Anda di halaman 1dari 2

Bacaan Alkitab : 1 Samuel 17-40-51

Tema : Keyakinan pd Tuhan membawa pada suatu keberhasilan

Syalom bapa, mama serta saudara/i sekalian yg diberkati oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Kita bersyukur
karena atas cinta, kasih dan penyertaan Tuhan sehingga kita semua masih dalam keadaan baik hingga pd
saat ini.

Baik, bapa mama sekalian bacaan kita hari ini di bawah perikop perkelahian Daud dgn Goliat. Tentu ini
bukan suatu kisah yg baru kita dengar. Tetapi ini adalah kisah yg terkenal sejak kita masih sekolah
minggu.

Seperti yg kita ketahui, Daud merupakan anak dari Isai, seorang dri Efrata, dari Betlehem-Yehuda. Dan
Isai ini mempunyai 8 anak laki-laki, Daudlah anak bungsunya. Daud adalah seorng yg masih sangat muda,
ia kemerah-merahan, matanya indah dan elok parasnya (ay. 42). Daud jg pandai bermain kecapi.
Pekerjaan Daud pada saat itu ialah menggembalakan domba ayahnya Di betlehem.

Bapa, mama sekalian

Pada waktu itu orang Israel dan org filistin saling berperang (di perikop sebelumnya), ketiga anak laki-
laki Isai yg besar jg ikut berperang bersama orang Israel di Lembah Tarbantin. Jdi, Isai menyuruh Daud
utk mengantarkan makanan bagi kaka2nya sekaligus mengecek mereka bagi Isai, apakah kaka2nya
masih hidup atau tdk. Singkat cerita, org Filistin mempunyai tameng mereka yaitu Goliat. Goliat
merupakan seorang pendekar perang dari tentara orang filistin. Kalau kita berpikir, seorang pendekar
berarti dia sangatlah hebat dan jg sangat terlatih. Di tambah lagi, Goliat mempunyai postur tubuh yg
tinggi dan besar, tetapi Daud yg menjadi lawannya ini sangatlah berbeda jauh dgn Goliat krna dia sngat
kecil.

Sehingga di ay. 43 Goliat sangat meremehkan bangsa Israel krna memilih Daud utk maju berperang
melawan dia. Tetapi Daud dgn segala keyakinannya, dia maju dan melawan Goliat, karena daud tahu
Allah berpihak padanya. Di tangan Allahlah peperangan ini, dan Tuhan akan menyerahkan org filistin pd
Daud. Lalu dgn umban yg dia miliki dan batu licin yg telah diambilnya, dia mengumbankan itu kpd Goliat
dan akhirnya mengalahkan Goliat tanpa pedang ataupun benda tajam. Setelah itu, Daud mengambil
pedang utk memnggal kepala Goliat. Melihat akan hal ini, org filistin kerakutan dan mereka lari. Tetapi
bangsa Israel bersorak karena kemenangan terjadi ats mereka.

Bapa, mama, sodara/i sekalian, seperti firman kita pad hari ini, Tuhan ingin memberikan pesan kepada
kita bahwa :

1). Allah berpihak pada Daud karena kepercayaannya kpd Allah. Rasa saling percaya antara Daud dan
Allah sangat kuat, sehingga adanya kerja sama yg sangat baik dalam peperangan itu. Walaupun
kelihatannya Daud berperang sendiri, tetapi Allah senantiasa menjadi tameng yg kuat, yg sedang
berperang bersama dgn Daud. Karena kepercayaan dan keyakinannya yg akhirnya membuat ia berhasil
melawan Goliat. Begitupun dengan kita semua, kita harus meniru sosok Daud yg mau menaruh harapan
kita sepenuhya pada Allah. Karena Allah sebenarnya jg mempercayai kita dgn kemampuan yg kita miliki.
Allah percaya bahwa kita bisa melewati segala sesuatu utk mencapai keberhasilan yg ingin kita capai.
Keberhasilan yg daud peroleh pun, di dapat karena Daud memiliki sifat pemberani. Dan sifatnya ini dtg
bukan karena dia hebat, tetapi karena keyakinannya yg penuh pd Allah yg jg akan berpihak padanya
melewati peperangan itu. Sehingga sama sekali tidak ada keragu-raguan yg dirasakan oleh Daud.

Dalam kehidupan kita, sering kali kita merasa kurang berani dlm mengambil suatu tindakan, entah
karena takut gagal, takut ambil resiko takut dibicarakn oleh org lain, dan berbagai hal lainnya. Tetapi
firman Tuhan hari ini megatakan bahwa keberhasilan itu akan kita dapat kalau kita berani melawan
keragu-raguan/ketakutan dalam diri kita sendiri. Percaya pda diri sendiri itu perlu, karena bagaimana
kita mau percaya pd Tuhan, kalau diri kita sendiri sj tidak kita percayai? Tuhan selalu ada di pihak kita,
dia akan berperang bersama dgn kita melawan segala keragu-raguan, kemalasan, dan rasa tidak mampu
dari diri kita sendiri sehingga kita bisa menjadi seorang pemberani, menjadi pahlawan/pendekar bagi
diri kita sendiri terlebih dahulu sehingga keberhasilan akan kita capai, dan keberhasilan itu akan menjadi
berkat dalam menolong org lain. Bahkan dri kepercayaan diri kita, keberanian kita dlm Tuhan, akan
menjadi energi positif yg bisa dibagikan dan membuat org lain jg ikut percaya dan berani dalam
menjalani hidup mereka. Mereka menjadi termotivasi dan tidak mudah menyerah dalam mencapai
keberhasilan. Untuk itu, spya keberanian ada dalam diri kita maka kita perlu minta keberanian pada Roh
Kudus, karena Dia adalah sosok penolong yg akan menolong kita melewati keragu-raguan dalam
mencapai keberhasilan.

2). Jika kita mau seperti Daud, hal sederhana yg terutama harus kita teladani adalah kita harus menjadi
org yg taat/setia pd perkara yg kecil terlebih dahulu. Daud setia dan taat pada org tuanya dalam
menggembalakan domba. Bahkan pada saat dia menjaga domba, jika ada serigala atau beruang yg dtg
menerkam dombanya, dgn keberanian, dia akan melepas cengkraman itu dan menyelamatkan
dombanya. Dari sini kita mengetahui bahwa karena ketaatannya yg sederhana dalam menjaga domba,
dia bertumbuh menjadi anak yg terlatih. Untuk itu, jika mau mencapai keberhasilan, sebagai anak-anak
di rumah kita harus taat pada perkataan orgtua kita, membantu pekerjaan dalam rumah, menjadi
pelayan bagi sesama kita, hal ini merupakan trik agar kita bisa mencapai keberhasilan. Karena semua hal
besar bisa didapatkan jika kita setia pada hal-hal kecil terlebih dahulu. Dari hal yg kecil, Tuhan
memperhitungkan itu semua, apakah kita bertekun atau tidak? Apakah kita setia atau tidak?

Sebab apa yg dilihat manusia berbeda dgn yg dilihat Tuhan. Manusia melihat apa yg di depan mata,
tetapi Tuhan melihat hati. Untuk itu mari kita menjadi org yg mau terus menaruh kepercayaan kita pada
Tuhan, karena kita yakin keberhasilan akan kita raih jika kita mulai dari hal-hal kecil , menjadi sosok
pemberani. Sehingga keberhasilan dalam rumah tangga, pendidikan, pekerjaan, pelayanan, dan hidup
bertetangga akan berjalan sesuai kehendak Tuhan. Tuhan ada di pihak kita dan tidak akan pernah
meninggalkan kita. Tuhan lebih besar dari masalah kita, Tuhan lebih besar dari ketakutan kita. Dan kita
akan menang atas ketakutan kita sendiri dalam menjalani setiap proses kehidupan kita menuju
keberhasilan Amin

Anda mungkin juga menyukai