artanto, Menjadi Gereja Yang Misioner, Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2010. Hal 62
6
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan

2
banyak orang ketakutan akan dampak dari vaksin sehingga mereka tidak mau

untuk divaksin oleh pihak kesehatan.

Dunia saat ini sedang dilanda masalah Corana virus disease 2019 (Covid19).

Virus ini menyebabkan penyakit infeksi pada saluran pernapasan manusia. Bagi

mereka yang terpapar virus ini, secara umum memiliki gejala-gejela, seperti

demam, nafsu makan berkurang, batuk, nyeri otot bahkan sulit untuk bernapas.

Virus ini mudah menyebar dari satu orang kepada yang lainnya melalui percikan

(droplet) batuk, bersin dan berbicara. 7 Dalam menangani penyebaran covid19, pihak

kesehatan mengeluarkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci

tangan, dan menjaga jarak.8 Selain itu, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk

mengadakan vaksinansi kepada seua orang. Untuk itu, pihak kesehatan yang

menindaklanjuti kebijakan tersebut. Sayangnya ada orang yang khawatir akibat

dampak setelah vaksin, sehingga banyak orang yang takut untuk divaksin. Salah

satu contoh, sejumlah warga di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur bersembunyi

di hutan karena takut disuntik vaksin. Hal ini disebabkan oleh informasi-informasi

yang mereka ketahui melalui media sosial. Tetapi hal ini segera ditangani oleh

Babinkamtibmas Aipda Dominggus, dengan menemui pengurus RT 05 untuk

mendatangi para warga yang bersembunyi. Sayangnya, ada warga yang kembali ke

rumah, tetapi sebagiannya tetap bertahan di hutan. Maka dengan segera

Bhabinkamtibmas menjelaskan kepada kepala desa, beberapa tokoh dan masyarakat

agar tidak terpengaruh pada berita-berita hoax yang beredar. 9 Sekalipun berita itu

hoax tetapi realitanya mereka yang divaksin saat ini mengalami dampak yang

cukup membuat orang takut.

7
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penyakit_koronavirus_2019, dikutip pada 10 Mei 2021, pukul 19:48

WITA
8
https://m.mediaindonesia.com/nusantara/374939/psbb-di-kupang-mulai-11-januari, dikutip pada 10

Mei 2021, pukul 22:23 WITA


9
http://religional.kompas.com/read/2021/02/18/09100011/cerita-warga-satu-dusun-di-alor-sebunyi-di-

hutan-karena-takut-di-suntik , dikutip pada 10 Mei 2021, pukul 23:09

3
10
Kami melakukan wawancara dengan beberapa orang yang telah divaksin,

yakni inisial NA, MN, dan CY. Menurut NA, ia megikuti vaksinasi tahap pertama

pada 29 April 2021 di Puskesmas Oebobo. Jenis vaksin yang didapat ialah jenis

vaksin astrazeneca. Dampak yang dialami setelah divaksin, seperti merasa keram

pada bekas suntikan, ngilu pada tangan dan kaki, demam, kelelahan dan

mengantuk bahkan sering merasa lapar. Dampak-dampak ini berlangsung kurang

lebih dua hari. Saat ini NA belum mengikuti vaksinasi tahap kedua karena jangka

waktu untuk melakukan vaksin kedua ialah dua bulan kemudian. Pesannya: jangan

takut divaksin karena telah diuji dan terpercaya. Vaksin ini menolong sistem

kekebalan tubuh dalam melawan virus yang menyerang tubuh. Berikut, MN

mengikuti vaksinasi tahap pertama pada tanggal 20 Maret 2021 dan tahap kedua

pada tanggal 9 April 2021 di laboratorium kesehatan. Jenis vaksin yang didapat

ialah sinovac. Pada tahap pertama, dampak yang dialami ialah mengantuk dan

merasa keram-keram pada bagian lengan. Dampak yang dialami berlangsung

selama dua hari. Berbeda dengan tahap kedua, dampaknya sama, tetapi lebih berat

dan berlangsung lebih lama (lima hari). Hal yang sama dirasakan oleh CY yang

mengikuti vaksinasi pada tanggal 30 Maret 2021 dan tanggal 13 April 2021 dengan

jenis vaksin sinovac. Dari ketiga orang yang diwawancarai, memperlihatkan bahwa

ada dampak yang cukup dari vaksinasi. Ini yang membuat orang khawatir bahkan

takut untuk divaksin. Dan juga melakukan wawancara dengan beberapa orang yang

menolak vaksinasi, yakni inisial DB, AT, dan IT. Menurut DB, ia takut divaksin

karena melihat dampak yang dialami oleh mereka yang telah divaksin mengalami

sakit dan tidak bisa berbuat apa-apa. Sama halnya dengan AT yang takut divaksin

karena melihat dampak dari mereka yang telah divaksin dan berujung pada

kematian. Bagi IT, vaksin atau tidak pun sama saja, karena yang telah vaksin pun

tidak menutup kemungkinan terpapar lagi covid19.

10
Wawancara, pada Selasa, 11 Mei 2021, pukul 09:00-17:00 WITA

4
Dari masalah di atas, terlihat jelas bahwa pihak kesehatan sangat berupaya untuk

menangani penyebaran covid19 dengan melakukan vaksinasi kepada semua orang. Tetapi

ada ketakutan yang lebih sehingga terjadinya penolakan.

BAB II

PEMBAHASAN

5
1. Landasan Biblis

Bertolak dari masalah yang kelompok ambil, maka kelompok menggunakan

surat Filipi 4:6, “Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi

nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan

dengan ucapan syukur. Kata janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga

– mēden merimnate. Ini ungkapan yang sama seperti yang terdapat dalam Matius

6:25, janganlah khawatir akan hidupmu, yaitu hindarilah kecemasan dan pikiran yang

mengganggu tentang kebutuhan-kebutuhan dan kesulitan-kesulitan hidup.

Paulus menulis surat Filipi sewaktu ia sedang berada dalam penjara. Tujuan

ditulisnya surat ini ialah Paulus ingin mengingatkan jemaat di Filipi bahwa

mereka mungkin saja menghadapi penderitaan seperti dirinya (1:30, 2:17 & 18),

tetapi mereka tidak boleh takut terhadap penderitaan tersebut karena segala

perkara dapat ditanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan (4:13).11

Sudah menjadi kewajiban bagi orang-orang Kristen untuk hidup tanpa

kekhawatiran. Karena rasa khawatir, ragu-ragu dan tidak percaya dapat

mengganggu setiap pikiran manusia. Sehingga rasul Paulus menyarankan supaya

senantiasa berdoa. Bukan berarti bahwa waktu-waktu yang ada “hanya”

digunakan untuk berdoa, tetapi bahwa setiap hal yang dilakukan, didahulukan

dengan doa, termasuk ketika terbeban dengan suatu masalah. Dalam doa, perlu

adanya ungkapan syukur sebagai tanda telah menerima dan menikmati berkat

Allah. Selain ungkapan syukur, segala sesuatu yang dibutuhkan pun

disampaikan kepada Allah. Hal ini bukan berarti Allah tidak mengetahui

kebutuhan dan keinginan manusia, tetapi dengan memberi tahu, menunjukkan

suatu sikap kebergantungan hidup manusia kepada-Nya.12

2. Hubungan Misi Gereja dan Kesehatan

11
Alkitab Edisi Studi, hlm. 1926
12
Tafsiran Mathew Henry

6
Dalam sejarah Pekabaran Injil masa lampau, bidang kesehatan dipakai

sebagai sarana atau alat bantu dalam pekabaran Injil. Alat bantu yang dimaksud

sebagai jalan masuk bagi Injil ke suatu tempat.13 Injil merupakan misi Allah yang

harus diberitakan kepada semua orang sampai ke ujung dunia.

Dalam situasi dan konteks kehidupan dunia yang semakin berkembang,

gereja hadir dengan terus menjalani misi Allah secara kontekstual. Artinya gereja

harus memiliki kemampuan untuk menyikapi atau merespon tantangan yang

dihadapi oleh dunia. Sama halnya dengan bidang kesehatan yang selalu siap

untuk menangani masalah kesehatan.

Gereja dan kesehatan adalah dua lembaga yang berbeda. Akan tetapi, pada

saat yang sama gereja dan kesehatan menjadi satu untuk mengatasi keadaan

(manusia) yang memprihatinkan. Kita sering mendengar istilah “sehat secara

jasmani dan rohani”. Selain itu ada pula “akal dan budi”. Kedua istilah ini sangat

melekat, bahkan ada dalam pribadi seseorang. Kesehatan jasmani diperoleh

melalui bidang kesehatan; kesehatan rohani diperoleh dari bidang agama.

Sementara akal dan budi berkaitan dengan hal baik dan buruk. Berkaitan dengan

masalah yang kelompok ambil, maka gereja sebagai lembaga yang sangat dekat

dengan manusia (jemaat), perlu bekerjasama dengan lembaga kesehatan untuk

menangani masalah penolakan vaksinasi. Oleh karena vaksinasi merupakan salah

satu cara yang menolong seseorang dapat melawan penyakit atau bahaya virus

yang menyerang.

Khususnya gereja, harus jeli membaca situasi jemaat untuk menjawab sesuai

kebutuhan mereka. Berdasarkan masalah yang kelompok ambil, gereja dapat

menguatkan jemaat dengan cara memberitakan Firman Allah. Seperti yang

dilakukan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi agar mereka tidak takut

terhadap situasi yang terjadi.

Gereja juga perlu melakukan tindakan konkret , seperti merangkul mereka

yang menolak vaksinasi; memberikan arahan yang mudah dimengerti terkait


13
https://www.sabda.org/misi/makna_misi_gereja_dalam_bidang_kesehatan?device=mobile

7
vaksin; dan gereja lebih dulu memberikan teladan (divaksin lebih dahulu),

contohnya para tokoh agama yang memberi diri untuk divaksin. Dengan cara-

cara seperti ini maka akan lebih mudah menarik jemaat untuk divaksin.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

8
Dunia saat ini seakan kejam dan menakutkan. Banyak orang menjadi

khawatir untuk melangkah maju. Gereja yang hadir di tengah dunia dengan

situasi yang mencekam, tentu tidak boleh berdiam diri, tetapi sebaliknya

mengupayakan kesejahteraan. Hal ini bertolak dari dasar kehadiran gereja, yakni

menjalankan misi Allah.

Dalam menjalani misi Allah di dunia, gereja tidak berjalan sendiri. Tetapi

gereja membutuhkan berbagai pihak dalam menjalani misi tersebut. Contohnya,

gereja dapat bekerjasama dengan pihak kesehatan dalam menangani orang-orang

yang khawatir bahkan takut untuk divaksin.

2. Saran

 Pihak gereja perlu merangkul, meberikan arahan dan teladan terlebih dahulu

 Pihak kesehatan harus terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada

masyarakat umum mengenai vaksinasi yang akan dilakukan.

 Pihak masyarakat (jemaat) harus mendengarkan arahan, baik dari gereja

maupun kesehatan, kerena yang dilakukan oleh gereja dan pihak kesehatan

tidak bermaksud mencelakakan siapa pun, melainkan hal itu sebagai upaya

untuk terhindar dari bahaya covid19 yang melanda.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

 Alkitab Edisi Studi

9
 Tafsiran Mathew Henry

 Thomas Van Den End, Harta Dalam Bejana, Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2019.

 B. J. Boland, Inti Sari Iman Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018

 Arie De Kuiper, Misiologia: Ilmu Pengetahuan Injil, Jakarta: BPK Gunung Mulia.

2006

 J. Andrew Kirk, Apa Itu Misi?, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012

 Widi Artanto, Menjadi Gereja Yang Misioner, Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2010

Website

 https://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan

 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penyakit_koronavirus_2019,

https://m.mediaindonesia.com/nusantara/374939/psbb-di-kupang-mulai-11-

januari,
 http://religional.kompas.com/read/2021/02/18/09100011/cerita-warga-satu-dusun-di-alor-

sebunyi-di-hutan-karena-takut-di-suntik

 https://www.sabda.org/misi/makna_misi_gereja_dalam_bidang_kesehatan?

device=mobile

10

Anda mungkin juga menyukai